Cara Mencegah Free Rider dalam Tim dengan Software HRIS

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

free rider
Isi Artikel

Aktivitas dalam perusahaan senantiasa membutuhkan kerja sama tim. Pada kerja sama ini, semua karyawan yang tergabung dalam tim hendaknya memberikan kontribusi yang sama untuk mencapai hasil kerja tim yang produktif.

Akan tetapi, kenyataannya tidak semua anggota tim akan memberikan kontribusi maksimal. Ada pula karyawan yang tidak memberi kontribusi atau memberi kontribusi minimal ketika bekerja sama dalam kelompok. Mereka disebut dengan free rider.

Free rider adalah hal yang biasa ditemui dalam perusahaan. Meski demikian, bukan berarti Anda harus membiarkannya. Free rider perlu dicegah sebelum terlambat. Berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan, simak selengkapnya dalam artikel LinovHR berikut ini. 

 

Definisi Free Rider

Free rider adalah seseorang yang tidak berkontribusi secara penuh dalam suatu kerja sama, tidak seperti anggota tim lainnya. Ketika anggota tim lain mengerjakan tugas kerja samanya dengan sungguh-sungguh dan berkontribusi maksimal, anggota yang free rider hanya akan berkontribusi seminimal mungkin, bahkan tidak berkontribusi sama sekali.

Parahnya lagi, sering kali anggota yang menjadi free rider tetap mendapat apresiasi atau penghargaan atas hasil kerja tim.

Free rider biasa terjadi dalam lingkup pendidikan, di mana ada siswa yang tidak berpartisipasi dalam kerja sama pembuatan tugas kelompok. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan free rider juga terjadi di lingkungan kerja. Free rider di lingkungan kerja berarti ada karyawan yang tidak ikut atau bekerja sama secara minimal namun tetap mendapatkan kredit.

 

Mengapa Free Rider Ada?

Sebelum mengetahui cara mengatasi free rider dalam kerja sama tim di kantor, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengapa free rider bisa muncul dalam kerja sama tim.

Ternyata, kehadiran free rider di lingkungan kerja dilandasi oleh alasan-alasan berikut ini:

  • Karyawan diminta mengerjakan tugas yang tidak dikuasai atau berada di atas kemampuannya.
  • Tugas yang diberikan berada di bawah kemampuan karyawan, sehingga karyawan mungkin merasa bosan dan tidak berkembang.
  • Karyawan ditugaskan dalam tim yang terlalu besar, sehingga beberapa karyawan merasa tanggung jawab tim berada di tangan karyawan lain.
  • Kurang adanya apresiasi oleh tim ataupun perusahaan secara keseluruhan.
  • Karyawan menunggu rekan anggota timnya untuk melihat kontribusi apa yang mereka berikan. Karyawan yang melakukan ini tidak mau berkontribusi pada hal yang sama.
  • Anggota tim selalu memberikan kompensasi dan kelonggaran kepada mereka.

 

Cara Meminimalisir Free Rider

Tentu saja, kehadiran free rider di lingkungan kerja harus Anda atasi sesegera mungkin. Sebab jika tidak, free rider akan membuat kerja sama tim menjadi hancur dan tidak nyaman. Alur kerja pun menjadi terganggu dan pekerjaan menjadi tidak produktif. Pada ujungnya, perusahaan bisa menerima kerugian.

Oleh sebab itu, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir free rider di kantor:

 

1. Merekrut Karyawan Terbaik

Langkah pertama adalah merekrut karyawan terbaik. Hal ini merupakan langkah pertama karena lebih baik menghindari karyawan free rider sebelum mempekerjakannya di perusahaan.

Karyawan terbaik yang dimaksud adalah karyawan yang tidak memiliki ciri-ciri free rider. Adapun ciri kandidat free rider adalah tidak memiliki motivasi kerja, tidak memiliki pengetahuan yang dibutuhkan dalam bekerja, dan terlalu pasif.

Untuk menghindari perusahaan merekrut kandidat demikian, rekrutmen harus dilakukan melalui serangkaian proses yang meliputi banyak tipe interaksi. Proses rekrutmen itu ialah wawancara via telepon, video call conference, Focus Group Discussion, atau wawancara secara tatap muka.

Dari proses rekrutmen tersebut, barulah recruiter bisa melihat kemampuan dan sikap kandidat. Perusahaan sebaiknya merekrut kandidat yang kompeten, pandai beradaptasi, memiliki passion, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, memiliki kemampuan berpikir kritis, dan mampu memecahkan masalah dengan baik. 

 

2. Mengecilkan Ukuran Tim

Ukuran tim yang terlalu besar akan membuat anggota tim tidak bisa berkontribusi secara maksimal. Secara natural, hanya akan ada beberapa karyawan yang aktif berkontribusi dalam suatu tim yang besar.

Kehadiran free rider dalam tim yang besar bisa terjadi karena biasanya akan ada karyawan dominan yang mengambil alih suatu tim besar. Selain itu, tim yang terlalu besar juga berisiko menimbulkan konflik dan menyulitkan kesepakatan.

Hal itu membuat beberapa karyawan enggan terlibat dalam tim dan tidak merasa bertanggung jawab atas keseluruhan tim, karena menganggap masih banyak orang lain yang bisa mengerjakannya.

Oleh sebab itu, perusahaan perlu mengecilkan ukuran tim. Dengan demikian, semua karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan memiliki rasa tanggung jawab untuk keberhasilan satu tim.

 

3. Memberikan Apresiasi kepada Karyawan

Setiap manusia pada dasarnya senang diapresiasi. Begitu pula karyawan, mereka akan semakin produktif dan termotivasi jika kontribusi dan kerja kerasnya diapresiasi.

Itulah mengapa perusahaan perlu memberi apresiasi kepada karyawan. Apresiasi ini bisa diberikan dengan pemberian insentif atau bonus, pemberian pujian ketika acara kantor, pemberian beasiswa lanjut studi, pemberian pelatihan, atau pengumuman kepada seluruh karyawan mengenai keberhasilan karyawan tertentu.

 

4. Mengevaluasi Kinerja Karyawan

Salah satu cara paling ampuh untuk meminimalisir free rider adalah mengevaluasi kinerja karyawan. Evaluasi dilakukan dengan menilai capaian kerja karyawan, apakah memenuhi target atau tidak.

Dengan adanya evaluasi kinerja, karyawan akan tahu bahwa ia dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya. Apabila hasil evaluasi buruk, karyawan akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, karyawan akan berusaha semaksimal mungkin dengan tidak menjadi free rider agar mendapat hasil yang baik dalam penilaian kinerja.

 

Baca Juga: Karyawan Makan Gaji Buta, Ini Cara Mengatasinya

 

Cegah Free Rider dengan Modul Performance Review LinovHR

Free rider adalah hal yang wajar dalam suatu perusahaan, sebab karyawan memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Akan tetapi, kebiasaan ini tidak boleh dinormalisasi. Karyawan yang free rider tetap harus ditangani dan dicegah.

Jika dibiarkan, tentu akan membuat bisnis sulit untuk mencapai goals. Kerugian ini tentu akan berdampak juga pada keuangan perusahaan karena perusahaan jadi tidak produktif.

 

software hris

 

Seperti penjelasan sebelumnya, Anda bisa meminimalisir free rider dengan merekrut kandidat yang tepat, memberikan apresiasi, dan melakukan penilaian kinerja. Untuk memudahkan Anda dalam melakukan ketiga aktivitas tersebut, Anda bisa menggunakan Software HR LinovHR.

Software HRIS Indonesia LinovHR memiliki modul Performance Review yang digunakan untuk mengelola penilaian kinerja karyawan. Modul ini membantu perusahaan untuk memberikan penilaian yang subjektif dan terukur.

Pada modul ini, Anda juga bisa memberikan apresiasi kepada karyawan apabila penilaian kinerjanya baik.

Selain itu,Software HR LinovHR juga memiliki modul Recruitment. Modul ini digunakan untuk mengelola semua proses rekrutmen agar berjalan lancar dan tepat. Melalui modul ini, Anda akan dimudahkan dalam menjalani rekrutmen sehingga bisa fokus mencari kandidat terbaik.

Tunggu apa lagi? Cegah free rider sekarang juga bersama Software HR LinovHR!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru