Mengenal Blue Collar Worker dan Bedanya dengan White Collar Worker

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Mengenal Blue Collar Worker dan Bedanya dengan White Collar Worker
Isi Artikel

Dalam dunia profesional, pekerjaan dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik dan lingkungan kerjanya, dua istilah yang sering digunakan adalah blue collar worker dan white collar worker. Dua istilah ini memiliki ciri khas, tanggung jawab, dan keterampilan yang berbeda. 

Pada artikel ini, akan membahas lebih dalam mengenai blue collar worker, perbedaanya dengan white collar worker, serta jenis-jenis pekerjaan yang termasuk ke dalam kategori blue collar.

Pengertian Blue Collar Worker

Blue Collar Worker (Pekerja kerah biru) adalah istilah yang merujuk pada pekerjaan fisik atau kasar yang biasanya dibayar berdasarkan jam kerja. Biasanya, mereka bekerja dalam bidang teknis yang memerlukan keterlibatan fisik secara langsung.

Dahulu, pekerja kerah biru diharuskan mengenakan seragam berwarna biru untuk menyamarkan noda karena mereka sering bekerja di lapangan dengan tugas berat dan melelahkan.

Pekerjaan ini pada umumnya tidak membutuhkan pendidikan formal yang tinggi untuk melamar, tetapi biasanya para pekerja harus memiliki keterampilan khusus pada bidang tertentu yang relevan dengan jenis pekerjaan yang mereka lakukan.

Baca juga: Perbedaan Grey Collar Worker dengan White dan Blue Collar Worker

Perbedaan Blue Collar Worker dengan White Collar Worker

Terdapat perbedaan utama antara blue collar worker dan white collar worker yang terletak pada jenis pekerjaan dan lingkungan kerja mereka. 

1. Tipe Pekerjaan

Blue collar worker berfokus pada pekerjaan yang memerlukan tenaga fisik, pada umumnya bekerja di sektor-sektor, seperti konstruksi, manufaktur, transportasi, dan perawatan mesin. Sebaliknya, white collar worker terlibat dalam pekerjaan yang lebih administrasi, manajerial, atau profesional berada di lingkungan kantor. 

2. Keterampilan

Pekerja kerah biru seringkali membutuhkan keterampilan secara teknis yang berkaitan dengan tugas fisik mereka, seperti kemampuan mengoperasikan mesin, keahlian pertukaran, atau pemahaman tentang sistem mekanik. Berbeda dengan white collar worker mengandalkan pendidikan formal, seperti gelar sarjana atau pelatihan lanjutan di bidang tertentu.

3. Penghasilan

Secara umum, white collar worker seringkali memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan blue collar worker, terutama karena pekerjaan mereka biasanya memerlukan pendidikan yang lebih tinggi. Namun, biasanya blue worker bisa mendapatkan penghasilan signifikan, terutama jika memiliki pengalaman bertahun-tahun.

4. Fasilitas Pendukung Kerja

Fasilitas yang digunakan di tempat kerja menjadi pembeda utama, biasanya pekerja kerah putih memiliki akses fasilitas, seperti alat penunjang kantor, meja kantor, ruang rapat untuk kesehariannya dalam bekerja. Sedangkan, pekerja kerah biru, memanfaatkan alat kerja fisik, seperti peralatan teknis dan tugas fisik di lapangan.

5. Gaya Berpakaian 

Perbedaan lainnya terletak pada gaya berpakaian yang dapat mencerminkan lingkungan kerja masing-masing. Blue collar worker biasanya menggunakan seragam khusus yang dirancang untuk pekerjaan fisik. Sebaliknya, white collar worker cenderung berpakaian formal yang mencerminkan suasana perkantoran yang lebih profesional.

Baca juga: 7 Contoh Kerah Putih dan Kerah Biru

Jenis Pekerjaan Blue Collar Worker 

Terdapat berbagai jenis pekerjaan yang digolongkan sebagai pekerja kerah biru. 

1. Teknisi Listrik

Teknisi Listrik

Pekerjaan ini dapat melibatkan tugas, seperti pemeliharaan dan perbaikan pada sistem kelistrikan yang memiliki risiko tinggi karena berhubungan dengan daya listrik yang berbahaya. Namun, pekerjaan ini dinilai memiliki penghasilan tinggi. 

2. Tukang Ledeng

Tukang Ledeng

Tukang ledeng termasuk ke dalam kategori pekerjaan kerah biru yang tidak memerlukan pendidikan formal yang tinggi. Keterampilan dan pengalaman dalam pemasangan serta pemeliharaan sistem pemipaan.

3. Pekerja Konstruksi

Pekerja Konstruksi

Pekerjaan konstruksi sangat umum dilakukan oleh pekerja kerah biru, kebanyakan dari mereka bekerja dalam tim dan dibayar secara harian. Pekerjaan ini membutuhkan tenaga fisik yang besar karena dapat melibatkan tugas-tugas berat dan kerja di lapangan. 

4. Pekerja Pabrik

Buruh Pabrik

Pekerja pabrik merupakan salah satu pekerjaan kerah biru yang biasanya hanya memerlukan ijazah SMP atau SMA. Meskipun tidak memerlukan keterampilan khusus, pekerjaan ini umumnya bersifat rutin dan menjadi pembeda antara kelas pekerja dan karyawan kantoran.

5. Office Boy (OB)

Office Boy

Pada umumnya, seorang OB memiliki tanggung jawab untuk membersihkan ruangan. Jenis pekerjaan ini dapat dikategorikan sebagai kerah biru karena persyaratannya relatif mudah dan jenis pekerjaan yang dilakukan bersifat sederhana.

Baca juga: Pink Collar Jobs: Karier yang Sering Dikaitkan dengan Gender

Kelola Administrasi Karyawan dengan Software HRIS LinovHR!

Advertisement

Pekerja kerah biru sering terlibat dalam pekerjaan fisik dan teknis yang memerlukan pengelolaan yang cermat. Software HRIS LinovHR dapat menawarkan solusi yang tepat untuk mengelola administrasi karyawan, mulai dari penggajian hingga absensi, dengan cara lebih efisien.

Dengan sistem yang terintegrasi, LinovHR dapat memudahkan pengelolaan data pekerjaan kerah biru yang biasanya bekerja di lapangan, sehingga manajer dapat dengan mudah memantau kinerja dan kebutuhan mereka tanpa harus terjebak dalam proses manual yang dapat memakan waktu. 

Implementasi LinovHR tidak hanya dapat membantu dalam administrasi, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan pekerja dengan memberikan akses yang lebih baik ke informasi terkait hak dan manfaat mereka. Dapatkan solusi manajemen SDM yang komprehensif dan modern dengan LinovHR hari ini!

Tentang Penulis

Picture of Ucy Sugiarti
Ucy Sugiarti

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Ucy Sugiarti
Ucy Sugiarti

Artikel Terbaru