Setiap perusahaan mempunyai tata tertib untuk menjaga kestabilan lingkungan kerja. Tujuan utama dibuatnya tata tertib perusahaan adalah untuk menjaga disiplin kerja seluruh pihak. Mulai dari karyawan hingga para manajer atau atasan.
Selain itu, tata tertib juga dibuat agar mengefektifkan dan merapikan sistem kerja. Seluruh jajaran dalam perusahaan wajib mematuhi dan mengamalkan tata tertib yang diberlakukan.Â
Mengapa pihak perusahaan menetapkan tata tertib tertentu? Apa dampaknya bagi perusahaan? Untuk lebih lengkapnya, mari simak ulasang singkat berikut!Â
Contoh Tata Tertib Perusahaan
Tata tertib perusahaan biasanya memiliki tiga elemen di dalamnya. Di antaranya seperti kewajiban, larangan dan juga sanksi bagi karyawan. Berikut penjelasannya.
Kewajiban Karyawan
Berikut adalah contoh umum kewajiban karyawan kepada perusahaan:
- Mematuhi peraturan dan kebijakan perusahaan.
- Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisi dan peran yang ditugaskan.
- Menghadiri dan berpartisipasi dalam rapat, pertemuan, atau pelatihan yang dijadwalkan.
- Menjaga kerahasiaan informasi dan data perusahaan yang dipegang.
- Menghormati hak kekayaan intelektual perusahaan dan tidak melakukan pelanggaran terhadapnya.
- Mematuhi standar etika dan perilaku yang ditetapkan oleh perusahaan.
- Melaporkan kehadiran, absensi, dan jadwal kerja sesuai dengan aturan yang berlaku.
- Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat kerja.
- Menghormati hak dan martabat rekan kerja serta menjaga hubungan yang baik dengan mereka.
- Melaksanakan tindakan keamanan dan keselamatan yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri, rekan kerja, dan aset perusahaan.
Larangan
Berikut adalah berbagai larangan karyawan yang biasanya ada di tata tertib perusahaan:
- Melakukan pencurian atau penggelapan barang milik perusahaan.
- Mengungkapkan informasi rahasia perusahaan kepada pihak luar tanpa izin.
- Melakukan tindakan diskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, atau faktor lainnya.
- Membocorkan atau menyebarluaskan informasi palsu atau tidak benar tentang perusahaan.
- Menggunakan atau mencuri properti perusahaan untuk kepentingan pribadi tanpa izin.
- Membuat, menyimpan, atau mengakses konten yang tidak pantas atau melanggar hukum di komputer atau jaringan perusahaan.
- Menerima suap atau memberikan suap kepada pihak lain untuk kepentingan pribadi atau perusahaan.
- Melakukan tindakan intimidasi, pelecehan, atau penganiayaan terhadap rekan kerja.
- Menggunakan narkotika, alkohol, atau obat-obatan terlarang saat bekerja.
- Melakukan tindakan sabotase terhadap operasi atau reputasi perusahaan.
Baca juga: Zero-Tolerance Policy: Kebijakan yang Berbahaya Bagi Karyawan
Sanksi Karyawan
Contoh sanksi yang bisa diberikan kepada karyawan yang melanggar aturan adalah sebagai berikut:
- Peringatan lisan: Karyawan yang melanggar aturan dapat diberikan peringatan secara lisan sebagai tindakan awal. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperbaiki perilakunya tanpa sanksi yang lebih berat.
- Peringatan tertulis: Jika pelanggaran aturan berlanjut atau tergolong serius, peringatan tertulis dapat diberikan kepada karyawan. Peringatan tertulis mencatat pelanggaran yang dilakukan, konsekuensinya, dan mungkin menyebutkan sanksi lebih lanjut jika pelanggaran berulang.
- Penundaan kenaikan gaji atau promosi: Karyawan yang melanggar aturan mungkin akan dikenai sanksi berupa penundaan kenaikan gaji atau promosi. Hal ini bertujuan untuk memberikan sanksi yang langsung mempengaruhi kepentingan karier karyawan yang melanggar.
- Surat Peringatan: Dalam beberapa kasus pelanggaran serius, perusahaan dapat memberlakukan sanksi berupa pemberian surat peringatan (SP). Karyawan diharuskan untuk memperbaiki kinerjanya dengan segera.
- Pemutusan hubungan kerja (PHK): Jika pelanggaran aturan tergolong sangat serius atau berulang, sanksi terakhir yang dapat diberikan adalah pemutusan hubungan kerja.
Alasan Pentingnya Pemberlakuan Tata Tertib Perusahaan
Adanya tata tertib perusahaan dapat menjaga karyawan dari perbuatan yang merugikan karyawan lain atau lingkungan. Berikut beberapa alasan pentingnya sebuah tata tertib perusahaan.
1. Menumbuhkan Budaya Integritas dan Meningkatkan Kinerja yang Positif
Budaya kerja yang positif akan berpengaruh terhadap produktivitas dan pekerjaan karyawan. Salah satu cara untuk menumbuhkan budaya positif tersebut implementasi dan pengelolaan tata tertib yang teratur.
Tata tertib akan mengarahkan setiap pihak yang terlibat untuk mengikuti dan mentaatinya. Maka dari itu, perilaku yang negatif dapat dihindari.Â
Baca Juga: 10 Kemampuan Manajemen Karyawan yang Berguna untuk PerusahaanÂ
2. Meratakan Kesempatan Kerja Kepada Seluruh Karyawan
Karena tata tertib harus dipatuhi oleh semua pihak, hal ini akan menumbuhkan pemerataan kesempatan kerja bagi seluruh karyawan di perusahaan.
Mereka memiliki kesempatan yang sama untuk menumbuhkan karir dengan aturan yang sudah ditentukan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menghindari persaingan dan juga gesekan antara sesama karyawan.
3. Melindungi Karyawan
Aturan perusahaan tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan, namun hal ini juga dapat melindungi mereka dari suatu masalah. Misalnya, terdapat aturan mengenai istirahat sakit.
Contoh tata tertib perusahaan yang dapat melindungi adalah aturan tentang cuti sakit. Jadi, bagi karyawan yang sedang sakit dan tidak bisa melakukan pekerjaan, maka mereka bisa menggunakan jatah cuti sakit yang telah diatur dalam peraturan perusahaan.
4. Membuat Rasa Aman dan Nyaman dalam Bekerja
Rasa aman dan nyaman sangat berpengaruh terhadap rasa betah karyawan di perusahaan.
Melalui pemberlakuan tata tertib yang jelas, karyawan lebih memahami waktu atau porsi pekerjaan serta tanggung jawabnya selama bekerja.
Sehingga karyawan bisa lebih berfokus untuk menyelesaikan pekerjaan dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
5. Memudahkan dalam Mengontrol Permasalahan yang Terjadi
Rasanya hampir tidak mungkin masalah bisa dihilangkan begitu saja. Masalah yang terjadi dapat berupa konflik hingga pelanggaran aturan.
Jika terdapat permasalahan yang terjadi dalam perusahaan, manajemen ataupun HRD dapat mudah menyelesaikannya dengan berpacu pada aturan yang berlaku.
Sehingga hal ini dapat melihat pihak siapa yang salah dan menemukan solusinya secara bersama.
6. Meminimalisir Penurunan Kinerja
Peraturan yang sudah dibuat perusahaan menjadi pedoman yang harus dipatuhi oleh semua pihak.
Dengan begitu, peraturan secara tertulis tersebut diharapkan dapat menahan atau meminimalisir segala hal yang dapat menurunkan kinerja dan perkembangan bisnis perusahaan.Â
Kesimpulan
Tata tertib perusahaan merupakan pedoman yang harus selalu dipatuhi oleh karyawan. Ada faktor peningkatan kinerja yang menjadi alasan dengan dibuatkannya tata tertib perusahaan.
Sehingga, pekerjaan yang dilakukan oleh suatu unit karyawan akan lebih maksimal.
Disinilah peran HR dalam menjaga tata tertib perusahaan yang sudah ada. Divisi HR perlu secara proaktif untuk tetap melakukan sosialisasi terhadap penerapan tata tertib yang baik.
Di samping itu juga mereka perlu melakukan evaluasi dan monitoring, jika tata tertib belum berjalan dengan maksimal.
Adalah Software HRIS LinovHR yang dapat membantu HR dalam melakukan evaluasi dan monitoring terkait tata tertib perusahaan.
Hal ini diwujudkan dengan adanya ESS yang ada pada gawai masing-masing karyawan. Karyawan dapat mengetahui status punishment (jika ada) atas tata tertib yang mereka langgar.
HR juga dapat melakukan evaluasi atas kinerja karyawan, dengan Performance Management dari LinovHR.
Dengan beberapa fitur di dalamnya seperti Peer Review dan juga Balance Scorecard, HR akan dimudahkan dalam memberikan penilaian atas penerapan tata tertib yang dilakukan oleh karyawan.
Coba demo aplikasinya sekarang!