Counter offer adalah hal yang biasanya dilakukan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang dirasa potensial. Hal ini dilakukan karena perusahaan sadar bahwa karyawan potensial adalah aset perusahaan.
Kehilangan karyawan yang memiliki kinerja dan potensial yang baik akan sangat merugikan perusahaan. Terlebih jika karyawan yang bersangkutan, pergi ke perusahaan kompetitor. Tentu ini bukanlah hal yang baik bagi bisnis dan perusahaan Anda.Â
Oleh karena itu, umumnya HRD akan memberikan counter offer kepada karyawan yang memiliki kinerja dan potensi bagus di perusahaan, ketika mereka ingin mengajukan resign.
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah perusahaan perlu untuk memberikan counter offer bagi karyawan potensial yang ingin resign?
Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan lengkapnya LinovHR di sini.
Apa Itu Counter Offer?
Counter offer adalah sebuah penawaran yang dibuat dan diberikan oleh perusahaan sebagai sebuah tindakan, ketika ada seorang karyawan yang memiliki kinerja dan potensial yang baik memutuskan untuk resign atau pindah ke perusahaan lain.
Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk menahan atau perusahaan ingin karyawan yang bersangkutan untuk memikirkan kembali niatnya untuk resign atau keluar dari perusahaan.
Biasanya perusahaan akan memberikan counter offer yang berisikan kenaikan gaji atau promosi terhadap karyawan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan karena dua cara ini merupakan cara yang paling instan yang terlihat secara nyata.Â
Tindakan ini didukung juga, karena banyak dari karyawan yang mengajukan resign didasari oleh permasalahan gaji yang mereka miliki sekarang.
Namun perlu diingat bahwa ada faktor-faktor resign yang lain di luar permasalahan gaji. Seperti kurangnya apresiasi, jenjang karier, lingkungan kerja, tantangan baru, work-life balance, ataupun atasan yang toxic.
Alasan Perusahaan Perlu Melakukan Counter Offer Karyawan
Alasan utama perusahaan memberikan counter offer kepada karyawan yang memiliki potensial dan kinerja yang baik yaitu untuk mempertahankan karyawan tersebut untuk tetap bekerja di perusahaan.
Kehilangan karyawan yang berkompeten dan cekatan tentunya merupakan sebuah kerugian yang besar bagi perusahaan. Maka dari itu, perusahaan umumnya akan mempertahankan karyawan tersebut sebisa mungkin.
Namun, ada beberapa alasan lain dibalik pemberian counter offer kepada karyawan, yakni:
- Mencari pengganti karyawan yang memiliki kemampuan serupa, akan sangat sulit untuk ditemukan.
- Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk perekrutan dan pelatihan karyawan yang baru.
- Mencegah untuk memberikan beban kerja tambahan kepada tim yang bersangkutan, karena karyawan melakukan resign.
- Mencegah karyawan tersebut untuk masuk ke perusahaan kompetitor.
- Mempertahankan pengetahuan karyawan tersebut miliki, mengenai bisnis perusahaan.
Baca Juga: Kiat-kiat Mempertahankan Karyawan Terbaik yang Wajib HR Tahu
Bagaimana Membuat Counter Offer untuk Mempertahankan Karyawan
Satu hal yang penting untuk diperhatikan sebelum memberikan counter offer kepada karyawan yang bersangkutan yaitu Anda sebagai HRD harus memahami kondisi dan juga situasi yang terjadi saat itu.Â
Memberikan counter offer dengan menaikan gaji terkadang bukan jadi solusi yang tepat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh HRD saat membuat counter offer seperti berikut ini:
-
Berkomunikasi dengan Karyawan Bersangkutan
Langkah awal yang harus Anda lakukan sebelum membuat counter offer yaitu melakukan komunikasi maupun diskusi terhadap karyawan yang bersangkutan.
Pada tahap ini, Anda harus menanyakan perihal alasan utama dari pengajuan resign. Dengan begitu, Anda dapat lebih memahami kondisi dan juga kebutuhan yang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.
Dengan hal ini, Anda bisa memikirkan counter offer yang tepat mengenai kondisi dan situasi yang dialami oleh karyawan tersebut.
-
Pertimbangkan Penawaran di Luar Gaji
Meskipun banyak dari kasus resign yang terjadi di dalam perusahaan adalah persoalan gaji, namun tidak semua karyawan resign dengan alasan gaji.
Anda bisa memberikan tawaran yang tidak berhubungan dengan uang atau materi. Seperti jam kerja yang fleksibel, sistem kerja hybrid working atau WFH, ataupun tambahan waktu cuti setiap tahunnya.
Poin terpentingnya yaitu, ketahui apa hal yang menjadi motivasinya untuk bertahan. Gunakan motivasi tersebut di dalam proses negosiasi dengan karyawan yang bersangkutan.
-
Berikan Penawaran yang Masuk Akal
Pastikan bahwa counter offer yang akan diberikan kepada karyawan sangat masuk akal dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan maupun karyawan tersebut.
Sebagai contoh, seorang karyawan memiliki gaji Rp5.000.000 per bulan. Lalu ditempat yang baru, ia mendapatkan gaji sebesar Rp7.000.000 per bulan. Sedangkan Anda memberikan counter offer dengan menaikkan gajinya menjadi Rp6.000.000 per bulan.Â
Tentunya hal ini tidak akan membuat karyawan tersebut bertahan dan menerima counter offer dari perusahaan.
Berkaca dari contoh tersebut, maka pastikan bahwa penawaran yang Anda berikan masuk akal dan mampu menarik karyawan untuk mengambil pilihan tersebut.
-
Lakukan Follow Up
Jika karyawan menerima counter offering Anda, maka bukan berarti pekerjaan Anda selesai sampai disitu saja. Anda juga perlu untuk melakukan monitoring dan juga follow up terhadap karyawan yang bersangkutan.
Perlu diingat bahwa, karyawan tersebut pernah memutuskan untuk resign. Maka ada kemungkinan bahwa ia akan melakukannya lagi di waktu yang akan datang.Â
Disinilah pentingnya dalam melakukan follow up, yaitu untuk mengetahui apakah karyawan tersebut merasa puas dengan penawaran yang diberikan, dan tetap bertahan untuk jangka waktu yang panjang di perusahaan.
-
Ketahuilah Bahwa Anda Tidak Selalu Berhasil
Walaupun Anda memiliki kemampuan negosiasi yang baik dan sudah memberikan penawaran yang terbaik kepada karyawan tersebut, ada kalanya semua itu tidak berjalan sesuai keinginan Anda.
Maka dari itu, penting untuk selalu ingat bahwa tidak semua hal bisa berhasil sesuai dengan rencana. Penting untuk memiliki rencana-rencana cadangan, jika sewaktu-waktu ada kejadian yang tidak sesuai dengan rencana Anda.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa counter offer memang perlu untuk dilakukan dan diberikan kepada karyawan yang memiliki potensi dan juga kinerja yang baik.
Seringkali perusahaan tidak menyadari, bahwa alasan utama karyawan melakukan resign bukan selalu persoalan gaji. Namun bisa juga karena faktor lain seperti kurangnya apresiasi atasan terhadap kinerjanya.
Hal ini terjadi karena mungkin saja perusahaan tidak memiliki format penilaian yang efektif dan tidak terkelola dengan baik. Atau karena masih dilakukan secara manual, sehingga hal itu sering diabaikan karena HRD tidak ada waktu lagi untuk mengurus mengenai apresiasi karyawan.
Namun, sekarang perusahaan tidak lagi perlu repot mengurus data dan format penilaian karyawan. Permasalahan tersebut bisa diatasi dengan Software HRIS LinovHR yang hadir dengan fitur Performance Management System.Â
Fitur Performance Management System ini dapat membantu perusahaan dalam melakukan penilaian kinerja dan menganalisa performance karyawan secara terukur dan akurat.Â
Semua data yang dikumpulkan terkait kinerja karyawan akan terpusat dalam satu cloud sehingga tidak lagi perlu tumpukan kertas untuk mendata kinerja karyawan.
Tentu ini akan sangat memudahkan HRD dalam mendata dan mengelola karyawan yang potensial dan memberikan mereka apresiasi yang setimpal.
Jadi, tunggu apa lagi? Coba demonya sekarang juga, GRATIS!