Anda pasti sudah sering mendengar bahwa manusia memiliki 5 hierarki kebutuhan yang tersusun dari kebutuhan paling lemah hingga paling kuat. Kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan fisiologi, keselamatan, sosial, penghargaan, dan teratas adalah aktualisasi diri.
Lalu, mengapa setiap orang butuh yang namanya aktualisasi diri dan bagaimana cara mengembangkannya? Berikut ini LinovHR jabarkan pembahasan lengkapnya.
Apa Itu Aktualisasi Diri?
Aktualisasi diri adalah kebutuhan hidup manusia untuk memanfaatkan potensi diri dan pemenuhan diri serta pemahaman akan batasan yang ada dalam diri manusia.
Bicara soal hierarki kebutuhan hidup manusia, teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow (1954), seorang psikologi humanistik yang berasal dari Amerika Serikat. Teorinya lebih dikenal dengan “Hierarki Kebutuhan Maslow” (Maslow’s Hierarchy of Needs).
Maslow menyebutkan bahwa aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam kehidupan manusia. Namun, yang menarik meski teori ini dipopulerkan oleh Maslow, ternyata ia bukan sebagai pencetus. Adalah Kurt Goldstein yang jadi orang pertama memperkenalkan istilah aktualisasi diri atau self-actualization.
Goldstein sendiri merupakan seorang dokter spesialis psikiatri dan neuroanatomi yang memandang self-actualization sebagai akhir dari tujuan hidup setiap manusia.
Dengan kata lain, aktualisasi diri adalah proses ketika seseorang bisa mencapai segala bentuk pencapaian sesuai kapasitas dan potensi yang dimilikinya atau bisa disebut juga sebagai proses “menjadi versi terbaik dari diri sendiri”.
Karakteristik Aktualisasi Diri
Seseorang yang mampu melakukan aktualisasi diri bisa dilihat dari karakteristiknya. Diketahui ada beberapa karakteristik tentang self-actualization yang disepakati oleh para ahli psikologi seperti dikutip dari laman Healthline.
1. Hidup mandiriÂ
Manusia tidak menyusun kehidupan berdasarkan pendapat orang lain. Mereka mungkin tampak tidak terpengaruh oleh umpan balik sosial tapi lebih menghargai kesendirian dan tidak selalu butuh teman.
2. Lebih memandang realitas dan kebenaran
Mereka mungkin tampak lebih membumi dan berhubungan dengan kemungkinan aktual serta lebih mudah mendeteksi kepalsuan dari orang lain.
3. Merasa nyaman tidak mengetahui banyak halÂ
Mereka tidak keberatan jika tidak mengetahui apa yang akan terjadi di waktu masa mendatang.
4. Memiliki selera humor yang baikÂ
Mereka dapat menertawakan diri sendiri ketika melakukan kesalahan dan membantu orang lain melihat humor dalam situasi yang menantang.
5. Memiliki persahabatan yang bermakna
Cenderung membangun hubungan jangka panjang dengan beberapa orang daripada persahabatan biasa dengan banyak orang.
6. Kreatif
Beberapa orang yang mengaktualisasikan diri mungkin memiliki bakat untuk melihat masalah dengan cara baru atau berpikir dengan cara yang berbeda dari orang lain. Mereka mungkin hanya kekurangan hambatan, karakteristik lain yang bersifat spontan.
7. Fokus pada hal-hal yang lebih besar daripada diri sendiriÂ
Mereka cenderung melihat gambaran besar daripada hanya mempertimbangkan hidup mereka sendiri, dan mungkin mendedikasikan hidupnya untuk misi, tujuan, atau tujuan yang lebih dalam.
8. Memiliki rasa keadilan
Mereka memiliki belas kasih dan kepedulian terhadap semua orang, dan bekerja untuk mencegah tindakan ketidakadilan atau perilaku tidak etis.
Baca Juga:Â Potensi Diri: Pengertian, Contoh dan Cara Mengembangkannya
Mengapa Seseorang Butuh Aktualisasi Diri?
Masih menurut teori Maslow, disebutkan bahwa semua manusia memiliki kebutuhan instingtif untuk mendorong mereka bertumbuh dan berkembang. Selain itu, manusia juga memiliki keinginan untuk mengaktualisasi diri, mengembangkan potensi yang ada dan sebaik mungkin.
Lalu bagaimana potensi bisa bertumbuh dan aktualisasi diri bisa diraih? Semua itu bergantung kepada kekuatan individu dan lingkungan sosial yang bisa memajukan atau justru menghambat mereka.
Aktualisasi diri dibutuhkan agar setiap manusia bisa mengetahui apa saja hal-hal yang terbaik untuk diri sendiri, daripada memaksakan kemauan akan sesuatu yang tidak bisa dicapai.
Self actualization itu penting karena dari sana Anda dapat mencari tahu bagaimana cara terbaik untuk memanfaatkan kemampuan diri kita, kemudian mengambil langkah untuk mencapai hal itu.
Baca Juga:Â Kebutuhan Manusia: Pengertian, Jenis dan Faktor yang Mempengaruhi
Cara Mengembangkan Aktualisasi Diri
Ada beberapa cara untuk mengembangkan aktualisasi diri yang bisa Anda lakukan. Terlebih self-actualization berhubungan erat dengan kesehatan mental positif, sehingga kenapa penting untuk mencapainya.
Ini dia cara mengembangkannya di tempat kerja:
- Belajar menerima diri sendiri terutama terhadap hal-hal yang tidak diketahui dalam hidup sehingga Anda bisa merasa lebih nyaman.
- Kenali diri Anda sendiri karena aktualisasi diri adalah ketika Anda mampu mengidentifikasi diri Anda yang sebenarnya.
- Cobalah untuk merasa nyaman dengan lingkungan sekitar. Sebab, hubungan Anda dengan teman, keluarga, dan rekan kerja punya peran penting dalam hidup Anda.
- Bersikap jujur terhadap diri sendiri merupakan salah satu bentuk tanggung jawab. Setiap kali orang bertanggung jawab, ini adalah bentuk aktualisasi diri.
- Mengembangkan rasa belas kasih dan berempati dengan orang yang berbeda dari Anda. Hal ini membuat Anda belajar tentang orang yang memiliki pengalaman hidup berbeda dari Anda.
Itulah pembahasan mengenai aktualisasi diri. Aktualisasi diri bukan sebagai tujuan untuk semuanya, dan tidak bisa diukur sama rata karena setiap orang punya jalan berbeda. Terdapat beberapa cara juga untuk mengembangkan aktualisasi tersebut.
Semoga bermanfaat.