Ketika Anda ingin resign dari pekerjaan Anda, penting untuk melakukannya dengan seprofesional mungkin terlepas dari alasan resign yang Anda utarakan. Anda harus melakukan cara resign yang baik sehingga tidak merugikan pihak perusahaan atau diri sendiri.  Â
Mengakhiri masa jabatan Anda dengan memberikan kesan terakhir yang baik juga dapat menciptakan peluang jaringan yang bagus untuk masa depan karir Anda kedepannya. Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara resign mengajukan yang baik dari pekerjaan, maka Anda berada di tempat yang tepat.Â
Cara Resign yang Baik dan Profesional
Keputusan resign memang bukanlah hal yang mudah dilakukan terutama bila Anda sudah lama bekerja di perusahaan tersebut. Namun, tidak ada yang salah dengan resign. Tetapi akan menjadi masalah jika Anda tidak dapat membangun kesan yang baik di mata atasan dan rekan kerja Anda setelah memutuskan untuk resign.Â
Agar hal itu tidak terjadi, perhatikan cara resign yang baik dan profesional di bawah ini.Â
1. Pastikan Anda Sudah YakinÂ
Jangan mengundurkan diri hanya karena marah atau frustrasi sesaat. Berhenti dari pekerjaan harus menjadi keputusan yang dipikirkan dengan matang. Pertimbangkan pro dan kontra dari meninggalkan pekerjaan Anda ini. Apakah Anda resign karena ingin gaji yang lebih tinggi? Jika iya, apakah Anda pernah meminta kenaikan gaji kepada atasan Anda?
Sebelum Anda membuat keputusan akhir untuk resign, pastikan bahwa Anda sudah memiliki rencana karir baru atau sumber pendapatan lain. Jika tidak, pastikan Anda memiliki cukup uang yang ditabung untuk hidup nyaman setidaknya selama enam bulan kedepan atau lebih. Anda harus benar-benar memastikan bahwa Anda tidak akan menyesali keputusan ini.
Baca Juga: Para Karyawan, Inilah 4 Tanda Anda Harus Resign Sesegera Mungkin!
2. Beri Tahu Atasan Anda Sebelum Orang Lain
Atasan Anda berhak menjadi orang pertama yang mengetahuinya. Jadwalkan waktu untuk bertemu dengan atasan Anda secara pribadi untuk menjelaskan situasi Anda. Jika atasan Anda bertanya mengapa Anda ingin resign, berikan jawaban yang jelas dan jujur.
Atasan Anda mungkin akan memberikan feedback berupa tawaran yang lebih baik daripada rencana Anda selanjutnya. Memberi tahu atasan Anda terlebih dahulu juga memberikan kesempatan untuk mengajukan rencana transisi Anda dan membuat pekerjaan Atasan Anda lebih mudah.Â
3. Buat Rencana untuk Tim Anda
Langkah ini sangat penting jika Anda bekerja dalam satu tim. Jika Anda benar-benar sudah yakin untuk resign, sebelum Anda pergi, buatlah rencana transisi untuk mengalihkan tanggung jawab Anda kepada rekan satu tim lainnya.Â
Tentukanlah tugas mana yang diambil oleh setiap anggota tim. Anda juga harus menyelesaikan kewajiban atau pekerjaan yang belum terselesaikan, Atasan dan rekan kerja Anda pasti akan mengapresiasinya.
Berikan saran yang bermanfaat jika beberapa tugas mencakup arahan yang rumit. Atasan Anda mungkin telah memiliki rencana sendiri, tetapi menawarkan rencana Anda sendiri yang merupakan bagian langsung dari tim akan lebih baik untuk mempersiapkan tim secara keseluruhan.Â
4. Cek Kontrak
Sebelum mengajukan pengunduran diri, cek terlebih dahulu kontrak yang sudah Anda tanda tangani dan setujui di awal masa kerja. Apakah ada jangka waktu tertentu sebelum Anda diperbolehkan resign dari perusahaan? Jika ada, periksa ketentuannya, apa konsekuensinya jika Anda melanggar perjanjian tersebut.Â
Biasanya, konsekuensi akan berupa pembayaran dengan jumlah tertentu yang diajukan oleh perusahaan atau senilai gaji di sisa masa kontrak Anda. Jadi, perhatikan baik-baik bagaimana ketentuan kontrak dan jangka waktu yang telah Anda sepakati di awal.
5. Tulis Surat Pengunduran Diri Secara Resmi
Sebelum Anda resign, tulislah surat singkat yang menjelaskan betapa bersyukurnya Anda atas kesempatan yang selama ini telah diberikan. Cantumkan tanggal spesifik hari terakhir Anda bekerja dan jaga nada pesan Anda tetap profesional dan tenang. Â
Jika Anda telah menemukan pekerjaan lain atau pergi karena alasan kesehatan, dll., Anda dapat menjelaskannya di dalam surat pengunduran diri. Namun, anda harus menghindari alasan emosional seperti misalnya karena tidak cocok dengan bos Anda. Jika Anda telah membuat rencana transisi untuk tim Anda, lampirkan juga pada surat dan jelaskan maksudnya.
6. Siapkan Diri untuk Exit Interview
Beberapa pekerjaan ada yang memerlukan wawancara atau exit interview sebagai bagian dari proses resign. Biasanya wawancara ini dilakukan oleh tim HRD perusahaan.Â
Selama wawancara, Anda akan ditanya seputar bagaimana pertimbangan Anda akan keputusan yang telah anda buat. Perhatikan agar jawaban Anda tetap profesional dan fokuslah pada sisi positif dari posisi Anda saat ini.
Tetapi ada juga beberapa perusahaan yang tidak menerapkan exit interview tetapi menerapkan exit survey.
7. Ucapkan Terima KasihÂ
Ucapkanlah terima kasih kepada semua orang yang bekerja dengan Anda seperti atasan, rekan setim, atau rekan di luar tim. Bahkan jika Anda telah menyebutkannya dalam surat Anda, nyatakan kepada orang-orang tersebut secara langsung betapa Anda berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan selama ini.Â
Pernyataan terima kasih umumnya lebih bermakna ketika diucapkan langsung kepada orang tersebut daripada jika mereka membacanya dari email atau surat tertulis. Ekspresikan hal yang sama dengan rekan kerja juga.
Perlu diingat bahwa Anda perlu menjaga nama baik diri dan juga perusahaan yang Anda tinggalkan. Jadi, cobalah perhatikan cara-cara di atas untuk melakukan resign yang baik karena hal tersebut akan berdampak pada profesionalitas dan hubungan Anda dengan perusahaan. Semoga ulasan singkat mengenai cara resign yang baik di atas dapat membantu!Â