Hampir semua orang pernah melakukan kekeliruan dalam kinerjanya. Apalagi jika karyawan tersebut baru pertama kali bekerja. Agar tidak berlanjut, baiknya seorang rekan dalam tim memberikan kritik kepada rekan lainnya secara konstruktif.
Selama ini pemberian kritik selalu dianggap menjadi hal yang menyeramkan, karena selalu mengesankan karyawan akan dicaci tanpa henti. Padahal tidak demikian, pemberian kritik dapat membantu perkembangan kinerja di periode selanjutnya.
Agar proses pemberian kritik dan saran antar karyawan lebih teratur, manajer dan HRD dalam perusahaan dapat memanfaatkan peer to peer review.
Pentingnya Peer to Peer Review Sesama Karyawan
Peer to peer review adalah proses di mana rekan kerja karyawan memberikan review atau evaluasi mereka terhadap kinerja, keterampilan, kompetensi, atau sikap rekan kerja yang ditinjau.
Proses pastinya dapat bervariasi, tetapi di sebagian besar perusahaan, karyawan hanya meninjau rekan kerja yang sering berinteraksi dengan mereka atau berada dalam satu divisi.
Terkadang yang manusia butuhkan untuk menjadi yang lebih baik hanyalah perspektif. Sebagian besar karyawan tidak menyadari alasan kinerja mereka yang buruk karena satu-satunya review yang mereka terima adalah dari manajer berdasarkan hasil akhirnya.
Ketika review datang dari rekan kerja yang sering bekerja satu sama lain, kemungkinan besar mereka lebih memahami bidang pengembangan yang bisa dilakukan oleh rekannya tersebut.
Baca Juga: Self Evaluation untuk Menilai Kinerja Secara Mandiri
Karyawan yang menerima review dari manajer hanya didasari pada perspektif manajer. Review dari manajer biasanya tergantung pada apakah seorang karyawan mencapai tujuan yang ditetapkan untuk jangka waktu tertentu atau tidak.
Sedangkan review dari rekan memberi pandangan yang berbeda dari berbagai sumber tentang berbagai aspek pekerjaan karyawan tersebut. Selain itu, sesama rekan dalam tim lebih tahu bagaimana rekan mereka bekerja lebih baik daripada manajer.
Bagaimana Cara Melakukan Peer to Peer Review?
Manajer dapat menggunakan review antar rekan sebagai bagian dari review formal untuk memberi mereka gambaran yang lebih baik tentang kekuatan dan kelemahan karyawan.
Lalu, informasi dari hasil review dapat membantu manajer mengembangkan program pelatihan dan pengembangan yang perlu ditingkatkan oleh setiap karyawan.
Baca Juga: Tugas Manajer dalam Memantau Kinerja Karyawan Bersama LinovHR
Namun, karyawan yang memberikan review kepada rekan lainnya harus dirahasiakan. Kenapa harus demikian? Kadang kala karyawan merasa ‘tidak enak’ jika harus memberikan tanggapan negatif kepada rekannya mengenai kinerja, karena karyawan tersebut khawatir jika hal itu akan mempengaruhi relasi mereka di luar konteks pekerjaan. Review yang seharusnya dilakukan secara total dan jujur menjadi kurang detail dan efektif.
Jadi, HRD harus menjamin anonimitas karyawan yang memberikan review agar proses review menjadi lebih efektif. Anonimitas dapat meredakan kekhawatiran atas komentar negatif dan memberi karyawan kepercayaan diri untuk menawarkan penilaian yang jujur.
Tentu cara manual tidak dapat mengolah peer to peer review dengan efektif. Banyaknya jumlah karyawan membuat HRD harus membuat pairing atau pasangan review dengan tepat. Data dan informasi hasil review pun harus tersimpan dengan aman agar tidak disalahgunakan.
Dengan fitur performance review dalam modul Performance Management dari Software HRD LinovHR, HRD dapat mengatur progres peer to peer review lebih teratur dan sistematis.
Performance review dapat membantu peer to peer dengan sederhana. Pertama. HRD harus membuat rangkaian pertanyaan mengenai kinerja. Pertanyaan tersebut nantinya akan digunakan untuk review kinerja sesama karyawan.
Setelah itu, HRD harus menentukan pasangan atau pairing karyawan untuk memberikan review. Sistem secara otomatis membantu HRD untuk membentuk pasangan atau pairing antar karyawan untuk saling memberikan review dengan menjamin kerahasiaan data pemberi review. Namun, HRD bisa mengatur agar informasi karyawan pemberi review bisa terlihat jika memang diinginkan.
Review akan dilakukan dalam periode tertentu dan harus diselesaikan sebelum periode yang ditetapkan berakhir.
Setelah dilakukan pairing, karyawan bisa langsung memberikan review kepada rekannya berdasarkan pertanyaan yang telah dibuat HRD. Hasil dari review antar karyawan akan berpengaruh kepada result performa karyawan secara keseluruhan.
Jadi, bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi HRD untuk memahami bagaimana kinerja karyawan dari sudut pandang rekan-rekannya.
Proses yang sederhana tetapi cukup berguna, bukan? Agar HRD dapat mengelola peer to peer yang sistematis dan runtun seperti proses di atas, sebaiknya HRD menggunakan Software HRD dari LinovHR.
Sebagai vendor yang berpengalaman, LinovHR telah membantu banyak perusahaan dari berbagai bidang untuk mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) dengan inovasi teknologi. Tunggu apalagi? Coba gratis Software LinovHR, yuk!