Akuntansi Biaya: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

akuntansi biaya
Isi Artikel

Segala transaksi yang ada dalam perusahaan adalah proses yang sangat penting untuk dicatat dan dikelola dengan baik. Salah satu keuangan yang harus dicatat adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kelangsungan bisnis.

Untuk mencatat dan menghitung biaya dengan terperinci dan menjadi sebuah laporan valid, perusahaan menggunakan akuntansi biaya. 

 

Pengertian Akuntansi Biaya

Biaya tidak bisa dipisahkan dalam proses perusahaan. Biaya bisa diartikan sebagai seluruh pengeluaran dari perusahaan dan organisasi untuk pemenuhan tujuan dan target. 

Jika disandingkan dengan akuntansi, maka pengertian akuntansi biaya adalah segala aktivitas pencatatan, pengelompokan, perhitungan, dan penyajian laporan yang berhubungan dengan pembiayaan dalam produksi dan distribusi perusahaan. 

Laporan tersebut menyajikan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan perusahaan dan akan dijadikan pertimbangan dasar bagi manajerial perusahaan untuk merencanakan anggaran maupun keputusan strategis.  Maka perusahaan akan mampu mempertahankan eksistensinya di masa yang akan datang. 

 

Baca Juga: Biaya Overhead: Pengertian, Cara Menghitung dan Contohnya

 

Tujuan Akuntansi Biaya

Perusahaan memiliki beberapa tujuan untuk menggunakan akuntansi biaya sebagai alat untuk menghitung dan mencatat semua biaya yang dikeluarkan, yaitu: 

 

1. Menentukan biaya produk

Seorang akuntan akan  mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa.

Biaya yang dikumpulkan dan digunakan untuk perhitungan adalah biaya yang telah terjadi di periode sebelumnya atau biaya historis.

Penentuan biaya terhadap suatu produk sangatlah penting, karena akan mempengaruhi penetapan harga jual produk.

 

2. Merinci Harga Pokok Produk

Setelah mengetahui biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat produk, selanjutnya adalah merinci secara cermat terkait harga pokok produk.

Jadi harga produk yang ditetapkan sudah sesuai dengan harga setiap unsur produksi. Sehingga kesalahan pemberian harga pada produk bisa diminimalisir asalkan pencatatan biayanya tepat dan detail.

 

3. Pengendalian Biaya

Untuk mengendalikan biaya harus didahului oleh penentuan biaya yang harus dikeluarkan atau dianggarkan untuk proses bisnis. 

Jika biaya telah ditetapkan dan dianggarkan, maka langkah selanjutnya adalah memantau dan mengendalikan penggunaan biaya sesuai pada ketentuan yang telah ditetapkan.

Bila terdapat penyimpangan biaya yang telah ditetapkan dengan biaya yang digunakan, maka akan dilakukan analisis yang mendalam terhadap hal tersebut dan menyajikan informasi tentang penyebab terjadinya penyimpangan. Pengendalian biaya lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam perusahaan.

Dengan demikian biaya yang dikeluarkan tetap terkontrol dan dikendalikan dengan baik. 

 

4. Informasi Dasar Terkait Perencanaan Biaya dan Beban

Semua jenis biaya produksi maupun distribusi harus direncanakan terlebih dahulu sebelum memulai produksi. Perencanaan biaya dan beban membutuhkan argumen valid dan tertulis supaya pelaksanaan sesuai dengan perencanaan.  

 

5. Data Proses Penyusunan Anggaran

Biaya-biaya juga dijadikan dasar data dalam proses penyusunan anggaran. Sebelum anggaran dibuat, harus dirinci terlebih dahulu biaya yang harus dipersiapkan dan berapa besarannya. Anggaran tidak bisa dibuat tanpa pencatatan biaya yang rinci karena dianggap data yang kurang lengkap.

 

Baca Juga: Jenis dan Manfaat Anggaran dalam Perusahaan

 

6. Pengambilan Keputusan Khusus

Informasi dalam pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan informasi yang sekiranya akan berlaku di masa datang.

Karena memutuskan keputusan strategis adalah kewajiban bagi manajemen perusahaan, maka digunakan konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan. Informasi biaya yang dimaksud adalah:

  • biaya kesempatan (opportunity cost),
  • biaya hipotetis (hypothetical cost)
  • biaya tambahan (incremental cost),
  • biaya terhindarkan (avoidable cost), dan
  • pendapatan yang hilang (forgone revenues)

 

Jenis Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya tak hanya mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Macam atau jenisnya pun ada banyak dan penggunaanya tergantung kebutuhan perusahaan.  Berikut adalah jenis yang dimaksud:

 

1. Standard Cost Accounting

Standard Cost Accounting berfokus untuk mengukur efisiensi sumber daya manusia, alat produksi serta bahan baku produk yang akan digunakan dalam kegiatan produksi.

Segala biaya kebutuhan yang terkait langsung dengan proses pembuatan produk akan dicatat dan diolah dengan terperinci.

 

2. Activity Based Accounting

Fungsi utama Activity Based Accounting adalah mengukur biaya produksi dengan biaya hasil produksi. Pengukuran dimaksudkan untuk menemukan keuntungan dari produk yang sudah dibuat.

Pencatatan biaya mengarah kepada aktivitas produksi terkait dengan kehadiran tenaga kerja, desain produk serta mesin yang digunakan.

 

3. Cost Volume Profit

Cost Volume Profit berfungsi untuk menentukan besaran pembiayaan jika disinkronkan dengan volume produk yang dibuat.

Asumsi yang pakai adalah besaran biaya pokok produksi tidak akan berubah, tetapi volume output produk bisa berubah. 

 

4. Contribution Margin

Jenis yang terakhir adalah Contribution Margin, yaitu untuk menganalisis break even point dimana pihak perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari produk yang dihasilkan  dari biaya produksi, aktivitas produksi atau volume output produk.

Dengan pencatatan  contribution margin, bisa terlihat jelas berapa keuntungan yang didapatkan perusahaan dari produk.

Pihak perusahaan bisa melakukan peningkatan produksi atau sebaliknya dengan informasi mengenai keuntungan perusahaan.

 

Perbedaan Akuntansi Biaya pada Perusahaan Dagang dan Manufaktur

Pencatatan dan pengolahan data biaya dalam akuntansi sangat berbeda dengan perusahaan dagang dan manufaktur. Hal ini dipengaruhi dengan kegiatan utama antara perusahaan dagang dan manufaktur.

Dimana perusahaan manufaktur perlu melakukan kegiatan produksi produk sementara perusahaan dagang perlu membeli produk yang nantinya akan dijual lagi.

Karena kegiatannya cukup berbeda, maka jenis biaya yang dikeluarkan pun sangat berbeda. 

 

1. Perusahaan Dagang

Menjual produk adalah kegiatan utama perusahaan dagang. Perusahaan akan membeli sejumlah produk kemudian akan dijual lagi kepada konsumen. 

Perusahaan dagang tidak memproduksi barang dagangannya sendiri, sehingga peranannya hanya terbatas pada mendistribusikan barang dagangan.

Proses distribusi perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses distribusi langsung (melalui perantara) dan proses distribusi tidak langsung.

Ada 4 unsur yang menjadi dasar untuk menghitung akuntansi biaya pada perusahaan dagang, yaitu:

  • Kas keluar, yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli barang dagangan, pemeliharaan barang di gudang, dll;
  • Barang masuk berupa barang yang dibeli untuk dijual lagi;
  • Kas masuk yaitu uang yang diperoleh dari penjualan;
  • Barang keluar yang dijual oleh perusahaan. 

 

Dapat disimpulkan jika akuntansi biaya pada perusahaan dagang memperhitungkan barang yang masuk dan keluar.

Karena itulah ada beberapa akun-akun lain yang perlu diperhitungkan dan diperhatikan seperti; HPP,  penjualan, pembelian,  persediaan,  beban pemasaran, akun potongan pembelian, akun diskon atau potongan harga.

 

2. Perusahaan Manufaktur

Berbeda dengan perusahaan dagang, aktivitas utama perusahaan manufaktur adalah membuat produk dari bahan baku mentah maupun setengah jadi menjadi menjadi produk siap pakai yang akan dijual.

Sehingga, akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur berfokus untuk menentukan harga pokok produksi dari setiap produk jadi. Tujuan lainnya adalah  memberikan informasi berupa harga-harga faktor produksi dari setiap unit di gudang.

Siklus akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur dimulai dari beberapa tahapan, seperti:

  • Persiapan bahan baku
  • Proses pembuatan produk
  • Menghasilkan produk jadi

 

Beberapa akun yang dipertimbangkan oleh perusahaan manufaktur yaitu harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead produksi, dan HPP. 

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya termasuk komponen yang penting dalam perusahaan. Perhitungan dan penentuan biaya yang keliru dapat berimbas kepada keuangan dan keputusan strategis yang akan digunakan perusahaan.

Demikianlah penjelasan mengenai akuntansi biaya. Semoga dapat membantu dan menambah wawasan Anda dalam dunia bisnis perusahaan dan akuntansi! 

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru