Competency Based Interview untuk Merekrut Karyawan Terbaik

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Mengenal Halo Effect dan Cara Mengatasinya
Isi Artikel

Perkembangan perusahaan dipengaruhi dengan proses rekrutmen bibit-bibit unggul. Atas dasar itulah HRD melakukan berbagai metode untuk melakukan rekrutmen seefektif mungkin agar perusahaan mampu menjaring kandidat terbaik.

Kebutuhan SDM terbaik demi tercapainya tujuan perusahaan menjadi hal krusial, khususnya dalam menghadapi tantangan bisnis.

Tahapan wawancara adalah 1 dari sekian banyak tahapan yang ada dalam rekrutmen. HRD dapat menggali informasi sebanyak mungkin dari kandidat melalui sesi wawancara. Ada berbagai macam metode yang digunakan HRD selama proses wawancara dalam rekrutmen, salah satunya adalah competency based interview. 

Apa itu Competency Based Interview? 

Competency based interview adalah jenis wawancara berdasarkan perilaku dan situasional yang dirancang untuk menguji satu atau lebih keterampilan atau kompetensi.

HRD memiliki daftar pertanyaan yang ditetapkan. Masing-masing pertanyaan berfokus untuk menggali keterampilan dan kompetensi tertentu. Kemudian, HRD akan menanyakan set pertanyaan itu kepada kandidat. 

Jawaban dari kandidat akan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil dari perbandingan akan menjadi indikator perkiraan bagaimana kinerja kandidat di masa depan bila bergabung dengan perusahaan.

Jadi, HRD lebih mudah mengenali kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Selanjutnya HRD melakukan penilaian apakah kandidat layak dan cocok untuk bergabung dengan perusahaan atau tidak serta membandingkan hasilnya dengan hasil dari kandidat lain. 

Perbedaan pertanyaan dalam competency based interview dengan pertanyaan biasa saat sesi wawancara adalah strukturnya.  Pertanyaan biasa dalam sebuah wawancara bersifat informal dan tidak terstruktur.

Jawaban yang hasilkan dari sebuah pertanyaan biasa pun hanya bersifat general untuk memberikan kesan pertama. Competency based interview lebih sistematis dan setiap pertanyaan menargetkan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

Baca juga: Competency Based Training: Metode Untuk Tingkatkan Performa

Kenapa Menggunakan Competency Based Interview? 

Competency based interview dapat membantu HRD untuk melihat lebih jauh dari kandidat dengan  melihat bagian tertentu dan serangkaian jawaban spesifik yang dapat membentuk dasar perbandingan kandidat terhadap satu sama lain.

Meminta kandidat untuk membagikan cerita tentang kinerja, seperti kerja tim dan ketahanan adalah cara untuk mengetahui bagaimana jika kandidat mengalami situasi serupa di kemudian hari. 

Metode wawancara berdasarkan kompetensi membantu mencegah bias yang tidak disadari dari metode wawancara konvensional seperti terpengaruh oleh kesan pertama.

Misalnya, beberapa kandidat dapat terlihat berpenampilan sangat profesional, tetapi pada saat sesi wawancara kandidat justru tidak mampu menjawab semua pertanyaan dengan baik dan percaya diri.

Penggunaan metode ini cukup membantu HRD dalam menyeleksi kandidat lebih awal. 

Bagaimana Strategi Competency Based Interview? 

Strategi Competency Based Interview yang paling populer adalah metode CAR (context, action, result) dan metode STAR (situation, task, action, result).

Kedua metode memberikan dasar yang berguna untuk menjawab dan menyusun tanggapan berbasis kompetensi dan memberikan bukti untuk kompetensi secara terstruktur dan koheren. 

Metode CAR

Metode pertama yang akan dijelaskan adalah metode CAR (context, action, result). Pertanyaan menggunakan metode ini mudah untuk diajukan untuk kandidat yang mempunyai pengalaman bekerja sebelumnya.

Khusus untuk kandidat yang belum pernah bekerja sebelumnya seperti fresh graduate, HRD dapat menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan masa perkuliahan atau organisasi mahasiswa yang dialami kandidat. 

  1. Context

Pada bagian ini, kandidat harus menyatakan konteks situasi dan tantangan yang mereka pernah hadapi. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan adalah “masalah atau hambatan apa yang pernah Anda alami selama bekerja?”. 

  1. Action

Kemudian kandidat harus mengatakan apa yang dilakukan dalam konteks yang disebutkan sebelumnya. HRD dapat mengajukan pertanyaan, “bagaimana cara Anda melalui dan menyelesaikan hal tersebut?”.

Kandidat akan menjawab dan memperjelas tindakan apa yang dilakukan, bagaimana cara melakukan tindakan, dan mengapa memutuskan tindakan itu.

Bagian ini juga dapat memberikan bukti atas kompetensi tertentu dan menyoroti kepada pemahaman kandidat tentang masalah tertentu.

  1. Result

Yang terakhir, kandidat akan menyatakan hasil dari tindakan dalam konteks yang diberikan. Secara umum kandidat akan membeberkan hasil positif. Akan tetapi, bisa juga kandidat akan membeberkan hasil negatif.

Kandidat harus selengkap mungkin dalam mendeskripsikan hasil. Karena tahap ini memungkinkan kandidat untuk memberikan bukti keefektifan tindakan mereka, yang dapat menjadi acuan dalam kinerja.

Baca Juga: 5 Langkah Strategis HRD dalam Melakukan Onboarding

Metode STAR

Metode STAR (situation, task, action, result) memberikan lebih banyak informasi kepada HRD melalui penambahan tahap tugas dan tanggung jawab dibandingkan dengan Metode CAR. Performa kandidat sebelumnya akan terlihat melalui metode STAR. 

  1. Situation

Mirip dengan tahap konteks dalam metode CAR, tahap situasi meminta kandidat untuk menjelaskan kejadian atau hambatan apa yang pernah dialami selama hidup mereka.

Kandidat perlu menyatakan apa masalah atau tantangannya secara spesifik dan terperinci.

  1. Task

Lalu, kandidat akan menjelaskan tugas, tanggung jawab, dan peranan dalam situasi yang pernah mereka hadapi. HRD dapat menilai bagaimana etos kerja dan kebiasaan kandidat ketika menghadapi sebuah peristiwa dalam tahapan ini.

  1. Action

Sama seperti yang terlihat dalam metode CAR, tindakan kandidat harus dinyatakan dengan jelas dan koheren untuk menyoroti tindakan apa yang diambil dan mengapa mengambil tindakan tersebut.

Kandidat harus teliti saat menjelaskan tindakan apa yang telah diambil beserta alasan di baliknya.

  1. Result

Yang paling terakhir, kandidat akan menyatakan hasil dari tindakan kandidat. Keberhasilan tindakan mereka akan dijelaskan sebanyak mungkin.

Jika diperlukan, kandidat dapat menunjukkan bukti berupa dokumen atau portofolio untuk memperkuat bukti. 

Untuk Job Honter: Tips Menjawab Pertanyaan Selama Competency Based Interview

Banyak dari calon pekerja yang tidak sadar bahwa recruiter menggunakan teknik wawancara competency based interview. Karena dianggap bahwa hal ini adalah hal basic yang sekiranya akan dilakukan oleh seluruh recruiter. 

Oleh karena itu, ada beberapa tips yang dapat Anda aplikasikan dalam menjawab pertanyaan wawancara menggunakan teknik ini.

  1. Menjawab Berdasarkan Situasi Nyata yang Pernah Dialami

Dalam teknik ini, diharapkan Anda menjawab menggunakan contoh nyata yang pernah Anda alami.

Misalnya, dalam hal mengatur time management selama ini. Anda dapat menceritakan bagaimana cara Anda mengatur antara jam kerja dengan jam kuliah sehingga dua hal tersebut dapat dikerjakan tanpa ada benturan waktu maupun hasil pengerjaan yang kurang baik.

Kalaupun memang hal yang ditanyakan recruiter pernah Anda alami namun tidak berhasil dalam eksekusinya, Anda dapat berterus terang dan menambahkan cara yang telah Anda lakukan serta hal yang sekiranya akan Anda lakukan. Dalam point ini, recruiter melihat kejujuran dan keterbukaan Anda.

  1. Menjelaskan dengan Singkat, Padat, dan Jelas

Menjelaskan dengan situasi yang nyata terkadang suka terlena dengan waktu dan penjelasan yang terlalu berlebihan. Pastikan Anda menjelaskan langsung to the point tanpa bertele-tele.

Pastikan recruiter paham apa yang ingin Anda sampaikan, sehingga recruiter punya poin plus dalam menilai Anda.

  1. Bersikap Netral

Pertanyaan yang cukup rancu dan Anda harus pintar dan menjawab. Terkadang calon pekerja suka terbawa perasaan dan menjelekkan satu sisi tanpa sadar.

Misalnya, recruiter bertanya mengapa Anda resign dari perusahaan sebelumnya. Biasanya calon pekerja secara tak sadar langsung flashback dengan situasi yang kurang menyenangkan dari perusahaan sebelumnya dan langsung menjawab keburukan perusahaan tersebut tanpa memilah kata yang benar dan sopan

Anda harus bersikap netral dan menjawab sebaik mungkin. Anda dapat menjawab karena sudah berkembang dengan maksimal dalam perusahaan tersebut dan mencari peluang di perusahaan ini, ataupun alasan lain yang tidak menyinggung perusahaan sebelumnya.

Patut diingat, tim HRD memiliki banyak koneksi di seluruh perusahaan. Bisa saja recruiter yang saat ini menginterview Anda punya koneksi dengan perusahaan Anda sebelumnya dan menemukan informasi tidak enak dan masuk dalam pertimbangan dalam proses seleksi.

Baca Juga: Startup VS Corporate, Mana yang Paling Tepat untuk Karir?

hris

Itulah penjelasan mengenai competency based interview. Sudah menjadi tanggung jawab HRD untuk mencari bakat-bakat terbaik sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Melalui Modul Recruitment dari LinovHR, HRD dapat memanfaatkan sistem rekrutmen dan manajemen talenta secara otomatis.

LinovHR telah berpengalaman dalam menjadi solusi pengelolaan SDM yang komprehensif serta membantu proses perencanaan dan proses administrasi HRD.

Tinggalkan tumpukan kertas dan dokumen lainnya dalam tahap rekrutmen secara manual dan beralihlah kepada rekrutmen yang praktis dari LinovHR.

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru