Barter Adalah: Pengertian, Sejarah, hingga Kelebihan dan Kekurangannya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

barter adalah
Isi Artikel

Barter adalah salah satu sistem dalam perdagangan berupa kegiatan tukar menukar barang tanpa melibatkan uang sebagai alat transaksi.

Dalam dunia perdagangan, sistem barter sudah sering dilakukan. Bahkan, sistem barter sudah dilakukan sejak tahun 600 Masehi.

Dalam pelaksanaannya, barter tidak hanya berlaku untuk kegiatan tukar menukar barang, melainkan juga tukar menukar jasa.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu barter, jenis-jenis barter, syarat barter, sejarah barter, hingga kelebihan dan kekurangan sistem pembayaran barter, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas ya!

 

 

Pengertian Barter 

Barter adalah sistem transaksi yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu.

Sistem transaksi ini merupakan sistem penukaran barang dengan barang, jasa dengan jasa, barang dengan jasa, maupun sebaliknya.

Apa pun sistemnya, barter tidak melibatkan uang sebagai alat transaksi.

Sistem barter sendiri sudah digunakan sebelum adanya alat pembayaran sah berupa uang tunai seperti saat ini.

Walaupun sistem barter dikaitkan dengan perekonomian tradisional, namun sistem barter hingga saat ini masih berlangsung di perekonomian modern, meskipun sudah jarang menemuinya.

 

Baca Juga: Pembayaran Gaji Cashless dengan Software Payroll

 

Sejarah Barter 

Sejarah mengenai barter sudah ada sebelum manusia menemukan uang sebagai alat tukar dalam transaksi jual beli.

Sejarah barter sudah diperkirakan muncul pada tahun 600 SM yang diperkenalkan oleh suku Mesopotamia. 

Setelah itu, sistem barter diadopsi oleh orang Fenisia yang disebut sebagai perantara dalam membawa dan menjual barang antarnegara.

Selanjutnya, sistem barter semakin berkembang di kota Babilonia.

Sejarah perkembangan dari sistem barter juga sempat digunakan di tahun-tahun awal berdirinya Universitas Oxford dan Universitas Harvard.

Pada saat itu, mahasiswa membayar uang kuliahnya dengan menukar bahan makanan, kayu bakar, hingga hewan ternak.

Lalu, pada tahun 1930-an, sistem barter kembali digunakan saat terjadi kelangkaan uang.

Bahkan, pasca perang dunia ke-2, rakyat Jerman terpaksa menerapkan sistem barter kembali karena pada kala itu mata uang Jerman mengalami inflasi.

 

Jenis-jenis Barter 

Sistem barter sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Barter Langsung

Barter langsung adalah kegiatan tukar menukar yang memungkinkan pemberi dan penerima untuk menukar barang secara langsung.

 

2. Barter Alih

Barter alih adalah kegiatan yang dilakukan saat suatu pihak menerima barang hasil kegiatan barter, namun penerima hasil barter tidak dapat memanfaatkan hasil barter dengan baik.

Dalam hal ini, hasil barter tersebut akan dialihkan ke pihak lain yang bisa memanfaatkannya.

 

3. Barter Imbal Beli

Barter imbal beli adalah kegiatan tukar menukar barang yang membutuhkan suatu kerja sama.

Sistem ini biasa ditemukan di pedesaan yang menggunakan sistem paron, misalnya penyewa sawah membutuhkan tenaga untuk menggarap sawah tersebut.

 

Syarat Barter 

Agar kegiatan tukar menukar barang dapat terlaksana dengan baik, Anda perlu mengetahui syarat yang diperlukan dalam melakukan kegiatan ini.

Syarat barter tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Terdapat Orang yang Dapat Diajak Melakukan Barter

Syarat utama terjadinya barter adalah adaorang yang mau diajak  untuk melakukan barter.

Dalam kegiatan tukar menukar barang, tentu Anda membutuhkan orang yang mau untuk diajak dalam bertukar barang.

 

2. Terdapat Barang yang Dibutuhkan

Setelah menemukan orang yang mau untuk diajak bertukar barang, maka syarat selanjutnya adalah Anda harus mempunyai barang yang dibutuhkan oleh pihak lain.

Hal ini penting karena tujuan utama dari sistem barter adalah untuk memenuhi kebutuhan barang kedua belah pihak.

 

3. Terdapat Rasa Saling Membutuhkan

Dalam melakukan kegiatan barter, kedua belah pihak harus memiliki rasa saling membutuhkan antara barang yang akan ditukarkan nantinya.

 

4. Memiliki Nilai Barang yang Sama

Barang yang ditukar dalam melakukan sistem barter harus memiliki nilai barang yang sama.

Jika terdapat ketimpangan nilai antara barang satu dengan barang yang lainnya, maka salah satu pihak akan merasa rugi dalam melakukan kegiatan barter.

 

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pembayaran Barter

Dalam melakukan kegiatan perdagangan, tentu sistem yang digunakan akan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Adapun kelebihan dari sistem barter di antaranya adalah sebagai berikut:

 

a. Kelebihan

Kelebihan barter adalah sebagai berikut:

 

1. Meminimalisir Pemborosan

Dengan menggunakan sistem barter, maka Anda dapat meminimalisir terjadinya pemborosan.

Hal ini dikarenakan adanya timbal balik antara dua produk yang memang benar-benar dibutuhkan.

 

2. Meningkatkan Sikap Toleransi Terhadap Sesama

Salah satu kelebihan sistem barter adalah dapat meningkatkan sikap toleransi terhadap sesama.

Ini karena kedua belah pihak akan mementingkan kebutuhan satu sama lain dan saling tolong menolong ketika melakukan barter.

 

3. Dapat Meningkatkan Arus Kas

Dalam sistem perekonomian modern, sistem barter adalah salah satu konsep yang dapat memberikan keuntungan.

Anda dapat menyimpan uang yang dimiliki untuk kebutuhan lain yang tidak bisa melalui barter, misalnya pembayaran utilitas dan bunga pinjaman.

 

Baca Juga: Laporan Arus Kas: Pengertian, Komponen, Cara Hitung, dan Contohnya

 

b. Kekurangan

Kekurangan sistem barter di antaranya sebagai berikut:

 

1. Sulit Menentukan Kadar Nilai Barang

Dalam sistem barter, tentu terdapat perbedaan jenis antara barang yang dipertukarkan.

Hal tersebut tentu akan menyulitkan kedua belah pihak dalam menentukan kadar nilai barang.

 

2. Sulit Menyimpan Barang atau Komoditas

Salah satu kesulitan dalam pertukaran dengan cara barter adalah  menyulitkan dalam menyimpan barang atau komoditas.

Barang yang dimiliki akan terus disimpan sampai menemukan orang yang sama-sama mau untuk melakukan barter atas barang tersebut.

 

4. Tidak Terdapat Tanda Terima

Dalam transaksinya, sistem barter tidak memiliki bukti penerimaan atau pengeluaran barang seperti transaksi pembayaran dengan menggunakan uang tunai.

Jenis pembayaran ini akan sulit untuk diakui sebagai nilai tukar yang sah.

 

Kesimpulan

Barter adalah sistem perdagangan di mana barang atau jasa ditukar langsung dengan barang atau jasa lainnya, tanpa menggunakan uang sebagai perantara.

Dalam sistem barter, tidak ada pertukaran uang tunai, melainkan pertukaran langsung antara pihak yang terlibat.

Sistem barter telah digunakan sejak zaman kuno sebagai cara utama perdagangan sebelum adanya mata uang.

Misalnya, seseorang dapat menukarkan gandum yang dimilikinya dengan ikan yang dimiliki oleh orang lain.

Prinsip dasar barter adalah pertukaran nilai barang atau jasa yang dianggap setara oleh kedua belah pihak yang terlibat.

Namun, sistem barter memiliki beberapa keterbatasan. Salah satu tantangan terbesar adalah menemukan pasangan yang cocok yang memiliki barang atau jasa yang diinginkan oleh pihak lain, dan sebaliknya.

Selain itu, sulit untuk menentukan nilai tukar yang adil antara barang atau jasa yang berbeda.

Dalam masyarakat modern, barter masih ada tetapi umumnya lebih terbatas dan terkadang dilakukan dalam skala yang lebih kecil.

Biasanya, sistem barter digunakan dalam konteks yang lebih spesifik, seperti pertukaran barang antara individu atau bisnis dalam komunitas tertentu.

Itulah informasi mengenai sistem barter yang perlu Anda ketahui, semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda!

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru