Bisnis yang dijalankan perusahaan Anda tentu ingin mencapai profit. Nah, salah satu cara untuk mengetahui berapa jumlah produk yang harus dijual atau standar harga yang harus ditetapkan untuk meraih keuntungan adalah dengan menghitung BEP.
Perhitungan BEP dapat Anda lakukan menggunakan Microsoft Excel. Bagaimana cara menghitung BEP unit tersebut? Artikel LinovHR di bawah ini akan membantu Anda untuk mengetahui jawabannya.
Selamat membaca!
Manfaat Break Even Point
Break even point memiliki banyak manfaat dalam bisnis, yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui Biaya Produksi
Manfaat pertama yang diperoleh dari break even point adalah untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan dalam produksi. Informasi biaya produksi tersebut bisa diketahui karena ketika menghitung BEP, biaya produksi yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel juga turut dihitung.
2. Mengetahui Waktu Balik Modal
Manfaat BEP selanjutnya adalah untuk mengetahui kapan bisnis Anda mengalami balik modal. Balik modal adalah kondisi ketika keuntungan yang dihasilkan dalam bisnis sudah melebihi modal atau investasi yang ditanam di awal bisnis didirikan.
Biasanya, bisnis akan mengalami kerugian di awal pendirian. Ini karena bisnis harus membangun brand awareness terlebih dahulu hingga produk laku di pasaran. Melalui BEP, bisnis dapat mengetahui berapa banyak produk yang harus terjual hingga mencapai keuntungan. Dengan demikian, estimasi kerugian bisa diketahui sampai kapan.
3. Sebagai Pedoman Perhitungan Laba
Lalu, bisnis juga dapat menghitung laba melalui BEP. Laba yang dimaksud merupakan margin profit, yaitu standar keuntungan yang ditetapkan untuk setiap produk.
Misalnya, apa yang harus dilakukan jika Anda ingin mendapatkan laba sebesar Rp20.000 untuk setiap produk? Anda dapat menetapkan harga produk dengan menambah nominal BEP dengan margin profit.
4. Sebagai Bahan Analisis Profitabilitas Bisnis
Manfaat yang terakhir adalah sebagai bahan analisis profitabilitas bisnis. Melalui perhitungan break even point, Anda bisa mengetahui apakah bisnis yang Anda jalankan akan menghasilkan profit atau tidak ke depannya.
Baca Juga: Seperti Apa Cara Menghitung HPP Makanan yang Tepat?
Cara Menghitung BEP Unit dengan Excel
Tahukah Anda bahwa perhitungan BEP dapat dilakukan dengan mudah menggunakan Microsoft Excel? Jika Anda tidak percaya, berikut ini cara menghitung BEP unit dengan Excel.
-
Menghitung Total Cost
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung total cost atau total biaya. Rumusnya adalah (fixed cost (biaya tetap) + other cost (biaya tambahan)) + (variable cost per unit (biaya variabel per unit) * selling price (harga jual)).
-
Menghitung Nilai Penjualan
Untuk memperoleh nilai penjualan, rumus yang digunakan adalah jumlah produk yang harus dijual (unit) * harga jual (selling price).
-
Menghitung BEP
Lalu, Anda bisa mendapatkan BEP dengan rumus nilai penjualan (sales value) – total biaya (total cost).
-
Menghitung Jumlah Produk yang Harus Dijual Agar BEP
Anda bisa menentukan jumlah produk yang harus dijual agar BEP dengan memasukkan sembarang nilai pada sel units required. Namun, tentu saja hal ini akan memakan waktu yang lama.
Pada contoh di atas, jika menjual 200 produk setiap bulan, bisnis belum mencapai BEP. Untuk mengetahui jumlah pastinya, Anda bisa menggunakan fitur Goal Seek.
Caranya yaitu sebagai berikut:
- Klik Goal Seek pada tab Data.
- Pada kotak dialog Goal Seek, pilih lokasi sel BEP pada Set Cell, tulis 0 sebagai target BEP pada To Value, dan pilih lokasi sel target produk pada By Changing Cell.
- Klik OK, lalu Goal Seek akan melakukan perhitungannya. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai BEP, bisnis harus menjual setidaknya 400 produk.
Bagaimana Cara Membuat Chart BEP dengan Excel
Untuk memudahkan Anda dalam mengetahui BEP, Anda bisa membuat chart dengan menggunakan rumus Microsoft Excel. Beginilah caranya:
-
Menyiapkan Data untuk Chart
Data yang dibutuhkan untuk membuat chart BEP adalah data volume penjualan (sales volume), biaya tetap (fixed costs), biaya variabel (variable costs), rerata biaya variabel (average variable costs), harga penjualan (unit sale price), total biaya (total costs), dan pendapatan (revenue).
-
Membuat Chart dengan Menu Insert => Chart
Sebelum melakukan klik pada menu insert, blok tabel yang mengandung data biaya (cost) dan pendapatan (revenue). Berdasarkan tabel sebelumnya, blok tabel dari A11 hingga E20.
Setelah itu, klik menu Insert dan pilih Insert Scatter (X, Y) or Bubble Chart pada grup Charts.
Lalu, Anda bisa memilih jenis chart yang diinginkan. Microsoft Excel kemudian akan menampilkan chart sebagai berikut:
-
Menghitung Break Even Point
Untuk menambahkan BEP pada grafik, Anda harus menghitungnya terlebih dahulu. Ada dua data BEP yang dibutuhkan, yaitu BEP volume penjualan dan total penjualan dalam mata uang.
BEP volume penjualan diperoleh dengan rumus biaya tetap (fixed costs)/harga (price)-rerata biaya variabel (average variable costs). Pada tabel di atas, rumusnya menjadi =C3/C5-C4.
Sementara itu, BEP total penjualan dalam mata uang diperoleh melalui rumus biaya tetap (fixed costs)/((harga (price)-rerata biaya variabel (average variable costs))/harga (price)). Mengutip tabel di atas, rumusnya menjadi =C3/((C5-C4)/C5).
-
Menambahkan Break Even Point
Lantas, langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah menambahkan break even point pada grafik. Caranya adalah sebagai berikut:
- Klik Select Data pada tab Design di Chart Tools.
- Lalu, klik kanan pada grafik dan pilih Select Data.
- Klik Add pada kotak dialog Select Data Source.
- Pilih nilai sel yang sesuai pada kotak dialog Edit Series.
- Klik kanan pada data dan pilih Format Data Series.
- Klik Marker pada tab Fill & Line, lalu pilih opsi Built-in pada Marker Options. Tentukan tipe dan ukuran yang tepat untuk titik BEP.
- Hasilnya akan seperti ini:
-
Menambahkan Garis Break Even Point
Selanjutnya, tambahkan garis BEP melalui cara berikut ini:
- Pilih range data untuk BEP.
- Klik Add Chart Element pada tab Design di Chart Tools.
- Klik Error Bars lalu More Error Bars Options.
- Klik tab Vertical Error Bar pada Error Bars Options.
- Pilih opsi Minus pada Direction, opsi No Cap pada End Style, dan ketik 100% pada Percentage Standard.
- Klik tab Fill & Line lalu pilih warna dan ketebalan garis yang Anda suka di Solid Line.
- Hasilnya akan seperti ini:
Baca Juga: Cara Menghitung EBITDA dengan Benar
Demikian cara menghitung BEP unit dengan Excel beserta cara membuat grafiknya. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis.