Pengertian Diplomasi, Fungsi, Tujuan, Contohnya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

diplomasi
Isi Artikel

Diplomasi adalah seni dan praktik negosiasi oleh individu yang mewakili sebuah negara atau organisasi, atau yang lebih lanjut disebut sebagai diplomat. 

Dalam hal ini, seorang diplomat bertugas untuk berunding dengan perwakilan negara lain untuk mencari solusi terbaik dari suatu isu atau permasalahan.

Lalu, bagaimana kegiatan ini dapat membantu menciptakan perdamaian dunia? Mari simak artikel LinovHR berikut ini untuk mengetahui penjelasan selengkapnya!

 

 

Pengertian Diplomasi 

Diplomasi adalah bagian dari kegiatan internasional yang melibatkan pemerintah dan organisasi internasional untuk mencapai tujuan atau kesepakatan tertentu melalui perwakilan diplomatik atau elemen lainnya.

Umumnya, kegiatan ini membahas berbagai isu dalam beberapa aspek, seperti budaya, ekonomi, dan perdagangan internasional.

Secara etimologi, kata “diplomasi” berasal dari bahasa Yunani “diploun,” yang berarti “melipat”.

Pada masa Kekaisaran Romawi, dokumen perjalanan seperti paspor dan surat-surat perjalanan dicetak pada lembaran logam ganda, kemudian dilipat dan dijahit menjadi satu. Lembaran logam tersebut disebut “diplomas”.

Di abad pertengahan, semua surat resmi negara yang berkaitan dengan urusan internasional juga disimpan dalam arsip yang disebut “diplomaticus” atau “diplomatique”.

Di masa modern seperti saat ini, diplomasi telah menjadi aspek penting dalam hubungan antarnegara karena merupakan strategi utama untuk menangani berbagai isu internasional dengan tujuan mencapai perdamaian dunia.

 

Pengertian Diplomasi Menurut Para Ahli

Untuk memahami diplomasi lebih lanjut dan menyeluruh, berikut ini pengertiannya menurut para ahli:

 

Ian Brownlie

Menurut Ian Brownlie, diplomasi adalah metode yang digunakan untuk menjalin interaksi dan komunikasi yang baik di antara para pihak yang terlibat secara internasional.

 

RP Barston

Diplomasi adalah pengelolaan hubungan antarnegara, termasuk interaksi negara-negara dengan pelaku-pelaku lainnya.

 

Hans Morgenthau

Diplomasi adalah upaya untuk memajukan kepentingan nasional melalui cara-cara yang damai.

 

Ivo Duchacek

Diplomasi adalah tindakan pemerintah suatu negara dalam menerapkan kebijakan luar negeri melalui diskusi dan perundingan dengan pihak negara lain.

 

Prof. Pradier-Fodere

Diplomasi adalah upaya untuk mempromosikan kesejahteraan bangsa-bangsa, memelihara perdamaian dan hubungan yang baik di antara mereka, sekaligus memberikan jaminan atas keamanan, ketenangan, dan penghargaan terhadap setiap bangsa.

 

Fungsi Diplomasi 

fungsi diplomasi
Fungsi Diplomasi

 

Diplomasi memainkan peran vital dalam hubungan antarnegara. Beberapa fungsinya adalah sebagai berikut:

  1. Memastikan perlindungan kepentingan nasional sesuai dengan hukum internasional.
  2. Mengadakan negosiasi untuk menyelesaikan perbedaan atau mengamankan kepentingan dengan negara lain.
  3. Memahami dan menyampaikan informasi yang akurat tentang kondisi politik di negara lain.
  4. Membangun hubungan persahabatan dengan negara-negara di mana diplomat tersebut ditempatkan, termasuk dalam bidang ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan.

 

Tujuan Diplomasi 

Perundingan yang dilakukan antarnegara bertujuan untuk mewujudkan kepentingan nasional dan membangun hubungan yang saling menguntungkan antara negara-negara internasional.

Tujuannya dibagi menjadi dua, yaitu tujuan politik dan tujuan kepentingan negara.

 

Tujuan Politik

Tujuan politik dalam diplomasi adalah strategi dan rencana yang digunakan oleh sebuah negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya melalui interaksi dan hubungan internasional.

 

Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan ikatan dengan negara-negara sahabat.
  2. Menjaga koneksi yang kuat dengan negara-negara sehaluan.
  3. Mengurangi pengaruh negara-negara yang memiliki sikap bermusuhan.
  4. Melakukan proses negosiasi untuk mencapai tujuan.

 

Tujuan Kepentingan Negara

Selain tujuan negara, tujuan kepentingan negara dalam diplomasi adalah sebagai berikut: 

  1. Mendorong kegiatan ekonomi.
  2. Fokus pada perdagangan dan kepentingan bisnis.
  3. Menjaga warga negara di luar negeri.
  4. Melakukan promosi budaya dan ideologi.
  5. Meningkatkan citra dan reputasi nasional.

 

Baca Juga: Kerja di Luar Negeri: Syarat, Kelebihan, hingga Tipsnya

 

Prinsip Diplomasi 

Prinsip diplomasi adalah landasan atau pedoman yang mendasari tindakan diplomatik suatu negara dalam berhubungan dengan negara lain.

Pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip ini penting untuk menjaga hubungan antarnegara yang baik dan mendorong kepentingan nasional dengan efektif.

 

Diplomasi Klasik

Dalam diplomasi klasik, terdapat setidaknya empat prinsip yang digunakan untuk mencapai tujuan diplomatik:

 

  • Negosiasi: Dalam arti yang lebih luas, negosiasi juga melibatkan pertimbangan terhadap keuntungan dan kerugian.
  • Konsesi: Memberikan hadiah atau penghargaan, seperti upeti, dan sejenisnya.
  • Menciptakan perselisihan: Mengacu pada penciptaan konflik dalam arti positif, dengan maksud menciptakan perbedaan pendapat sehingga para stakeholder tidak saling percaya.
  • Ancaman: Merujuk pada ancaman atau tindakan yang menunjukkan kemampuan untuk menggunakan kekuatan nyata.

 

Diplomasi Modern

Terdapat pula diplomasi modern yang memiliki strategi sebagai berikut:

 

  • Kerja Sama: Melibatkan upaya untuk membentuk bentuk-bentuk kerjasama dalam berbagai bidang.
  • Akomodasi: Dalam hal ini, terdapat bantuan yang diberikan dengan syarat-syarat tertentu.
  • Oposisi: Pendekatan ini berarti menentang tanpa menggunakan ancaman, hanya dengan berada di sisi yang berlawanan.

 

Contoh Diplomasi 

contoh diplomasi
Contoh Diplomasi

 

Contoh diplomasi adalah ketika dua negara mencoba menyelesaikan perbedaan melalui perundingan. Ini juga bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan ataupun manajemen konflik antarnegara.

Penjelasan mengenai beberapa contoh diplomasi adalah sebagai berikut:

 

1. Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian Roem-Royen adalah sebuah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang dipimpin oleh dua tokoh utama masing-masing pihak. 

Pada tanggal 7 Mei 1949, perjanjian ini dibuat dan ditandatangani untuk mengatasi berbagai isu yang terkait dengan kemerdekaan. Muhammad Roem mewakili Indonesia. Sementara itu, Dr. JH Van Royen mewakili Belanda dalam perundingan tersebut.

Dalam perjanjian ini, kedua negara menyepakati sejumlah poin yang saling disetujui. Misalnya, Belanda setuju untuk mengembalikan pemerintahan Indonesia ke Yogyakarta dan menghentikan operasi militer mereka. 

Di sisi lain, Indonesia sepakat untuk bekerja sama dalam memulihkan perdamaian, serta menjaga ketertiban dan keamanan.

 

2. Konferensi Meja Bundar

Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan yang berlangsung di Kota Den Haag, Belanda, mulai dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. Pertemuan ini bertujuan untuk mengakhiri konflik antara Indonesia dan Belanda.

Delegasi Indonesia yang terdiri dari tokoh-tokoh seperti Moh. Roem, Soepomo, Johannes Leimena, Juanda, Sukiman, Sumardi, dan lainnya, berpartisipasi dalam perundingan ini.

Hasil dari konferensi ini adalah keputusan bahwa Belanda akhirnya akan menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949. 

Selain itu, Indonesia juga akan mengembalikan semua milik Belanda yang telah dikuasai selama penjajahan, serta membayar hutang Hindia Belanda. Konferensi Meja Bundar ini menjadi tonggak penting dalam sejarah diplomasi yang mengakhiri konflik antara Indonesia dan Belanda.

 

Secara keseluruhan, diplomasi adalah strategi penting dalam membangun hubungan antarnegara, mengatasi konflik, dan menciptakan lingkungan global yang harmonis.

Melalui proses perundingan, negosiasi, dan lainnya, diplomasi membuka jalan untuk pemecahan masalah yang adil dan saling menguntungkan.

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Artikel Terbaru