Dewasa ini, segala bentuk transaksi jadi semakin mudah dan cepat dengan bantuan kecanggihan teknologi. Kemudahan transaksi yang dimaksudkan adalah berupa proses pencarian, pembayaran, serta pengiriman barang yang bisa dilakukan dengan hanya bermodalkan smartphone.
Metode transaksi seperti ini biasa dijalankan di sebuah lokasi yang bernama marketplace atau sering disebut juga E-Commerce.
Marketplace beberapa tahun belakangan ini sudah berhasil menguasai pasar dan menjadi pilihan utama masyarakat saat melakukan transaksi pembelian barang atau jasa.
Lebih mantapnya lagi, marketplace tidak serta merta membuat masyarakat menjadi konsumtif, namun berhasil menjadikan masyarakat Indonesia lebih kreatif dalam menghasilkan rupiah. Mengapa demikian?Â
Seiring dengan semakin meleknya masyarakat Indonesia terhadap teknologi, makin banyak masyarakat yang mulai beralih profesi menjadi seorang penjual di marketplace. Nilainya pun tak sembarangan. Sudah banyak contohnya penjual yang berhasil memasarkan ribuan produk setiap bulannya.Â
Masyarakat Indonesia semakin sigap memanfaatkan setiap fitur dan kemudahan yang ditawarkan oleh beberapa e-commerce. Tak terbatas pada sebuah barang, kemudahan tersebut juga ikut dirasakan oleh para penyedia jasa.
Lantas, apa sebenarnya makna dari marketplace itu sendiri? Simak penjelasannya berikut ini:
Pengertian Marketplace
Marketplace, atau bisa juga disebut sebagai e-commerce, merupakan platform perantara bagi penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi secara aman, cepat, dan mudah.
Sebagai perantara, marketplace membuat setiap proses transaksi tersebut berlangsung secara online baik itu di pihak penjual maupun pembeli.Â
Dalam proses transaksi tersebut, platform juga menyediakan fitur yang canggih mulai dari proses pembayaran, estimasi waktu pengiriman dan fitur pengembalian jika barang yang diterima salah atau dalam kondisi rusak.
Selain fitur di atas, ada juga fitur lain yang menjadi favorit penggunanya yaitu fitur untuk menyortir suatu produk sesuai dengan lokasi penjual, kisaran harga, dan masih banyak lagi.
Ada banyak sekali kemudahan yang didapatkan oleh para pengguna marketplace. Saat pandemi melanda seperti sekarang, kita diharuskan untuk menjaga jarak dan mengurangi mobilitas, belanja online menjadi pilihan terbaik yang bisa diambil untuk membeli berbagai barang yang kita butuhkan.Â
Baca juga: Mengenal Pajak E-Commerce dan Perhitungannya
Jenis-Jenis Marketplace
Sesuai dengan fungsinya, marketplace dibagi menjadi dua bagian. Berikut ini beberapa di antaranya:Â
1. Marketplace murni
Marketplace murni berfungsi sebagai fasilitator antara penjual dan pembeli. Pada jenis yang satu ini penjual memiliki kebebasan sepenuhnya untuk melakukan transaksi produk dan mengelola pembayaran.
Akan tetapi setiap penjual diwajibkan menampilkan informasi sebenar-benarnya tentang produk yang dijual.
Di sini, marketplace hanya berperan sebagai perantara dan tidak memiliki peran lebih antara penjual dan pembeli.
Penjual memiliki hak sepenuhnya dalam aktivitas transaksi sementara marketplace menjadi perantara dengan memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada pembeli. Seperti misalnya estimasi waktu pengiriman barang yang dibutuhkan.Â
Dengan begitu, penjual barang dapat mengelola semua aktivitas dengan lebih fleksibel. Meski demikian, baik penjual maupun pembeli wajib untuk mengikuti aturan yang berlaku dalam platform tersebut.Â
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, platform tersebut umumnya menerapkan kewajiban yang melindungi pihak penjual dan pembeli. Seperti menjamin keaslian produk hingga proses pembayaran yang praktis.Â
Penjual perlu menjaga kredibilitas dari toko dengan memberikan informasi yang transparan. Selain itu penjual juga perlu menggunakan kode etik dalam berjualan online.
Salah satu contoh dari kode etik tersebut adalah tidak menggunakan gambar milik orang lain sebagai gambar produk meskipun menjual jenis produk yang sama.Â
Beberapa contoh marketplace murni yang ada di Indonesia:
- Tokopedia
- Shopee
- Lazada
- Blibli
Baca juga: 10 Strategi Penjualan Jitu untuk Menghadapi Pandemi
2. Marketplace konsinyasi
Marketplace konsinyasi adalah jenis marketplace yang menjadi perantara antara penjual dan pembeli dengan aturan yang berbeda.
Dalam marketplace ini penjual hanya bisa menitipkan produk mereka dengan memberikan deskripsi dan informasi lengkap tentang produk tersebut. Jenis marketplace ini juga sangat membatasi ruang gerak penjual.
Para palaku marketplace konsinyasi mengatur sepenuhnya pembayaran dan pengiriman produk yang dititipkan penjual.
Salah satu kelebihan jenis yang satu ini adalah penjual tidak perlu memikirkan tampilan produk yang menarik. Persoalan tersebut sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia marketplace.Â
Singkatnya, fungsi dari marketplace konsinyasi adalah sebagai perantara, sekaligus mengatur proses pembayaran, tampilan produk yang dijual, dan pengiriman barang ke pembeli. Jadi, untuk jenis ini, segala macam bentuk transaksi jual beli diserahkan kepada penyedia platform tersebut.Â
Berikut ini sejumlah contoh dari marketplace konsinyasi yang ada di Indonesia:
- Zalora
- Berrybenka
Baca Juga:Â Apa Itu Pemimpin Pasar: Pengertian, Ciri, Kelebihan
Contoh Marketplace
Melihat peluang bisnis online di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan yang signifikan, sekarang ada banyak perusahaan startup yang ikut berkecimpung di industri e-commerce. Hal tersebut seiring dengan target pasar yang semakin meluas.
Seperti kita ketahui saat ini bahwa mulai dari masyarakat perkotaan hingga pedesaan kini semakin menggandrungi belanja online.Â
Contoh platform marketplace yang ada di Indonesia adalah Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, dan masih banyak yang lainnya.
Perkembangannya pun tak main-main. Seperti contohnya Tokopedia saat ini telah menjadi startup unicorn dengan pertumbuhannya yang luar biasa setiap tahunnya.Â
Perkembangan ini menyebabkan persaingan antar platform marketplace jadi semakin ketat. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah adanya perkembangan teknologi serta kondisi sosial di Indonesia yang membuat sektor ini semakin banyak peminatnya.Â
Baca juga: 10+ Ide Bisnis Online dan Strateginya
Kesimpulan
Tak hanya produk dalam negeri, saat ini banyak sekali masyarakat Indonesia yang membutuhkan barang-barang impor dan kemudian mengandalkan platform tersebut.
Kemudahan seperti ini tentu saja lebih diminati oleh konsumen dari pada harus membeli barang tersebut di luar negeri yang tentu saja lebih mahal biayanya.Â