Cross Cultural Competence: Definisi, Manfaat, dan Cara Meningkatkan

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Isi Artikel

Di era globalisasi yang semakin maju, kemampuan untuk berinteraksi dan bekerja dengan orang-orang dari berbagai budaya menjadi semakin penting bagi perusahaan.

Menyadari hal ini, berbagai perusahaan modern mencari cara untuk memperkuat cross cultural competence karyawan mereka guna menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan produktif.

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu cross cultural competence, manfaat, dan cara untuk meningkatkannya.

 

 

Apa Itu Cross Cultural Competence?

Dalam lingkungan kerja, cross cultural competence berarti karyawan memiliki kemampuan untuk memahami, berkomunikasi, dan berinteraksi secara efektif dengan orang-orang dari berbagai budaya, baik rekan kerja, customer, klien, maupun pemasok.

Perusahaan dan organisasi yang kompeten secara budaya adalah mereka yang memiliki kebijakan, praktik, dan sistem yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi lintas budaya yang efektif di semua bidang hubungan manusia, termasuk praktik perekrutan, penahanan, dan retensi.

Pelatihan lintas budaya membantu orang memperoleh keterampilan, wawasan, strategi pribadi, dan kesadaran diri yang diperlukan untuk menjadi rentan, inklusif, dan efektif.

 

Manfaat Cross Cultural Competence

Manfaat cross cultural competence bagi individu dan organisasi sangat signifikan.

Bagi SDM dan manajer sumber daya manusia, ini memberikan keterampilan dan kepercayaan diri mereka dalam berbagai tanggung jawab utama mereka, seperti kinerja manajemen, tim komunikasi, dan pemecahan masalah.

Selain itu, peserta pelatihan juga diberikan kesempatan untuk lebih memahami kemampuan adaptasi mereka sendiri dan menyusun strategi untuk mengembangkan keterampilan penting ini.

Di sisi lain, organisasi juga akan mendapat manfaat dari peningkatan kapasitas ini.

Dengan adanya kompetensi lintas budaya, keterlibatan karyawan akan maksimal, komunikasi akan dioptimalkan, dan karyawan akan menghargai nilai-nilai dari berbagai perspektif. 

Hasilnya, tempat kerja akan mengalami pertumbuhan yang pesat karena menjadi lebih inklusif, dan kapasitas organisasi untuk memecahkan masalah, mengidentifikasi ide, dan inovasi baru akan meningkat.

 

Cara Meningkatkan Cross Cultural Competence

meningkatkan kompetensi lintas budaya
Meningkatkan kompetensi lintas budaya

 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam meningkatkan kompetensi lintas budaya, di antaranya:

 

  1. Mengikuti Pelatihan atau Konferensi yang Memprioritaskan Keanekaragaman

Hal yang bisa dilakukan yakni mendapatkan pendidikan dan pelatihan resmi mengenai studi yang berkaitan dengan keragaman, seperti mengikuti kursus tentang rekonsiliasi dan keberagaman budaya.

Selain itu, latih diri dengan menggali pengetahuan yang menemukan penelitian terbaru dan menghadiri pelatihan serta simposium tentang keanekaragaman.

Dengan demikian, Anda akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sains dapat lebih menerima keragaman dan bagaimana hal tersebut berdampak positif pada komunitas yang sejarahnya terpinggirkan.

 

  1. Memiliki Pikiran Terbuka 

Keterbukaan adalah tanda penerimaan dan penghargaan terhadap perbedaan. Sangat penting untuk menjaga pikiran terbuka terhadap orang lain, pendapat dan pengalaman mereka untuk memahami perbedaan dan persamaan.

Sebab, orang-orang cenderung merasa dihargai oleh mereka yang tertarik untuk mengenal dan mendapatkan pengetahuan tentang budaya mereka.

Dengan mengembangkan empati, Anda dapat meningkatkan penerimaan diri. Oleh karena itu, perluas kesadaran Anda di luar diri sendiri dan masuklah ke situasi orang lain, berusaha memahami perasaan dan pemikiran mereka.

 

  1. Peka terhadap Orang Lain 

Bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya adalah cara yang efektif untuk memperluas perspektif dan jaringan sosial Anda.

Namun yang menjadi masalah, rendahnya kesadaran terkadang dapat menimbulkan kata-kata atau perilaku yang menghina dan berpotensi menimbulkan konflik.

Oleh karena itu, kepekaan terhadap latar belakang budaya orang lain adalah keterampilan penting dalam semua aspek kehidupan.

Menampilan kepekaan budaya saat berinteraksi dengan orang lain dapat menghasilkan pertemuan yang menyenangkan dan memperkaya pengetahuan tentang budaya mereka.

Untuk mewujudkannya, Anda perlu menahan diri untuk tidak membuat asumsi, membiasakan diri dengan budaya yang dimiliki orang lain, serta menghormati batasan.

 

  1. Tunjukkan Semangat Petualangan 

Salah satu cara untuk menunjukkan kompetensi budaya adalah dengan memiliki semangat petualangan. Ini sama dengan Anda memiliki rasa ingin tahu dan menambah pengetahuan di lingkungan yang beragam.

Selain belajar tentang budaya dan keberagaman orang-orang dari membaca buku, menonton film, atau mengikuti kelas, Anda bisa mencoba mendapatkan pengalaman secara langsung.

Walau terdengar klise, mendapatkan pengetahuan langsung tentang budaya lain merupakan guru terbaik.

Meskipun ada kemungkinan pelajaran tersebut sulit atau pahit, penting bagi Anda untuk memahami, menyelidiki, menerima kesalahan, meminta maaf atas kesalahan, mengasimilasi apa yang telah Anda pelajari, dan terus mencoba lagi.

 

  1. Beradaptasi 

Ketika Anda berinteraksi dengan masyarakat global, ingatlah bahwa budaya lain mungkin memiliki pandangan dunia yang berbeda.

Oleh karena itu, sebagai bagian dari kompetensi lintas budaya, penting memiliki sikap fleksibel terhadap budaya yang berbeda.

Anda dapat memulainya dengan menyadari perbedaan budaya tersebut. Hal ini akan mencegah Anda memaksakan sentimen atau pemikiran pribadi yang salah kepada orang lain.

Selain itu, dorong diri Anda untuk selalu ingin tahu dan terus belajar tentang berbagai budaya.

Mendalami cara orang lain hidup dan berpikir dapat membantu Anda mengembangkan kepekaan yang lebih besar terhadap cara pandang dan keberadaan orang lain.

 

  1. Tunjukkan Kerendahan Hati 

Kerendahan hati dalam budaya mengacu pada sikap rendah hati dan empati terhadap orang-orang dari budaya yang berbeda.

Sikap seperti ini bisa mendorong seseorang untuk menghadapi prasangka budaya mereka sendiri, dan mengakui bahwa mereka tidak dapat mengklaim mengetahui segala sesuatu tentang budaya lain, hingga memperlakukan pemahaman budaya sebagai tujuan serta upaya yang berkelanjutan.

Sebagai contoh, seorang dokter Amerika yang bekerja di rumah sakit di Spanyol. Karena pasien memiliki latar belakang Meksiko, mereka mungkin perlu menghabiskan beberapa bulan mempelajari sastra Spanyol untuk berinteraksi dengan komunitas baru tersebut.

Hasilnya, mereka menjadi terinformasi dengan baik, percaya diri, dan memiliki kompetensi budaya saat memulai pekerjaan mereka.

Contoh tersebut dapat menjadi panduan Anda dalam menunjukkan kerendahan hati budaya. Anda tidak dapat menganggap sudah memahami segala sesuatu tentang orang-orang dari berbagai latar belakang budaya.

Sebaliknya, berusahalah untuk memahami dan bertanya tentang latar belakang, pengalaman, dan nilai budaya orang lain.

 

  1. Menciptakan Perubahan Positif 

Salah satu cara lain untuk menjadi kompeten secara budaya adalah dengan menciptakan perubahan positif.

Kompetensi budaya mungkin tidak efektif jika Anda tidak menunjukkan perubahan positif dalam lingkungan kerja atau tempat Anda berinteraksi.

Menjadi kompeten secara budaya berarti berhasil menghilangkan persepsi serta gagasan lama, yang sering kali diterima tanpa memunculkan perubahan perilaku yang sesuai.

 

  1. Memiliki Selera Humor yang Baik 

Setiap budaya manusia memiliki unsur humor. Namun, individu dari latar belakang budaya yang berbeda dapat merespons komedi dengan cara yang berbeda pula. 

Selera humor erat kaitannya dengan identitas nasional suatu kelompok, pandangan umum dunia, dan tradisi yang sangat dikenal bagi mereka, tetapi asing bagi orang lain.

Terkadang, ada tingkat humor yang lebih dalam dan mungkin melampaui batas orang lain. Selain itu, selera humor yang baik dapat menjadi bagian integral untuk menangkap humor orang lain, terlepas dari mana mereka berasal.

 

Baca Juga: Budaya Kerja Perusahaan yang Inklusif, Apa Manfaatnya?

 

Pentingnya Meningkatkan Kompetensi Lintas Budaya untuk Karyawan

Peningkatan kompetensi lintas budaya merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan di era globalisasi dan keragaman budaya yang semakin meningkat ini.

Berikut beberapa alasan mengapa meningkatkan kompetensi lintas budaya penting bagi karyawan:

 

  1. Menghadapi Diversitas di Tempat Kerja

Tempat kerja seringkali terdiri dari karyawan dengan latar belakang budaya, nilai, dan kepercayaan yang berbeda.

Dengan meningkatkan kompetensi lintas budaya, karyawan dapat belajar berinteraksi secara efektif dengan rekan kerja dari berbagai budaya, menghargai perbedaan mereka, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.

 

  1. Memperluas Jangkauan Bisnis

Bekerja dengan pelanggan, mitra, atau client dari budaya yang berbeda merupakan hal umum dalam konteks bisnis global saat ini.

Dengan memiliki kompetensi lintas budaya, karyawan dapat memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan dari berbagai budaya, berkomunikasi secara efektif, dan menjalin hubungan bisnis yang sukses.

 

  1. Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi

Efektivitas komunikasi adalah kunci dalam kesuksesan lingkungan kerja.

Dengan memahami perbedaan budaya dalam gaya komunikasi, norma-norma sosial, dan pola berpikir, karyawan dapat menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan tim kolaborasi.

Mereka dapat belajar mendengarkan dengan teliti, menghargai sudut pandang yang berbeda, dan menciptakan hubungan kerja yang kuat.

 

  1. Peluang Karir yang Lebih Baik

Meningkatkan kompetensi lintas budaya juga dapat membuka peluang karir yang lebih luas.

Di perusahaan yang beroperasi secara global, karyawan yang mampu beradaptasi dengan budaya baru dan bekerja dengan berbagai tim internasional memiliki keunggulan kompetitif. 

Mereka dapat memainkan peran penting dalam proyek global, penugasan lintas negara, atau manajemen tim multikultural.

 

  1. Pengembangan Kemampuan Pribadi

Meningkatkan kompetensi lintas budaya juga berkontribusi pada pengembangan kemampuan pribadi. Karyawan akan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang budaya, nilai keberagaman, dan cara pandang yang berbeda.

Hal ini dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih terbuka, fleksibel, dan sensitif terhadap perbedaan dalam kehidupan pribadi dan profesional.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi lintas budaya, perusahaan dapat menyediakan pelatihan, lokakarya, dan sumber daya yang mendukung pemahaman budaya, keterampilan komunikasi antar budaya, serta kemampuan budaya yang mungkin ada.

Selain itu, penting bagi karyawan untuk menjalin hubungan dengan orang-orang dari budaya yang berbeda, berpartisipasi dalam kegiatan lintas budaya, dan terus mengembangkan pemahaman dan pengetahuan mereka tentang budaya global.

 

Mudahkan Proses Cross Cultural Competence di Perusahaan dengan LinovHR

Suasana kerja yang nyaman tentu diinginkan oleh setiap karyawan. Untuk itulah meningkatkan cross cultural competence di tempat kerja sangat penting dilakukan agar karyawan dapat bekerja dengan efektif dan efisien.

Untuk memudahkan prosesnya, sebuah software manajemen kompetensi bisa menjadi solusi. Sebab, software ini dirancang khusus untuk membantu perusahaan mengelola dan memperkuat kompetensi lintas budaya di tempat kerja.

Salah satu software manajemen kompetensi yang sangat direkomendasikan yakni Software Manajemen Kompetensi LinovHR.

Software ini menyediakan berbagai fitur yang dapat memudahkan proses pengembangan karyawan dalam menghadapi tantangan budaya yang beragam.

Melalui penilaian muatan cross culture competence yang terstruktur dan objektif, perusahaan dapat mengukur tingkat pemahaman, kemampuan komunikasi, kepekaan budaya, dan keterampilan adaptasi karyawan terhadap lingkungan yang multikultural.

Sebut saja fitur Competency List yang bisa membuat daftar untuk seluruh jenis kompetensi yang diperlukan oleh semua unit dan divisi kerja. Ada juga fitur Competency Category untuk membagi kompetensi sesuai dengan proses bisnis perusahaan.

Fitur Gap Analyst juga dapat melakukan komparasi antara kompetensi karyawan dengan standar kompetensi yang diperlukan.

Dengan begitu mereka akan mengetahui area kompetensi mana yang perlu ditingkatkan, hingga cross cultural competence karyawan bisa terjalin dengan baik.

 

Learning Management System
Learning Management System

 

Selain itu, ada juga modul pelatihan khusus yang disediakan oleh LinovHR juga memungkinkan karyawan untuk meningkatkan cross cultural competence mereka dengan mengakses materi pelatihan tentang pemahaman budaya, komunikasi lintas budaya, kerjasama tim multikultural, dan konflik budaya.

Adalah Software LMS LinovHR yang dapat menjadi platform untuk upskilling karyawan. HRD dapat menambahkan kompetensi lintas budaya agar karyawan dapat meningkatkan kompetensi terkait keberagaman di lingkungan kerja.

Dengan menggunakan LinovHR, perusahaan dapat mengoptimalkan proses pengembangan kompetensi lintas budaya, memperkuat kerjasama tim multikultural, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.

Jadi tunggu apalagi, ajukan demonya sekarang dan rasakan manfaatnya!

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru