Apa yang Dimaksud dengan Critical Path Method Dalam Project Management

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

critical path method
Isi Artikel

Ketika Anda sedang menjalankan suatu proyek, umumnya terdapat beberapa tugas atau hal yang terlihat rumit dan harus diselesaikan terlebih dahulu. Sebab itu, banyak manajer proyek menggunakan critical path method (CPM) dalam menyelesaikan tugasnya.

Pada dasarnya, metode jalur kritis digunakan untuk mempermudah pekerjaan yang awalnya terlihat rumit menjadi lebih sederhana. Dengan memanfaatkan sistem penjadwalan yang baik, maka tugas yang harus dikerjakan pun dapat dikendalikan dengan lebih efisien.

Dalam artikel ini kita akan membahas tentang critical path method dimulai dari pengertian, tipe-tipe, hingga cara mengidentifikasinya.

Simak artikel berikut ini!

 

Apa Itu Critical Path Method?

Sederhananya, critical path method adalah sebuah teknik pemodelan yang digunakan untuk memprioritaskan suatu kegiatan atau aktivitas proyek. CPM biasanya digunakan untuk menemukan tugas yang memiliki tenggat waktu paling dekat sehingga dapat diselesaikan terlebih dahulu.

Metode CPM sebenarnya telah ditemukan pada tahun 1940-an di mana seringkali digunakan untuk menangani ikatan timbal balik pada aktivitas yang dilakukan secara terpisah dalam suatu proyek tertentu.

Saat ini, metode CPM telah dikenal dan digunakan dalam perencanaan serta pengelolaan proyek secara luas dalam berbagai industri seperti industri pertahanan, konstruksi, dirgantara, dan sebagainya.

Keuntungan yang didapatkan dari menggunakan metode jalur kritis yaitu dapat membantu membuat prioritas tugas yang harus diselesaikan, membantu menetapkan jadwal, memberikan waktu minimal untuk menyelesaikan proyek, hingga membantu menentukan cara terbaik mencapai tujuan.

Namun, sayangnya metode ini kurang efektif jika proyek yang dijalankan terlalu kompleks dan besar. Apalagi, jika proyek yang dijalankan membutuhkan banyak improvisasi dalam pelaksanaannya.

 

Baca juga: Cara Jitu Anti Panik, Menghadapi Deadline

 

Tipe-tipe Critical Path dalam Manajemen Proyek

Dalam praktiknya, manajemen proyek dapat menentukan jenis critical path method yang mana yang bisa diandalkan. Hal ini sesuai dengan fungsi dan kebutuhan manajemen proyek dalam menyelesaikan tugasnya.

 

1. Work Breakdown Structure

Work breakdown structure paling banyak digunakan dalam manajemen proyek. Jenis CPM ini membuat semua pihak yang terkait mengetahui apa saja yang harus dikerjakan secara detail.

Ditampilkan mirip dengan pohon yang saling berkesinambungan yang membagi masing-masing aktivitas dalam proyek. Aktivitas tersebut bisa menjadi bagian yang lebih kecil lagi melalui beberapa kelompok tugas pendukungnya.

 

2. PERT (Project Evaluation and Review Technique)

CPM merupakan metode yang dapat digunakan secara fleksibel. Oleh karena itu, jenis yang satu ini menyajikan bentuk visual yang fleksibel dengan mempertimbangkan elemen ketidakpastian dalam proyek. Selain itu, jenis PERT berfokus pada tenggat waktu dan penjadwalan proyek secara garis besar.

 

3. Activity-on-node Diagram

Menyajikan bentuk diagram dengan menggunakan bantuan penghubung anak panah yang menggambarkan aktivitas yang berurutan. Urutan aktivitas tersebut menggambarkan aliran kerja proses dalam suatu proyek tertentu.

 

4. Flowchart

Jenis CPM yang satu ini merupakan yang paling mudah dan cukup sederhana untuk dibuat. Anda bisa membuatnya sesuai dengan aktivitas dari awal hingga akhir yang memiliki petunjuk berupa panah.

Manajemen proyek dapat mengetahui dengan mudah tahap demi tahap dari suatu proses aktivitas yang sedang berlangsung hingga selesai dengan mengikuti alur panah yang cukup sederhana.

 

Cara Mengidentifikasi Critical Path

Agar proyek dapat dijalankan dengan rapi, penggunaan critical path method perlu dikerjakan dengan rapi dan teliti. Seorang manajer proyek harus mengetahui aktivitas apa saja yang perlu dikerjakan selain tenggat waktu yang diperlukan.

Untuk mengidentifikasi dalam penyusunan critical path, berikut beberapa hal yang umumnya dilakukan oleh manajer proyek.

 

1. Menetapkan Aktivitas dalam Proyek

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam penyusunan metode crisis path adalah dengan menentukan aktivitas apa saja yang perlu dikerjakan dalam proyek. Pada tahap ini, biasanya manajer proyek menggunakan jenis work breakdown structure agar memudahkan pengerjaannya.

Dengan begitu, maka aktivitas dalam proyek dapat dengan mudah dijabarkan secara detail. Menentukan aktivitas dalam proyek juga akan mempermudah menentukan aliran kerja yang akan diprioritaskan terlebih dahulu. Semua orang yang terlibat dalam proyek akan mengetahui seluruh kegiatan yang akan dilakukan.

 

2. Menetapkan Urutan Kegiatan

Pada tahap ini, manajer proyek harus jeli dalam menentukan urutan kegiatan. Pastinya terdapat beberapa kegiatan yang perlu dikerjakan terlebih dahulu agar dapat lanjut untuk kegiatan setelahnya.

Tahapan ini menjadi salah satu tahapan yang krusial dimana jangan sampai urutan kegiatan yang ditetapkan tumpang tindih satu sama lain yang dapat menghambat pengerjaan proyek. Oleh sebab itu, hubungan antar kegiatan harus diidentifikasi satu per satu untuk memudahkan penentuan tenggat waktunya.

 

3. Membuat Diagram Jaringan Aktivitas

Dengan membuat diagram jaringan aktivitas dapat mempermudah manajer proyek untuk menggambarkan target yang harus dicapai dalam proyek. Alur kerja proyek juga dapat ditampilkan dalam diagram ini.

 

4. Menentukan Waktu Penyelesaian Aktivitas dalam Proyek

Tentunya dalam menyusun metode CPM, manajer proyek harus menentukan batas waktu penyelesaian terhadap masing-masing kegiatan. Di sini, manajer proyek sangat mengandalkan skill manajer dan pengalamannya untuk menentukan tenggat waktu yang paling ideal terhadap suatu aktivitas.

 

5. Identifikasi Critical Path

Setelah melakukan beberapa tahapan sebelumnya, barulah seorang manajer proyek dapat mengidentifikasi critical path atau jalur kritis. Tahapan ini untuk menentukan kegiatan yang memiliki waktu paling panjang.

Manajer proyek dapat melihat dari diagram yang telah dibuatnya dimana akan terlihat jalur kritisnya dan waktu yang dibutuhkan untuk proses penyelesaian kegiatan tersebut.

Dengan mengetahuinya, manajer proyek dapat memperkirakan jika ada kegiatan dalam critical path yang tertunda, maka kemungkinan besar waktu penyelesaian proyek tersebut juga akan ikut tertunda. Sehingga mereka dapat memikirkan strategi lainnya.

 

Software HRIS LinovHR Siap Bantu Mengelola Deadline Agar Selesai Tepat Waktu

 

software hris

 

Mengelola deadline atau tenggat waktu dalam penyusunan critical path method memang tidak sederhana dan kadang merepotkan. Namun, dengan memanfaatkan software HRIS LinovHR, Anda dapat dengan mudah melakukan pengelolaan administrasi karyawan.

Software HRIS LinovHR menyediakan berbagai modul serta fitur yang berguna untuk mempermudah pengelolaan HR Anda. Modul Time Management dari LinovHR, dapat digunakan untuk memantau pekerjaan dan kehadiran karyawan. Sehingga HR dapat memonitor kinerja sekaligus tugas-tugas yang sedang dikerjakan oleh karyawan.

Terdapat tambahan fitur Timesheet yang dapat digunakan untuk mengelola kehadiran karyawan serta memonitor tugas-tugas yang dikerjakan oleh karyawan setiap harinya. HR dapat mengelola catatan kehadiran karyawan dengan mudah karena status kehadiran yang ditampilkan sangat akurat.

Dengan begitu, maka Anda dapat memantau pekerjaan serta deadline yang dibutuhkan karyawan agar selesai tepat waktu.

Segera beralih ke software HRIS LinovHR untuk memudahkan pengelolaan SDM perusahaan Anda!

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru