Istilah perisakan atau yang lebih dikenal dengan nama bullying bisa terjadi pada siapapun Anda, dan dimanapun Anda berada.
Bukan hanya terjadi di sekolah saja, bullying di tempat kerja juga sering dialami oleh seorang karyawan. Akan tetapi, berbicara mengenai bullying di tempat kerja, sangat berbeda dengan bullying di sekolah.
Bullying di tempat kerja biasanya lebih tidak bisa dikenali tanda-tandanya karena masih bersifat terselubung. Jadi, jika Anda adalah salah satu korban bullying di tempat kerja, Anda pun bisa jadi tidak menyadarinya.
Jika Anda mengalami hal ini, jangan buru-buru mengambil langkah untuk mengundurkan diri dari perusahaan.
Cobalah untuk mengatasinya dengan mencari jalan keluar terbaik dari dampak bullying yang Anda hadapi.
Simak selengkapnya di artikel ini.
Jenis-jenis Bullying di Tempat Kerja
Bullying di tempat kerja menjadi salah satu hal yang dilakukan rekan kerja lainnya demi tujuan agar karyawan yang di-bully tadi segera meninggalkan perusahaan secara sukarela.
Isolasi, intimidasi, dan ancaman hanyalah beberapa taktik yang digunakan oleh seorang pengganggu untuk melucuti seseorang dari kekuatan dan identitas mereka.
Alasannya bisa jadi sangat sederhana. Karena si pengganggu merasa terancam dengan kesuksesan rekan kerja yang mereka bully, atau mereka merasa tidak aman secara keseluruhan dengan kehadiran karyawan lain yang mereka bully.
Berikut adalah jenis-jenis bullying yang mungkin sering Anda temukan di tempat kerja tanpa Anda menyadarinya:
1. Mendapat Kritik Secara Terus-menerus
Ketika atasan Anda di tempat kerja terus-menerus mengkritik Anda tanpa sebab yang jelas, Anda harus mulai mewaspadainya mulai sekarang. Bisa jadi ini masuk dalam kriteria bullying di tempat kerja.
2. Tertekan
Pernah mengalami perasaan tertekan dan sangat tidak nyaman di lingkungan tempat kerja Anda? Jika demikian, bisa jadi Anda sedang mengalami bully.
3. Mengungkit-ungkit Kesalahan
Situasi selalu diungkit-ungkit kesalahan yang pernah Anda lakukan oleh rekan kerja senior atau atasan Anda tentu saja membuat Anda sangat tidak nyaman. Perhatikan ketika Anda mengalami hal ini secara terus-menerus. Bisa jadi mereka sedang membully Anda.
4. Jadwal yang Padat
Ada kalanya muncul situasi dimana atasan Anda atau senior Anda di tempat kerja mendesak Anda dengan seenaknya untuk mengganti hari libur Anda, atau tukar hari libur dengan Anda.
Jika ini terjadi sekali atau dua kali saja, tidak masalah, mungkin memang itu tidak disengaja. Akan tetapi, jika ini sering Anda alami, bisa jadi mereka sedang membully Anda tanpa Anda sadari.
5. Tidak Dianggap
Pernahkah Anda merasa diasingkan, dikucilkan, bahkan tidak dianggap oleh atasan atau rekan kerja Anda? Persis! Jika jawabannya iya, maka ini adalah bully yang sedang Anda hadapi di tempat kerja.
Sebagai contoh, ketika ada acara makan bersama teman sekantor dan hanya Anda yang tidak diajak, tanpa adanya kejelasan alasan, maka Anda harus benar-benar berpikir ulang tentang pekerjaan Anda.Â
6. Ide Anda Dicuri
Saat Anda dengan antusias menceritakan ide Anda pada teman Anda kemudian ide Anda dicuri dan disampaikan di meeting, ini adalah jenis bullying di tempat kerja yang dilakukan dengan sengaja.Â
7. Anda Digosipkan
Tanpa ada kesalahan apapun yang Anda lakukan, tiba-tiba saja rekan kerja Anda menggosipkan Anda sampai-sampai Anda dijauhi oleh teman-teman sekantor.
Parahnya, gosip ini sangat merusak citra Anda baik dari segi prestasi maupun kontribusi pekerjaan sehingga Anda pun sangat merasa tidak nyaman. Sudah jelas, ini adalah bullying yang sedang Anda alami di tempat kerja.
Baca juga: Keterkaitan Stockholm Syndrome dan Bullying di Tempat Kerja
Dampak Bullying di Tempat Kerja
Beberapa jenis-jenis bullying di tempat kerja yang telah disebutkan di atas, tentu saja akan memberi dampak negatif terhadap karyawan yang dibully, antara lain:
1. Terjadinya Penurunan Kepuasan Kerja
Idealnya, tidak ada seorang pun yang ingin bekerja dengan orang yang berperangai kasar dan suka membully. Akan tetapi, sayangnya hanya perlu satu orang pembully yang bisa menurunkan semangat kerja Anda dan rekan kerja yang lain.Â
Lebih jauh, Anda jadi malas mengikuti meeting ketika bertemu dengan orang beracun itu (pembully), baik itu atasan Anda maupun rekan kerja Anda. Bisa jadi, dampak ini semakin meluas pada setiap aspek deskripsi pekerjaanÂ
Baca Juga: 7 Cara Efektif Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan
2. Tingginya Pergantian Karyawan
Ketika Anda menemukan satu saja karyawan dengan tipikal pembully, maka Anda harus siap-siap menghadapi tingginya pergantian karyawan di kantor Anda.
Ini karena mereka tidak ingin berlama-lama menghadapi pembully. Berapapun tingga gaji yang ditawarkan perusahaan, betapapun nyaman kondisi lingkungan kerja, dan berbagai fasilitas yang mungkin mereka dapatkan.
Baca Juga: 7 Program Kerja HRD yang Dapat Turunkan Tingkat Turnover karyawan
3. Masalah Tidur
Bekerja dengan rekan kerja yang abusive, lama-kelamaan tidak hanya merusak kesehatan mental Anda, akan tetapi juga merusak kesehatan fisik Anda.
Sebagai contoh, ketidaknyamanan yang Anda alami di kantor akibat di-bully bisa membuat Anda sulit untuk tidur karena terlalu membawa perasaan tersebut hingga ke rumah Anda.
4. Perilaku Kasar Itu Menular
Para peneliti menyebutkan bahwa ketika seorang karyawan menyaksikan karyawan lain bersikap buruk terhadap orang lain, maka besar kemungkinan karyawan tersebut akan memperlakukan orang yang sama dengan buruk pula.Â
5. Menurunnya Kesehatan Mental
Perundungan yang terjadi di tempat kerja jika menyangkut masalah pelecehan dengan dampak cedera psikologis akibat perilaku rekan kerja yang kasar sangat besar memiliki kemungkinan menurunkan kesehatan mental seseorang.Â
Bagaimana Cara Menghadapi Bullying di Tempat Kerja?
Lalu, bagaimana cara mengatasi bullying di tempat kerja? Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
- Latih kepercayaan diri Anda, dan hadapi si pengganggu.
- Jika perlu, dokumentasikan tindakan si pengganggu tadi dalam bentuk foto, video, ataupun dokumen lain (email, sms, chat).
- Lakukan hal yang sama jika Anda melihat teman kerja Anda sedang dibully di kantor, dokumentasikan dan bantu dia atasi masalahnya.
- Laporkan ke atasan atau bagian manajemen dengan bukti-bukti tadi jika bullying terhadap Anda atau rekan kerja Anda tersebut terjadi lagi di kemudian hari.
Bagaimanapun bentuk bullying, tentu saja akan mempengaruhi baik secara fisik maupun mental seseorang.
Oleh karenanya, berlaku bijak di tempat kerja bisa jadi solusinya. Bagaimana? Apakah Anda juga pernah mengalami bullying di tempat kerja?
Jika pernah, siapkah Anda mengatasinya?