Apa Itu Cooperative Learning dan Bagaimana Melakukannya?

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

cooperative learning
Isi Artikel

Memberikan pelatihan dan pengembangan untuk karyawan adalah hal penting dalam strategi manajemen talenta. Untuk itulah memastikan metode pelatihan dan pembelajaran yang tepat jadi bagian yang tidak boleh diabaikan.

Cooperative learning menjadi salah satu metode pelatihan yang sangat mungkin dilakukan perusahaan untuk membuat pelatihan karyawan tidak membosankan.

Dalam artikel LinovHR ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai model pembelajaran cooperative learning dan bagaimana pendekatan metode ini dapat menjadi alat yang ampuh dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Apa Itu Cooperative Learning?

Cooperative learning adalah sebuah pendekatan pembelajaran di mana peserta bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 

Berbeda dengan pembelajaran tradisional yang cenderung bersifat kompetitif atau individualistik, metode pembelajaran ini menekankan pada kerja sama antar anggota kelompok.

Dalam metode ini, setiap anggota kelompok memiliki peran tertentu dan saling bertanggung jawab untuk memastikan keseluruhan kelompok memahami materi yang diajarkan. 

Hal ini mengajarkan peserta untuk saling mendengarkan, berdiskusi, dan merumuskan solusi bersama, sehingga selain mendapatkan pemahaman akan materi, peserta juga belajar tentang pentingnya kerja sama dan komunikasi yang efektif.

Keuntungan Cooperative Learning

Keuntungan Cooperative Learning
Manfaat Cooperative Learning

Metode pembelajaran tak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan interpersonal dan kerja sama tim.

Cooperative learning, sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran, menawarkan lebih dari sekadar pemahaman materi.

Melalui pendekatan ini, peserta memiliki kesempatan untuk mengalami berbagai manfaat yang melampaui ruang kelas.

Berikut adalah beberapa keuntungan utama metode pelatihan ini:

1. Mengembangkan Keterampilan Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan

Melalui interaksi dan diskusi dalam kelompok, peserta belajar untuk memimpin dan mengambil keputusan bersama demi mencapai tujuan kelompok.

2. Menguasai Keterampilan Mengelola Konflik

Dalam setiap kerja sama, konflik adalah hal yang tak terhindarkan. Cooperative learning mengajarkan peserta bagaimana cara menyelesaikan perbedaan pendapat dan mencari solusi terbaik.

3. Meningkatkan Keterlibatan Kerja Peserta

Metode ini mendukung peserta untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini karena mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan kelompok mereka.

4. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Dengan adanya diskusi dan interaksi, peserta belajar untuk menyampaikan ide dengan jelas dan mendengarkan pendapat orang lain.

5. Tanggung Jawab Pribadi

Setiap anggota kelompok memiliki tugas dan peran. Ini menanamkan rasa tanggung jawab pribadi terhadap kontribusi mereka pada kelompok.

6. Mendapatkan Kepercayaan Diri

Dengan berkontribusi pada keberhasilan kelompok dan diakui oleh anggota lainnya, peserta merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka.

7. Sikap Positif Terhadap Rekan Kerja

Melalui kerja sama, peserta belajar untuk menghargai keunikan dan kelebihan setiap anggota, yang pada akhirnya membentuk sikap positif terhadap rekan mereka.

Dengan beragam keuntungan ini, tak mengherankan jika cooperative learning menjadi salah satu pendekatan yang sangat dianjurkan dalam dunia pendidikan saat ini.

Tipe Cooperative Learning

Cooperative learning memiliki beberapa tipe yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks pembelajaran. 

Setiap tipe memiliki karakteristik unik dan cara penerapan yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan peserta dan memaksimalkan proses pembelajaran. 

Berikut ini adalah tiga tipe utama metode pelatihan ini:

1. Formal Cooperative Learning

Dalam tipe ini, peserta bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas atau proyek yang telah ditentukan selama periode waktu yang telah ditentukan, bisa dalam satu kelas atau beberapa pertemuan. 

Pemateri memiliki peran aktif dalam membimbing, memberikan instruksi, dan menilai hasil kerja kelompok.

2. Informal Cooperative Learning

Tipe ini biasanya berlangsung dalam periode waktu yang lebih singkat, seperti selama satu sesi pembelajaran atau bahkan dalam beberapa menit. 

Misalnya, pemateri bisa meminta peserta untuk berdiskusi dengan teman sebelahnya mengenai suatu topik yang baru saja diajarkan. 

Tujuannya adalah untuk memastikan peserta tetap terlibat dan memahami materi yang disampaikan.

3. Group-Based Learning

Dalam tipe ini, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok dan diberikan serangkaian tugas atau aktivitas yang harus diselesaikan. 

Setiap kelompok akan memiliki serangkaian tujuan pembelajaran yang harus dicapai. 

Berbeda dengan tipe formal, di sini peserta memiliki lebih banyak otonomi dalam menentukan cara kerja dan pendekatan yang akan diambil.

Tujuan Cooperative Learning

Cooperative learning tidak hanya merupakan suatu metode, tetapi juga metode yang berlandaskan pada kerjasama dan kolaborasi. 

Tujuan utama dari model pembelajaran cooperative learning adalah untuk memaksimalkan pemahaman dan penguasaan materi oleh setiap peserta melalui interaksi dan diskusi dalam kelompok. 

Selain itu, kooperatif learning bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta, seperti komunikasi, negosiasi, dan pengambilan keputusan. 

Dalam prosesnya, metode ini mendorong peserta untuk saling menghargai, mendengarkan pendapat, serta berkontribusi aktif dalam pembelajaran. 

Secara keseluruhan, cooperative learning tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan keterampilan hidup yang esensial bagi setiap individu.

5 Elemen Kunci Cooperative Learning

Elemen Kunci Cooperative Learning
Elemen Cooperative Learning

Cooperative learning bukanlah sekadar strategi pembelajaran biasa, melainkan sebuah pendekatan yang dirancang dengan matang untuk menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan interaktif. 

Agar metode ini dapat berfungsi dengan efektif, terdapat lima elemen kunci yang harus diterapkan dalam setiap aktivitas kooperatif learning. 

Kelima elemen ini membentuk pondasi dasar agar setiap sesi pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil maksimal.

1. Positive Interdependence

Ini berarti setiap anggota kelompok memahami bahwa keberhasilan mereka sebagai individu bergantung pada keberhasilan kelompok.

Setiap anggota harus berkontribusi dan bekerja sama agar kelompok dapat mencapai tujuannya.

2. Akuntabilitas Individu dan Kelompok

Meskipun bekerja dalam kelompok, setiap individu harus bertanggung jawab atas kontribusi dan pemahaman mereka sendiri. 

Pemateri dan kelompok harus memastikan bahwa setiap anggota berpartisipasi dan memahami materi.

3. Keterampilan Interpersonal dan Kelompok Kecil

Peserta harus memiliki atau dikembangkan keterampilan sosial, seperti komunikasi, negosiasi, dan manajemen konflik, yang diperlukan untuk bekerja efektif dalam kelompok.

4. Interaksi Tatap Muka

Meskipun pembelajaran jarak jauh dan teknologi kini mendominasi, interaksi tatap muka tetap menjadi bagian penting dari kooperatif learning.

Melalui interaksi ini, peserta dapat berdiskusi, bertanya, dan mendapatkan umpan balik langsung dari teman sekelompoknya.

5. Pemrosesan Kelompok

Setelah selesai melakukan tugas, kelompok harus merefleksikan apa yang telah mereka capai dan bagaimana cara mereka bekerja bersama. 

Ini membantu peserta memahami kelebihan dan kekurangan cara kerja mereka dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kinerja kelompok di masa depan.

Dengan memahami dan menerapkan kelima elemen kunci ini, cooperative learning dapat menjadi alat yang ampuh dalam mengoptimalkan proses pembelajaran dan membangun keterampilan sosial peserta.

Baca Juga: Bagaimana Melakukan Continuous Learning di Perusahaan?

Strategi Cooperative Learning

Cooperative learning memberikan ruang bagi para pendidik untuk berkreasi dalam menerapkan berbagai strategi yang sesuai dengan kebutuhan peserta dan konteks pembelajaran.

Setiap strategi memiliki karakteristik unik yang dapat mengoptimalkan proses belajar dan kerja sama antar peserta. 

Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kooperatif:

1. Debat 

Kegiatan debat akan membagi peserta ke dalam kelompok dan diberikan topik atau isu yang harus didiskusikan. 

Setiap kelompok harus mewakili sudut pandang tertentu, bahkan jika itu bukan pendapat pribadi mereka, untuk melatih kemampuan berargumen dan memahami perspektif orang lain.

2. Write Around

Model pembelajaran kooperatif tipe write around dilakukan dengan meminta peserta menulis ide atau pendapat mereka tentang suatu topik, kemudian memberikan tulisan itu kepada anggota kelompok lain untuk menambahkan atau memberikan tanggapan, hingga setiap anggota kelompok memiliki kesempatan untuk berkontribusi.

3. Membangun Komunitas Kooperatif

Mengembangkan norma-norma kelompok yang mendukung kerja sama, saling menghargai, dan saling mendengarkan. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran kooperatif.

4. Memecahkan Masalah Secara Tim

Setiap kelompok diberikan bagian dari suatu masalah yang harus mereka selesaikan, dan kemudian semua kelompok bekerja bersama untuk menyatukan solusi mereka menjadi solusi utuh.

5. Berbagi Konsep Antara Departemen 

Mengintegrasikan konsep atau materi dari berbagai bidang studi untuk menciptakan pemahaman yang lebih holistik dan mendalam tentang suatu topik.

6. Mendorong Acara Sosial Informal

Menyediakan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi di luar konteks akademik, seperti makan siang bersama atau acara sosial lainnya, dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kekompakan di antara anggota kelompok.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, cooperative learning tidak hanya dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif, tetapi juga menjadi alat untuk membangun hubungan yang positif antar peserta dan mengembangkan keterampilan sosial mereka.

Jalankan Pelatihan Karyawan Lebih Mudah dengan Software LMS LinovHR

Learning Management System

Kooperatif learning adalah salah satu metode yang amat sangat mungkin untuk dijalankan oleh perusahaan.

Metode satu ini bukan hanya memberikan kesempatan bagi setiap karyawan untuk meningkatkan skill teknik mereka tapi juga berkolaborasi dengan anggota tim. Pelaksanaan metode pelatihan ini tentu saja membutuhkan pendekatan yang lebih inovatif dan efisien.

Hal ini bisa dilaksanakan dengan efektif dengan bantuan Learning Management System LinovHR yang hadir sebagai solusi terkini manajemen pelatihan karyawan yang lebih mudah.

Learning Management System LinovHR didukung dengan fitur yang memungkinkan perusahaan untuk menyusun silabus pelatihan secara komprehensif. Dari sini, perusahaan bisa membagi mana saja materi yang membutuhkan kolaborasi dan kerja sama.

Lalu, tidak seperti cara manual yang sangat sulit untuk dilacak dengan Software LMS LinovHR yang memiliki fitur Learning Overview perusahaan dapat melacak segala aktivitas pelatihan yang dilakukan oleh karyawan.

Selain itu, dengan platform yang user-friendly, karyawan pun dapat mengakses materi pelatihan kapan saja dan di mana saja, meningkatkan fleksibilitas dan memastikan pengalaman belajar yang lebih mendalam. 

Dengan LinovHR, pelatihan karyawan bukan lagi menjadi tugas yang merepotkan, melainkan sebuah proses yang menyenangkan dan produktif.

Siap meningkatkan efektivitas pelatihan karyawan Anda? Dapatkan demo gratis dari LinovHR sekarang juga!

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Artikel Terbaru