Bagi sebagian pekerja, mungkin Anda sudah mengetahui bahwa dalam lingkungan dunia kerja masih sering ditemukan kejadian-kejadian yang tidak seharusnya terjadi. Salah satunya adalah fenomena mansplaining.
Pada dasarnya, fenomena satu ini merupakan sebuah keadaan ketika karyawan pria menjelaskan sesuatu kepada karyawan perempuan dengan cara yang merendahkan.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu mansplaining, dampak, upaya, hingga cara mengatasinya, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas ya!
Apa Itu Mansplaining?
Mansplaining adalah salah satu perilaku merendahkan yang dilakukan oleh seorang pria kepada seorang perempuan.
Ketika pria menjelaskan sesuatu kepada perempuan, ia menganggap perempuan tersebut tidak memiliki pengetahuan yang sama tentang hal yang dijelaskan. Ada asumsi bahwa pria mengetahui lebih banyak hal daripada perempuan.
Hal ini sendiri cukup sering terjadi dalam lingkup dunia pekerjaan. Namun, biasanya seseorang yang melakukan hal ini tidak menyadari bahwa mereka sedang melakukan hal tersebut.
Pada beberapa kasus, mansplaining juga dapat terjadi sebagai bagian dari perundungan atau bullying. Secara sadar, karyawan pria merendahkan karyawan perempuan karena menganggap perempuan tidak lebih baik dari laki-laki.
Baik dilakukan secara sadar atau tidak sadar, mansplaining di tempat kerja harus dihentikan oleh perusahaan. HR harus mengambil peran besar dalam menghentikannya. Hal ini sangat penting karena karyawan perempuan menerima lebih banyak kekerasan dan pelecehan di tempat kerja, meskipun angka partisipasi di dunia kerja perempuan lebih rendah dari laki-laki.
Berdasarkan data dari SIMFONI Perlindungan Perempuan dan Anak pada tahun 2020, korban kekerasan dan pelecehan karyawan perempuan di tempat kerja mencapai 173 laporan.
Baca Juga: Keuntungan Memiliki Pemimpin Perempuan dan Bagaimana Menyiapkannya
Karakteristik Karyawan MansplainingÂ
Untuk mengetahui apakah seseorang melakukan mansplaining pada lingkup tempat kerja Anda, maka berikut adalah beberapa karakteristik dari karyawan yang melakukan perilaku tersebut:
- Berbicara dengan nada atau kata-kata yang merendahkan perempuan.
- Melakukan pengabaian terhadap lawan bicara perempuan, seperti tidak memberikan umpan balik terhadap suatu pembicaraan yang sedang dilakukan.
- Bersikap kasar, mengalihkan pembicaraan, dan tidak mengajak pegawai perempuan untuk ikut dalam sebuah percakapan.
- Selalu mendominasi setiap percakapan dan tidak pernah bertanya atau memiliki keinginan untuk mencari tahu pendapat yang dimiliki oleh lawan bicaranya.
- Tidak membela dan menyalahkan seorang rekan kerja perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual atau tindakan kekerasan lainnya.
- Memojokkan perempuan apabila gaya hidupnya tidak sesuai dengan preferensi pribadi seorang pria.
Baca juga: Keterkaitan Stockholm Syndrome dan Bullying di Tempat Kerja
Contoh Mansplaining di Tempat KerjaÂ
Untuk memberikan Anda gambaran lebih dalam mengenai fenomena satu ini, berikut adalah salah satu contoh mansplaining yang sering terjadi dalam lingkup dunia kerja.
Ketika pemimpin tim Anda ingin melakukan sebuah pertemuan atau rapat yang dihadiri oleh karyawan pria dan karyawan perempuan untuk membicarakan sebuah topik yang sudah ditentukan sebelumnya, tentu karyawan harus mempersiapkan pertemuan tersebut dengan mencari tahu tentang topik yang akan dibahas nantinya.Â
Pertemuan dengan pemimpin dimulai dan seorang karyawan perempuan membicarakan topik yang sudah ditentukan pada forum tersebut.Â
Namun, pada menit berikutnya, seorang karyawan pria memotong pembicaraan dan mulai membicarakan topik tersebut dengan nada yang merendahkan, seolah-olah dirinya memiliki pengetahuan yang lebih luas dibandingkan karyawan perempuan. Karyawan itu pun juga memberikan masukan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Baca juga: Strategi Menghadapi Queen Bee Syndrome di Tempat Kerja
Â
Dampak Mansplaining Bagi Korban
Seseorang yang melakukan mansplaining tentu akan menimbulkan beberapa dampak terhadap korban yang mengalaminya. Adapun beberapa dampak dari kejadian satu ini, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Dapat meremehkan kemampuan dan kompetensi perempuan
- Dapat memengaruhi karier yang dimiliki oleh pekerja perempuanÂ
- Dapat menimbulkan luka batin pada seorang pekerja perempuan
- Dapat mengurangi tingkat kepercayaan diri seorang perempuan
- Dapat mengganggu kesehatan mental
- Dapat menurunkan tingkat produktivitas dan performa perempuan
- Dapat menciptakan rasa ketidaknyamanan saat karyawan perempuan pergi ke kantor.
Baca juga: Awas! Hindari Fenomena Quid Pro Quo di Tempat Kerja
Upaya yang Tepat Menghadapi Situasi MansplainingÂ
Jika seorang karyawan perempuan mengalami situasi mansplaining pada lingkup dunia kerja, tentu sebagai seorang HR, Anda harus memberikan upaya yang tepat agar permasalahan ini dapat terselesaikan antara kedua belah pihak.
Beberapa karyawan pria tumbuh dengan gagasan bahwa mereka memiliki otoritas yang lebih tinggi dari seorang perempuan, sehingga mereka dapat merendahkan seorang pegawai perempuan kapan pun mereka mau.Â
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menangani situasi ini adalah dengan menegur pelaku mansplaining. HR bisa mengatakan kepada pelaku bahwa perilaku yang dimilikinya tidak pantas untuk dilakukan kepada seorang pegawai perempuan.
Mengatasi masalah secara langsung atau empat mata dengan pelaku dinilai menjadi salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mengatasi fenomena satu ini.Â
Selain itu, Anda juga bisa mendorong karyawan perempuan untuk tidak takut bercerita ke HR apabila ia mengalami mansplaining. Memberikan tempat bercerita kepada korban mansplaining akan memberikan tempat yang aman bagi perempuan.
Baca Juga: Hak-hak Pekerja Perempuan yang Wajib Dipenuhi Perusahaan
Cara Mengatasi Mansplaining di Tempat Kerja
Jika seorang karyawan perempuan mengalami kejadian mansplaining di lingkungan kerja, tentu Anda harus bisa mengatasi hal ini dengan sebaik mungkin agar tidak memberikan dampak yang buruk pada karier yang sudah dimiliki oleh karyawan Anda.Â
Untuk itu, Anda bisa mengadakan sosialisasi tentang cara menghadapi mansplaining untuk karyawan perempuan. Sosialisasi tersebut berisi cara-cara yang dapat dilakukan oleh karyawan perempuan dalam mengatasi kejadian mansplaining di dunia kerja.Â
Berikut ini adalah cara mengatasi mansplaining yang dapat dilakukan perempuan:
- Mencoba untuk menghadapi situasi tersebut dengan cara yang tenang, dalam hal ini karyawan perempuan dapat memberitahu kepada pelaku bahwa tindakan yang dilakukannya adalah hal yang tidak sopan dan tidak dapat dibenarkan.
- Meminta pendapat orang lain tentang suatu hal saat pelaku mulai melakukan tindakan bullying.Â
- Jika pada awal pembicaraan sang pelaku sudah membuat karyawan perempuan merasa tidak nyaman, maka ia dapat segera mengalihkan perhatian dengan mengecek handphone atau melihat keadaan sekitar.
- Menceritakan kondisi mansplaining yang dialami kepada HR.
Itulah beberapa informasi mengenai mansplaining yang dapat Anda ketahui. Jika karyawan Anda mengalami hal ini, pastikan bagi Anda untuk mengatasinya dengan baik sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan di atas, ya!