Contoh Penilaian untuk Atasan yang Tepat dan Profesional

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Contoh Penilaian untuk Atasan yang Tepat dan Profesional
Isi Artikel

Memberikan sebuah penilaian kepada atasan bukanlah suatu hal mudah, tetapi bisa menjadi penting dalam menciptakan lingkungan kerja lebih baik. Sebelumnya, telah membahas apa itu feedback dan bagaimana cara memberikan feedback dengan tepat.

Mari kita lanjutkan dengan memahami contoh penilaian untuk atasan yang profesional agar dapat memperbaiki kesalahan dan tim secara keseluruhan dapat mempertahankan kekuatan. 

Dalam artikel ini akan memberikan panduan serta contoh kalimat yang bisa digunakan untuk memberikan penilaian (feedback) kepada atasan secara tepat dan profesional. 

Contoh Penilaian untuk Atasan

Berikut beberapa contoh penilaian untuk yang bisa digunakan untuk menilai atasan di pekerjaan Anda. 

Atasan yang Punya Permasalahan Minim Apresiasi

Terkadang, tim merasa bahwa upaya dan pencapaian mereka kurang untuk mendapatkan pengakuan yang layak dari atasan. 

โ€œSepanjang bekerja bersama, saya menyadari tim sering kali menghasilkan pencapaian yang luar biasa, tetapi apresiasi masih terbatas. Akan lebih memotivasi, jika ada lebih banyak pengakuan terhadap kontribusi yang diberikan oleh tim .โ€ 

Atasan yang Kurang Adil dalam Pembagian Tugas

Pembagian pekerjaan dalam tim sering kali terasa tidak seimbang, menyebabkan beberapa anggota merasa terbebani. 

โ€œTerkadang, dalam pembagian tugas dalam tim kurang merata, sehingga beberapa anggota merasa terbebani. Mungkin lebih baik jika pembagian pekerjaan dilakukan secara seimbang agar tanggung jawab bisa terdistribusi dengan lebih adil.โ€

Pemimpin Buruk dalam Berkomunikasi

Komunikasi yang buruk sering kali mengakibatkan kesalahpahaman dan bisa menyebabkan kebingungan dalam tim.

โ€œKadang kala, informasi yang saya dan tim terima kurang lengkap, sehingga dapat mengakibatkan penyampaian kurang efektif. Akan lebih baik jika informasi diberikan secara rinci atau disertai kesempatan untuk bertanya.โ€

Kurang Empati

Keputusan yang diambil terkadang tidak mempertimbangkan situasi atau anggota tim. 

โ€œTerkadang keputusan yang diambil kurang untuk dipertimbangkan dengan melihat kondisi anggota pada saat itu. Menurut saya, akan lebih baik jika bisa berempati dalam menghadapi situasi, terutama saat ada hambatan yang berpengaruh pada kinerja.โ€

Kurang Konsisten dalam Pengambilan Keputusan

Adanya perubahan keputusan yang sering tanpa adanya kejelasan, membuat tim kesulitan untuk bisa beradaptasi. 

โ€œBeberapa kali, adanya perubahan mendadak tanpa adanya penjelasan, sehingga dapat menyulitkan tim untuk beradaptasi. Saya pikir, dibutuhkan konsistensi dalam pengambilan keputusan bisa membantu tim bekerja lebih efektif.โ€

Kurang Ahli dalam Memimpin

Di dalam beberapa situasi, terlihat kurangnya keterampilan dalam memimpin. Perlunya untuk mengembangkan lebih lanjut.

โ€œSaya merasa beberapa kali dalam mengambil sebuah keputusan tidak didasari oleh persetujuan para tim dan saya melihat kurangnya kepemimpinan. Mungkin akan membantu jika lebih banyak untuk mengikuti pelatihan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan.โ€ 

Beban Kerja yang Berlebih Tanpa Support

Banyaknya beban kerja tanpa adanya dukungan memadai sering kali dapat menghambat produktivitas dalam tim. 

โ€œTerkait proyek minggu lalu, saya dan tim merasa tugas yang diberikan cukup berat serta kurangnya mendapatkan dukungan. Mungkin akan lebih baik, jika ada bimbingan tambahan atau sumber daya yang diberikan ketika pekerjaan meningkat.โ€

Micromanaging

Melakukan pendekatan yang terlalu mengawasi detail sering kali mengurangi fleksibilitas dan membatasi kreativitas pada tim. 

โ€œPendapat saya, dengan pengawasan yang terlalu ketat bisa mengurangi serta menghambat tim dalam berinovasi. Mungkin akan lebih baik jika memberikan lebih banyak kepercayaan untuk mengelola detail sendiri.โ€ 

Mudahkan Proses Penilaian Atasan dengan Bantuan Software Performance Management LinovHR

Advertisement

Bingung dengan proses penilaian yang rumit dan memakan waktu? Performance Management System LinovHR hadir untuk membantu!

Dengan fitur canggih dan mudah digunakan, Anda dapat menyederhanakan evaluasi kinerja atasan secara lebih cepat, akurat, dan efisien. Tingkatkan produktivitas tim HR dan ambil keputusan berbasis data dengan lebih percaya diri.

Kesimpulan 

Setiap pemimpin tidak ada yang sempurna, tetapi bagaimana menyikapi kelemahan tersebut secara profesional. Ketika ingin menilai atasan, fokus pada solusi dan bukan hanya mengkritik. Pertimbangkan apakah kekurangan yang dimiliki atas masih bisa ditoleransi atau sudah mengganggu kenyamanan kerja Anda. Di sini, Anda bisa menentukan langkah tepat yang ingin diambil. 

Jika masih bisa diatasi, komunikasikan lebih lanjut dengan bersikap terbuka dan jujur bisa menciptakan perubahan positif di lingkungan kerja. Namun, jika situasinya sulit diperbaiki, Anda menerima opsi, seperti menerima keadaan, mencoba pindah divisi, atau mempertimbangkan untuk mengundurkan diri (resign).

Dengan mengambil sebuah keputusan membutuhkan evaluasi mendalam, tetaplah profesional dalam setiap tindakan dan ingat bahwa Anda menjaga hubungan baik, meski adanya perbedaan, selalu bijak dalam mengambil sebuah langkah. 

Baca Juga: Tak Perlu Sungkan, Ini Contoh Feedback untuk Atasan

Tentang Penulis

Picture of Ucy Sugiarti
Ucy Sugiarti

Memiliki ketertarikan menulis pada dunia kerja dan bidang IT.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Ucy Sugiarti
Ucy Sugiarti

Memiliki ketertarikan menulis pada dunia kerja dan bidang IT.

Artikel Terbaru