Apa Itu Digital Presenteeism dan Cara Mengatasinya?

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Digital presenteeism
Isi Artikel

Saat ini, banyak perusahaan yang menerapkan sistem WFA, WFH, atau juga full remote company.Sistem kerja seperti ini dianggap efektif dan sebagai win-win solution untuk perusahaan dan karyawan. Namun, belakangan sistem kerja ini mendatangkan masalah baru yang disebut dengan digital presenteeism.

 

 

Kondisi ini membuat karyawan merasa perlu selalu hadir secara online, membalas semua pesan dengan cepat, dan mengabaikan kesehatan mereka. Bahkan karyawan terkadang tidak sadar bahwa mereka telah bekerja melebihi jam kerja mereka.

Tentu kondisi ini bukanlah hal yang baik. Untuk lebih jelasnya, artikel LinovHR berikut ini akan membantu Anda untuk menjelaskan mengenai apa itu digital presenteeism dan bagaimana cara mengatasinya.

Untuk itu, simak ulasannya berikut ini ya!

 

Pengertian Digital Presenteeism

Digital presenteeism adalah suatu tekanan yang dirasakan oleh para pekerja jarak jauh baik itu WFH atau remote untuk selalu tersedia dan responsif, baik saat jam kerja maupun di luar jam kerja.  Karena mereka tidak terlihat oleh bos atau kolega, mereka merasa harus menunjukkan kehadiran mereka dan selalu bisa dihubungi melalui Gmail, telepon, Slack, dan lain komunikasi online lainnya.

Sebenarnya hal ini merupakan pola kerja yang tidak normal, karena akan membuat karyawan merasa tertekan dalam melakukan suatu pekerjaan. Mereka harus tetap siap sedia untuk dihubungi kapanpun dan dimanapun untuk membuktikan bahwa mereka bekerja. Hal ini tentu saja akan menambah beban kerja para karyawan di perusahaan.

Bahkan, menurut sebuah riset yang dilakukan oleh Canada Life menemukan bahwa hampir setengah (46%) karyawan WFH di Inggris merasa lebih tertekan daripada saat mereka bekerja di kantor. 16% lainnya bahkan rela bekerja walau mereka sedang sakit karena ketakutan akan redundansi. 20% karyawan WFH melakukan virtual presenteeism.

 

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Presenteeism pada Karyawan?

 

Efek Negatif dari Digital Presenteeism

Digital presenteeism membawa efek negatif bagi kesehatan mental karyawan dan juga dalam jangka panjang juga akan membawa efek negatif bagi bisnis.

Virtual presenteeism akan mengarah pada jam kerja karyawan yang semakin panjang. Jika dipikirkan sepintas, jam kerja yang panjang akan memungkinkan banyak hasil yang bisa dikerjakan oleh karyawan. Namun, hal itu tentu saja memiliki risiko yang tinggi, karena perusahaan tidak memikirkan kesehatan karyawannya. 

Jam kerja yang panjang ini membuat karyawan tidak punya waktu yang cukup untuk beristirahat.

Membuat karyawan merasa stres yang menyebabkan mereka merasa kelelahan dan menurunkan produktivitas. Bahkan penurunan produktivitas ini mencapai 47%.

Selain itu virtual presenteeism juga membuat karyawan menjadi lebih sering melakukan kesalahan, kekeliruan, karena mereka sangat kelelahan atau merasa terganggu.

Digital presenteeism juga dapat menghilangkan hubungan baik antara atasan dan tim, karena komunikasi seringkali terganggu saat dilakukan secara online.

 

Penyebab Digital Presenteeism

Pada era pandemi, perusahaan dengan berbagai jenis industri telah menerapkan beberapa sistem kerja untuk beradaptasi dengan keadaan. Perusahaan mulai menerapkan sistem kerja jarak jauh, di mana karyawan bisa bekerja dari rumah atau hybrid, tanpa perlu datang ke kantor setiap saat.

Setelah melewati era pandemi, beberapa perusahaan yang merasa tim mereka tetap berjalan dengan sistem bekerja jarak jauh tetap memutuskan untuk mengadopsi sistem ini.

Bahkan, perusahaan pun memberikan hak karyawan untuk bekerja dimana saja atau WFA (work from anywhere).

Dari sinilah kemudian digital presenteeism muncul. Karena karyawan tidak wajib datang ke kantor seorang karyawan tentu perlu memperlihatkan diri mereka secara online kapanpun.

Inilah yang menyebabkan presenteeism digital, bahwa secara historis di tempat kerja, visibilitas adalah hal penting. Seorang karyawan “pekerja keras” didefinisikan sebagai seseorang yang menghabiskan waktu paling banyak di meja mereka, daripada ditentukan oleh hasil kerja mereka.

Efek inilah yang juga merambat saat kerja jarak jauh diterapkan, karyawan mencoba untuk membuktikan nilai mereka dengan selalu online.

Selain itu, ada beberapa faktor lainnya yang menjadi penyebab digital presenteeism, sebagai berikut:

  • Job insecurity
  • Budaya kerja yang menuntut jam kerja yang panjang dan ketersediaan selama 24/7.
  • Kurang percayanya pihak manajemen kepada kinerja karyawan
  • Kurangnya sumber daya di perusahaan

 

Baca Juga: Perusahaan Harus Aware, Waspadai Presenteeism Pada Karyawan

 

Cara Mengatasi Digital Presenteeism

Digital presenteeism tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja, saat Anda merasa terjebak di dalamnya, segeralah cari cara untuk mengatasinya. Berikut ini cara yang bisa Anda terapkan.

 

1. Tetapkan Ekspektasi yang Jelas dan Adil

Cara yang paling efektif untuk mengurangi digital presenteeism adalah dengan menetapkan ekspektasi yang jelas mengenai karyawan yang bekerja. Hal ini dimulai dengan kebijakan dan pedoman yang dikeluarkan perusahaan. 

Untuk, itu berikut adalah beberapa hal yang harus di pertimbangkan oleh perusahaan:

  • Tentukan jam kerja yang jelas
  • Menentukan jumlah rata-rata jam kerja yang dilakukan karyawan selama per minggu atau per hari
  • Memberikan karyawan jatah cuti untuk beristirahat
  • Tentukan situasi yang tepat untuk menghubungi karyawan di luar jam kerja.

 

2. Memungkinkan Karyawan Bisa Menetapkan Batasan Jam Kerja

Cara untuk mengatasi digital presenteeism yang selanjutnya adalah memungkinkan karyawan bisa menetapkan batasan jam kerja mereka sendiri. Sehingga karyawan bisa meminimalisir bekerja selama 24/7 di perusahaan.

 

3. Menjamin Perencanaan Tenaga Kerja yang Tepat

Perencanaan tenaga kerja yang baik adalah memastikan perusahaan memiliki sumber daya internal dan eksternal yang cukup untuk mengelola beban kerja yang sama di perusahaan.

Hal ini tentunya akan memudahkan karyawan dalam bekerja dan bisa menjaga kestabilan karyawan untuk tetap produktif dalam bekerja.

 

4. Optimalkan Performance Management

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi digital presenteeism adalah mewajibkan karyawan untuk melengkapi timesheet atau performance management system yang disediakan perusahaan.

Dengan melacak performa karyawan dengan benar, Anda dapat dengan cepat menyoroti praktik kerja berlebihan atau tidak efisien yang mengindikasikan digital presenteeism dan overwhelmed

 

Atasi Digital Presenteeism dengan Aplikasi Absensi LinovHR

aplikasi absen online

Digital presenteeism akan berdampak negatif bagi karyawan dan perusahaan itu sendiri. Dari sisi pekerja, produktivitas karyawan akan menurun dan mudah untuk sakit, karena mereka diperintah untuk tetap tersedia bekerja selama 24 jam per hari.

Sedangkan dari sisi perusahaan, digital presenteeism tentu saja akan menurunkan performa perusahaan dalam menjalankan operasional bisnis.

Oleh karena itu, perusahaan harus dapat dengan cepat mengidentifikasi bila ternyata karyawan melakukan digital presenteeism.

Saat perusahaan mengadopsi sistem kerja jarak jauh, perusahaan pun perlu mengadopsi cara terbaik untuk memonitor karyawan.

Baik itu dari jam kerja, izin, cuti, dan tugas-tugas mereka. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi absen online.

Aplikasi absen online menawarkan cara terbaik bagi perusahaan dengan sistem kerja remote, WFA, hybrid untuk dapat memonitor kehadiran dan jam kerja karyawan.

Karyawan pun dimudahkan dalam menunjukkan kehadiran mereka dengan melakukan absen selfie dan geotagging.

Salah satu aplikasi absen online yang bisa mengakomodir semua ini adalah Aplikasi Absen Online LinovHR. 

Dengan menggunakan Aplikasi Absensi LinovHR, karyawan bisa menunjukkan kehadirannya dengan melakukan absensi secara online yang tentu saja bisa memudahkan perusahaan untuk memantau aktivitas karyawan secara lebih fleksibel.

Saat melakukan absen ini, waktu kehadiran dan lokasi karyawan akan tercatat. Sehingga karyawan tidak lagi perlu takut bahwa mereka dianggap tidak hadir.

Fitur aplikasi absen LinovHR juga dilengkapi dengan sistem clock out di mana karyawan bisa mengakhiri jam kerja mereka saat sudah memenuhi jam kerja yang ditentukan.

Langkah ini juga menjadi karyawan untuk membatasi diri mereka agar tidak bekerja berlebihan.

Ada juga Modul Time Management LinovHR yang memungkinkan pihak HR bisa melihat jam kerja karyawan dari history clock in dan clock out-nya. Apabila jam kerja karyawan sudah melebihi batas, maka HR bisa mengingatkan karyawan tersebut untuk mengurangi jam kerja mereka.

Menariknya, fungsi dari Aplikasi Absensi LinovHR tidak hanya sebatas absensi saja, melainkan bisa juga menunjang karyawan dalam melakukan berbagai macam pengajuan, mulai dari izin cuti, sakit, lembur, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, segala kemudahan mengenai pengelolaan absensi karyawan bisa diatasi dengan satu perangkat saja yaitu dengan Aplikasi Absensi LinovHR.

Gunakan aplikasinya sekarang juga untuk mendapatkan promo menarik!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru