Untuk mengoptimalkan kinerja karyawan, diperlukan adanya penilaian secara berkala mengukur kinerja setiap karyawan.
Terkait dengan pencapaian tujuan tersebut, maka penggunaan E Performance dalam perusahaan sangatlah penting.Â
Sistem ini dapat membantu HR melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja karyawan secara efektif.Â
Memiliki sistem penilaian karyawan yang baik merupakan salah satu hal yang seharusnya menjadi fokus utama dalam manajemen SDM.Â
Ulasan LinovHR kali ini akan memberikan pengetahuan kepada Anda tentang apa saja kerugian yang akan Anda dapatkan jika perusahaan Anda tidak didukung oleh performance system yang baik.
Simak ulasannya di bawah ini!
Apa Itu e-Performance?
E-performance, juga dikenal sebagai sistem pengukuran kinerja elektronik, merujuk pada penggunaan teknologi informasi untuk mengukur, melacak, dan mengelola kinerja individu atau organisasi.
Konsep ini berkaitan dengan penggunaan sistem elektronik, seperti perangkat lunak atau platform online, untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian tujuan, produktivitas, dan kemajuan kerja.
E-performance memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan data secara real-time tentang kinerja individu atau tim, seperti target penjualan yang tercapai, produktivitas dalam menyelesaikan tugas, atau pencapaian KPI lainnya.
Dengan menggunakan teknologi, informasi ini dapat diakses dengan cepat dan efisien, memungkinkan manajer atau pemimpin organisasi untuk mengambil keputusan berdasarkan data yang aktual.
Baca Juga: Apa Itu Remote Performance Review?
Manfaat Penggunaan e-Performance
Berikut adalah beberapa manfaat utama penggunaan e-performance:
1. Pemantauan dan Penilaian yang Akurat
E-performance memungkinkan pengumpulan data secara real-time tentang kinerja individu atau tim.
Ini memungkinkan pemantauan yang akurat terhadap pencapaian tujuan, penyelesaian tugas, dan kemajuan proyek.
Dengan adanya data yang terukur, evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan lebih objektif dan adil.
2. Pengembangan dan Perbaikan Kinerja
Dengan e-performance, organisasi dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam kinerja individu atau tim.
Data yang terkumpul dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengembangkan rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja.
Hal ini tentu membantu dalam meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja.
3. Transparansi dan Akuntabilitas
E-performance menyediakan transparansi dalam mengukur kinerja individu atau tim.
Data yang tercatat secara elektronik dapat diakses oleh manajer dan karyawan terkait, yang memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap progres kerja.
Hal ini juga mendorong akuntabilitas, karena karyawan akan lebih bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dan kinerja mereka.
4. Penghargaan dan Insentif
Sistem penilaian ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi pencapaian yang luar biasa atau kinerja yang baik.
Berdasarkan data yang terkumpul, penghargaan dan insentif dapat diberikan kepada individu atau tim yang mencapai hasil yang signifikan.
Ini membantu dalam memotivasi karyawan, meningkatkan kepuasan kerja, dan mendorong upaya yang lebih besar untuk mencapai tujuan organisasi.
5. Perencanaan Karir dan Pengembangan
E-performance dapat menjadi alat penting dalam proses perencanaan karir dan pengembangan karyawan.
Data kinerja yang terkumpul membantu dalam mengidentifikasi potensi pengembangan karyawan, mengidentifikasi peluang pelatihan, dan merencanakan langkah-langkah untuk kemajuan karir yang lebih baik.
Ini juga membantu dalam identifikasi calon untuk posisi manajerial atau peran kepemimpinan di masa depan.
Baca Juga: Apa Saja Indikator Kinerja Karyawan? Berikut Daftarnya!
Kerugian Menggunakan Sistem Penilaian yang Buruk
Perlu diketahui bahwa sistem penilaian karyawan yang buruk tidak hanya akan merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan. Lalu, apa saja kerugiannya? Temukan jawabannya di bawah ini.Â
-
Standar Kinerja yang Tidak Adil
Jika sistem penilaian kinerja pun buruk, maka standar kinerja karyawan pun akan rancu dan sulit untuk diukur dengan adil.
Karyawan tidak akan tahu apa yang diharapkan perusahaan dari mereka, dan mungkin tidak mengerti apa yang membedakan antara kinerja buruk dan sangat baik.
Standar kinerja yang tidak adil dapat menimbulkan pula masalah baik internal maupun eksternal tim sehingga jika dibiarkan dapat menurunkan tingkat produktivitas perusahaan.
Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki sistem penilaian yang baik dan konstruktif.
-
Karyawan Dapat Berhenti BekerjaÂ
Jika seorang karyawan berkinerja baik dan kemudian merasa bahwa mereka dinilai tidak adil, ini akan melunturkan motivasi yang ada di dalam dirinya untuk tetap bekerja di perusahaan.
Bahkan jika seorang karyawan tidak memutuskan untuk meninggalkan perusahaan, mereka mungkin tidak akan bekerja dengan sepenuh hati.
Tentunya seorang karyawan akan merasa bahagia dan senang apabila rekan kerja dan atasannya memberikan penilaian yang baik sesuai dengan kinerjanya.
Hal ini agar tidak melunturkan motivasi seseorang yang dapat berdampak buruk pada produktivitas perusahaan.
-
Tingginya Risiko Pelanggaran Hukum
Memberikan penilaian negatif tanpa data atau bukti untuk mendukung klaim kinerja yang buruk dapat berisiko.
Karyawan yang merasa belum dievaluasi secara adil dapat mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan Anda.
Keadaan seperti ini umumnya terjadi ketika lingkungan kerja yang tidak mendukung dan kurang menghargai sesama rekan kerja.
Apabila dilakukan terus menerus dan bahkan jika dilakukan melebihi batas yang tidak wajar, tidak menutup kemungkinan karyawan tersebut mengambil tindakan hukum yang diperlukan untuk perusahaan Anda.
-
Menguras Banyak Waktu dan Biaya
Seperti yang kita ketahui bersama, mempersiapkan tinjauan tahunan pasti membutuhkan banyak waktu. Melalui CEB Survey, dinyatakan bahwa rata-rata manajer menghabiskan 210 jam untuk kegiatan penilaian kinerja.
Bisakah Anda meluangkan waktu satu bulan ekstra untuk mempersiapkan tinjauan tahunan? Tentunya tidak bukan. Namun, dengan sistem penilaian kinerja yang baik, proses tersebut akan jauh lebih hemat waktu dan biaya.Â
-
Menurunnya Semangat KerjaÂ
Karyawan yang merasa bahwa mereka dievaluasi secara tidak adil kemungkinan besar akan merasa tidak dihargai.
Sehingga, ketika karyawan merasa tidak dihargai atau tidak diakui, motivasi mereka akan turun yang pada akhirnya mengarah pada keterlibatan yang lebih rendah dan tingkat kinerja yang lebih rendah.
Padahal, memelihara semangat kerja karyawan sangat diperlukan bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan produktivitasnya.
Apabila karyawan yang mendapatkan penilaian buruk sudah tidak lagi semangat, tentunya hal tersebut dapat berdampak pada produktivitas tim dan perusahaan secara umum.
Baca juga: Lakukan 7 Aktivitas Ini Untuk Tingkatkan Semangat Kerja!
e Performance LinovHR: Solusi Terbaik untuk Sistem Penilaian Karyawan
Untuk membantu melakukan penilaian karyawan secara akurat, tentunya Anda membutuhkan software HR yang mudah dan praktis. Performance Management LinovHR dapat membantu Anda untuk menganalisa kinerja karyawan secara akurat.Â
E Performance LinovHR terdiri dari berbagai fitur yang dapat memaksimalkan efisiensi penilaian kinerja karyawan, yakni seperti performance appraisal atau review dan goal management.
Selain itu, Anda juga bisa memberikan feedback kepada karyawan yang dirasa kinerjanya menurun.
Semua fitur tersebut tercakup dalam Software HRIS LinovHR yang dapat melakukan seluruh proses pengelolaan kinerja karyawan mulai dari target kerja hingga penilaian kinerja karyawan dengan cepat dan akurat.
Tentunya HR akan menjadi jauh lebih mudah dalam mengerjakan seluruh proses manajemen kinerja karyawan mulai dari penentuan target kerja, penilaian kinerja hingga pembuatan laporan atau hasil review karyawan.
Inilah saatnya wujudkan sistem penilaian yang akurat, cepat, dan tepat dengan Software HRIS Indonesia LinovHR! Tunggu apa lagi? Dapatkan penawaran menarik uji coba gratis dari LinovHR.