Sebelum memutuskan menggunakan anggaran perusahaan, manajemen perlu melakukan analisis secara komprehensif.
Pasalnya, bila salah mengambil keputusan, perusahaan dapat berpotensi mengalami kerugian. Aktivitas analisis ini dikenal dengan istilah cost benefit analysis (CBA).
Cost benefit analysis (CBA) adalah suatu standar yang harus dilakukan untuk mengetahui estimasi manfaat yang didapatkan dari sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai analisis ini, berikut LinovHR sajikan ulasan lengkapnya.
Pengertian Cost Benefit Analysis
Cost benefit analysis adalah proses membandingkan keputusan dalam mengenali jumlah biaya yang perlu dikeluarkan untuk suatu kebijakan dan perkiraan manfaat yang akan diterima.
Melalui upaya demikian, manajemen akan mengetahui apakah keputusan membuat suatu kebijakan dapat memenuhi orientasi bisnis atau tidak.
Sederhananya, setiap keputusan perusahaan yang hendak dipilih harus dianalisis mendalam untuk memaksimalkan perolehan manfaat.
Jadi, bila perusahaan Anda hampir selalu tepat dalam mengambil keputusan, dapat diartikan para manajemen sudah memahami apa itu cost benefit analysis.
Baca Juga: Apa itu Cost Control? Berikut Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawabnya
Manfaat Cost Benefit Analysis
Penerapan cost benefit analysis akan mendatangkan sejumlah manfaat untuk perusahaan. Beberapa manfaat dari CBA di antaranya, yaitu:
- Efisiensi penggunaan sumber daya ekonomi organisasi. Melalui hal ini, kekuatan finansial perusahaan bakal lebih sejahtera
- Penggunaan anggaran menjadi lebih selaras dengan hasil kebijakan yang diambil
- Analisis biaya dapat diketahui secara langsung melalui besaran nominal uang yang digunakan
- Pengambilan keputusan kebijakan yang lebih objektif tanpa memandang segala kepentingan, seperti opini dan politik
- Karena berbasis dengan data, CBA bisa menjadi alat terbaik untuk mendukung program pelatihan karyawan
Kelebihan dan Kekurangan Cost Benefit Analysis
Namun demikian, sebelum menerapkan CBA perusahaan perlu meninjau beberapa kelebihan dan kekurangannya dahulu, meliputi:
Kelebihan Cost Benefit Analysis
Adapun kelebihan dari CBA yang bisa menjadi dasar pemutusan pelaksanaan, di antaranya:
1. Didasari oleh data
Menggunakan CBA, akan memudahkan manajemen dalam menilai keputusan dengan lebih objektif tanpa adanya kekaburan informasi.
Umumnya, data-data ini akan dipaparkan sebagai dokumen pendukung yang konkret dan sarat bukti-bukti yang kuat.
2. Mempermudah pengambilan keputusan
Mengambil keputusan amatlah kompleks. Hal tersebut lantaran sebelum memutuskan, perlu adanya penelitian secara mendalam akan aspek-aspek pendukung.
Namun, dengan CBA semua data sudah tertera sehingga keputusan lebih mudah diambil.
3. Identifikasi potensi laba tersembunyi
Dalam melakukan analisis, manajemen bakal meneliti segala komponen dalam bisnis. Pada akhirnya hal ini akan mengungkapkan adanya potensi laba tersembunyi yang belum terjamah perusahaan.
Melalui hal demikian, pun manajemen dapat memanfaatkan celah tersebut guna meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan organisasi.
Baca Juga:Â Cara Pengelolaan Benefit Karyawan Bersama LinovHR Agar Lebih Maksimal
Kekurangan Cost Benefit Analysis
Selain kelebihan, ada juga beberapa kekurangan CBA yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
1. Sulit menentukan variabel
Cost benefit analysis akan memberikan keuntungan dalam efisiensi bisnis. Akan tetapi, sebelum melakukannya, perlu melakukan prediksi atas ragam-ragam elemen dan variabel yang perlu diteliti.
Hal ini tidaklah mudah, pasalnya manajemen perlu memperhatikan seluruh elemen dengan komprehensif tanpa ada yang terlewat. Jika ada yang terlewat, dikhawatirkan CBA tak bisa berfungsi maksimal.
2. Ketergantungan pada data
Lantaran setiap kegiatan analisis memerlukan data yang valid, menjadikan CBA amat ketergantungan dengan data. Jika ada kesalahan suatu data tertentu, bisa dipastikan hasil penelitian tak akan bisa akurat.
3. Tidak bisa digunakan untuk jangka panjang
Cost benefit analysis tak mampu digunakan untuk jangka panjang. Mengapa demikian? Karena setiap data yang dihimpun pada saat ini belum tentu sama dengan di masa depan.
Jadi, setiap hasil analisis manfaat biaya hanya berfungsi untuk waktu pendek dan menengah saja.
4. Kurang memperhatikan moral manusia
Lantaran cost benefit analysis hanya berorientasi pada manfaat, pada akhirnya akan berakibat dengan berkurangnya perhatian pada aspek moral. Hal tersebut karena manajemen hanya berfokus pada keuntungan semata.
Akhirnya, karyawan yang merasa dirugikan pun akan hengkang. Dengan demikian, perusahaan berpotensi kehilangan talenta pekerja terbaiknya.
Tahapan Cost Benefit Analysis
Demi memaksimalkan CBA perusahaan dapat menerapkan beberapa tahapan berikut ini:
1. Buat Kerangka Perencanaan
Agar analisis dapat berjalan akurat, buatlah kerangka perencanaan dahulu. Tetapkan poin-poin dasar, pendukung, dan vital yang perlu dipenuhi demi menunjang penelitian.Â
Lalu,pastikan di setiap poin tersebut terkandung besaran biaya dan manfaat yang diperoleh perusahaan. Dengan demikian, CBA bisa terlaksana dengan optimal dan minim adanya potensi kegagalan.
2. Identifikasi Daftar Biaya dan Manfaat
Dalam meneliti CBA, manajemen perlu mengidentifikasi apa saja rincian biaya dan manfaat yang didapat. Untuk rincian biaya dapat berupa anggaran perencanaan, pelaksanaan, dan finalisasi produk.
Sedangkan manfaat, berupa perkiraan target pasar yang diperoleh, dan prediksi penjualan yang dapat tercapai. Lalu, manajemen akan membandingkan apakah rincian biaya bakal sesuai dengan prediksi keuntungan atau tidak.
Jika tidak, perlu dilakukan peninjauan kembali atas segala rencana yang telah dibuat.
3. Tetapkan Besaran Uang Pada Perencanaan Anggaran
Setelah rincian perencanaan selesai dibuat, saatnya untuk menetapkan perkiraan jumlah biaya yang dibutuhkan. Pastikan manajemen menuliskan biaya dengan mata uang dan nominal yang jelas.
Bila hal tersebut tak dilakukan, bakal sulit untuk membandingkan antara keuntungan dan pengeluaran secara mudah.Â
4. Finalisasi Perhitungan Analisis Biaya Manfaat
Bila setiap perencanaan anggaran telah dilengkapi dengan nominal biaya, maka akan manajemen akan mudah untuk membandingkannya dengan prediksi manfaat yang didapat.
Ketika jumlah perkiraan biaya melebihi besaran manfaat yang diperoleh, perlu meninjau kembali segala analisis dan perencanaan.
Namun, manajemen memperkirakan akan mendapat manfaat yang lebih besar dari modal anggaran, maka bisa rencana bisa dilaksanakan.
Contoh Perhitungan Cost Benefit Analysis
Berikut LinovHR sajikan contoh kasus perhitungan CBA di perusahaan.
“PT Teknik Besi merupakan perusahaan startup. Mereka ingin berkembang dan menambahkan dua programmer baru. Manajemen pun melakukan analisis manfaat dan biaya sebelum memutuskannya.
Manajemen menganalisis, dalam satu tahun diperkirakan memperoleh peningkatan laba sekitar 50% jika mempekerjakan programmer tersebut.
Di sisi biaya, manajemen menganalisis biaya gaji dua programmer sekitar $ 75.000 . Biaya rekrutmen sekitar $ 3.000, dan pelatihan $ 4.000.
Lalu, ada juga anggaran komputer dan lainnya sekitar $7.000. Total biaya berjumlah sekitar $ 89.000.
Lalu, saat menghitung manfaat, manajemen memeriksa dalam kurun satu tahun perusahaan akan memperoleh $ 100.000.
Mengingat total biaya mempekerjakan dua programmer hanya berkisar $ 89.000, maka perusahaan dinilai memperoleh keuntungan. Maka dari itu keputusan ini pun diambil.”
Baca Juga: 7 Inventaris Perusahaan yang disediakan untuk Karyawan
Kesimpulan
Sekian penjelasan tentang apa itu CBA (cost benefit analysis). Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perusahaan perlu mempertimbangkan mengenai manfaat apa saja yang mereka dapatkan atas biaya yang telah mereka keluarkan.
Seperti contohnya dalam perhitungan biaya operasional perusahaan. Salah satu bagian dari biaya operasional, yaitu penggajian, memiliki porsi yang cukup signifikan dari keseluruhan biaya.
Perusahaan dapat memutuskan untuk menugaskan beberapa konsultan payroll yang dapat melakukan perhitungan gaji. Atau juga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi seperti software payroll.
Seperti contohnya software payroll dari LinovHR yang dapat melakukan perhitungan payroll secara komprehensif hanya dengan sekali klik.
Hal ini tentu lebih efisien ketimbang menugaskan sumber daya manusia yang tingkat efisiensinya belum pasti.
LinovHR juga memiliki Software HRIS yang dapat memaksimalkan benefit secara biaya dari perusahaan.
Dengan modul atau fitur lainnya seperti Performance Management yang dapat mempermudah penilaian kinerja, dan juga Recruitment Software yang dapat mempermudah proses rekrutmen.
Coba demonya sekarang!