Disengaged employees atau karyawan yang tidak terlibat adalah salah satu jenis fenomena yang sering ditemui di perusahaan.
Fenomena satu ini dinilai menjadi salah satu penyebab bagi karyawan yang melakukan resign atau pengunduran diri.
Pada umumnya, karyawan yang tidak terlibat merasa lebih banyak stres ketika melakukan pekerjaannya dengan tanda-tanda seperti kelelahan, kesepian, kesedihan, hingga kemarahan.
Lalu apa saja penyebab, dampak, hingga cara mengatasi fenomena disengaged employees? Untuk mengetahui penjelasannya, simak artikel LinovHR di bawah ini sampai tuntas ya!
Perbedaan Employee Disengaged dan Employee Engagement
Employee disengaged adalah suatu keadaan di mana karyawan merasa tidak memiliki ikatan atau keterlibatan dengan perusahaan tempatnya bekerja. Dalam fenomena ini, biasanya karyawan merasa tidak dapat menjadi dirinya sendiri ketika melakukan pekerjaannya.
Hal ini tentu akan membuat karyawan merasa stres ketika datang ke kantor dan melakukan pekerjaannya. Perasaan stres tersebut kemudian dapat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas serta kinerja yang dimiliki oleh karyawan.
Employee disengaged berbeda dengan karyawan yang merasa dilibatkan atau employee engagement. Istilah employee engagement menyatakan bahwa karyawan memiliki keterlibatan aktif pada perusahaan.
Melalui employee engagement ini, karyawan akan merasa senang dan merasa dihargai oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Akibatnya, karyawan pun dapat meningkatkan produktivitas serta kinerja yang mereka miliki saat melakukan pekerjaannya. Selain itu, karyawan juga akan merasa puas dengan pekerjaan dan tugas yang mereka jalani sehari-hari.
Penyebab Employee DisengagedÂ
Lalu, apa yang sebenarnya menjadi penyebab dari disengaged employee? Pada dasarnya, penyebab dari fenomena ini adalah karena adanya lingkungan kerja buruk yang dirasakan oleh para karyawan.
Adapun beberapa penyebab dari employee disengaged yang biasanya dirasakan oleh para karyawan pada lingkungan kerja, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Adanya beban kerja yang tidak sesuai dengan bayaran yang karyawan terima membuat karyawan merasa stres dan kewalahan.
- Perusahaan kurang melakukan pengembangan profesional dan pelatihan terhadap karyawan yang dimilikinya.
- Kurangnya umpan balik dan pengakuan perusahaan kepada karyawannya.
- Kurangnya kepercayaan, komunikasi yang buruk, dan kolaborasi yang buruk antara perusahaan dengan karyawan.
- Kurangnya sumber daya atau dukungan untuk memenuhi tujuan organisasi.
Dampak Employee DisengagedÂ
Disengaged employee sendiri akan menimbulkan beberapa dampak tersendiri baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Adapun beberapa dampak yang dapat dirasakan oleh para karyawan, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Karyawan akan merasa stres ketika melakukan pekerjaannya
- Karyawan akan merasa kesepian ketika sedang berada di kantor
- Kesulitan untuk menjadi dirinya sendiri ketika melakukan pekerjaannya
- Produktivitas dan kinerja karyawan ketika melakukan pekerjaannya dapat menurun.
Sedangkan, beberapa dampak yang dapat dirasakan oleh perusahaan melalui fenomena satu ini di antaranya adalah sebagai berikut:
- Dapat menciptakan dampak negatif pada rekrutmen, retensi, dan profitabilitas perusahaan
- Dapat memengaruhi moral karyawan lain
- Dapat menimbulkan kesulitan bagi perusahaan untuk mencapai visi dan misinya
- Dapat memicu terjadinya turnover rate perusahaan yang tinggi
Baca Juga: Employee Turnover Rate: Pengertian & Cara Menghitungnya
Sinyal Employee DisengagedÂ
Untuk menghindari dampak-dampak yang sudah dijelaskan di atas, maka perusahaan harus mengenali karyawan yang tidak terlibat sejak awal.Â
Berikut ini adalah beberapa sinyal adanya disengaged employee di perusahaan.
- Menurunnya tingkat produktivitas dan kinerja karyawan
- Berkurangnya tingkat motivasi karyawan saat bekerja
- Karyawan tidak menunjukkan inisiatif dalam pekerjaan yang mereka miliki
- Adanya aktivitas pekerjaan yang tidak sehat
- Karyawan sering melakukan kesalahan dan sering menimbulkan masalah pada tempat kerja
- Karyawan enggan dalam mengambil tantangan baru atau dalam mengambil lebih banyak tanggung jawab
- Karyawan tidak ingin mendapatkan pengetahuan atau keterampilan baru
- Karyawan secara terbuka menolak perubahan yang ada dengan sikap yang buruk
- Karyawan mulai berhenti untuk mengikuti protokol dan dinamika yang dimiliki oleh perusahaan
Cara Mengatasi Employee Disengaged
Lalu, apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam mengatasi employee disengaged? Terdapat beberapa cara yang yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mengatasi fenomena satu ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
-
Melakukan Analisis dan Identifikasi
Dalam hal ini, perusahaan harus bisa melakukan analisis dan identifikasi mengenai pemicu atau penyebab karyawan yang mereka miliki merasa tidak terlibat dengan perusahaan.Â
Untuk melakukan analisis dan identifikasi ini, perusahaan dapat menggunakan alat seperti survei keterlibatan karyawan, umpan balik anonim, dan pertemuan empat mata dengan karyawan untuk mengetahui secara mendalam penyebab dari disengaged employee.
-
Intropeksi Diri dan Berempati
Setelah mengetahui penyebabnya, maka hal selanjutnya yang harus Anda lakukan sebagai HR adalah dengan menempatkan diri pada posisi karyawan Anda dan berempati.
Dalam hal ini, Anda dapat mencoba untuk melihat sesuatu dari sudut pandang karyawan.
-
Melakukan One-On-One Meeting
Cara terakhir yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan pertemuan secara empat mata dengan karyawan yang bersangkutan.Â
Dalam hal ini, Anda dapat menanyakan kepada karyawan Anda tentang mengapa mereka kehilangan minat pada pekerjaan mereka, atau mengapa mereka tidak lagi merasa termotivasi, dan lain sebagainya.
Perusahaan yang mampu melakukan komunikasi terbuka dengan karyawannya menandakan perusahaan yang baik. Dengan menerapkan komunikasi terbuka, perusahaan dapat mempertahankan kinerja terbaik dari karyawan, lebih dekat dengan tim, hingga menghasilkan sebuah solusi terhadap suatu permasalahan.
Baca Juga: Manager Harus Tahu! One on One Meeting Khusus Bersama Karyawan
Bangun Employee Engagement dengan Aplikasi HR LinovHRÂ
Melalui penjelasan di atas, Anda sudah dapat mengetahui mengenai dampak yang akan dirasakan oleh perusahaan maupun karyawan dalam fenomena disengaged employee. Mengingat dampaknya yang buruk, Anda harus mengatasinya dengan baik.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menangani fenomena satu ini adalah dengan menciptakan dan membangun employee engagement pada lingkungan kerja.
Dalam membangun employee engagement, perusahaan dapat menggunakan sebuah software yang dapat mempermudah kegiatan administrasi perusahaan dengan melibatkan karyawan.
Software terbaik yang dapat Anda gunakan adalah Software HRIS LinovHR yang memiliki berbagai macam fitur dan modul menarik untuk mempermudah perusahaan dalam melakukan keterlibatan dengan karyawannya.
Salah satu modul Software HRIS LinovHR yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah modul Employee Self Services (ESS) yang memungkinkan adanya keterlibatan karyawan dalam mengakses dan mengelola data human resource yang mereka miliki.
Selain itu, terdapat juga modul Learning Management System (LSM) yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengelola segala hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, pengembangan skill, maupun kompetensi yang dimiliki oleh karyawan.
Melalui kedua modul ini, perusahaan dapat mengatasi fenomena disengaged employee yang dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkembang melalui pelatihan tertentu.
Tunggu apa lagi? Segera gunakan Software HRIS LinovHR sekarang juga!