Apakah Anda familiar dengan istilah startup unicorn yang dalam waktu belakangan ini banyak digunakan dan disebutkan pada berbagai macam media? Mungkin sebagian dari Anda familiar, namun tidak memahami makna atau maksud sebenarnya dari istilah satu ini.
Startup sendiri merupakan sebuah perusahaan rintisan, atau bisa juga disebut sebagai perusahaan yang baru saja dibangun atau dibentuk. Sedangkan unicorn merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan valuasi atau nilai dari perusahaan tersebut.
Bagi Anda yang masih bingung dan ingin mengetahui istilah ini lebih dalam, ada baiknya untuk menyimak pembahasan LinovHR mengenai startup unicorn, mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga contohnya. Ini dia penjelasannya!
Apa Itu Unicorn?
Unicorn adalah sebuah istilah yang disematkan kepada perusahaan maupun startup yang mencapai nilai valuasi perusahaan sebanyak 1 miliar USD atau apabila dirupiahkan maka sebesar 14 triliun.
Istilah ini dipopulerkan oleh Aileen Lee yang merupakan seorang investor perusahaan startup dan pendiri Cowboy Ventures yang berada di California, Amerika Serikat. Unicorn sendiri merujuk kepada makhluk langka mitologi dari Yunani yang berbentuk seperti kuda dan memiliki tanduk di kepalanya.
Atas dasar hal tersebut, unicorn digunakan untuk menjadi label bagi perusahaan maupun startup yang mampu mencapai valuasi yang sudah disebutkan di atas. Karena hal tersebut terbilang langka dan jarang terjadi, maka istilah unicorn sangat cocok untuk menggambarkan pencapaian tersebut.
Bagi perusahaan yang ingin menyandang status sebagai Unicorn, bukanlah hal yang mudah untuk diraih. Sebab perusahaan harus memikirkan berbagai macam aspek bisnis yang mempengaruhi hal tersebut, seperti nominal transaksi, jumlah pelanggan atau pengguna, teknologi yang digunakan, kualitas SDM, hingga inovasi untuk bersaing dengan kompetitor.
Ciri-ciri Startup Unicorn
Setiap perusahaan startup memiliki ciri khasnya masing-masing. Namun, ada beberapa karakteristik serupa yang umumnya dimiliki oleh perusahaan startup unicorn, yakni:
1. Selalu Berinovasi
Banyak dari perusahaan startup yang berdiri, selalu menciptakan inovasi-inovasi menarik yang berguna bagi banyak orang. Hal ini tentunya merupakan sebuah langkah wajib untuk dapat tetap bersaing dengan kompetitor serupa.
Sebagai contoh, Gojek pada awalnya hanya perusahaan yang fokus kepada bidang transportasi di Indonesia.
Namun, seiring berjalannya waktu, Gojek juga mengeluarkan inovasi baru, seperti layanan pembayaran secara digital yang bernama Gopay, maupun layanan pesan antar makanan yang diberi nama Gofood.
2. Fokus pada Layanan Konsumen
Umumnya startup yang berdiri di Indonesia maupun dunia, merupakan tipe bisnis yang melayani konsumen atau biasa disebut dengan B2C (Business to Consumer).
Artinya bisnis yang dilakukan oleh perusahaan startup merupakan sebuah bisnis yang berfokus kepada layanan yang memenuhi kebutuhan konsumen. Sebagai contoh, Traveloka merupakan perusahaan yang fokus kepada layanan pemesanan atau booking hotel. Hal ini tentunya memudahkan konsumen dalam melakukan pemesanan atau booking hotel, ketika hendak berlibur atau menginap.
3. Melibatkan Teknologi
Hampir setiap perusahaan startup yang ada di dunia ini, selalu melibatkan teknologi dalam menjalankan bisnisnya. Seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan sejenisnya, perusahaan tersebut menggunakan smartphone dan internet sebagai medium utama dalam menjalankan bisnis dan layanannya kepada konsumen.
4. Dimiliki oleh Pribadi
Banyak startup unicorn yang berdiri awalnya dimiliki oleh pribadi. Hal ini mempengaruhi pengambilan keputusan terkait investasi, karena hanya dimiliki pribadi, sehingga keputusan bisa lebih cepat untuk diambil. Dengan begitu, valuasi perusahaan dapat meningkat secara cepat dan pesat.
Baca Juga: Apa Yang Membedakan Startup Unicorn dan Decacorn?
Tingkatan dalam Dunia Startup
Di dalam dunia startup, terdapat beberapa tingkatan perusahaan, yang didasari dari nilai valuasi yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Tingkatan tersebut yaitu unicorn, decacorn, dan hectocorn. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tingkatan.
1. Unicorn
Startup unicorn sendiri merupakan startup yang berada pada tingkatan paling rendah, di antara ketiganya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perusahaan dengan label unicorn, berarti memiliki valuasi yang telah mencapai 1 miliar USD atau setara dengan 14 triliun rupiah.
2. Decacorn
Perusahaan yang mampu mencapai nilai valuasi sebesar 1 miliar USD dinamakan dengan unicorn. Tapi bagaimana dengan perusahaan yang mampu berkembang lebih tinggi lagi dan mencapai valuasi 10 miliar USD?
Inilah yang dinamakan dengan startup decacorn, yang di mana perusahaan mampu mencapai valuasi sebesar 10 miliar USD atau setara dengan 140 triliun rupiah.Â
Decacorn sendiri merupakan tingkatan startup sedang atau menengah yang berada di atas unicorn, namun masih jauh di bawah hectocorn. Contohnya Grab, Xiaomi, Dropbox, Pinterest.
4. Hectocorn
Tingkatan startup yang terakhir yaitu hectocorn, yang dimana perusahaan startup mampu berkembang dan mencapai valuasi perusahaan sebesar 100 miliar USD atau setara dengan 1.400 triliun rupiah.
Tentu saja nilai valuasi ini sangat fantastis dan masih sedikit perusahaan startup yang mampu untuk mencapai tingkatan startup yang paling tinggi ini. Apabila dilihat dari besarnya valuasi, maka perusahaan startup yang mampu mencapai tingkatan ini akan setara dengan Microsoft, Facebook, Amazon, Google, dan sejenisnya.
Contoh Perusahaan Startup Unicorn Indonesia
Ada beberapa perusahaan startup unicorn yang berasal dari Indonesia, mungkin sebagian dari Anda sudah bisa menebak salah satu di antaranya. Ini dia beberapa contohnya:
- Gojek, perusahaan yang bergerak di dalam bidang transportasi ini, menjadi perusahaan pertama yang mampu menyandang gelar unicorn di Indonesia ini.
- Tokopedia, perusahaan yang bergerak di dalam bidang E-Commerce ini, menjadi perusahaan kedua yang menyandang gelar unicorn di Indonesia. Kini, Gojek dan Tokopedia melakukan merger dengan nama GoTo, kedua perusahaan tersebut menyumbang 2% GDP dalam negeri.
- Traveloka, perusahaan ini bergerak di bidang pemesanan hotel dan travel, yang menjadi perusahaan pemimpin di industri travel Indonesia.
- OVO, perusahaan ini bergerak di bidang finance dan bekerja sama dengan banyak aplikasi, sebagai mitra pembayaran yang sah dan legal.
- Bukalapak, perusahaan satu ini bergerak pada bidang marketplace dengan layanan jual beli yang bisa dilakukan oleh sesama konsumen. Memiliki tingkat valuasi sebesar 2 miliar USD, sehingga menjadikan Bukalapak sebagai salah satu unicorn di Indonesia.
Demikian pembahasan mengenai apa itu startup unicorn, mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga contoh perusahaannya yang ada di Indonesia.
Semoga setelah membaca artikel ini, wawasan Anda tentang startup unicorn Indonesia semakin luas.