Bagaimana cara organisasi mengukur efektivitas program pelatihan dan pengembangan karyawan menjadi hal penting untuk diketahui HR. Cara ini akan membantu HR menilai apakah program pelatihan yang dijalankan telah mencapai tujuan yang diharapkan atau belum.
Selain itu, pengukuran ini merupakan bentuk pertanggung jawaban yang perlu dijelaskan HR kepada pimpinan perusahaan.
Berikut ini LinovHR jelaskan secara mendalam bagaimana cara mengukur efektivitas pelatihan, mari simak!
Bagaimana Cara Mengukur Efektivitas Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Mengukur efektivitas pelatihan dan pengembangan karyawan menjadi salah satu hal yang penting dalam rangka mengevaluasi sejauh apa program pelatihan telah berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan.
Jika Anda bertanya bagaimana cara organisasi mengukur efektivitas program pelatihan dan pengembangan karyawan, jawabannya adalah bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti berikut ini:
1. Penilaian Kinerja Karyawan Pra-Pelatihan
Bagaimana cara organisasi mengukur efektivitas program pelatihan dan pengembangan karyawan bisa dilakukan dengan melihat perbandingan kinerja pra pelatihan.
Perbandingan kinerja sebelum karyawan mengikuti pelatihan akan membantu perusahaan mengetahui sejauh mana kemampuan karyawan serta program pelatihan apa saja yang sesuai untuk mereka.
Fase penilaian ini akan berfokus kepada mengumpulkan data awal keadaan karyawan.
2. Monitoring Pelaksanaan Program Training
Cara kedua yang bisa dilakukan untuk penilaian efektivitas pelatihan adalah monitoring pelaksanaan pelatihan.
Di sini perusahaan melakukan pengawasan dan analisis mengenai pelaksanaan pelatihan. Gunanya adalah untuk menilai sejauh mana keterlibatan karyawan dalam proses pelaksanaan pelatihan.
Dari hasil monitoring ini bisa diketahui apakah program pelatihan yang dijalankan bisa dimengerti dengan baik oleh karyawan, apakah karyawan mengikuti program pelatihan dengan antusias, seberapa aktif karyawan selama proses pelatihan berlangsung.
Di tahap ini juga bisa diketahui kemampuan karyawan sebelum dan sesudah apakah mengalami peningkatan atau tidak.
3. Monitoring Efektivitas Pelatihan
Para karyawan yang mengikuti pelatihan memiliki tingkat kemampuan, intelegensi, serta tingkat motivasi yang berbeda.
Dari sini kita akan tahu bahwa tidak semua karyawan akan dapat langsung mempraktikan materi pelatihan yang didapatkan. Maka diprediksi akan ada tenggat waktu antara perubahan yang diharapkan perusahaan dengan waktu berakhirnya masa pelatihan.
Bila karyawan mampu menerapkan hasil pelatihan yang diterima dengan cepat, maka bisa diketahui pelatihan berjalan efektif.
4. Pencatatan di Lembar Penilaian
Berikutnya penilaian efektivitas pelatihan bisa dilihat dari pencatatan kinerja karyawan setelah mengikuti pelatihan akan sangat berguna untuk menilai efektivitas pelatihan.
Di fase ini bisa dilihat dan diketahui peningkatan hasil kinerja yang dicapai karyawan sebelum pelaksanaan pelatihan dan setelahnya.
Lembar penilaian kinerja ini bisa dikomunikasikan secara terbuka kepada karyawan yang mengikuti program pelatihan melalui rapat evaluasi.
Dari rapat tersebut akan diketahui masalah apa saja yang terjadi selama proses training, masalah praktik training, serta berbagai kesulitan yang dialami karyawan dalam mempraktikan hasil pelatihan.
Baca Juga: Mengenal Pre Test dan Post Test, ini Kelebihan dan Kekurangan nya
Alternatif Cara Mengukur Efektivitas Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Selain cara di atas, cara mengukur efektivitas pelatihan dan pengembangan karyawan juga bisa dilakukan dengan beberapa alternatif sebagai berikut:
1. Evaluasi Reaksi
Lakukan survei atau wawancara kepada peserta pelatihan untuk mengetahui pendapat mereka mengenai program pelatihan yang telah diikuti.
Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah seberapa puas mereka dengan pelatihan, apakah materi sesuai dengan kebutuhan kerja, bagaimana kualitas instruktur.
2. Evaluasi Pembelajaran
Ukur sejauh mana peserta telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Anda bisa melakukannya dengan melakukan tes atau tugas untuk menguji pemahaman dan penerapan materi pelatihan.
3. Evaluasi Perilaku
Amatilah perubahan perilaku peserta setelah mengikuti pelatihan. Caranya bisa dengan observasi langsung atau penilaian dari atasan atau rekan kerja. Evaluasi ini mencakup kemampuan peserta dalam menerapkan apa yang telah didapat dari pelatihan di tempat kerja.
4. Evaluasi Hasil
Ukurlah dampak dari program pelatihan dan pengembangan karyawan terhadap kinerja organisasi. Caranya dengan membandingkan indikator kinerja sebelumnya dan setelah pelatihan, seperti mengukur produktivitas, penurunan tingkat kesalahan, atau bisa dari peningkatan kepuasan pelanggan.
5. Evaluasi ROI
Menghitung Return On Investment atau ROI pelatihan melibatkan perbandingan biaya program dengan manfaat yang dihasilkan, misalnya peningkatan pendapatan atau efisiensi biaya.
Baca Juga: Indikator Pelatihan Karyawan yang Perlu Dipahami HR
Kerangka Kerja Mengevaluasi dan Memberikan Feedback Pelatihan
Setelah melakukan pelatihan, tugas HR belumlah selesai. Tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi sesi pelatihan dan memberikan feedback dalam rangka menilai efektivitas pelatihan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Tahap evaluasi ini juga penting untuk mengumpulkan insight yang berguna dalam meningkatkan sesi pelatihan di masa mendatang.
Berikut ini kerangka kerja yang bisa digunakan untuk mengevaluasi dan memberikan feedback pada sesi pelatihan:
1. Feedback Peserta
Cobalah bagikan form evaluasi pelatihan atau survei pelatihan kepada para peserta. Form ini berguna untuk mengumpulkan feedback peserta mengenai berbagai aspek dalam pelatihan.
Agar tepat sasaran, coba sertakan pertanyaan-pertanyaan mengenai isi, penyampaian, dan pengalaman yang dirasakan secara keseluruhan.
Sertakan juga pertanyaan mengenai tingkat kepuasan mereka terhadap berbagai komponen dalam pelatihan, seperti relevansi isi, kejelasan penyampaian materi, kegunaan pelatihan, dan kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi.
Tidak hanya berhenti sampai pertanyaan yang bersifat kuantitatif, sertakan juga pertanyaan terbuka untuk mengumpulkan feedback kualitatif dari pelatihan seperti area mana yang perlu diperbaiki dan saran-saran yang mungkin peserta miliki.
2. Penilaian Hasil Pembelajaran
Kerangka berikutnya adalah menilai sejauh mana para peserta mencapai tujuan pembelajaran dari sesi pelatihan.
Untuk penilaian ini, gunakan berbagai metode penilaian, seperti kuis, tes, role play, atau observasi untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan peserta sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.
Lakukan analisis hasil untuk menentukan apakah pelatihan tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kompetensi peserta.
3. Penilaian Diri Pelatih
Di sini, cobalah untuk mendorong pelatih merefleksikan kinerja dan efektivitas mereka sendiri. Caranya adalah dengan meminta para pelatih mengevaluasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan dalam memberikan sesi pelatihan.
Selain itu, berikan ruang bagi para pelatih untuk berbagi pengamatan, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang digunakan dalam sesi pelatihan.
4. Pengamatan dan Umpan Balik
Lakukan pengamatan terhadap sesi pelatihan dan nilai gaya penyampaian pelatih, keterlibatan peserta, dan kemampuan menangani pertanyaan.
Berikanlah feedback yang konstruktif berdasarkan hasil pengamatan, dengan menyoroti area-area yang menjadi kekuatan dan menyarankan area yang perlu ditingkatkan.
5. Analisis dan Rekomendasi
Kumpulkan dan analisis feedback yang diterima dari peserta, pelatih dan observasi. Lakukan identifikasi tema atau pola umum dalam feedback dan prioritaskan area yang perlu diperbaiki.
Dari sini buatlah rekomendasi untuk meningkatkan sesi pelatihan di masa mendatang, termasuk penyesuaian konten, teknik, penyampaian, keterlibatan peserta, atau materi pelatihan.
6. Diskusi Umpan Balik
Setelah dilakukan analisis, jadwalkan sesi diskusi feedback dengan pelatih untuk mendiskusikan hasil analisis dan rekomendasi.
Anda dapat membagikan feedback yang diterima dari para peserta, penilaian diri, pengamatan, dan masukan tambahan yang berhasil dikumpulkan.
7. Rencana Aksi
Dari hasil diskusi dengan pelatih, kembangkanlah rencana aksi untuk meningkatkan program pelatihan. Lakukan identifikasi langkah-langkah khusus atau strategi khusus untuk mengatasi area-area perbaikan.
Tetapkan juga jadwal dan tanggung jawab untuk mengimplementasikan rencana aksi.
Nilai Efektivitas Pelatihan Lebih Mudah dengan Software LMS LinovHR
Menilai efektivitas pelatihan adalah hal penting yang perlu dilakukan untuk menilai apakah tujuan program pelatihan telah tercapai atau belum. Dari penilaian ini juga membantu HR dan manajemen mengetahui area mana saja yang perlu ditingkatkan di pelatihan selanjutnya.
Namun, proses manual membuat terkadang proses pasca pelatihan ini banyak diabaikan.
Software LMS LinovHR yang merupakan aplikasi learning management system terkemuka memberikan Anda kemudahan dalam melakukan penilaian pelatihan yang telah dilakukan. Penilaian ini pun bisa dengan fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Tidak hanya melakukan penilaian terhadap jalannya pelatihan, terdapat juga fitur pra-test dan post-test yang membantu HR dan manajemen dalam menilai kemampuan karyawan sebelum dan sesudah mengikuti materi pelatihan.
Dengan LMS LinovHR, efektivitas pelatihan bisa dinilai lebih objekit dengan data yang komprehensif.
Dapatkan kemudahan menjalankan program pelatihan dan pengembangan karyawan dengan LMS LinovHR. Ayo ajukan demo gratisnya sekarang!