Quarter life crisis adalah suatu fase dimana seseorang merasa bingung dalam menentukan tujuan hidupnya. Fase ini biasanya terjadi ketika seseorang sudah memasuki seperempat abad usia atau antara usia 20 hingga 30 tahun. Tidak jarang, fase quarter life crisis ini dirasakan oleh para karyawan.
Apakah quarter life crisis akan berpengaruh kepada kinerja? Jawabannya adalah iya. Jadi, orang-orang di tengah krisis ini menjadi tidak puas dengan kehidupan mereka dan bosan dengan pekerjaan mereka. Pada akhirnya, hal ini juga akan berpengaruh kepada kinerja. Kreativitas karyawan pun bisa berkurang dan malah akan memperburuk kinerja.Â
Lalu, bagaimana cara seorang karyawan menghadapi fase ini? Simaklah beberapa tips di bawah ini!
1. Tekuni Bidang Karir yang Disukai
Pekerjaan Anda saat ini mungkin saja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau minat yang Anda suka. Jika Anda sedang mengalami fase quarter life crisis mungkin akan merasa jenuh terhadap karir yang sedang dijalani saat ini.
Untuk itu jangan ragu untuk menantang diri sendiri dengan mencoba karir yang Anda sukai. Hal tersebut akan membuat Anda menjadi termotivasi dan mendapatkan pengetahuan baru dari yang Anda pelajari.
Baca Juga : Kenali Big Five Personality untuk Perkembangan Karir
2. Konsultasikan Masalah dengan Mentor
Bicarakanlah masalah dengan para mentor atau seseorang yang memiliki pengetahuan dan juga pengalaman perihal krisis ini. Mentor ini bisa seseorang yang Anda temui di media sosial, keluarga, atau mungkin kerabat dekat.
3. Kurang Sikap Idealis Diri Sendiri
Sikap idealis adalah landasan dari prinsip hidup. Tetapi dalam dunia kerja, Anda harus menurunkan sikap idealis tersebut agar tidak terjadi masalah dalam karir. Buatlah diri Anda merasa nyaman dan sesuaikan rasa idealis sesuai dengan kondisi lingkungan kerja.
4. Lakukan Perencanaan Karir yang Benar
Dengan membuat perencanaan karir jangka pendek akan membantu Anda untuk lebih fokus pada hal yang ingin dicapai dalam waktu dekat. Perencanaan jangka pendek ini membuat Anda tidak melakukan banyak hal dan berfokus pada satu rencana saja.
Tulislah setiap goals yang akan Anda capai dan jangan lupa untuk menandai hal apa saja yang sudah berhasil dilakukan. Dari rencana-rencana kecil ini, Anda bisa belajar untuk pengaturan strategi terbaik untuk mendapatkan harapan yang diimpikan. Sehingga saat sedang merencanakan karir yang lebih besar, Anda sudah siap untuk menghadapinya.
Baca Juga : Ingin Sukses Berkarir? Simaklah 9 Panduan Perencanaan Karir!
5. Carilah Peluang Karir yang Lebih Besar
Pekerjaan yang saat ini didapatkan mungkin sudah sesuai dengan minat dan keahlian. Tetapi tidak ada salahnya untuk mencari pekerjaan yang justru dapat mengupgrade skill. Pekerjaan baru tersebut bisa saja memperkenalkan Anda dengan tantangan baru dan juga orang-orang baru dengan ilmu-ilmu yang lebih tinggi.
Selain dapat menghambat karir, fase ini bisa berdampak pada kesehatan mental Anda. Jika tidak segera diatasi, hal ini bisa menghambat seluruh aktivitas dan pertumbuhan karir. Fokuslah pada tujuan-tujuan yang sudah Anda rencanakan dan jangan sering membandingkan pencapaian orang lain.
Fase quarter life crisis akan terjadi kepada orang yang masih dalam mencari karir sampai kepada para karyawan perusahaan. Fase ini bisa saja ditimbulkan akibat ketidakcocokan latar belakang pendidikan dengan pekerjaan yang didapatkan atau rasa jenuh dengan pekerjaan saat ini. Semoga ulasan di atas dapat membantu!Â