Banyak orang tidak menyadari bahwa cuti healing merupakan hal penting untuk dilakukan agar kesehatan mental tetap terjaga. Apalagi bila karyawan memiliki beban kerja yang berat dan merasa stres akibat kerja terus-menerus. Hal tersebut dapat berdampak buruk apabila tidak segera diatasi.
Jika Anda mulai merasa burnout dalam pekerjaan dan kehilangan semangat, ini bisa jadi petunjuk bahwa Anda membutuhkan liburan healing. Yuk, intip penjelasan mengenai cuti untuk healing hingga tips cara mengajukan cuti dalam artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu Cuti Healing?
Cuti healing adalah cuti yang diambil untuk tujuan healing atau menurunkan kadar stres akibat pekerjaan. Cuti ini dapat Anda ajukan apabila secara mental, Anda merasa kurang baik-baik saja.
Banyak ahli yang sangat menganjurkan pekerja untuk mengambil cuti healing karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan jasmani sehingga pekerja berhak mengajukan cuti untuk healing pada waktu yang tepat.
Apakah Healing Harus Liburan?
Healing dan liburan menjadi istilah viral yang dikaitkan dengan kegiatan untuk menyegarkan pikiran dari aktivitas lain yang melelahkan. Padahal healing sendiri memiliki arti sebagai penyembuhan atau pemulihan. Sehingga tidak bisa disamakan dengan liburan.
Healing sebagai proses pemulihan diri dapat dilakukan dengan berbagai cara. Liburan sendiri adalah salah satu bentuk dari healing. Oleh karena itu, apabila Anda ingin cuti healing, tidak harus Anda pergi berlibur. Selain itu, tidak semua kegiatan bisa disebut sebagai kegiatan healing.
Healing atau penyembuhan diri tidak harus pergi berlibur ke tempat jauh hingga ke luar pulau. Healing bisa dilakukan dengan cara deep-talk dengan diri sendiri, jalan-jalan di taman, bermain dengan hewan peliharaan, dan masih banyak lagi.
Poin penting dalam liburan healing adalah menjauhi penyebab stres selama beberapa saat, dalam hal ini adalah pekerjaan.
Baca Juga: Ketentuan Ajukan Cuti Sakit yang Harus Diketahui
Tanda Karyawan Membutuhkan Cuti Healing
Cuti healing perlu Anda ajukan apabila Anda telah merasakan 5 hal berikut ini:
1. Kelelahan Mental
Beban kerja yang berat akan menyebabkan kelelahan pada karyawan. Selain itu, karyawan akan merasa kesulitan tidur, pola tidur menjadi tidak teratur, mengantuk saat bekerja, dan kesulitan untuk fokus. Oleh karena itu, karyawan yang telah mengalami kelelahan berat harus mengajukan cuti healing. Â
2. Kecemasan
Apabila karyawan mengalami kecemasan dengan gejala berat seperti sesak dada, perut sakit, dan kesulitan untuk bernafas, hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa karyawan perlu mengajukan cuti healing.
3, Kurang Fokus
Kurang fokus dapat disebabkan oleh burnout. Akibatnya, karyawan menjadi kurang produktif ketika bekerja, membuat banyak kesalahan, hingga kehabisan ide kreatif. Jika hal ini terjadi, karyawan perlu segera istirahat dengan mengambil liburan healing.
4. Memutuskan Kontak Sosial
Memutuskan kontak sosial dan mengasingkan diri adalah salah satu tanda depresi. Hal ini bisa berdampak pada komunikasi karyawan dengan tim sehingga koordinasi tidak berjalan dengan efektif. Jika hal ini terjadi, maka karyawan perlu liburan healing.
Mengapa Harus Mengambil Liburan Healing?
Ada beberapa alasan mengapa liburan healing penting untuk dilakukan. Berikut pentingnya mengambil cuti healing.
1. Meningkatkan Produktivitas
Kesehatan mental adalah faktor penting dalam menjaga produktivitas karyawan. Tekanan dan persaingan dalam perusahaan bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental hingga produktivitas mereka.
Oleh karena itu, mengambil cuti healing dapat membantu karyawan untuk memelihara kesehatan mental karena mental yang sehat akan meningkatkan kinerja karyawan.
2. Kesehatan Karyawan yang Lebih Baik
Kesehatan karyawan adalah salah satu hal yang perlu dilindungi oleh perusahaan. Kesehatan mental juga dapat berpengaruh pada kesehatan fisik. Maka dari itu, mengambil cuti healing juga penting karena akan membantu menjaga kesehatan rohani juga jasmani karyawan.
3. Mengurangi Biaya Perawatan
Studi yang dipublikasikan oleh Mental Health Foundation di Inggris menemukan bahwa perusahaan justru akan mengeluarkan banyak biaya untuk merawat gangguan mental atau penyalahgunaan zat adiktif.
Hal tersebut dapat dihindari apabila karyawan diperbolehkan mengambil cuti healing. Waktu cuti healing pun harus diputuskan dengan tepat, yaitu ketika karyawan merasakan 5 tanda yang telah disebutkan di atas.Â
Baca Juga:Â Mengenal Backpacker: Pengertian, Prinsip, Jenis dan Tips
Tips Mengajukan Cuti Healing ke Atasan
Agar atasan mengizinkan karyawan mengambil cuti kesehatan mental, coba terapkan tips-tips berikut ini, yuk!
- Cek aturan dan kebijakan perusahaan mengenai pengambilan cuti
- Rencanakan cuti dari jauh-jauh hari
- Pastikan bila ada proyek atau acara besar di sekitar jadwal cuti tersebut
- Koordinasikan dengan tim
Baca Juga: Apa Manfaat Duvet Day bagi Karyawan?
Kini, Karyawan Bisa Ajukan Cuti Healing Lewat Aplikasi Absensi LinovHR
Mendukung dan memerhatikan kesehatan mental karyawan menjadi hal wajib perusahaan. Dengan begitu, karyawan bisa bekerja dengan bahagia di perusahaan. Dampaknya, produktivitas mereka akan meningkat.Â
Untuk mewujudkan itu, cuti healing adalah cara terbaik melakukannya. Cuti ini akan memberikan waktu bagi karyawan untuk menepi sejenak dari padatnya pekerjaan. Namun, tentu saja perusahaan perlu membuat regulasi yang jelas ketika ingin menerapkan cuti ini.
Selain menerapkan aturan, pertimbangkan juga kemudahan pengajuannya agar karyawan bisa dengan leluasa mengambil jatah cuti healing mereka.
Pengajuan cuti healing secara manual tentu akan memakan banyak waktu dan tenaga karyawan. Perusahaan bisa atasi hal tersebut dengan aplikasi absensi LinovHR, lho!
Dengan aplikasi absensi LinovHR, karyawan bisa melakukan pengajuan cuti hanya melalui smartphone mereka. Lalu HR juga bisa dengan mudah melakukan approval cuti karyawan. Cara ini tentu akan menghemat banyak waktu karyawan dan HRD.
Selain memudahkan dalam pengajuan cuti, aplikasi absen LinovHR ini juga bisa digunakan untuk pengajuan izin sampai pembuatan worksheet. Semua bisa dilakukan hanya menggunakan smartphone di satu aplikasi.
Tunggu apa lagi? Yuk, pakai LinovHR sekarang juga untuk kemudahan administrasi karyawan Anda!