Personal boundaries adalah hal penting yang perlu diterapkan di mana saja. Baik itu di sekolah, kampus, kantor, atau tempat umum lainnya. ‘Batasan’ ini dirasa perlu diterapkan bagi sebagian orang.
Boundaries artinya menetapkan batasan dan pedoman untuk membantu mengidentifikasi perlakukan orang lain yang bisa ditolerir maupun yang tidak. Sebagai pekerja, Anda juga perlu mengatur hal ini meskipun telah menjalin hubungan akrab dengan rekan kerja.
Ada beberapa alasan mengapa mengatur personal boundaries itu penting. Oleh karena itu, LinovHR telah merangkum serba-serbi mengenai boundaries. Mulai dari pengertian hingga pentingnya dan jenis-jenisnya.
Mari simak artikel di bawah ini bersama-sama!
Apa Itu Boundaries?
Boundaries adalah batasan atau jarak yang Anda putuskan ketika berhubungan dengan lingkungan sekitar. Selain itu, personal boundaries juga menjadi pedoman dalam mengidentifikasi perlakukan orang lain yang dapat kita terima dan tidak diterima.
Dengan begini, Anda dapat mengemukakan hal yang disukai maupun tidak dan bisa berani untuk menolak.
Batasan ini sangat berpengaruh bagi kesejahteraan dan kesehatan mental. Oleh karena itu, kita perlu menyadari ketika seseorang sudah melampaui batas.
Personal boundaries dapat diterapkan pada siapa saja. Misalnya pada keluarga, teman, pasangan, maupun rekan kerja. Selain itu, boundaries perlu dibentuk secara positif agar berdampak baik bagi diri sendiri maupun orang di sekitar Anda.
Jenis-jenis Boundaries
Boundaries terdiri dari beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenisnya yang kita ambil contoh di lingkungan kantor.
1. Physical Boundaries (Batasan Fisik)
Batasan fisik atau physical boundaries adalah batasan yang berkaitan dengan ketahanan tubuh dan ruang gerak Anda. Anda perlu mengatur batasan fisik agar nyaman saat bekerja dan produktivitas tetap terjaga.
Contoh batasan fisik yang bisa Anda terapkan adalah mengatur toleransi lembur, manajemen istirahat, tingkat distraksi, dan masih banyak lagi.
2. Emotional and Intellectual Boundaries (Batasan Emosional dan Intelektual)
Batasan emosional dan intelektual terdiri atas batasan pemikiran, perasaan dan ide Anda. Selain memprioritaskan emosional dan intelektual diri sendiri, Anda juga perlu menghormati perasaan dan pemikiran orang lain.
Adapun contoh dari batasan emosional dan intelektual adalah toleransi terhadap informasi yang bersifat personal, ketidaksepakatan dalam berpendapat, dan masih banyak lagi.
3. Priority and Workload Boundaries (Batasan Prioritas dan Beban Kerja)
Priority and workload boundaries adalah batasan terhadap beban kerja beserta prioritas Anda. Batasan ini berfungsi menjaga beban kerja tetap seimbang. Tanpa batasan ini, Anda akan menjadi lelah dan kurang produktif ketika menyetujui seluruh permintaan bantuan.
Contoh dari batasan prioritas dna beban kerja yang bisa Anda terapkan adalah toleransi permintaan bantuan, jangka waktu penyelesaian, dan lain-lain.
4. Time Boundaries (Batasan Waktu)
Time boundaries adalah batasan yang paling umum diterapkan dalam dunia kerja. Penting bagi karyawan untuk memiliki batasan waktu untuk mentolerir durasi kerja apabila melampaui batas. Tanpa batasan ini, waktu untuk diri Anda menjadi berkurang.
Beberapa batasan waktu yang dapat Anda terapkan adalah toleransi lembur, pemberian respon, agenda terjadwal, kehadiran rapat, dan masih banyak lagi.
5. Communication Boundaries (Batasan Komunikasi)
Batasan komunikasi juga tak kalah penting diterapkan oleh karyawan. Batasan komunikasi bisa berpengaruh pada batasan lain. Apabila ada rekan kerja yang melewati batasan ini, maka prioritas dan waktu Anda juga bisa terganggu.
Contoh dari batasan waktu adalah toleransi komunikasi mengenai pekerjaan, media komunikasi, jadwal komunikasi, dan masih banyak lagi.
Cara Menetapkan Boundaries di Kantor
Menetapkan personal boundaries sebenarnya susah susah gampang. Hal ini terjadi karena juga akan melibatkan orang lain. Ada cara-cara yang dapat Anda terapkan apabila ingin mengatur boundaries. Berikut adalah cara-cara menetapkan boundaries di kantor.
1. Komunikasikan Batasan yang Telah Anda Tetapkan
Orang lain akan mengetahui jika Anda memiliki boundaries apabila batasan tersebut dikomunikasikan kepada mereka. Tidak perlu ragu untuk mengkomunikasikan batasan ini karena hal tersebut bukanlah sesuatu yang kasar, tapi merupakan hal yang wajar dan perlu dimiliki oleh tiap orang.
Komunikasikan batasan yang Anda buat dengan menanyakan batasan rekan kerja terlebih dahulu. Setelahnya, beritahukan batasan Anda pada mereka.
2. Terapkan Boundaries sebagai Rutinitas
Dengan menerapkan boundaries sebagai rutinitas, Anda dan tim dapat menjadikannya sebagai bagian dari cara normal tim dalam bekerja sehingga tidak perlu mengingatkan boundaries secara terus-menerus.
Mengapa Menetapkan Boundaries di Tempat Kerja itu Penting?
Dalam pekerjaan, penting juga untuk mengatur boundaries. Justru, boundaries merupakan kemampuan yang perlu dimiliki karyawan maupun atasan.
Boundaries yang baik akan menjaga kesehatan mental dan meningkatkan produktivitas Anda. Selain itu, boundaries yang sehat juga mampu memelihara hubungan baik dengan rekan kerja.
Sebaliknya, boundaries yang buruk akan menimbulkan berbagai macam masalah, seperti kerja berlebihan, miskomunikasi, kesalahpahaman, dan berakhir pada rasa tidak suka terhadap rekan kerja.
Hal yang Perlu Dilakukan Jika Boundaries Dilanggar
Tak selamanya boundaries bisa dipatuhi. Terkadang, hal ini bisa saja dilanggar sehingga Anda harus siap dalam mengantisipasinya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan apabila boundaries Anda dilanggar.
1. Hindari Membuat Alasan
Jika Anda merasa batasan diri Anda dilewati, jangan buat banyak alasan. Di sisi lain, tegaskan boundaries Anda. Misalnya, ketika Anda diminta tolong untuk lembur, jangan beralasan bahwa Anda harus pulang karena anak menunggu di rumah. Tegaskan bahwa Anda tidak bekerja di atas jam pulang dan saat ini, Anda tidak tersedia untuk lembur.
2. Ketika Membuat Pengecualian, Tegaskan Kembali Boundaries Anda
Sesekali, Anda dapat membuat pengecualian apabila boundaries Anda dilewati. Namun, jangan memaklumi hal tersebut terus-menerus. Tegaskan kembali boundaries Anda dan sampaikan bahwa pengecualian ini hanya terjadi untuk sekali saja.Â
Misalnya, jika Anda diminta untuk bekerja pada akhir pekan, hindari merespon bahwa Anda tak masalah dan bersedia untuk bekerja. Di sisi lain, cobalah untuk menegaskan bahwa Anda tidak biasa bekerja pada akhir pekan, namun akan membantu melakukan pekerjaan ini karena mendesak.
3. Jangan Ambil Hati
Apabila seorang rekan kerja mendorong atau memaksa Anda melewati boundaries yang telah ditetapkan, jangan mengkonfrontasinya kembali. Contohnya, Anda diminta tolong untuk bekerja di akhir pekan akibat tenggat waktu.
Alih-alih membantahnya secara langsung, tunjukkan simpati Anda karena ia harus mengejar tenggat waktu dan jelaskan batasan Anda dengan tenang.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan saat Trust Issue karena Pekerjaan?
Itulah penjelasan rinci mengenai personal boundaries dan boundaries yang bisa Anda terapkan di tempat kerja. Semoga dengan artikel ini, Anda dapat membangun boundaries yang bermanfaat bagi kesejahteraan dan produktivitas Anda. Nantikan artikel LinovHR lainnya!