Plagiat saat ini menjadi perbincangan banyak orang di berbagai platform media. Sebab tindakan yang tidak pantas dan melanggar etika dalam dunia penulisan.
Hal ini terjadi ketika seseorang mengambil atau menyalin karya orang lain secara keseluruhan atau sebagian tanpa meminta izin dari pemiliknya.
Dalam praktik penulisan yang etis, praktik seperti ini dianggap sebagai pelanggaran serius. Selain dapat merusak reputasi penulis, plagiat juga bisa berdampak negatif pada kepercayaan pembaca.
Untuk itu, tindakan ini juga bisa dikatakan sebanding dengan tindakan pencurian. Lantas, apa sebenarnya plagiat dan mengapa wajib dihindari? Yuk, mari cari tahu penjelasannya pada artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu Plagiat?
Plagiat adalah tindakan mengambil karya orang lain dan menyalinnya tanpa memberikan pengakuan kepada sumbernya.
Ketika seseorang mempublikasikan konten tanpa memberikan sumber kepada pencipta aslinya, mereka sama saja telah mencuri karya orang tersebut.
Tindakan ini berlaku ketika seseorang menggunakan ide, ungkapan, kata, gambar, atau proses yang sebelumnya telah dipublikasikan sebagai karya orisinal mereka sendiri.
Selain itu, tindakan ini juga dianggap sebagai pencurian atau pelanggaran hak cipta. Salah satu yang sering terjadi tindakan ini yaitu di sektor pendidikan, serta industri seni.
Bentuk Plagiarisme
Ada banyak sekali bentuk-bentuk plagiasi yang terjadi. Terutama dalam dunia penulisan. Berikut ini bentuk-bentuknya di antaranya:
1. Plagiarisme Lengkap
Plagiarisme lengkap terjadi ketika seorang penulis benar-benar “mencuri” karya orang lain dan menjadikannya sebagai karya mereka.
Sebagai contoh, Anda dapat melakukan copy-paste seluruh e-book dari perusahaan lain dan menggunakan konten asli tanpa mengubah satu detail pun untuk keperluan strategi pemasaran Anda.
2. Plagiarisme Langsung Kata demi Kata
Bentuk plagiat ini langsung menyalin karyawan orang lain tanpa memberikan kredit dan melakukan parafrase dengan sumbernya.
Ini adalah jenis plagiarisme yang paling mudah diidentifikasi karena sering kali tidak mengubah makna teks yang disalin.
Plagiarisme langsung tidak mencuri seluruh karya seperti halnya plagiarisme lengkap, tetapi mengambil paragraf tertentu tanpa mengutip atau memberi kredit pada sumbernya.
3. Plagiarisme Berbasis Sumber
Bentuk plagiasi ini terjadi ketika penulis:
- Mengutip sumber tetapi menyampaikan ide mereka dengan cara yang salah
- Merujuk beberapa sumber tetapi mengabaikan sumber lainnya
- Memberi kredit palsu
4. Plagiarisme Karya Sendiri
Ada beberapa kasus Anda melakukan plagiarisme terhadap karya Anda sendiri. Memang, Anda tidak mencuri karya dari siapa pun.
Namun, bila hal ini sampai terdeteksi oleh Google, maka konten Anda akan tergolong konten duplikasi, Anda bisa terkena sanksi.
Jadi, walaupun Anda telah membahas topik tersebut 100x, Anda tetap harus berusaha untuk mencoba membuatnya seorisinal mungkin.
5. Parafrase Plagiarisme
Bentuk plagiat ini dilakukan ketika Anda mengambil konsep asli dari sebuah ide yang berasal dari penelitian dan memparafrasekannya tanpa merujuk ke sumber utama yang Anda jiplak.
6. Plagiarisme yang Tidak Disengaja
Plagiarisme yang tidak disengaja dapat terjadi ketika Anda lalai mengutip sumber atau salah mengutip sumber. Jenis plagiarisme ini sering kali terjadi karena kecerobohan atau ketidaktahuan, bukan karena kesengajaan.Â
Jika Anda secara tidak sengaja menggunakan kata-kata orang lain tanpa memberikan kredit kepada mereka, Anda tetap melakukan plagiarisme.
7. Plagiarisme Mosaik atau Tambal Sulam
Plagiarisme mosaik adalah jenis plagiarisme di mana penulis meminjam dari sebuah sumber tanpa menggunakan tanda petik atau menggunakan sinonim dari bahasa penulis dengan tetap mempertahankan struktur dan makna umum yang sama dengan aslinya.
Plagiarisme tambal sulam bisa jadi tidak kentara dan sulit ditangkap, untuk mengelabui pembaca agar mengira bahwa itu adalah konten baru.
Baca Juga: Cara Penulisan Gelar pada Nama yang Tepat
Mengapa Harus Menghindari Plagiat?
Tentu ada banyak alasan penting mengapa Anda harus menghindari plagiarisme dalam karya Anda. Berikut ini beberapa alasannya:
1. Kejujuran
Plagiat adalah tindakan yang tidak jujur. Di tingkat akademik, tentunya Anda diharapkan untuk dapat menghasilkan karya yang orisinal yang mencerminkan pemahaman dan kontribusi Anda.
Dengan melakukan plagiat, Anda melanggar prinsip kejujuran yang mendasari proses pembelajaran dan penelitian.
2. Pelanggaran Etika
Plagiasi adalah tindakan melanggar etika yang serius. Saat Anda mengambil karya orang lain tanpa memberikannya kredit, Anda sama saja merampas hak kekayaan intelektual mereka.
3. Konsekuensi Hukum
Plagiat juga dapat memiliki konsekuensi hukum. Terdapat hukum yang mengatur mengenai hal ini. Jika sampai Anda kedapatan melakukan plagiat, Anda bisa mendapatkan hukuman pidana dan denda.
Baca juga: 7 Website Cek Plagiat Paling Ampuh
Cara Cek Plagiat Gratis
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk melakukan pengecekan plagiat secara online dan gratis. Berikut ini beberapa situs yang bisa Anda lakukan untuk memastikan bahwa tidak ada plagiat dalam karya Anda.
1. Quetext
Quetext merupakan sebuah alat cek plagiat gratis untuk memeriksa hasil tulisan. Layanan ini dapat diakses melalui link berikut https://www.quetext.com/. Jika Anda ingin menggunakan Quetext, Anda perlu membuat akun menggunakan email Anda.
Setelah mendaftar, langkah selanjutnya adalah memilih opsi ‘check for plagiarism’ yang terdapat di halaman depan Quetext untuk menyalin teks yang ingin diperiksa.
2. Plagiarisma
Plagiarisma juga merupakan cara cek plagiat gratis yang menyediakan lebih dari 190 pilihan bahasa dari berbagai penjuru dunia.
Untuk melakukan pengecekan, Anda dapat mengunjungi tautan berikut https://plagiarisma.net/. Anda hanya perlu menyalin tulisan atau mengunggah dokumen ke kolom yang tersedia.
3. Duplichecker
Situs ini memberikan tiga opsi yang bisa Anda manfaatkan untuk melakukan pengecekan plagiasi, baik itu salin teks, mengunggah dokumen, atau juga melalui URL. Anda dapat mengakses tautan berikut https://www.duplichecker.com/id.
Hasil pengecekan akan ditampilkan dalam bentuk persentase, memberikan informasi tentang tingkat keaslian tulisan.
Jika persentasenya rendah, maka tulisan tersebut dapat dikategorikan sebagai orisinal. Namun, jika persentasenya tinggi, maka kemungkinan tulisan tersebut kurang orisinal.
4. Small SEO Tools
Smallseotools adalah sebuah situs yang menyediakan layanan cek plagiat gratis dan mudah digunakan. Untuk menggunakan layanan ini, Anda dapat mengunjungi tautan berikut https://smallseotools.com/plagiarism-checker/.
Tulisan yang disalin ke Small SEO Tools akan dideteksi secara otomatis untuk membandingkannya dengan tulisan yang sudah dipublikasikan di berbagai situs.
Tingkat akurasi tulisan dapat dilihat dari persentase yang ditampilkan setelah proses pengecekan selesai.
5. Copyleaks
Copyleaks merupakan salah satu alat pengecekan plagiat. Layanan ini banyak digunakan oleh para peneliti untuk mendeteksi kesamaan dalam tulisan sebelum dipublikasikan.
Pengguna perlu mendaftar terlebih dahulu melalui tautan berikut https://copyleaks.com/ sebelum memulai pengecekan.
Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), proses pengecekan dianggap lebih akurat. Salah satu keunggulan Copyleaks adalah adanya ratusan pilihan bahasa dan dukungan untuk berbagai jenis dokumen yang dapat diperiksa.
Itulah informasi seputar plagiat, mari jaga kejujuran akademik dan hindari plagiat dalam penulisan Anda, ya! Semoga bermanfaat.