Apakah anda merasa serba salah saat akan memecat karyawan dan bingung cara memecat karyawan agar tidak menyakitinya? Artikel berikut ini dapat membantu anda untuk memecahkan masalah tersebut.
Sekarang kami bertanya pernahkah Anda mendengar pernyataan yang menyebutkan, “Pemecatan atau Pemberhentian adalah hukuman terbesar dalam hidup berorganisasi.”?
Sungguh tidak masuk akal! Apabila perumpamaan kita yang menyebutkan pemberhentian adalah hukuman terbesar, maka wajar jika sebuah organisasi dan para manajer menjadi ragu untuk memecat karyawan dengan performa yang kurang.
Perumpamaan yang tepat? Perceraian tanpa kesalahan. Seperti halnya sedih dikarenakan bercerai pada awalnya, tetapi sejalannya dengan waktu kedua orang itu akan memperbaiki kesalahan dan maju ke masa depan yang lebih baik. Terselesaikan dengan baik, begitu pula pemberhentian seharusnya berjalan seperti itu. Demikianlah seharusnya.
Lalu bagaimana cara yang tidak menyakiti untuk pecat karyawan?
Tips Cara Memecat Karyawan yang Pertama: Mulailah Dengan Membuat Rencana Pemecatan.
Pilihlah hari dan waktu untuk pemberhentian secara hati – hati. Ketika para ahli tidak setuju mengenai waktu pemberhentian seharusnya terjadi, semua pengetahuan akan hal – hal yang penting menjadi dasar secara rasional untuk Anda menentukan waktu yang tepat dengan alasan bisnis untuk melakukan eksekusi.
Lakukan saat masih pagi, di awal minggu, memberi dorongan dan kesempatan untuk karyawan tersebut untuk mencari pekerjaan lainnya dan mengurangi kemungkinan untuk karyawan tersebut menjadi depresi pada akhir minggu dan terburuknya memikirkan balas dendam.
Misalnya seperti Jumat siang, hal ini biasanya dapat menciptakan kehebohan bahkan kekacauan pada karyawan lainnya.
Apapun keputusan Anda, selalu utamakan kepentingan perusahaan. Mungkin Anda menghabiskan berbulan – bulan untuk mengajukan seseorang dengan performa sedikit dibawah seorang bintang dengan harapan kalau waktu dapat memperbaikinya.
Sekarang dengan akan berakhirnya waktu seseorang, membuat rencana untuk transisi dengan harapan perusahaan dan teman kerja tidak terganggu.
Periksa perencanaan pergantian dengan kandidat internal. Anda mungkin ingin mulai menerima karyawan baru dan menunda pemberhentian hingga mendapatkan penggantinya. Mungkin akan lebih baik Anda memberikan pemberitahuan kepada klien dan konsumen mengenai pergantian pegawai kedepannya.
Baca juga: Summary Dismissal: Pemecatan Instan yang Sah di Mata Hukum
Bertanyalah Dengan Orang yang Netral.
Tips selanjutnya dalam cara memecat karyawan adalah dengan memastikan kalau Anda dalam posisi yang baik untuk memberhentikan karyawan, bayangkan Anda mempertahankan keputusan di depan juri dalam persidangan.
Asumsikan kalau Anda sebagai saksi dan pengacara karyawan tersebut mencoba membuktikan kalau pemberhentian tersebut adalah tindakan tidak adil, tidak tepat, dan aksi balas dendam.
Lihatlah untuk apapun yang dapat memutarbalikan fakta bahwa pemberhentian ini adalah murni dikarenakan performa yang kurang bukan berdasarkan dendam pribadi.
Bukankah itu alasan sebenarnya kenapa Anda memberhentikan seseorang pada hari ulang tahunnya, pada hari sebelum perayaan 10 tahun di perusahaan, pada saat sebelum pensiun, pada hari dimana istrinya baru masuk rumah sakit, pada hari dimana ibunya baru meninggal?
Baca Juga :Â Anda Telah Melakukan Survei Karyawan – Selanjutnya ?
Lakukan Bertahap.
Pemberhentian yang tidak teratur biasanya dikarenakan keputusan tanpa persiapan yang matang. Sebelum Anda mengeluarkan kata – kata, terlebih dahulu tulis pada selembar kertas apa saja yang mau dibicarakan dan jangan pernah berbicara lebih dari apa yg Anda tulis.
Sadari apa tujuan Anda karena ini bukanlah sesi konsultasi. Hal ini adalah pemberitahuan yang tidak dapat ditarik keputusannya setelah dikeluarkan. Karena itu :
1. Langsung Pada Inti Masalah
Lewati hal – hal yang tidak penting. Mulailah proses pemberhentian contohnya saja dengan berkata, “Hello, Dhanin silahkan duduk. Saya ada kabar buruk untuk Anda.”
Dengan membuka pembicaraan dengan menceritakan “kabar buruk” maka Anda akan mendapatkan perhatian karyawan tersebut sehingga dia akan menyimak kalimat setelahnya.
2. Membuka Kabar Buruk
Langsung paparkan alasan mengenai pemberhentian karyawan tersebut. Gunakan kalimat pasif dan katakan, “Seperti yang Anda ketahui Dhanin, kita sudah beberapa kali membicarakan masalah kualitas dalam tim Anda. Laporan bulan lalu mengindikasikan apabila departemen Anda masih tetap di posisi paling rendah dalam skala indeks. Kami sudah memutuskan kalau perubahan harus dilakukan, dan mulai hari ini pekerjaan Anda sudah selesai.”
Baca Juga: 3 Contoh Surat Paklaring dan Manfaat nya untuk Karyawan
Ketika Anda akan memecat karyawan:
- Jangan berkata,”Saya mengerti perasaan Anda.” Karena kamu tidak akan paham.
- Jangan berkata,”Saya tahu hal ini menyakitkan sekarang tapi nanti engkau akan sadar kalau hal ini adalah yang terbaik yang bisa terjadi untuk Anda.” Tidak, pemberhentian adalah hal buruk.
- Hindari pembenaran (“Anda seharusnya sudah tahu”).
- Mempersiapkan kotak tisu.
- Bertahan adalah insting manusiawi berikan waktu untuk itu.
- Ingatlah aturan emas (Golden Rules)
3. Dengarkan apa yang karyawan tersebut ingin katakan.
Ada beberapa perkiraan dari respon orang ketika diberhentikan. Yang paling umum biasanya terkejut, menyangkal, marah dan menangis. Mendengarkan apa yang mereka ingin katakan akan membuat Anda mengerti apa yang mereka rasakan saat itu. Responmu akan lebih efektif apabila Anda memahami bagaimana mereka menerima berita itu.
4. Bicara Hanya Esensinya Saja.
Lebih spesifik dengan apa yang akan terjadi setelahnya: gaji, benefit, cuti yang tidak terpakai, referensi, penempatan di luar, penjelasan kepada karyawan lainnya, projek yang berjalan, dll. Ini adalah momen dimana Anda tidak dapat mengatakan,”Saya akan kembali ke masalah itu.”
5. Kemas Dengan Anggun.
Biasanya saat terbaik untuk memberhentikan seseorang pada saat pulang kantor sehingga karyawan yang lainnya sudah meninggalkan kantor.
Secara lebih pribadi mengucapkan terima kasih atas kontribusinya untuk perusahaan. Temani mantan karyawan tersebut ke mejanya untuk dia bisa mengumpulkan barang – barang pribadinya. Antar ke pintu keluar, jabat tangan, ucapkan doa untuk dia agar baik – baik saja, kemudian berpisah dengan martabat masing – masing masih melekat.
Baca Juga:Â Scheduling Software: Solusi Atur Jadwal Karyawan
Tips Selanjutnya: Hindari Rasa Iba yang Salah
Kebanyakan manajer cenderung berempati dan banyak pertimbangan. Tetapi ketika kebutuhan meningkat untuk memberhentikan seseorang biasanya rasa kasihan membuat perilaku yang salah.
Mereka menjadi begitu khawatir akan dampak negatif pada karyawan yang diberhentikan bahwa mereka melupakan semua orang yang mengelola untuk melakukan pekerjaan mereka dan memenuhi harapan meskipun memiliki banyak masalah pribadi dan kesulitan sebagai diterminasi.
Sebenarnya, ketika si pemalas dan pekerja yang kurang baik diberhentikan, manajer biasanya menemukan rekan kerja yang merasa lega akan hal tersebut. Rekan-rekan kerja mereka adalah orang-orang yang harus bekerja lebih keras untuk menebus kekurangan mereka dan mengulur-ulur waktu.
Tapi ketika si pecundang dan orang yang benar-benar gagal dalam segalanya diizinkan untuk melanjutkan posisi yang tak ada tandingannya, maka hal ini berarti sebuah pesan untuk si berbakat dan si energik bahwa ini adalah posisi yang harus dihindari. Mereka yang dapat menemukan pekerjaan lain lantas pergi dan orang-orang yang tetap tinggal adalah mereka yang lebih memilih atasan dengan standar yang rendah.
Baca Juga : 5 Cara Ampuh Membangun Hubungan Karyawan Dengan Pimpinan
Sebuah catatan akhir: Masalah yang paling umum dengan sebuah pengakhiran (terminasi) adalah bahwa mereka tidak terjadi secepat yang seharusnya.
Demekian cara memecat karyawan yang bisa anda lakukan. Begitu sebuah keputusan telah dibuat untuk menarik dan mulai dari awal, jangan membuang waktu untuk harapan yang sesat —entah bagaimana— banyak hal yang masih harus berjalan. Mereka tidak pernah melakukan hal itu.
Ingatlah, bukan orang yang Anda pecat yang membuat hidup Anda sengsara. Orang yang tidak Anda berhentikan