Culture Add VS Culture Fit, Lebih Baik Mana untuk Perusahaan?

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Culture Add
Isi Artikel

Mungkin kebanyakan orang akan mempertimbangkan untuk masuk ke dalam sebuah perusahaan, berdasarkan besaran gaji yang diterimanya.

Memang tidak ada yang salah mengenai hal tersebut. Namun, terdapat satu faktor yang tidak kalah penting dari faktor uang atau gaji tersebut, yaitu kultur atau budaya perusahaan.

Budaya perusahaan yang cocok dengan prinsip dan nilai yang dimiliki oleh karyawan tersebut, akan memberikan dampak positif juga, baik bagi karyawan maupun perusahaan sendiri.

Berbicara soal budaya perusahaan, terdapat dua istilah yang sering ditemukan pada perusahaan, yaitu culture fit dan juga culture add.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, simak penjelasan lengkap antara keduanya di bawah ini!

 

Mengenal Culture Fit

Seperti yang diketahui, kepribadian tidak hanya dimiliki oleh manusia saja, melainkan juga dimiliki oleh setiap perusahaan yang berdiri.

Kepribadian di setiap perusahaan tentunya berbeda-beda antara satu sama lain. kepribadian inilah yang disebut dengan culture atau budaya perusahaan. Budaya perusahaan sendiri menggambarkan prinsip dan juga nilai-nilai yang dimiliki perusahaan.

Jadi apa itu culture fit? Culture fit adalah kesesuaian, kecocokan, ataupun keselarasan antara budaya atau cara kerja perusahaan dengan kepribadian atau karakteristik yang seorang karyawan miliki.

Perlu dicatat, bukan berarti setiap karyawan yang bekerja di perusahaan memiliki kepribadian yang sama. Mereka hanya memiliki kesamaan pada nilai dan juga prinsip yang dianut. Mudahnya, culture fit merupakan kesamaan prinsip dan nilai yang dimiliki karyawan dengan perusahaannya.

 

Kelebihan Culture Fit

Sekarang Anda sudah mengetahui apa itu culture fit. Kini, saatnya Anda untuk mengetahui apa saja kelebihan dari culture fit di sebuah perusahaan, diantaranya:

 

  • Karyawan mampu beradaptasi lebih cepat. Kecocokan prinsip dan nilai akan mempersingkat waktu karyawan baru untuk beradaptasi dengan perusahaan. Selain itu, produktivitas karyawan juga dapat dimaksimalkan karena adanya kecocokan budaya tersebut.
  • Meminimalisir perselisihan. Kesamaan prinsip, nilai, dan sudut pandang antara sesama karyawan, tentunya akan meminimalisir terjadinya perselisihan. Hal ini pastinya akan membuat perusahaan menjadi lebih stabil dan mapan dalam menjalankan bisnisnya.
  • Hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perusahaan. Culture fit membuat budaya kerja di sebuah perusahaan menjadi homogen. Artinya, cara berpikir dan juga menyelesaikan masalah di dalam perusahaan akan selaras antara satu sama lain.

 

Kekurangan Culture Fit

Selain mengetahui kelebihannya, Anda juga harus memahami apa saja yang menjadi kekurangan dari culture fit di dalam perusahaan, diantaranya adalah:

 

  • Stuck pada satu budaya saja. Perusahaan yang menganut culture fit, umumnya tidak menghendaki adanya perubahan, yang tentunya akan menjadi penghambat perusahaan dalam melakukan persaingan dengan kompetitor.
  • Kurangnya keberagaman. Culture fit akan membuat perusahaan hanya mempekerjakan orang-orang yang memiliki visi misi sama dengan perusahaan. Hal ini tentunya akan membuat kepribadian karyawan menjadi homogen.
  • Kurangnya kreativitas dan inovasi. Kepribadian karyawan yang homogen, akan menimbulkan permasalahan baru dalam hal kreativitas dan inovasi di dalam perusahaan. Fenomena ini dipengaruhi karena kesamaannya pola pikir, perspektif, dan juga problem solving yang dimiliki oleh setiap karyawan.
  • Terjadinya bias. Culture fit akan dijadikan sebuah patokan oleh HR dalam melakukan rekrutmen pegawai baru. Nantinya recruiter akan merekrut pegawai berdasarkan kesamaan dengan budaya perusahaan, bukan berdasarkan keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki.

 

Baca juga: Seberapa Penting Budaya Perusahaan Inklusif Dalam Mengembangkan Organisasi?

 

Mengenal Culture Add

Secara harfiah culture add berarti penambahan kultur atau budaya pada organisasi. Istilah satu ini tentunya bertolak belakang dengan culture fit yang dimana, seseorang diharuskan untuk sesuai dengan nilai dan juga prinsip yang dianut oleh organisasi.

Sedangkan culture add sendiri, memungkinkan perusahaan untuk menerima atau mengadopsi ‘budaya’ yang dibawa oleh karyawan baru ke dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Sederhananya, perusahaan yang menganut sistem culture add, akan mempekerjakan karyawan-karyawan potensial yang memiliki prinsip, nilai-nilai, dan juga perspektif yang berbeda dari perusahaan.

 

Kelebihan Culture Add

Culture add sendiri memberikan beberapa kelebihan bagi perusahaan yang menerapkannya, diantaranya yaitu:

 

  • Budaya perusahaan lebih beragam. Budaya yang beragam akan membuat perusahaan memiliki perspektif yang berbeda dalam mengambil keputusan maupun pemecahan masalah di organisasi.
  • Lebih kreatif dan inovatif. Keberagaman budaya akan memudahkan karyawan di dalamnya untuk mengeksplorasi, bertukar pikiran, dan juga memiliki ide-ide baru yang belum pernah ada sebelumnya.
  • Meningkatkan potensi karyawan. Culture add memberikan karyawan perusahaan kebebasan untuk tumbuh dan berkembang dengan cara mereka masing-masing. Hal ini tentunya akan mendorong potensi yang dimiliki karyawan, agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

 

Baca juga: Apa Pengaruhnya High Performance Culture dengan Produktivitas Perusahaan?

 

Kekurangan Culture Add

Disamping kelebihan yang diberikan, nyatanya culture add juga memiliki kekurangan bagi perusahaan yang menerapkannya, yakni:

 

  • Potensi konflik lebih besar. Keberagaman di dalam sebuah perusahaan akan meningkatkan potensi terjadinya konflik di antara para pegawai perusahaan. Ini dipengaruhi oleh perbedaan sudut pandang, prinsip, dan juga nilai yang dianut oleh masing-masing pegawai.
  • Memunculkan ego pada setiap karyawan. Perbedaan keyakinan dan prinsip dapat memunculkan ego di dalam hubungan kerja. Ego yang tinggi dapat menimbulkan perpecahan dan juga merusak hubungan, serta kerjasama tim.
  • Tidak cocok untuk fresh graduate. Culture add tidak cocok untuk diterapkan pada karyawan yang tidak memiliki pengalaman, seperti fresh graduate. Karena, kebanyakan fresh graduate tidak memiliki nilai tambah bagi budaya perusahaan yang ada.

 

Lebih baik Mana, Culture Fit atau Culture Add

Setelah Anda membaca dan memahami penjelasan-penjelasan di atas. Mungkin, Anda saat ini bertanya-tanya, mana yang lebih baik, culture fit atau culture add?

Jawaban terbaiknya yaitu keduanya sama-sama baik asal digunakan sesuai dengan keinginan dan kondisi perusahaan saat itu.

Sebagai contoh, jika perusahaan ingin budaya yang mereka miliki menjadi lebih beragam, inovatif, dan berpandangan luas. Maka, perusahaan tersebut bisa menerapkan sistem culture add.

Sedangkan perusahaan yang ingin mengurangi atau meminimalisir terjadinya konflik di antara para pegawai karena perbedaan perspektif. Maka, perusahaan bisa menerapkan sistem culture fit.

 

Nah, itulah pembahasan mendalam mengenai culture fit vs culture add. Semoga Anda memahami perbedaan, kelebihan, dan juga kelemahan dari masing-masing sistem budaya tersebut, ya. Semoga bermanfaat!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter