Continuous Learning Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

continuous learning adalah
Isi Artikel

Apakah Anda pernah mendengar istilah continuous learning? Ini merupakan aspek penting dalam pengembangan pribadi seseorang agar bisa mencapai potensi di dalam diri.

Sebab, pada era digital yang terus berkembang dengan cepat, kebutuhan untuk terus belajar dan mengembangkan diri menjadi semakin penting.

Penerapan continuous learning dapat dilakukan di berbagai bidang kehidupan, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi.

Biasanya, hal ini melibatkan inisiatif sendiri dalam menghadapi tantangan di suatu perusahaan.

Sehingga, semua karyawan akan didorong untuk berperan aktif dalam meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Lantas, apakah hal tersebut akan memberi manfaat jangka panjang bagi perusahaan? Temukan jawabannya pada artikel LinovHR berikut ini!

 

 

Apa Itu Continuous Learning?

Continuous learning adalah suatu proses untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan baru melalui pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus.

Dengan mengadopsi pendekatan ini, Anda dapat terus berkembang, baik dalam aspek pribadi maupun profesional.

Mempraktikkan continuous learning, Anda dapat mengungkapkan apa saja potensi tersembunyi yang ada dalam diri.

Hal ini tentu membuka peluang baru untuk meraih keberhasilan karir di masa depan.

 

Manfaat Continuous Learning

Continuous learning di tempat kerja memiliki berbagai manfaat yang bisa dirasakan baik untuk karyawan maupun perusahaan, seperti:

 

1. Manfaat Untuk Karyawan

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus menerus dapat memberikan manfaat bagi karyawan dalam kehidupan profesional maupun kehidupan pribadi, di antaranya:

  • Peningkatan Kinerja: Pengembangan keterampilan dan pengetahuan baru dapat meningkatkan kinerja dan kompetensi pribadi dalam pekerjaan.
  • Pengembangan Karier: Pelatihan tambahan, pendidikan, atau pengembangan keterampilan dapat membantu mencapai tujuan bagi mereka yang sedang mengejar jenjang karier atau ingin dipromosikan ke posisi baru.
  • Lisensi atau Sertifikasi: Melanjutkan pembelajaran juga penting bagi karyawan yang perlu mendapatkan atau memperbarui lisensi atau sertifikasi profesional.
  • Promosi atau Insentif: Meluangkan waktu untuk mempelajari keterampilan baru atau memperoleh pengetahuan baru dapat memberikan manfaat bagi kinerja dan berdampak pada promosi atau insentif keuangan di masa depan.
  • Pengayaan Pribadi: Seringkali minat seseorang melampaui pekerjaan sehari-hari mereka. Mengejar minat ekstrakurikuler dapat membawa wawasan dan perkembangan yang membuka peluang baru di masa depan.
  • Tetap Relevan di Pasar: Tetap mengikuti tren dan kemajuan di bidang profesinya dapat membantu karyawan tetap relevan di pasar kerja jika terjadi perubahan.

 

2. Manfaat Untuk Organisasi atau Perusahaan

Selain untuk karyawan, continuous learning sangat penting bagi perusahaan. Berikut manfaatnya.

  • Memiliki Kekuatan dalam Pengetahuan: Semakin luas pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dan semakin banyak yang mampu mereka lakukan, semakin besar pula kontribusi yang dapat mereka berikan kepada sebuah perusahaan.
  • Hemat Biaya: Melakukan investasi dalam pengembangan karyawan lebih hemat biaya dibandingkan dengan merekrut dan melatih karyawan baru.
  • Menunjukkan Penghargaan terhadap Karyawan: Mendukung continuous learning menunjukkan penghargaan terhadap nilai karyawan sebagai investasi dan menunjukkan kesungguhan perusahaan dalam pengembangan karier karyawan.

 

Baca Juga: Pentingkah Continuous Performance Management Bagi Perusahaan?

 

Strategi Continuous Learning

Dalam menerapkan continuous learning, terdapat beberapa strategi yang bisa Anda praktikkan, berikut penjelasannya.

 

1. Pembelajaran Terstruktur

Ini merupakan metode pembelajaran resmi yang telah direncanakan sebelumnya dengan tujuan dan maksud tertentu, seperti:

  • Mengikuti kursus di sekolah
  • Mengikuti kursus pembelajaran online
  • Menghadiri lokakarya/ seminar
  • Mengikuti konferensi
  • Mengikuti pelatihan karyawan
  • Mengikuti pelatihan manajerial
  • Mengikuti program pelatihan lainnya

 

2. Pembelajaran Sosial

Cara belajar melalui interaksi dan observasi terhadap orang lain. Bisa dalam bentuk formal atau informal, baik secara langsung maupun melalui media virtual, misalnya:

  • Berdiskusi dan berbicara dengan orang lain
  • Bekerjasama dengan orang lain
  • Mengatasi masalah secara kolaboratif
  • Mengikuti pelatihan atau bimbingan
  • Mengikuti pelatihan di tempat kerja

 

3. Pembelajaran Mandiri

Pembelajaran ini merupakan langkah yang diterapkan secara mandiri untuk memperluas keterampilan dan pengetahuan. Dapat dilakukan secara tidak teratur atau mengikuti jadwal terstruktur, misalnya:

  • Melakukan penelitian dan membaca
  • Melakukan eksperimen dan eksplorasi
  • Melakukan uji coba praktek

 

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning

 

Cara Melakukan Continuous Learning Secara Efektif di Perusahaan

Menciptakan lingkungan kerja yang mendorong karyawan untuk terlibat dalam continuous learning, tentu membutuhkan komitmen, alokasi sumber daya, dan pembinaan.

Meskipun beberapa karyawan akan termotivasi secara mandiri untuk melakukan continuous learning pada waktu luang, sebagian besar dari mereka enggan melakukannya.

Umumnya karyawan akan fokus pada pekerjaan atau tugas yang tengah mereka kerjakan dan enggan terlihat seperti membuang-buang waktu.

Harapannya yang realistis adalah tidak mengharapkan semua karyawan terlibat dalam pembelajaran secara terus-menerus, baik selama jam kerja maupun di waktu luang mereka.

Adapun cara paling efektif yang bisa dilakukan perusahaan dalam menerapkan continuous learning di antaranya:

 

1. Pemimpin Harus Menjadi Contoh Utama

Ketika karyawan melihat bahwa manajer atau supervisor terlibat dan mendukung inisiatif pembelajaran dan pengembangan, maka terciptalah suasana yang mendorong pembelajaran berkelanjutan.

Memang hal itu terkadang sulit bagi karyawan untuk menyisihkan waktu dari tugas-tugas pekerjaan sehari-hari, karena ada kekhawatiran bahwa manajemen tidak akan setuju.

Tunjukkan kepada karyawan bahwa continuous learning itu penting dan dihargai dengan menjadi panutan.

 

2. Buatlah Rencana Pembelajaran

Ketika continuous learning menjadi bagian dari operasional bisnis, karyawan akan lebih mungkin untuk terlibat di dalamnya.

Ini sama halnya dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai dan membuat rencana yang dapat diimplementasikan untuk mendukungnya.

Terlibat dalam dialog continuous learning berarti karyawan tidak hanya akan melihat bahwa organisasi sepenuhnya mendukung inisiatif pembelajaran, tetapi juga melihat upaya yang dilakukan untuk mewujudkannya.

Rencana ini dapat mencakup sumber daya atau dukungan yang diperlukan oleh individu atau jenis pembelajaran yang dapat ditawarkan, seperti pembelajaran mobile atau pendampingan.

 

3. Sediakan SDM dan Waktu

Kunci utama dalam menciptakan lingkungan belajar adalah memberikan waktu dan sumber daya yang cukup bagi karyawan.

Hal Ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, tergantung pada kebutuhan, divisi, atau individu karyawan.

Beberapa ide yang dapat dilakukan antara lain:

  • Membuat rencana pengembangan pribadi dengan setiap karyawan untuk mengidentifikasi minat mereka dan memberikan dorongan serta inisiatif.
  • Mengadakan sesi “Makan Siang dan Belajar” selama istirahat makan siang untuk mendorong karyawan mempresentasikan dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
  • Menyediakan waktu khusus bagi karyawan untuk mengikuti pelatihan atau pembelajaran.
  • Menghadiri lokakarya atau acara tim.

 

Continuous Learning Lebih Mudah dengan Software Manajemen Kompetensi LinovHR

 

performance review

 

Dalam dunia bisnis yang cepat berubah, penting bagi perusahaan dan individu untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka agar tetap relevan dan kompetitif.

Adanya continuous learning menjadi sebuah proses pengembangan dan peningkatan kemampuan secara berkelanjutan untuk diterapkan pada karyawan.

Dalam mengimplementasikannya, tentu perlu rencana yang baik dan terstruktur untuk mewujudkan pembelajaran ini. Maka dari itu, diperlukan sebuah sistem yang dapat mempermudah prosesnya, misal software manajemen kompetensi.

Software ini dirancang khusus untuk membantu perusahaan dalam mengelola dan mengembangkan kompetensi karyawan, dan pilihan software terbaik tentunya Software Manajemen Kompetensi LinovHR.

Software Manajemen Kompetensi LinovHR dapat mempermudah perusahaan dalam mengatasi berbagai masalah pengelolaan karyawan.

Software ini menyediakan modul manajemen kompetensi khusus yang membantu perusahaan dalam mengelola setiap kompetensi yang ada di berbagai unit kerja.

Nantinya manajemen bisa membuat daftar untuk seluruh jenis kompetensi yang diperlukan oleh semua divisi kerja dengan bantuan fitur Competency List. Bahkan dapat membagi kompetensi sesuai dengan proses bisnis perusahaan melalui fitur Competency Category.

Berbagai fitur lain yang tersedia, terintegrasi satu sama lain dan bisa membantu Anda untuk mengatur proses pengembangan karyawan. Sebut saja fitur Gap Analyst, Competency Model, Competency Detail, hingga fitur Assessment.  

Dengan demikian, perusahaan dapat memberikan penilaian yang tepat kepada setiap karyawan yang akan dievaluasi setiap pembelajarannya.

Jadi, tunggu apalagi? Ajukan demo gratis sekarang juga, dan rasakan kemudahan dalam mengelola kompetensi dan skill karyawan di perusahaan Anda!

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Artikel Terbaru