Apakah Anda pernah mendengar mengenai lead time? Istilah ini masih berhubungan dengan produksi barang. Anda juga harus menunggu selama periode waktu tertentu hingga barang siap dikirimkan sampai tujuan dan tiba di tangan konsumen. Inilah yang disebut dengan lead time.
Agar lebih lengkap dan jelas, mari kita simak pembahasan dari LinovHR yang satu ini! Â
Apa Itu Lead Time?
Waktu tunggu merupakan bagian penting dari mengelola bisnis manufaktur atau bisnis apa pun yang melibatkan menunggu persediaan atau produk tiba.
Umumnya, semakin rendah waktu tunggu, semakin fleksibel perusahaan dan semakin cepat dapat merespons perubahan tren yang ada. Apalagi, waktu tunggu yang lebih singkat dapat menghabiskan lebih banyak biaya perusahaan jika pembeli harus membayar lembur, biaya pengiriman yang dipercepat, atau biaya terburu-buru lainnya.
Periode waktu tunggu tersebut beragam, mulai dari beberapa jam atau bahkan beberapa hari, yang tentu bergantung pada kesediaan pelanggan membayar biaya pengiriman. Bila waktu tunggu semakin singkat, maka semakin mahal pula biaya pengiriman yang harus dibayar.Â
Lead time adalah acuan pada waktu yang dibutuhkan yang dipakai untuk perencanaan, antara awal dan penyelesaian operasi maupun proyek.
Acuan ini biasa digunakan dalam, manajemen proyek, manufaktur, dan persediaan bahan baku Waktu yang lebih lama memang sering mengakibatkan inefisiensi dan pemborosan sumber daya sehingga perusahaan harus meninjau waktu proses terhadap tolok ukur demi mengidentifikasi cara meningkatkan waktu tunggu yang akan dihabiskan.Â
Apa Pengaruh Lead Time Pada Bisnis?Â
Karena lead time memiliki pengaruh penting untuk kepuasan pelanggan, maka biasanya pelanggan menginginkan barang atau jasa yang sudah dipesan agar secepat mungkin dengan datang kepada tujuan sedikit usaha dari pihak penjual.Â
Perbedaan lead time pada manufaktur dan pabrik mempunyai relasi dengan jumlah inventaris yang ada di berbagai titik dalam keseluruhan rantai persediaan atau pasokan.
Jika lead time pelanggan kurang diperhatikan dibandingkan material lead times, production lead times, atau cumulative lead times, hal ini tentu akan mengakibatkan tertahannya inventaris dalam rantai persediaan di beberapa atau bahkan semua titik. Inventaris atau penyimpanan stok menambah risiko dalam rantai persediaan bila variasi dan ketidakkonsistenan sering memperparah masalah ini.
Perusahaan yang sering menyimpan persediaan bahan baku untuk digunakan dalam produksi sering menghadapi kasus kehabisan stok ketika stok di tangan habis tanpa stok baru masuk, sehingga hal inilah yang membuat lead time mempengaruhi inventory. Tak jarang perusahaan terpaksa menghentikan proses produksi untuk sementara sampai bahan baku kembali terpenuhi.Â
Baca Juga: Apa itu Business Process Outsourcing? Ini Pembahasan Lengkapnya!
Faktor yang Mempengaruhi Lead Time
“The order-to-delivery cycle” atau lead time dari pihak pelangganlah yang kemudian mendefinisikan hal ini.
Lalu, dari pihak supplier pun mendefinisikan lead time adalah waktu yang diperlukan untuk mengubah pesanan yang diterima sampai menerima uang atau yang biasa disebut juga dengan “ the cash-to-cash cycle”. Namun sebenarnya, lead time tidak hanya berlaku pada layanan pelanggan saja.
Dari kedua sisi tersebut, faktor-faktor utama dari lead time pun dapat disimpulkan, seperti:
- Pre-processing time, waktu yang diperlukan sejak menerima dan memahami pesanan yang akan masuk.
- Processing time, waktu yang diperlukan sejak produksi atau membeli barang pesanan pelanggan.
- Waiting time, waktu yang diperlukan sejak menunggu proses produksi atau pembelian barang.
- Storage time, waktu yang digunakan sejak menyimpan barang yang di gudang atau pabrik.
- Inspection time, waktu yang diperlukan sejak memeriksa kecocokan barang yang sudah jadi dengan pesanan pelanggan.
- Transportation time, waktu yang diperlukan sejak mengirimkan barang kepada pelanggan.
Jenis-jenis Lead Time
Berdasarkan TujuanÂ
Lead time sendiri terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuannya di lingkungan manufaktur atau perakitan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Customer Lead Time
Jumlah waktu yang diperlukan sejak antara konfirmasi pesanan, seperti pengambilan atau pengiriman tergantung kesepakatan yang terjadi antara penyedia barang dan pelanggan.
Material Lead Time
Jumlah waktu yang diperlukan sejak konfirmasi pelanggan untuk melakukan pemesanan dengan pemasok dan menerimanya di tempat tujuan.
Factory/Production Lead Time
Jumlah total waktu yang diperlukan demi membuat atau menyusun kerangka barang pesanan pelanggan dan mengirimkan produk tersebut ke tempat tujuan jika semua bahan tersedia.
Cumulative Time
Jumlah total waktu yang diperlukan sejak pesanan yang dikonfirmasi hingga pengiriman produk jika Anda harus memesan semua bahan (jika tidak ada yang tersedia).Â
Berdasarkan ProsesÂ
Lantas, selain berbagai jenis di atas yang perlu Anda ketahui, Factory atau Production Lead Time dan Cycle Time sendiri memiliki perbedaan spesifik. Adapun penjelasan selengkapnya.
Cycle Time
Jenis ini berdasarkan jumlah waktu yang diperlukan demi penyelesaian satu atau lebih siklus tindakan tertentu dari awal hingga akhir. Terlebih khusus adalah waktu terukur untuk menjelaskan seberapa sering suatu bagian diselesaikan oleh proses tertentu.
Factory atau Production Lead Time
Sementara itu, jenis ini mencakup semua proses pengolahan bahan menjadi produk jadi akan dipengaruhi oleh semua proses dan kemampuan yang ada, seperti proses manufaktur, sub-perakitan, dan perakitan. Sehingga dapat didefinisikan sebagai jumlah waktu yang diperlukan untuk merencanakan, membangun, dan mengirimkan produk jika semua bahan tersedia.
Baca Juga: Pasar Modal: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Komponen Lead Time
Lead time sendiri memiliki beberapa komponen penting yang terkandung di dalamnya yang tak kalah penting untuk Anda ketahui. Berikut penjelasan selengkapnya.Â
Â
Waktu Proses Awal
Waktu proses awal juga disebut sebagai waktu perencanaan. Hal ini termasuk ke dalam waktu yang dibutuhkan untuk penerimaan permintaan untuk stok barang ulang, memahami, hingga membuat pesanan pembelian saat membeli barang, atau membuat pekerjaan di sebuah perusahaan manufaktur.
Waktu Proses
Waktu yang dibutuhkan setelah menerima pesanan pembelian untuk merencanakan pengadaan atau memproduksi barang untuk pelanggan.Â
Waktu Tunggu
Waktu yang diperlukan antara pengadaan barang yang dipesan pelangga hingga saat proses produksi barang tersebut akan dimulai. Semakin cepat barang produksi tersedia, semakin cepat konsumen mendapatkan barang yang diinginkan.Â
Waktu Penyimpanan
Waktu penyimpanan khusus barang atau item yang tertinggal atau bersisa di gudang atau pabrik untuk menunggu pengiriman selanjutnya.
Waktu pengangkutan
Waktu yang diperlukan barang hasil diproduksi untuk berpindah dari gudang atau pabrik ke tempat tujuan pelanggan. Bisa dikatakan, waktu pengankutan berpengaruh terhadap kondisi transportasi di lapangan.Â
Baca Juga:Â Mendisiplinkan Karyawan Menggunakan Aplikasi Attendance Management
Waktu Inspeksi
Waktu yang digunakan oleh pelanggan untuk memeriksa produk dan melihat apakah memenuhi spesifikasi atau tidak. Hal ini juga mengacu pada waktu yang diperlukan untuk menangani bila terdapat ketidaksesuaian dengan permintaan pesanan pelanggan sehingga dapat diperbaiki.
Lead time pada produksi tentunya merupakan suatu hal yang penting. Sebab, hal ini akan mempengaruhi ketersediaan barang dan keputusan konsumen melakukan transaksi, sehingga maka informasi mengenai produksi harus diberikan sejelasnya agar tidak menimbulkan permasalahan. Semoga informasi di atas dapat membantu!Â