Performa karyawan merupakan salah satu aspek penting yang menentukan sukses atau tidaknya perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan kerap menempuh berbagai cara untuk meningkatkan performa mereka.
Salah satu metode pelatihan yang efektif adalah Competency Based Training (CBT). Apa itu CBT dan manfaat, contoh penerapan, serta langkah-langkah penerapannya? Simak pembahasannya di artikel berikut.
Baca juga: Mengulas Performa Kerja: Tetapkan, Evaluasi dan Tingkatkan
Apa Itu Competency Based Training?
Competency Based Training adalah jenis pelatihan yang berfokus untuk menilai apakah karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan perannya secara efektif.
Metode satu ini menitikberatkan pada pengembangan keterampilan secara praktis dan nyata alih-alih sebatas pengetahuan teoritis. Tujuannya supaya karyawan dapat melakukan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik
Berbeda dengan metode pelatihan tradisional yang lebih berorientasi pada teori dan pengetahuan umum, CBT dirancang untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan dapat langsung diterapkan dalam situasi nyata di tempat kerja.
Dengan menggunakan CBT, perusahaan dapat menilai apakah karyawan telah mencapai kompetensi yang diperlukan sebelum melanjutkan ke tingkat pelatihan berikutnya.
Manfaat Competency Based Training
1. Meningkatkan Produktivitas
Salah satu manfaat utama dari Competency Based Training adalah meningkatkan produktivitas karyawan. Dengan berfokus pada pengembangan skill yang relevan dengan pekerjaan, karyawan dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
Mereka juga bisa lebih siap dalam menghadapi tantangan yang muncul dan menyelesaikan tugas-tugas dengan standar yang tinggi.
2. Pengembangan Keterampilan Spesifik
CBT memastikan bahwa materi pelatihan berfokus pada kebutuhan spesifik setiap karyawan berdasarkan peran mereka. Dengan begitu, karyawan bisa mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses dalam karier.
Keterampilan yang spesifik dan relevan ini pada akhirnya bisa meningkatkan kinerja individu sekaligus mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan.
3. Penilaian Berbasis Hasil
Dalam CBT, penilaian karyawan didasarkan pada hasil nyata yang dicapai. Ini artinya, pelatihan dinilai berhasil jika karyawan dapat menunjukkan kompetensi secara nyata saat bekerja.
Pendekatan ini membantu perusahaan untuk memantau kemajuan training dengan lebih efektif dan memastikan bahwa investasi dalam pelatihan memberikan hasil yang diharapkan.
Contoh Competency Based Training
Berikut dua contoh competency based training yang seringkali dilakukan oleh perusahaan besar untuk memenuhi goals atau mendapatkan kepercayaan dari publik dan pasar.
1. Program Pelatihan Keahlian Teknis
Salah satu contoh CBT adalah training untuk keahlian teknis, contohnya pemrograman komputer atau penggunaan perangkat lunak khusus.
Dalam program ini, karyawan akan dilatih untuk menguasai hard skill tertentu, kemudian diuji melalui proyek atau praktik lapangan untuk memastikan bahwa mereka telah menguasai keterampilan tersebut.
2. Pelatihan Layanan Pelanggan
CBT juga dapat diterapkan dalam pelatihan layanan pelanggan alias customer service. Di sini, karyawan akan dilatih untuk menangani berbagai situasi terkait pelanggan dengan efektif.
Karyawan tidak hanya akan belajar teori, tetapi juga dilatih untuk mempraktikkan keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah langsung dengan pelanggan.
3 Langkah dalam Melakukan Competency Based Training yang Efektif
Namun bagaimana melakukan competency based training yang efektif? Berikut beberapa langkah yang bisa diikuti.
1. Mengidentifikasi Kompetensi yang Dibutuhkan
Langkah pertama dalam menerapkan Competency Based Test adalah mengidentifikasi kompetensi utama yang dibutuhkan dalam setiap posisi di perusahaan. Kompetensi ini mencakup keterampilan teknis, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk menjalankan peran tersebut dengan sukses.
2. Mengembangkan Program Pelatihan
Setelah melakukan identifikasi, langkah berikutnya adalah mengembangkan program pelatihan yang sesuai. Program ini harus mencakup metode pelatihan yang efektif, seperti simulasi, proyek praktis, dan evaluasi berdasarkan kinerja nyata.
Buat juga kriteria penilaian dan kembangkan standar kompetensinya. Jika karyawan ternyata belum memenuhi ekspektasi, Anda juga perlu memikirkan cara bagaimana membantu mereka, misal dengan memberi feedback konstruktif.
3. Implementasi dan Evaluasi
Langkah terakhir adalah mengimplementasikan program pelatihan dan mengevaluasi hasilnya. Pastikan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa pengembangan kompetensi terus berlangsung.
Evaluasi ini dilakukan dengan mengukur seberapa jauh perkembangan yang telah dicapai karyawan dalam menguasai skill terkait, dan apakah mereka mampu menerapkannya dalam situasi kerja sehari-hari.
Selain itu, cobalah untuk mendorong kolaborasi antar karyawan supaya mereka bisa saling belajar dan meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.
Misalnya, jika satu karyawan unggul dalam satu tugas namun kesulitan dalam tugas lain, sementara rekan lainnya memiliki kekuatan yang berbeda, bagilah beban kerja sehingga mereka dapat saling mendukung dan belajar satu sama lain.
Jaga Kompetensi Karyawan dengan Performance Management System LinovHR
Dengan menerapkan Competency Based Training, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk mencapai performa yang optimal.
Salah satu cara untuk menjaga performa karyawan agar tetap terjaga adalah dengan menggunakan Performance Management System LinovHR. Dengan sistem ini, perusahaan bisa memantau dan mengelola kinerja karyawan secara lebih efektif sehingga produktivitas karyawan bisa turut meningkat.