Benchmarking Adalah: Pengertian, Jenis dan Tahapan-Tahapannya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

benchmarking adalah
Isi Artikel

Perusahaan menghadapi berbagai kompetitor dan berusaha untuk mengunggulinya. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan adalah benchmarking atau kegiatan membandingkan perusahaan dengan kompetitor yang lain. 

Benchmarking adalah salah satu strategi yang umum dilakukan oleh perusahaan. Anda juga pasti sudah sering mendengar istilah ini, bukan? Tapi, apakah Anda sudah tahu mengenai apa yang dimaksud dengan benchmarking?

Berikut LinovHR akan jelaskan pembahasan mengenai benchmark.

Simak selengkapnya!

 

 

Apa itu Benchmarking?

Menurut laman oberlo.com, Benchmarking adalah proses perbandingan keberhasilan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, untuk mengidentifikasi gap yang dapat dijadikan strategi perusahaan ke depan.

Pendekatan benchmarking harus berfokus pada praktik terbaik atau hal-hal yang dilakukan organisasi yang secara konsisten mengarah pada hasil yang sukses.

Agar pemahaman tentang praktik terbaik diperoleh, kegiatan ini harus direncanakan secara strategis dengan tujuan tertentu.

 

Jenis Benchmarking

Benchmarking mengukur bisnis utama dan membandingkannya dengan pesaing atau kompetitor untuk memahami bagaimana cara perusahaan perlu berubah untuk meningkatkan kinerja. Ada empat jenis pembandingan utama, yaitu:

 

1. Performance Benchmarking 

Jenis ini melibatkan pengumpulan dan perbandingan data kuantitatif. Tolok ukur kinerja biasanya merupakan langkah pertama yang diambil organisasi untuk mengidentifikasi kesenjangan kinerja.

Perusahaan membutuhkan Key Performance Indicator (KPI) untuk menganalisis data performa. Selanjutnya, hasil dari analisis akan menginformasikan data guna pengambilan keputusan.

Bentuk pembandingan ini biasanya merupakan langkah pertama yang diambil organisasi untuk mengidentifikasi kesenjangan kinerja.

 

Baca Juga: 6 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Menurun

 

2. Practice Benchmarking 

Selanjutnya adalah praktek yang melibatkan pengumpulan dan perbandingan informasi kualitatif tentang bagaimana suatu kegiatan dilakukan melalui proses dan teknologi.

Untuk melakukannya, perusahaan harus mengumpulkan dan membandingkan informasi kualitatif seperti pemetaan proses.

Nantinya perusahaan akan memahami bagaimana kesenjangan praktik terjadi dan cara yang dapat diterapkan perusahaan ke area lain.

 

3. Internal Benchmarking

Perusahaan juga dapat membandingkan matrik internal seperti  kinerja dari berbagai unit, lini produk, departemen, program, dan lainnya dalam organisasi.

Setidaknya 2 divisi atau area dalam perusahaan akan dibandingkan. Perbandingan internal adalah titik awal yang baik untuk memahami standar kinerja bisnis saat ini.

Tolok ukur internal berkelanjutan berlaku terutama untuk organisasi besar di mana area bisnis tertentu lebih efisien daripada yang lain.

 

4. Eksternal Benchmarking

Selain secara internal, perusahaan juga bisa membandingkan perusahaan dengan perusahaan lainnya. Perusahaan butuh perbandingan khusus, yaitu 1 atau lebih organisasi untuk setuju berpartisipasi serta pihak ketiga untuk memfasilitasi pengumpulan data.

Pendekatan ini bisa menghasilkan hasil yang berkualitas tetapi seringkali membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan. Pemahaman yang objektif tentang kondisi perusahaan saat ini membantu menetapkan dasar dan sasaran untuk peningkatan.

 

Tujuan Benchmarking

Perbandingan membutuhkan tujuan spesifik dan berorientasi pada proses, bukan hasil. Di bawah ini adalah tujuan benchmarking dalam bisnis.

 

1. Memahami Bagaimana Bisnis Dibandingkan Kompetitor

Perusahaan mungkin sudah mengetahui bisnis Anda sendiri luar dalam, tetapi apakah perusahaan memahami proses unik dari bisnis lain di industri?

Dengan meluangkan waktu untuk lebih memahami bisnis lain dan bagaimana cara mengoperasikan perusahaan mereka, perusahaan dapat melihat di mana kekurangan di area tertentu. Selain itu, mengetahui dengan tepat bagaimana kinerja kompetitor dapat memberi perusahaan peluang untuk menjadi pemimpin di industri.

 

2. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Perusahaan

Melakukan proses benchmarking tidak hanya berguna untuk lebih memahami kompetitor, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.

Tolak ukur memberi bisnis informasi dan alat yang mereka butuhkan untuk menjadi lebih efisien dan efektif di semua area bisnis. Ini sangat penting untuk jenis perusahaan tertentu, terutama bisnis yang digerakkan oleh layanan.

 

3. Menemukan Peluang Baru

Peluang adalah perhatian umum di antara bisnis di semua industri. Bisnis seringkali mencari ke dalam untuk membangun kesuksesan. Padahal mereka juga harus melihat ke luar.

Dengan melihat bisnis lain yang telah membuktikan kesuksesannya, perusahaan dapat menentukan mengapa mereka melakukannya dengan sangat baik dan kemudian menemukan peluang baru yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan.

 

4. Memotivasi Karyawan

Karyawan dapat menjadi terlalu nyaman dengan posisinya yang dapat mengakibatkan stagnasi kinerja. Jika dibiarkan, hal ini secara bertahap dapat menurun kinerja secara keseluruhan.

Benchmarking bisa menjadi sumber motivasi dengan mendorong karyawan menuju tujuan yang baru. Dengan memastikan bahwa karyawan memahami apa itu “kinerja yang baik”,  proses kinerja perusahaan dapat lebih stabil. 

 

Baca Juga: Indikator Motivasi Karyawan dan Cara Meningkatkannya

 

5. Meningkatkan Penjualan Bisnis

Saat membandingkan angka penjualan, perusahaan dapat belajar banyak tentang bisnis seperti berapa banyak pesaing lain yang menjual dibandingkan dengan perusahaan. Biasanya hal ini menyangkut ukuran tim penjualan dan kemitraan dengan distributor.

 

6. Meningkatkan Kualitas Produk 

Banyak perusahaan yang menggunakan benchmarking untuk meningkatkan kualitas produknya dengan cara mempelajari produk pesaing mereka untuk menentukan bagaimana strategi untuk mengungguli barang serupa.

Hal ini dapat menghasilkan peningkatan kualitas pada produk perusahaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan keuntungan.

 

Tahapan Melakukan Benchmarking

Dalam melakukan benchmarking, terhadap tahapan-tahapan yang perlu dilalui. Di antaranya adalah sebagai berikut.

 

1. Perencanaan

Tahap ini mencakup hal apa yang ingin perusahaan Anda tingkatkan. Dan juga pesain mana yang ingin Anda jadikan patokan. Baru setelah memenuhi aspek perencanaan ini, Anda bisa memulai proses benchmarking.

 

2. Pengumpulan Informasi

Setelah melakukan perencanaan, perusahaan bisa memulai proses pengumpulan informasi mengenai apa yang akan ditingkatkan. Misalnya, perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses retur barang di perusahaan kompetitor.

Anda bisa langsung mencari tahu dengan melakukan pengajuan secara mandiri. Posisikan Anda sebagai customer yang ingin melakukan retur. Lihat bagaimana tim mereka menangani hal tersebut.

 

3. Analisis Data

Informasi atau data yang telah terkumpul dapat dilakukan analisis setelahnya. Hasil analisis akan menemukan pola strategi dari kompetitor, yang dapat menjadi acuan strategi perusahaan ke depan.

 

4. Implementasi Temuan

Hasil dari temuan analisis dapat dipresentasikan kepada stakeholder perusahaan. Hal ini berisikan proposal mengenai beberapa perubahan strategi, yang diharapkan dapat meningkatkan performa perusahaan.

 

5. Monitoring

Penerapan yang sudah dilakukan terkait strategi bisnis, perlu untuk di-monitoring secara berkala. Perusahaan harus menetapak success metric agar monitoring dapat mudah dilakukan.

 

Kesimpulan

Benchmarking adalah proses perbandingan perusahaan dengan kompetitor, untuk mengidentifikasi strategi-strategi yang bisa diterapkan ke depannya. Hal ini bisa dilakukan oleh perusahaan dalam hal strategi, personalia (divisi), ataupun hal terkait lainnya.

Tujuan dari dilakukannya benchmarking adalah memahami bisnis di luar perusahaan. Bagaimana kompetitor melakukan sesuatu dan juga menemukan peluang baru untuk bahan pengembangan. Kegiatan ini juga dapat menimbulkan inovasi baru dalam hal produk maupun jasa perusahaan.

Terdapat pula tahapan-tahapan dalam proses benchmarking. Mulai dari perencanaan, hingga proses implementasi strategi. Perusahaan akan mendapatkan insights setelah melakukan benchmarking ke kompetitor. Insights tersebut nantinya dapat dijadikan acuan ke strategi selanjutnya.

Nah, sudah lebih paham bukan mengenai benchmarking? Informasi di atas dapat diterapkan di perusahaan Anda. Tentunya dengan harapan akan terjadi kemajuan di perusahaan.

Semoga bermanfaat!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru