Hari Buruh Internasional atau juga dikenal sebagai May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia. Namun tidak semua negara memperingatinya di tanggal yang sama, seperti di Amerika Serikat, yang dirayakan setiap Senin pertama di bulan September.
Ada beberapa yang berbeda mengenai asal usul Hari Buruh Internasional ini. Sebelum abad ke-19, orang orang Druid dari kepulauan Inggris mempercayai tanggal 1 Mei sebagai hari yang terpenting dengan mengadakan Festival Beltane.
Â
Asal-usul Hari Buruh Internasional
Dipercayai sebagai pembagi tahun menjadi dua, antara terang dan kegelapan. Api digunakan sebagai simbol dari ritual ini untuk merayakan kembalinya kehidupan dan kesuburan ke dunia.
Ketika orang Romawi menjajah kepulauan Inggris, mereka pada akhirnya menggabungkannya dengan penyembahan terhadap Dewi Bunga, Flora.
Kepercayaan lain menceritakan tentang penggunaan maypole, pohon yang kayunya digunakan untuk mendirikan tenda-tenda untuk perayaan dan festival.
Para penduduk desa akan pergi ke hutan mencari maypole dan memasangnya sepanjang hari di kota-kota kecil mereka, dan kadang kala secara permanen di kota-kota yang lebih besar.
Penuh dengan canda ria dan sukacita, penduduk akan menari di sekeliling maypole yang sudah dihiasi dengan pita berwarna-warni.
May Basket Day
Ahli sejarah percaya bahwa tarian maypole pertama berawal dari ritual kesuburan, di mana tiang tersebut menyimbolkan kesuburan pria dan keranjang dengan dekorasi bunga-bungaan menggambarkan kesuburan wanita.
Di Amerika sendiri pada abad ke-19 dan 20, May Basket Day dirayakan di seluruh negeri dengan membawa keranjang-keranjang yang dihias dengan bunga, manisan, dan kudapan lainya untuk digantung di pintu masuk teman, tetangga, dan orang terdekat pada tanggal 1 Mei.
Â
Baca juga: Peran HRD untuk Melaksanakan UU Ketenagakerjaan
Antara Hari Buruh International dan May Day
Apa hubungan Hari Buruh dengan May Day? Pada abad ke-19 di Amerika Serikat, ribuan pria, wanita, dan anak-anak meninggal setiap tahunnya oleh karena jam kerja panjang dan kondisi kerja yang buruk.
Untuk mengakhiri kondisi tersebut, Federasi Buruh Amerika berkumpul di Chicago pada tahun 1884 dan memproklamirkan bahwa “jam kerja yang legal bagi seorang pekerja adalah delapan jam, dimulai sejak tanggal 1 Mei 1886.”
Tahun berikutnya, the Knights of Labor yang saat itu merupakan organisasi buruh terbesar di Amerika, mendukung pernyataan Federasi Buruh Amerika tersebut dan bersama mereka mendorong para pekerja untuk berhenti bekerja dan melakukan demonstrasi.
Pada tanggal 1 Mei 1886 lebih dari tiga ratus ribu pekerja (40.000 di antaranya dari Chicago) dari 13.000 bisnis di seluruh negeri, mogok dari pekerjaan mereka. Di hari-hari berikutnya, lebih banyak buruh bergabung dalam aksi tersebut.
Secara keseluruhan protes berlangsung damai, namun kejadian di tanggal 3 Mei mengubahnya ketika polisi Chicago dan para pekerja berseteru di McCormick Reaper Works.
Baca juga:Â Resmi Disahkan! Simak Rumus Terbaru Upah Buruh Tahun 2021
Kekacauan Saat May Day
Hari berikutnya, reli masal direncanakan berlangsung di Haymarket Square untuk memprotes terjadinya pembunuhan dan terlukanya beberapa pekerja oleh pihak kepolisian.
Saat pembicara August Spies hendak menyelesaikan pidato, sekumpulan polisi datang untuk membubarkan kerumunan massa, namun seseorang tidak dikenal melemparkan bom ke arah mereka.
Kekacauan terjadi dan menelan korban sedikitnya tujuh aparat kepolisian dan delapan penduduk sipil, belum termasuk orang-orang lain yang terluka.
Kekacauan di Haymarket menimbulkan reaksi berantai. Di bulan Agustus 1886, delapan orang yang disebut anarkis dihukum melalui pengadilan yang sensasional dan kontroversial tanpa ada bukti yang jelas terkait dengan peristiwa pemboman. Para juri dipandang berat sebelah dan memihak pebisnis besar.
Tujuh terdakwa menerima hukuman mati, yang satu dihukum 15 tahun penjara. Pada akhirnya, empat di antaranya mati digantung, satu bunuh diri, dan ketiga sisanya dibebaskan enam tahun kemudian.
Beberapa tahun setelahnya, sebuah koalisi sosialis dan perkumpulan buruh di Eropa menyerukan demonstrasi untuk menghormati “para martir Haymarket”.
Pada tahun 1890, lebih dari 300.000 orang melakukan protes pada sebuah reli May Day di London. Sejarah 1 Mei tidak hanya diterima oleh negara penganut paham sosialis atau komunis saja. Namun juga oleh banyak negara di seluruh dunia.
Baca juga:Â Fakta Unik Hari Buruh
May Day Masa Kini
Hari ini, May Day adalah hari libur resmi di 66 negara dan juga dirayakan di banyak negara secara tidak resmi. Namun ironisnya sangat jarang diakui di Amerika Serikat sendiri.
Presiden Grover Cleveland secara resmi memindahkan perayaan Hari Buruh di Amerika ke Senin pertama di bulan September.
Dengan sengaja memutuskan hubungan dengan perayaan buruh internasional karena takut itu akan mendukung komunisme dan paham radikal lainnya.
1 Mei kemudian pada tahun 1958 ditetapkan oleh Dwight D. Eisenhower sebagai “Hari Hukum (Law Day)” untuk memperingati penetapan hukum terbentuknya negara Amerika Serikat.