Problem solving adalah kemampuan dasar yang dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini tak hanya berguna memecahkan soal matematika atau masalah sains, dan sangat dibutuhkan untuk berbagai bidang karir seperti dokter, pengacara, termasuk bisnis.
Apapun bidang yang digeluti, setidaknya dalam satu hari ada satu masalah yang harus diselesaikan, dan di waktu inilah kemampuan problem solving dibutuhkan.
Jadi, makin banyak masalah yang mampu dipecahkan, individu dengan kemampuan seperti ini akan lebih dihargai.
1. Sederhanakan Masalah
Masalah yang muncul kadang sangat kompleks. Misalnya saja, saat punya masalah keuangan, yang terlintas dalam pikiran bisa saja seperti tak mendapat bayaran cukup, pengeluaran terlalu banyak, atau tidak berhemat.
Solusi yang diambil yaitu ganti pekerjaan, memotong anggaran, dan hidup hemat.
Seandainya saja mau memecah masalah hingga menjadi bagian kecil, masalah akan jauh lebih mudah dimengerti, dan itu berarti lebih mudah dipecahkan.
Sehingga, jika mendapati masalah di atas, solusinya bukan dengan merubah gaya hidup, tapi menambah pendapatan.
2. Lihat dari Sudut Pandang berbeda
Dalam satu kelompok kerja, satu masalah akan terpecahkan dengan baik jika tiap anggota mau berpikir berbeda. Mungkin akan terkesan individualis, tapi ini yang sebenarnya dibutuhkan dalam satu unit kerja.
Satu solusi jelas tak akan cukup untuk memecahkan satu masalah kompleks.
Dengan melihat dari sudut pandang berbeda, masalah bisa diatasi dari berbagai kemungkinan.
Apalagi dalam satu tim umumnya terdiri dari beberapa personel dengan gaya bekerja yang berbeda, dan ini memberi keuntungan lebih jika situasi seperti ini dimanfaatkan dengan benar.
3. Visualisasikan Masalah
Tulis atau gambar dan urutkan masalah yang muncul, termasuk prosesnya. Cara ini mungkin agak sulit, tapi representasi lewat gambar seringnya membantu.
Jika perlu, buat diagram sederhana yang nantinya dapat memvisualisasi secara jelas masalah yang kompleks sekalipun.
Alat yang dipakai pun sederhana, hanya alat tulis seperti pensil dan kertas atau spidol dan papan tulis. Dengan memvisualisasi lewat gambar, area masalah akan terlihat dengan jelas sehingga lebih mudah diatasi. Lewat gambar, masalah akan terdefinisikan sehingga solusi mudah tercapai.
4. Gunakan Mind Maps
Mind maps atau mind mapping mampu menemukan masalah sekaligus kemungkinan solusi paling tepat.
Manfaat lain yaitu membantu fokus, menstimulasi otak, meningkatkan kapasitas berpikir kreatif, dan memunculkan ide untuk solusi lain. Buat gambar mind maps dengan masalah sebagai ide utama.
Tambahkan cabang yang terdiri dari beberapa kemungkinan alasan yang memicu masalah muncul, dan buat ranting untuk makin mendetilkan masalah.
Kemudian buat mind maps lagi yang berisi solusi dari masalah utama, lalu tambahkan cabang yang berisi cara menyelesaikan masalah.
5. Fokus Pada Solusi, Bukan Masalah
Laman Lifehack menjelaskan, riset ilmiah menunjukkan bahwa otak tak akan bisa menemukan solusi jika hanya terfokus pada masalah.
Penjelasannya, saat otak hanya terfokus pada masalah, secara efektif akan ‘termakan’ efek negativitas yang akan memicu reaksi negatif dalam pikiran.
Emosi seperti ini akan menghalangi solusi dan berpikir kreatif. Ini bukan tentang menghindari masalah, hanya mencoba tetap tenang saat masalah datang.
Proses ini membantu memahami masalah lebih dalam sehingga dapat fokus untuk mendapat jawaban atas suatu persoalan.
6. Buat Daftar Kemungkinan Solusi
Catat semua kemungkinan solusi yang terlintas dalam otak, meski solusi itu kadang terasa tak masuk akal.
Sangat penting untuk selalu berpikir terbuka untuk meningkatkan kreativitas dalam kerangka berpikir, yang mana akan memunculkan solusi yang sangat potensial.
Tak setiap waktu otak dapat digunakan untuk berpikir, dan ide kadang bisa muncul kapan saja sehingga perlu dicatat.
Saat daftar solusi dinilai sudah cukup, saatnya membuat semacam evaluasi atas masalah serta mencocokkan dengan solusi yang sudah terkumpul.
Baca Juga : 7 Cara Efektif Kurangi Stress Kerja
7. Identifikasi Masalah
Individu dengan kemampuan problem solving yang mumpuni akan mampu mengidentifikasi masalah hingga ke penyebab paling dasar.
Albert Einstein pernah mengatakan, mem-formulasi masalah adalah hal paling penting daripada solusinya.
Langkah awal untuk mengembangkan kemampuan problem solving yaitu belajar untuk melihat tiap situasi yang bisa diidentifikasi sebagai pemicu masalah.
Untuk makin mempermudah identifikasi, coba buat situasi spesifik secara sistematis dan tak lebih dari satu paragraf.
Baca Juga: 8 Cara Agar Rapat Kerja Efektif dan Efisien
8. Selalu tanya ‘kenapa’
Dengan mengulang pertanyaan ‘kenapa’, satu masalah bisa digali lebih dalam hingga penyebab paling dasar.
Bahkan, akar masalah bisa ditelusuri hanya dengan mengulang ‘kenapa’ sampai lima kali. Inilah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kemampuan problem solving.
Misalnya, masalahnya adalah terlambat berangkat kerja.
- Kenapa terlambat masuk kerja? Karena masih ingin tidur lagi.
- Kenapa masih ingin tidur? Karena merasa lelah di pagi hari.
- Kenapa merasa lelah? Karena semalam tidur telat.
- Kenapa tidur telat? Karena efek minum kopi.
- Kenapa minum kopi? Supaya tetap bangun untuk menyelesaikan laporan kemarin.
Hasil dari identifikasi ini adalah, laporan yang tak diselesaikan tepat waktu sehingga berlarut-larut lalu menciptakan efek beruntun.
Baca Juga : Cara Menentukan Target Kerja Dengan Metode SMART
Dalam kehidupan sehari-hari, masalah akan selalu datang menghampiri kita, baik masalah besar ataupun kecil.
Di rumah, di perkuliahan, di tempat kerja, di manapun kita berada, Oleh karena itu kemampuan problem solving akan sangat membantu kita menemukan jalan keluar dengan memanfaatkan setiap sumber daya yang kita miliki.
Selain itu, dengan memiliki kemampuan problem solving , orang lain akan senantiasa membutuhkan kita.
Hal ini tentu akan sangat baik untuk kita, tidak hanya dalam kehidupan bermasyarakat, tapi juga dalam pertumbuhan karier profesional kita.