Anda mungkin sudah sering mendengar istilah inflasi di dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, bagaimana dengan istilah deflasi?
Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Di mana yang kita ketahui, inflasi adalah penurunan nilai mata uang riil, yang diiringi dengan kenaikan harga barang dan juga jasa yang ada. Sedangkan deflasi adalah kenaikan nilai mata uang riil.
Namun nyatanya, deflasi juga bisa merugikan dan memberikan dampak yang negatif bagi perekonomian. Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Tanpa perlu berlama-lama lagi, mari simak apa itu deflasi dan juga cara mengatasinya di bawah ini!
Mengenal Apa Itu Deflasi
Deflasi adalah sebuah keadaan dimana nilai mata uang riil mengalami peningkatan yang dibarengi dengan menurunnya harga jual barang dan juga jasa yang terjadi secara terus menerus dalam periode waktu tertentu.
Bila dilihat dari segi makna, deflasi tentunya akan menciptakan dampak yang positif, karena harga barang dan juga jasa semakin murah dan harga mata uang semakin meningkat.
Tapi nyatanya, deflasi juga dapat menimbulkan kerugian dan dampak yang negatif, terutama bagi para produsen maupun penyedia jasa.
Deflasi yang terjadi secara terus menerus untuk jangka waktu yang lama, dapat membuat produsen dan juga penyedia jasa mengalami kerugian dalam menjalankan bisnisnya.
Hal ini tentunya disebabkan oleh hasil penjualan yang tidak mampu untuk menutup modal dan juga biaya operasional bisnis maupun perusahaan.
Jika hal tersebut sampai terjadi, maka potensi terjadinya PHK pada karyawan akan semakin besar, guna mengurangi beban bisnis yang terus merugi.
Maka dari itu deflasi sering dikaitkan dengan resesi, yang diakibatkan dari menurunnya kegiatan perekonomian yang terjadi di sebuah negara.
Jenis-jenis Deflasi
Secara umum, deflasi sendiri terbagi ke dalam 2 jenis utama, di antaranya:
-
Deflasi Sirkulasi
Jenis yang pertama dinamakan dengan deflasi sirkulasi yang terjadi akibat dari transisi ekonomi yang tadinya meningkat, malah menjadi penurunan atau kemerosotan.
Deflasi sirkulasi sendiri ditandai dengan tidak seimbangnya antara konsumsi dengan daya produksi yang ada di dalam suatu negara.
Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan harga barang ataupun jasa mengalami penurunan secara drastis.
Hal ini terjadi karena adanya produk yang sama diproduksi dalam secara berlebihan, sehingga harga barang atau produk merosot secara terus menerus.
-
Deflasi Strategis
Jenis yang kedua yaitu dinamakan dengan deflasi strategis yang diakibatkan oleh gagalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menekan gejala konsumsi masyarakat yang berlebihan.
Salah satu contoh dari deflasi strategis yaitu kebijakan pemerintah mengenai penurunan suku bunga yang diterapkan oleh bank sentral.
Kebijakan ini dapat mendorong masyarakat untuk melakukan pinjaman ke bank karena suku bunga yang rendah tersebut.
Akibatnya, banyak perusahaan maupun pihak-pihak lain yang menyimpan uangnya di bank untuk memperoleh bunga yang besar.
Hal tersebut akan mengurangi jumlah peredaran uang yang ada di masyarakat dan menurunkan harga barang dan juga jasa. Jika berlangsung lama, maka akan mengganggu perekonomian di sebuah negara.
Penyebab Deflasi
Kini, Anda juga perlu untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab terjadinya deflasi di sebuah negara. Di antaranya:
-
Uang yang Beredar di Masyarakat Menurun
Penyebab deflasi yang pertama yaitu menurunnya jumlah uang yang beredar di masyarakat. Penurunan tersebut mengakibatkan turunnya harga barang dan juga jasa yang ada di masyarakat.Â
Di sisi lain, harga mata uang pun akan semakin naik, seiring berkurangnya peredaran uang tersebut di masyarakat
Salah satu penyebab berkurangnya uang yang beredar di masyarakat yaitu kebijakan pemerintah mengenai suku bunga yang sudah dijelaskan sebelumnya.
-
Turunnya Permintaan Terhadap Barang
Penyebab deflasi selanjutnya yaitu menurunnya permintaan terhadap barang yang dilakukan oleh konsumen.
Salah satu penyebab penurunan permintaan ini karena perilaku konsumen yang cenderung menahan atau menghemat ketika kondisi ekonomi sedang memburuk.
Selain itu, produksi yang tidak diimbangi dengan jumlah permintaan juga dapat menjadi salah satu faktor terjadinya deflasi, akibat dari banyaknya barang atau produk yang tidak laku di pasaran.
-
Banyaknya Hasil Produksi yang Sama
Penyebab deflasi yang ketiga yaitu tingginya tingkat penawaran dibandingkan permintaan.
Akibat dari banyaknya hasil produksi yang serupa di pasaran, maka produsen akan berlomba-lomba menurunkan harga produk mereka agar cepat dibeli oleh konsumen.
Hal ini selaras dengan prinsip ekonomi, yaitu semakin banyak produk atau barang yang diproduksi, maka akan semakin murah juga harga barangnya.
Dampak dari Deflasi
Berikut adalah dampak positif dan negatif dari terjadinya peristiwa deflasi.
Dampak Positif
- Terjadi penurunan pada harga barang maupun jasa
- Nilai mata uang akan menguat
- Masyarakat dapat menghemat pengeluarannya
Dampak Negatif
- Sektor bisnis akan mengalami penurunan pendapatan
- Dengan kurangnya pendapatan dari bisnis, muncul peluang untuk terjadinya PHK
- Dapat berujung pada resesi
- Produksi dan ketersediaan jasa yang menurun
Cara Mengatasi Deflasi
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi deflasi yang terjadi, yakni:
-
Menerapkan Kebijakan Fiskal
Dengan menerapkan kebijakan ini, pemerintah dapat melakukan pengaturan dan pembaruan terhadap pendapatan dan juga pengeluaran negara, agar kondisi perekonomian negara bisa menjadi lebih baik dan stabil.
-
Menaikkan Upah atau Gaji
Melakukan peningkatan pada upah atau gaji karyawan. Diharapkan bisa mendorong dan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan begitu, terjadinya penumpukan produk atau barang bisa teratasi dengan baik.
-
Menerapkan Politik Diskonto
Politik diskonto sendiri merupakan kebijakan yang dilakukan bank sentral untuk menurunkan tingkat suku bunga pada bank.
Tujuannya agar masyarakat dan pihak-pihak lain menarik uang yang ada di tabungan mereka. Melalui cara ini, peredaran uang di masyarakat pun akan meningkat dengan sendirinya.
-
Menerapkan Kebijakan Moneter
Cara terakhir yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan kebijakan moneter, dengan cara menambah uang yang ada di masyarakat. Perlu diingat, bahwa kebijakan ini harus dilakukan atau dikeluarkan oleh bank sentral.
Baca Juga: Seperti Apa Peran Pelaku Bisnis dalam Meningkatkan Perekonomian Suatu Negara?
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas. Maka dapat disimpulkan, bahwa deflasi dapat memberikan dampak positif dan juga negatif.
Dampak positif dari deflasi mungkin lebih dirasakan oleh para konsumen, karena harga barang dan juga jasa yang relatif turun dan murah.
Sementara itu, dampak negatif dari deflasi tentunya sangat dirasakan oleh para produsen barang dan jasa, karena mengalami kerugian.
Bagi pelaku bisnis, deflasi akan sangat merugikan karena keuntungan yang sedari awal sudah mereka perhitungkan akan sulit tercapai karena macetnya roda ekonomi.
Alhasil, para pelaku bisnis harus mengorbankan beberapa hal dalam bisnisnya, seperti menekan biaya produksi atau melakukan efisiensi tenaga kerja.
Salah satu cara perusahaan agar bisa bertahan dari kondisi deflasi yang terjadi yaitu dengan melakukan pengelolaan keuangan mereka dengan baik dan benar.
Pengelolaan keuangan yang baik, seperti melakukan perhitungan pajak dan payroll dengan tepat sehingga perusahaan dapat meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu.Â
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mempercayai perhitungan payroll dan pajak kepada Payroll Service LinovHR.
Dengan jasa Payroll LinovHR, Anda akan mendapatkan perhitungan payroll dan pajak yang lebih akurat karena perhitungan dilakukan menggunakan software canggih sehingga bisa meminimalisir human error.Â
Selain itu, Anda bisa mendapatkan perhitungan yang lebih transparan, cepat, dan aman. Dengan begitu, keuangan perusahaan bisa lebih terkelola saat menghadapi masa-masa deflasi.
Semoga bermanfaat!