Dalam era di mana konektivitas digital semakin merajalela, peran seorang community officer menjadi semakin krusial dalam membangun dan memelihara hubungan antara suatu komunitas dengan entitas tertentu.
Entitas yang dimaksudkan dapat berupa perusahaan, organisasi nirlaba, ataupun lembaga pemerintah.
Mereka memiliki tanggung jawab yang luas dan strategis. Mereka mengemban tugas untuk mewujudkan hubungan positif tersebut.
Artikel LinovHR ini akan mengulas untuk Anda mengenai tugas dan gaji profesi satu ini. Yuk, simak!
Apa Itu Community Officer?
Community officer adalah individu yang bertanggung jawab dalam membangun, mengelola, dan memperkuat hubungan antara suatu entitas dengan komunitas yang terlibat.
Tugas utama mereka adalah untuk menjembatani komunikasi antara entitas tersebut, yang bisa merupakan perusahaan, organisasi nirlaba, atau pemerintah dengan anggota komunitasnya, baik itu secara langsung maupun melalui platform online.
Di organisasi atau lembaga pemerintahan, seorang community officer juga berfungsi untuk memastikan bahwa kebutuhan, kekhawatiran, dan aspirasi komunitas tercermin dalam kegiatan dan kebijakan organisasi.
Di perusahaan, peranan mereka juga tak kalah krusial. Sebab, memiliki peranan dalam membantu perusahaan terhubung dan berkomunikasi dengan konsumen ataupun calon konsumen, sehingga perusahaan memperoleh wawasan berharga.Â
Tugas Community OfficerÂ
Tugas dari seorang community officer adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan Komunitas: Mereka bertanggung jawab untuk membangun dan mengembangkan komunitas yang terlibat. Mereka menciptakan dan mempromosikan kegiatan, acara, atau inisiatif yang dapat memperkuat ikatan antara anggota komunitas.
- Menjaga Komunikasi: mereka juga memastikan komunikasi antara perusahaan dan komunitas berjalan lancar, dengan merespons pertanyaan, feedback, dan kekhawatiran dari anggota komunitas secara cepat dan efisien.
- Advokasi: community officer juga berperan sebagai pendukung atau advokat bagi anggota komunitas. Mereka menyuarakan kepentingan dan masalah yang dihadapi oleh komunitas, sehingga kebutuhan dan keinginan anggota komunitas dapat diakomodasi.
- Analisis dan Pemantauan: melalui pemantauan aktif terhadap tren dan pola dalam komunitas, mereka dapat memberikan wawasan berharga kepada organisasi atau perusahaan. Ini membantu dalam proses pengambilan keputusan dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan komunitas.
- Mengelola Platform Online: di era digital, komunikasi dapat dilakukan melalui platform online seperti media sosial dan mereka-lah yang bertanggung jawab untuk mengelolanya dengan baik.
Contoh Pekerjaan Community OfficerÂ
LinovHR merupakan salah satu perusahaan yang membangun dan menjalin hubungan erat dengan praktisi HRD di seluruh Indonesia.Â
Dalam hal ini, LinovHR mengembangkan program Linov Community yang hadir di media sosial dan juga grup Telegram dan Whatsapp di mana para HR dapat bergabung.
Tujuannya adalah menjadi wadah bagi para HRD saling berinteraksi dan bertukar insight satu sama lain. Tentunya mereka yang bertanggung jawab dalam memfasilitasi hal ini.
Tak hanya itu, LinovHR juga menghadirkan berbagai aktivasi menarik, seperti webinar dengan topik terkini yang membantu para HR untuk memperoleh wawasan dari para ahli tanpa dipungut biaya apapun.
Dengan demikian, HR yang tergabung dalam komunitas akan selalu up-to-date dengan berbagai tren dan perubahan di dunia manajemen SDM. Ini juga akan ditangani oleh community officer.
Dengan hadirnya Linov Community, perusahaan dapat memperoleh berbagai wawasan berharga untuk memudahkan penyusunan strategi yang efektif, serta membantu perusahaan melakukan penetrasi di antara para partisipan.
Baca Juga: Strategi Pemasaran yang Jitu untuk Promosikan Bisnis Anda
Cara Menjadi Community Officer
Untuk menjadi seorang community officer, Anda perlu menyiapkan beberapa hal. Berikut adalah hal yang perlu Anda siapkan:
1. Menyiapkan Kualifikasi Pendidikan
Langkah awal yang penting dipersiapkan adalah memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai.Â
Perusahaan biasanya membuka lowongan untuk kandidat dengan latar belakang pendidikan mulai dari SMA/K, diploma, hingga sarjana.Â
Meskipun demikian, perusahaan cenderung mengutamakan kandidat dengan pengetahuan yang relevan, seperti lulusan bidang ilmu komunikasi atau hubungan masyarakat.
2. Mengasah Keterampilan atau Skill
Jika tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai, Anda tetap bisa menjadi seorang CO dengan mengasah skill yang dibutuhkan.
Beberapa skill yang diperlukan di antaranya public relations, komunikasi, kemampuan interpersonal, public speaking, dan networking.Â
Skill ini dapat dikembangkan melalui pengalaman organisasi, kegiatan volunteer, atau komunitas.
3. Mengikuti Sertifikasi
Mengikuti sertifikasi di bidang humas juga dapat meningkatkan peluang untuk menjadi seorang community officer.Â
Ada banyak lembaga yang menyediakan sertifikasi yang relevan dengan pekerjaan ini.
Ujian sertifikasi dapat dilakukan melalui program jurusan di perguruan tinggi atau secara mandiri melalui lembaga sertifikasi yang terakreditasi.
4. Perkaya Pengalaman yang Relevan
Setelah memiliki kualifikasi pendidikan dan skill yang dibutuhkan, penting untuk memperkaya pengalaman di bidang yang relevan.Â
Pengalaman ini dapat diperoleh melalui kegiatan sosial seperti ikut dalam komunitas mengajar atau kegiatan pengabdian masyarakat lainnya.
Hal ini membantu dalam memahami kultur dan karakter masyarakat serta kondisi geografis wilayah sekitar perusahaan, yang terpenting dalam membangun hubungan yang baik dengan masyarakat.
Baca Juga: Pengertian Pemasaran Online, Manfaat dan Cara Jitu Melakukannya
Berapa Gaji Community Officer?
Gaji seorang community officer di Indonesia bervariasi, tergantung pada aturan dan kebijakan masing-masing perusahaan, organisasi nirlaba, lembaga pemerintah, atau tempat mereka bekerja.
Menurut berbagai sumber online, gaji dasar untuk posisi ini diperkirakan mulai dari Rp3 jutaan atau Rp4 jutaan, meskipun angka tersebut dapat lebih tinggi di beberapa entitas tertentu.Â
Selain gaji pokok, beberapa instansi lembaga keuangan juga memberikan uang intensif atau bonus seperti Tunjangan Hari Raya (THR) serta fasilitas sarana lainnya.Â
Meskipun demikian, gaji untuk profesi ini seringkali tidak jauh dari angka Upah Minimum Regional (UMR) di daerah tempat mereka bekerja, dan perhitungannya dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada keadaan dan kebijakan perusahaan.