Ketika memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan, satu hal yang tidak akan luput ditanyakan ialah apa alasan resign Anda. Pertanyaan ini kerap muncul, baik ketika Anda mengajukan surat pengunduran diri atau bahkan ketika melamar di perusahaan baru.
Menjawab pertanyaan ini sendiri butuh strategi dan persiapan khusus, karena jika jawaban Anda tidak tepat dapat menyebabkan hubungan dengan perusahaan lama menjadi buruk serta peluang untuk bekerja di perusahaan baru pun menurun.
Itu sebabnya, penting untuk mempelajari bagaimana menjawab alasan resign yang baik dengan jawaban jujur namun tetap terdengar profesional. Berikut adalah 15 contoh alasan resign yang bisa Anda gunakan sesuai dengan situasi Anda.
Baca juga: Ditanya Alasan Berhenti Kerja Saat Interview? Simak Tips Menjawabnya!
15 Contoh Alasan Resign
1. Ingin Mencari Peluang Karier yang Lebih Baik
Beberapa karyawan tak jarang merasa bahwa posisi atau perusahaan tempatnya bekerja saat ini tidak menawarkan peluang lebih jauh. Mereka juga mungkin merasa bahwa tanggung jawab atas pekerjaannya sudah tidak sesuai dengan tujuan jangka panjang.
Jika merasakan hal yang sama, Anda bisa menggunakan ini sebagai alasan resign dengan tujuan mencari peluang karier yang lebih baik untuk mendapat posisi dengan tanggung jawab lebih dan gaji yang kompetitif.
2. Mengembangkan Keterampilan Baru
Kebutuhan untuk mengembangkan keahlian baru menjadi salah satu hal penting di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Jika Anda merasa peran yang Anda jalani saat ini tidak memberi kesempatan untuk mewujudkan hal itu, Anda bisa menjadikan ini sebagai alasan resign untuk mencari posisi di perusahaan lain yang lebih mendukung.
3. Melanjutkan Pendidikan
Resign menjadi alasan ketika Anda ingin melanjutkan pendidikan seperti program pascasarjana atau pelatihan khusus yang membutuhkan fokus dan waktu penuh.
Ini menjadi alasan resign yang baik karena pendidikan penting untuk mendukung karier Anda di masa depan sehingga dapat meningkatkan citra positif di mata perusahaan.
4. Mencari Lingkungan Kerja yang Lebih Suportif
Ketika Anda merasa bahwa tempat kerja Anda saat ini kurang mendukung, Anda bisa mengajukan resign dengan alasan ingin mencari lingkungan kerja yang lebih suportif karena lingkungan kerja yang sehat penting untuk mendukung kesejahteraan dan produktivitas.
5. Ingin Pindah Lokasi
Perubahan tempat tinggal karena alasan pribadi merupakan alasan yang masuk akal untuk resign. Terlebih jika lokasi tempat tinggal Anda yang baru tidak memungkinkan untuk bekerja secara fleksibel.
6. Tidak Ada Peluang Pengembangan Karier
Jika Anda merasa posisi yang sedang dijalani saat ini tidak menawarkan peluang untuk berkembang dan Anda merasa stagnan, resign jadi alasan yang tepat.
Anda bisa menjelaskan bahwa Anda mencari peluang karier yang lebih baik sehingga butuh perusahaan yang bisa memberi Anda tanggung jawab lebih besar dan mendukung pertumbuhan karier.
7. Gaji atau Kompensasi yang Tidak Memadai
Gaji yang tidak sesuai dengan jam kerja, keahlian, dan pengalaman seseorang sering kali menjadi salah satu alasan resign. Karena mendapat kompensasi yang adil merupakan hak untuk seluruh pekerja sebagai tanda penghargaan atas kinerja mereka.
8. Jam Kerja yang Kurang Fleksibel
Jam kerja yang kurang fleksibel tak jarang membebani beberapa orang tertentu yang butuh menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.
Jika Anda merupakan salah satu dari orang itu, ini dapat menjadi alasan resign yang baik jika perusahaan saat ini tidak memberi opsi kerja remote atau jadwal yang fleksibel karena tidak dapat mendukung kebutuhan Anda.
9. Kurangnya Peluang untuk Mengembangkan Diri
Beberapa orang mungkin butuh mengembangkan keahlian baru untuk meningkatkan kualitas dirinya.
Jika perusahaan Anda tidak mampu menunjang itu sementara Anda butuh, Anda mungkin dapat mengajukan resign dengan alasan butuh perusahaan yang bisa memberi ruang untuk setiap karyawannya berkembang.
10. Ingin Membangun Usaha Sendiri
Keinginan untuk menjadi seorang wirausaha sering menjadi salah satu alasan seseorang meninggalkan pekerjaannya. Jika Anda mengalaminya, Anda bisa menjadikan ini sebagai alasan resign yang baik.
11. Masalah Kesehatan
Jika Anda mengalami masalah kesehatan atau justru pekerjaan saat ini berdampak negatif pada kesehatan fisik atau mental Anda, resign merupakan pilihan yang tepat.
Karena kesehatan merupakan prioritas utama sehingga Anda perlu fokus untuk memulihkan diri.
12. Perubahan Minat atau Bidang
Minat atau tujuan karier seseorang dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, sangat memungkinkan jika Anda merasa bahwa peran yang sedang dijalani saat ini sudah tidak sesuai dengan passion Anda.
Ini bisa menjadi alasan resign yang tepat jika ingin mengejar karier di bidang yang lebih sesuai dengan minat Anda.
13. Tidak Mendukung Karier Jangka Panjang
Jika Anda merasa posisi yang Anda jalani saat ini tidak memberi peluang untuk berkembang sesuai dengan peluang kariermu ke depan, resign menjadi alasan yang tepat.
Anda bisa menjelaskan perusahaan tidak memberikan ruang bagi Anda untuk belajar hal-hal baru atau tidak ada peluang untuk naik ke posisi yang lebih baik.
14. Kondisi Keuangan Perusahaan
Jika Anda merasa kondisi keuangan perusahaan kurang stabil hingga berdampak pada prospek kerja ke depannya, Anda bisa menggunakan ini sebagai alasan untuk resign.
Katakan bahwa Anda ingin mencari perusahaan yang lebih stabil dan menjamin dalam jangka panjang.
15. Perubahan Manajemen
Perubahan manajemen tak jarang terjadi dalam sebuah organisasi. Hal ini pun secara tidak langsung dapat memengaruhi gaya kepemimpinan sehingga banyak karyawan harus adaptasi dari nol untuk menyesuaikan kondisi ini.
Jika Anda mengalami hal serupa namun tidak mampu untuk beradaptasi, ini bisa jadi alasan resign yang sesuai karena gaya kepemimpinan baru yang tidak sesuai dengan cara kerja Anda.
Baca Juga:ย Metode STAR, Teknik Menjawab Pertanyaan Interview yang Paling Disukai HRD
Kelola Proses Rekrutmen dengan Software HR LinovHR
Banyak karyawan memutuskan untuk resign karena berbagai alasan, mulai dari ingin mengembangkan karier hingga kurang kecocokan dengan lingkungan kerja.
Fenomena ini merupakan hal lumrah, namun jika terjadi secara terus menerus tentu akan berpotensi pada tingginya angka turnover di perusahaan. Untuk mencegah hal itu, perusahaan harus bisa memastikan proses rekrutmen berjalan secara optimal sejak awal.
Untuk mendukung hal tersebut, software HR LinovHR hadir sebagai solusi yang tepat dalam mengelola proses rekrutmen secara efektif dan efisien.
Produk kami dapat membantu perusahaanmu menyusun kebutuhan tenaga kerja, menyaring CV, hingga pelaksanaan proses wawancara yang dapat dilakukan lewat satu platform sehingga Anda dapat memastikan kandidat sesuai dengan kriteria perusahaan.
Ayo optimalkan proses rekrutmen yang terorganisir dengan software HR LinovHR!