Karyawan yang resign dari perusahaan, bisa memberikan dampak yang buruk bagi bisnis dan perusahaan. Yang pada akhirnya berpengaruh kepada kinerja dan produktivitas dari perusahaan itu sendiri.
Karyawan yang sering resign, akan meningkatkan tingkat turnover di dalam sebuah perusahaan. Apabila berlangsung untuk jangka waktu yang cukup lama, tentu bisa merugikan perusahaan baik dari segi bisnis maupun sumber daya manusia. Alasan karyawan resign juga beragam, umumnya masalah kesejahteraan atau gaji.Â
Tapi, tidak melulu soal gaji yang membuat karyawan memutuskan untuk resign dari perusahaan.
Ada alasan lainnya yang kadang jarang sekali disadari oleh perusahaan, bahkan alasan ini bisa jadi masalah besar di kemudian hari bila tidak segera ditangani.Â
Dalam artikel ini, LinovHR akan mengulas secara khusus, alasan karyawan resign pada pekerjaannya, di luar dari permasalahan gaji.
Berikut beberapa alasan yang sering ditemui di dalam dunia kerja.
Hal-hal yang Jadi Alasan Karyawan Resign
Tidak selamanya karyawan yang resign dari pekerjaannya, bermasalah dengan gaji yang ia miliki. Ada kalanya, karyawan resign karena alasan-alasan lain di luar itu, seperti:
-
Kurang Diapresiasi
Alasan pertama yang tidak jarang ditemui, yaitu kurangnya apresiasi yang diberikan perusahaan terhadap karyawan.
Permasalahan ini seringkali dianggap hal yang sepele dan kurang diperhatikan oleh perusahaan. Padahal nyatanya, apresiasi dari perusahaan terhadap karyawan merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Bukan tanpa alasan, apresiasi yang tepat akan membuat karyawan merasa dihormati dan diperhatikan oleh perusahaan. Karyawan juga akan merasa bahwa kontribusi dan juga kerja kerasnya selama ini, dianggap penting dan dihargai perusahaan.
-
Komunikasi yang Buruk
Alasan yang kedua ini terlihat sepele, namun dampak yang diberikan sangat besar bagi karyawan maupun perusahaan.
Komunikasi merupakan sebuah hal yang penting dan harus dilakukan dengan baik dan benar, terutama ketika berhubungan dan membangun relasi dengan orang lain. Komunikasi yang buruk atau bahkan kurang, akan mempersulit orang-orang yang ada di dalamnya.
Bayangkan saja, jika komunikasi di dalam suatu divisi tidak berjalan dengan baik, tentu hal ini akan mempengaruhi kinerja dan juga produktivitas dari tim atau divisi tersebut. Sebaliknya, jika komunikasi yang dilakukan berjalan dengan baik dan benar, maka hal tersebut bisa memberikan dampak yang positif dan jelas bagi orang-orang yang ada di divisi tersebut.
-
Lingkungan Kerja Tidak Nyaman
Salah satu alasan yang sering menjadi penyebab seorang karyawan resign dari pekerjaannya, yaitu lingkungan kerja yang tidak nyaman.
Kenyamanan dalam bekerja merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Lingkungan kerja akan mempengaruhi performa dan juga kinerja dari setiap karyawan yang ada. Lingkungan kerja yang penuh dengan tekanan, stress, dan juga toxic akan mempengaruhi kondisi mental dan fisik seseorang.
Jika dibiarkan terlalu lama, maka akan membuat karyawan tidak betah, dan ingin segera keluar dari lingkungan tersebut.
Baca Juga: Beberapa Tanda Karyawan Harus Resign
-
Karyawan Tidak Berkembang
Alasan selanjutnya yaitu tidak ada jenjang karir yang jelas di dalam perusahaan, sehingga karyawan tidak dapat maju dan berkembang.
Kondisi perusahaan yang seperti ini, pastinya akan merugikan para pekerjanya. Setiap orang pasti ingin maju dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Hal tersebut merupakan sebuah bekal yang nantinya dibutuhkan untuk berada pada level atau tingkat pekerjaan yang lebih tinggi lagi.
Maka dari itu, banyak karyawan yang resign dari pekerjaannya, karena tidak ada kejelasan mengenai jenjang karir di perusahaan tersebut, terutama untuk orang-orang yang memiliki jiwa kompetitif yang tinggi dan ambisius.
-
Waktu dan Beban Kerja Berlebihan
Salah satu yang menjadi sumber alasan karyawan resign adalah beban dan jam kerja yang berlebihan dan kadang tidak manusiawi.
Perusahaan perlu memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Hal itu dapat dimulai dengan menyeimbangkan beban dan waktu kerja setiap karyawan. Beban kerja yang tinggi dan waktu kerja yang berlebihan, namun tidak diimbangi dengan gaji atau upah yang sepadan, akan menjadi masalah yang serius, yang berdampak pada resignnya karyawan dari pekerjaannya.
-
Perusahaan Tidak Memiliki Visi Misi yang Jelas
Perusahaan yang tidak bisa menentukan visi dan misinya dengan jelas, tentu saja bukan perusahaan yang baik. Sebab, visi dan misi merupakan sebuah hal dasar yang harus diidentifikasi sebelum memutuskan untuk mendirikan sebuah bisnis atau perusahaan.
Perusahaan yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas, tidak akan mampu bersaing dan bertahan dalam pasar kompetitif untuk jangka waktu yang lama. Sehingga karyawan yang bekerja di dalam perusahaan seperti itu, memutuskan untuk resign, karena bisa berdampak pada perkembangan karir dan juga kehidupannya di masa yang akan datang.
Baca Juga: Pilihan antara resign atau bertahan?
-
Tidak Dipercaya dan Dikekang Perusahaan
Alasan yang terakhir dan cukup vital yaitu, perusahaan tidak memberikan kebebasan penuh dan kepercayaan terhadap karyawannya dalam bekerja.
Keleluasaan dan kepercayaan merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan yang bekerja. Kondisi ini akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman, karena segala sesuatu dikendalikan oleh atasan. Sehingga karyawan tidak bisa berkembang dan berkreasi sesuai keinginannya.
Selain itu, kurangnya rasa percaya antara atasan terhadap bawahan, akan menimbulkan perasaan tidak dihargai, yang nantinya akan berujung pada pengunduran diri dari pekerjaan atau resign.
Baca Juga: Perhitungan PPh 21 Karyawan Yang Resign
Kehadiran Software HR Bantu Karyawan Mengembangkan Karier
Mengembangkan karier dan juga kemampuan dari setiap karyawan yang dimiliki, penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan yang ada. Hal itu karena, salah satu alasan karyawan resign yaitu tidak berkembangnya karyawan tersebut di dalam perusahaan.
Karena aspek tersebut bersifat penting, maka perlu untuk dilakukan dengan baik dan benar, salah satunya dengan menggunakan aplikasi manajemen kompetensi berbasis online LinovHR.
Dalam menangani hal ini, aplikasi manajemen kompetensi LinovHR dapat memberikan solusi, dengan salah satu fiturnya yang bernama Gap Analyst. Dengan fitur ini, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menganalisa sebesar apa kesenjangan kompetensi yang terjadi di tiap divisi.
Dari identifikasi tersebut, perusahaan pun dapat menganalisis setiap kompetensi yang perlu ditingkatkan untuk menunjang karyawan tersebut dalam menyelesaikan tugasnya.Â
Dengan cara ini, pengembangan kompetensi karyawan jadi lebih ter-target. Selain itu, karyawan juga dapat mengembangkan karier mereka. Sehingga, cara ini juga bisa menekan tingkat turnover di dalam perusahaan.
Itulah pembahasan mengenai alasan karyawan resign dari pekerjaannya. Ternyata tidak semua karyawan yang resign dikarenakan soal gaji ataupun upah. Tetapi bisa juga karena beberapa faktor yang telah disebutkan di atas.
Semoga bermanfaat!