Dalam era transformasi digital, implementasi AI-based coaching menjadi kunci sukses perusahaan yang progresif.Â
Melibatkan teknologi canggih, AI-based coaching membuka pintu peluang untuk meningkatkan produktivitas, kepemimpinan, dan perkembangan profesional karyawan.Â
Dengan menyelaraskan kecerdasan buatan dengan kebutuhan bisnis, perusahaan dapat mengoptimalkan potensi individu dan tim, menciptakan lingkungan kerja yang inovatif dan adaptif.Â
Mari kita telusuri lebih jauh mengenai manfaat dan dampak positif yang dapat dihasilkan melalui penerapan AI-based coaching di lingkungan bisnis. Simak artikel LinovHR berikut ini untuk informasi lebih lanjut!
Mengenal AI-Based Coaching
AI-Based Coaching adalah pemanfaatan kecerdasan buatan untuk mendukung, memperkuat, melengkapi, atau bahkan mengambil peran dalam hubungan coaching.Â
Secara lebih teknis, GraĂźmann and Schermuly (2020) mendefinisikan AI dalam coaching sebagai proses sistematis dengan bantuan mesin untuk mendukung klien menetapkan tujuan profesional dan merancang solusi guna mencapainya.
Dengan terus berkembangnya aplikasi AI (Artificial Intelligence) di bidang SDM, muncul pula tantangan terkait bias, kurangnya transparansi, dan etika.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi kita untuk memahami berbagai cara penggunaan AI dalam SDM agar dapat mengoptimalkannya secara efektif dan etis.
Jenis-jenis AI-Based Coaching
Dalam dunia coaching, berbagai jenis AI-Based Coaching menjadi semakin penting, membuka peluang baru untuk pengembangan pribadi. Berikut tiga pendekatan utamanya:
1. AI-Supported Coaching
AI-supported coaching merupakan jenis AI-based coaching di mana seorang coach memanfaatkan kecerdasan buatan dalam menyusun rencana mentorship dengan para mentee.
Dengan artificial intelligence, seorang coach dapat memperoleh berbagai insight untuk membuat program mentoring berjalan dengan efektif.
Misalnya, kebutuhan coaching yang harus dipersiapkan, metode yang dapat diimplementasi, dan lain sebagainya.
2. AI-Augmented Coaching
Pada jenis ini, AI berperan dalam menjembatani interaksi antara seorang coach dengan mentee. Dengan kata lain, selama proses mentoring, mentee akan berinteraksi dengan coach dan juga teknologi AI yang digunakan oleh para coach.
Dalam hal ini, AI dapat memandu pengembangan progres mentoring agar lebih efektif serta membantu proses pembinaan berlanjut setelah sesi tatap muka.
Misalnya, seorang coachee bertemu dengan pelatihnya sebulan sekali selama 90 menit.Â
Di sela-sela itu, mereka melakukan mentoring dengan memanfaatkan teknologi seperti Learning Management System (LMS) seperti yang ditawarkan oleh LinovHR.
Dengan LMS, seorang coach dapat mengunggah materi atau konten pembelajaran yang kemudian bisa diakses oleh karyawan.
3. AI-as-The-Coach
AI-as-the-coach adalah praktik di mana AI menjadi coach satu-satunya dan para mentee hanya berinteraksi dengan AI.Â
Banyak ahli meyakini pendekatan “AI-as-the-coach” akan semakin umum di masa depan dengan kemajuan alat AI yang memiliki kemampuan bahasa yang lebih canggih.Â
Meskipun demikian, penelitian tentang efektivitas dan etika “AI-as-the-coach” tanpa pengawasan manusia masih belum sepenuhnya terkonfirmasi.Â
Manfaat AI-Based Coaching
Dengan semakin berkembangnya AI-based coaching, perusahaan dan individu dapat merasakan sejumlah manfaat yang signifikan dalam dunia pengembangan diri.Â
Penggunaan kecerdasan buatan dapat meningkatkan mutu sesi coaching sehingga kegiatan mentoring berjalan lebih efektif.Â
Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai manfaat AI dalam aktivitas coaching lainnya:
1. Meningkatkan Kualitas Sesi Coaching
Implementasi kecerdasan buatan memungkinkan analisis mendalam terhadap data partisipan, sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih tajam untuk menyesuaikan strategi coaching secara lebih spesifik.
Penggunaan AI berkontribusi pada peningkatan kualitas keseluruhan dari setiap sesi coaching.
2. Pendekatan Berbasis Data
AI-based coaching memberikan pendekatan yang didukung data, memungkinkan evaluasi objektif atas kemajuan dan hasil coaching.Â
Hal ini membantu meminimalkan ketidakpastian dan meningkatkan keputusan coaching.
3. Memungkinkan Coaching Berkelanjutan
AI-based coaching dapat terintegrasi secara lebih efektif dengan alur kerja dan kehidupan sehari-hari para mentee, yang dalam hal ini bisa merupakan karyawan.
Hal ini akan memberikan pembelajaran yang berkelanjutan dan relevan bagi para karyawan.
4. Memiliki Skalabilitas yang Lebih Besar
Dengan model yang lebih mudah diterapkan secara luas, AI-based coaching memungkinkan skalabilitas yang lebih tinggi dibandingkan metode coaching tradisional.
Artinya, metode coaching dengan pendekatan kecerdasan buatan memenuhi kebutuhan coaching dalam skala yang lebih besar tanpa mengorbankan kualitas.
5. Lebih Mudah Diakses
Dengan keberlanjutan dan skalabilitas yang ditingkatkan, AI-based coaching memberikan akses yang lebih mudah kepada individu yang mencari pelayanan coaching berkualitas, tanpa terbatas geografis dan finansial.
Baca Juga: Sering Denger Apa Sih Itu Coach Clinic?
Kekurangan AI-Based Coaching
Penting untuk memahami beberapa kekurangan yang mungkin timbul dalam penerapan AI-based coaching.Â
Berikut adalah beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan terkait dengan penggunaan AI-based coaching:
- Penggunaan kecerdasan buatan dalam kegiatan coaching berpotensi mengaburkan peran coach. Karenanya dibutuhkan kejelasan peran antara pelatih, AI, dan para mentee untuk menghindari konflik.
- Pemanfaat AI dalam jangka panjang juga berisiko membuat mentee terlalu bergantung pada teknologi sehingga sulit menjadi mandiri.
- Efektivitas dan efisiensi metode coaching berbasis AI masih belum teruji dan terbukti secara saintifik.
- Untuk jenis AI-as-The-Coach, kurangnya pengawasan dapat membuat mentee kebingungan jika memiliki permasalahan tertentu yang tak bisa diselesaikan dengan AI.
- AI juga belum bisa menangani tantangan yang lebih kompleksÂ
Hal yang Harus Diperhatikan HR dalam AI-Based Coaching
Dalam mengintegrasikan AI-based coaching, fungsi HR memegang peran penting untuk memastikan kesuksesan implementasi.Â
Sejumlah aspek perlu diperhatikan dengan seksama agar teknologi ini dapat memberikan manfaat optimal sesuai dengan tujuan organisasi.Â
Berikut adalah hal yang harus diperhatikan oleh HR:
1. Definisikan dengan Jelas Tujuan dan Ruang Lingkup Coaching
Penting bagi HR untuk dengan teliti mendefinisikan tujuan coaching yang diinginkan dan ruang lingkup yang relevan dengan kebutuhan organisasi.Â
Hal ini mencakup identifikasi target pengembangan karyawan, peningkatan kinerja, atau pengembangan kepemimpinan.Â
Dengan definisi yang jelas, HR dapat memastikan bahwa implementasi AI-based coaching sesuai dengan arah strategis perusahaan.
2. Perhatikan Kompleksitas dan Potensi Risiko Kerugian
Sebelum mengimplementasi AI-based coaching, HR harus mempertimbangkan kompleksitas teknologi yang terlibat dan potensi risiko kerugian, baik dari segi privasi data maupun dampak psikologis pada karyawan.Â
Mengidentifikasi potensi risiko ini memungkinkan HR untuk merancang langkah-langkah mitigasi yang sesuai dan menjaga keamanan serta kesejahteraan karyawan.
3. Pastikan Teknologi Coaching Tepat
HR perlu memastikan bahwa teknologi yang digunakan dalam kegiatan coaching yang digunakan memiliki reputasi baik dan diakui dalam industri.Â
Transparansi terkait dengan jenis data yang digunakan dan bagaimana data tersebut dikelola harus dijelaskan dengan jelas kepada karyawan.Â
Ini akan membangun kepercayaan dan menjaga privasi serta keamanan informasi karyawan.
4. Pahami bahwa Kecerdasan Buatan Hanya Pelengkap
AI-based coaching seharusnya tidak menggantikan sepenuhnya kegiatan pengembangan karyawan yang sudah ada.Â
Sebaliknya, HR harus melihatnya sebagai pelengkap yang dapat meningkatkan keberhasilan strategi pengembangan karyawan yang sudah ada.
Integrasi yang bijaksana akan memastikan bahwa AI-based coaching memberikan kontribusi maksimal pada upaya pengembangan karyawan dan tujuan jangka panjang organisasi.
Kembangkan Karyawan dengan Talent Management System LinovHR
Coaching berbasis kecerdasan buatan merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan potensi karyawan. Tujuannya tidak lain untuk mendorong kinerja optimal pada karyawan sehingga target perusahaan bisa tercapai dengan efektif.
Penting bagi tim HR dan manajerial perusahaan untuk memastikan bahwa setiap strategi yang diimplementasikan sesuai dengan tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai hal ini, perusahaan memerlukan dukungan penuh dari teknologi terpercaya, seperti Talent Management System LinovHR.
Talent Management System LinovHR adalah perangkat lunak manajemen karyawan yang komprehensif. Dalam satu aplikasi terintegrasi, perusahaan dapat merancang strategi manajemen talenta secara berkelanjutan.
Proses dimulai dari perencanaan rekrutmen dengan menggunakan modul Recruitment Management, kemudian dilanjutkan dengan analisis kompetensi dan kesenjangan karyawan melalui modul Competency Management.
Manajemen kinerja karyawan dapat dipantau melalui modul Performance Management, dan hasil kinerja tersebut dapat menjadi dorongan untuk merancang strategi lebih lanjut.
Talent Management System LinovHR juga mendukung perusahaan dalam memberikan pelatihan berkelanjutan kepada karyawan melalui modul LMS.
Jangan tunggu lagi! Segera ajukan demonstrasi gratis sekarang juga dan nikmati penawaran spesial! Rasakan dampaknya untuk kemajuan bisnis Anda!
Kembangkan potensi karyawan Anda dengan LinovHR, karena masa depan produktivitas dan keberhasilan organisasi berada di tangan Anda!