Activity Based Costing: Definisi, Komponen, Rumus, dan Contoh Perhitungannya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Activity Based Costing
Isi Artikel

Setiap perusahaan pasti memiliki pengeluaran sehingga perusahaan perlu memiliki strategi bisnis. Salah satu strategi bisnis yang harus diperhatikan adalah menentukan harga pokok penjualan produk (HPP) yang akurat.

Harga pokok penjualan tidak lepas dari berbagai biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi produk tersebut.

Salah satu metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan produk adalah Activity Based Costing (ABC).

Salah satu hal yang dapat membuat produk tetap eksis di pasar adalah harga produk. Harga pokok penjualan produk mampu menjadi daya tarik minat konsumen selain kualitas dan design.

Meskipun telah melakukan promosi dengan giat, jika perusahaan menjual produk dengan harga yang terlalu mahal maka akan sedikit pembeli yang mau membeli produk.

Sebaliknya jika produk terlalu murah maka ada kemungkinan bahwa pendapatan akan sulit membuat modal  kembali. 

 

 

Pengertian Activity Based Costing

Activity based costing adalah salah satu metode yang bisa dilakukan untuk menghitung biaya dengan akurat.

Metode activity based costing adalah metode yang berfungsi untuk mengalokasikan semua biaya dari berbagai sumber daya yang digunakan dalam menjalankan aktivitas produksi atau menjalankan usaha jasa.

Konsep yang mendasari metode ini adalah perusahaan yang menjalankan suatu rencana maka manajemen perusahaan akan menjalankan suatu rangkaian aktivitas.

Untuk menjalankan rangkaian aktivitas tersebut dibutuhkan berbagai sumber daya seperti material, mesin, tenaga kerja, gedung dan lain-lain. Untuk mendapatkan sumber daya tersebut tentu dibutuhkan biaya. 

Metode ABC mampu digunakan untuk menentukan biaya produk secara objektif karena mampu mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat. Pada metode ABC, biaya overhead, biaya variabel dan produksi memiliki hubungan.

 

Baca Juga: Menggali Faktor dan Proses Produksi Perusahaan Manufaktur

 

Komponen Activity Based Costing

Beberapa komponen utama dalam metode ABC meliputi:

 

  1. Activities

Aktivitas adalah tugas-tugas yang dilakukan dalam proses produksi atau penyediaan layanan.

Contohnya adalah pengaturan mesin, pengiriman barang, pemeriksaan kualitas, pemeliharaan peralatan, dan lain sebagainya. Setiap aktivitas memiliki biaya terkait yang perlu diidentifikasi.

 

  1. Activity Cost Pool

Pembiayaan aktivitas adalah tempat pengumpulan biaya yang terkait dengan aktivitas tertentu.

Contohnya, biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya overhead pabrik, dan biaya administrasi yang terkait dengan aktivitas-aktivitas tersebut.

 

  1. Activity Driver

Pengendalian aktivitas adalah faktor yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan atau permintaan aktivitas dalam menghasilkan produk atau layanan.

Misalnya, jumlah waktu pengaturan mesin, jumlah pengiriman barang, atau jumlah inspeksi yang diperlukan.

 

  1. Activity Measure

Unit pengukuran aktivitas adalah metrik yang digunakan untuk mengukur penggunaan pengendalian aktivitas.

Contohnya, jam kerja, jumlah barang yang dikirim, atau jumlah inspeksi yang dilakukan.

 

  1. Cost Allocation

Pengalokasian biaya dilakukan berdasarkan penggunaan pengendalian aktivitas oleh produk atau layanan.

Dalam ABC, biaya dialokasikan secara proporsional berdasarkan tingkat penggunaan aktivitas oleh setiap produk atau layanan.

 

  1. Cost Calculation

Penghitungan biaya dilakukan dengan mengalokasikan biaya aktivitas kepada produk atau layanan berdasarkan penggunaan aktivitas oleh setiap produk atau layanan.

Hasilnya adalah biaya yang lebih akurat dan terperinci dibandingkan dengan metode tradisional seperti metode biaya langsung.

 

Fungsi Activity Based Costing

Di bawah ini adalah fungsi-fungsi utama dari ABC dalam perusahaan: 

  • Salah satu fungsi activity based costing adalah untuk membantu perusahaan dalam mengambil berbagai keputusan terkait harga pokok penjualan dan berbagai sumber daya penyusunnya.
  • Harga pokok penjualan yang dihasilkan akan akurat dan dapat bersaing dengan kompetitor lainnya
  • Activity based costing dapat membantu perusahaan dalam melakukan analisis untuk menentukan berapa jumlah produk yang harus diproduksi untuk bisa mencapai Break Even Point (BEP) secara akurat.

 

Manfaat Menghitung Activity Based Costing

Perusahaan yang menghitung ABC mendapatkan beberapa manfaat tertentu, yaitu:

 

Mudah Mengambil Keputusan

Menghitung menggunakan metode activity based costing dapat membuat perusahaan lebih mudah dalam mengambil keputusan.

Ketika menghitung menggunakan metode ABC, hal-hal yang menjadi komponen biaya ditulis dengan lengkap sehingga hitungan dapat dilihat secara rinci.

Jika perhitungan sajikan secara rinci maka keputusan akan diambil dengan yakin sehingga tidak perlu waktu yang lama dalam mengambil keputusan. 

 

Meningkatkan Persaingan dengan Kompetitor

Dengan menggunakan metode ABC untuk menentukan harga, perusahaanakan mudah bersaing dengan kompetitor.

Harga yang dipakai tidak jauh dari harga kompetitor sehingga konsumen tidak akan meragukan produk atau layanan yang serupa.

 

Pengawasan dan Evaluasi

Perhitungan menggunakan metode ABC disajikan secara rinci dan jelas sehingga mudah dalam mengoreksi. Jika ada hal yang salah dalam perhitungan, maka bisa diperbaiki dengan mudah.

Hal ini akan berpengaruh terhadap laporan keuangan yang nantinya akan dibuat. 

 

Mengambangkan Produk lebih Mudah

Analisis biaya yang telah didapatkan dari hasil perhitungan ABC dapat digunakan oleh perusahaan dalam melakukan rekayasa ulang pada proses produksi.

Rekayasa ulang tersebut bisa berkaitan untuk mengembangkan kualitas produk.

 

Baca Juga: Mengenal Quality Assurance dalam Produksi Perusahaan

 

Rumus Activity Based Costing

Tujuan utama menggunakan rumus activity based costing adalah memperoleh harga produk setiap unit.

Oleh sebab itu, untuk mendapatkan biaya harga per unit, dilakukan penjumlahan total biaya utama dengan total biaya overhead. Selanjutnya bagi dengan jumlah unit yang diproduksi.

 

Total biaya utama = Biaya utama x volume produksi

Total biaya overhead = Biaya overhead x volume produksi

Harga per unit = (Total Biaya Utama + Total Biaya Over Head) Jumlah unit yang di produksi

= Biaya utama x Volume produksi + (Biaya Over Head x Volume Produksi) Jumlah unit yang di produksi

 

Contoh Activity Based Costing

Berikut adalah contoh kasus pembuatan sepatu dan sandal agar memudahkan pemahaman mengenai perhitungan metode ABC:

 

Tabel 1 Data Keuangan Setiap Produk

Variabel Sepatu Sandal Satuan
Volume produksi 1.000 2.000 Unit
Harga Jual 20.000 20.000 Rupiah
Biaya Utama 10.000 5.000 Rupiah
Jam Kerja Langsung 500 1.000 Jam

 

 

Tabel 2 Aktivitas dan Biaya yang Dianggarkan

Aktivitas Anggaran Satuan
Rekayasa 100.000 Rupiah/jam
Set up 500.000 Rupiah/jam
Mesin 2.000.000 Rupiah/jam
Packaging 200.000 Unit

 

Tabel 3 Biaya Aktivitas Sesungguhnya

Aktivitas Sepatu Sandal  Jumlah Satuan
Rekayasa 35.000 15.000 50.000 Rupiah
Set up 50.000 50.000 100.000 Rupiah
Mesin 250.000 150.000 400.000 Rupiah
Packaging 50.000 50.000 100.000 Rupiah

 

Keterangan:

Jumlah = Sepatu + Sandal

Jumlah rekayasa = 35.000 + 15.000 = 50.000

Jumlah set up = 50.000 + 50.000 = 100.000

Jumlah mesin = 250.000 + 150.000 = 400 .000

Jumlah packaging = 50.000 + 50.000 = 100.000

 

Tabel 4 Biaya Over Head (OH) produk sepatu

Aktivitas Tarif (Rp) Jumlah (Rp) Total biaya OH (Rp) Biaya OH/Unit (Rp/OH)
Rekayasa 2 35.000 70.000 2
Set up 5 50.000 250.000 5
Mesin 50 250.000 12.500.000 50
Packaging 2 50.000 100.000 2
Total 12.920.000 59

 

Keterangan:

Total biaya OH = Tarif x Jumlah

Tarif OH rekayasa = 2 x 35.000 = 70.000

Tarif OH setup = 5 x 50.000 = 250.000

Tarif OH mesin = 50 x 250.000 = 12.500.000

Jumlah OH packaging = 2 x 50.000 = 100.000

 

Biaya OH/Unit = Total Biaya : OH Jumlah

Biaya OH/Unit rekayasa = 70.000 : 35.000 = 2

Biaya OH/Unit set up = 250.000 : 50.000 = 5

Biaya OH/Unit mesin =12.500.000 : 250.000 = 50

Biaya OH/Unit packaging = 100.000 : 50.000 = 2 

 

Total pada Total biaya OH = total biaya OH rekayasa + total biaya OH set up + total biaya OH mesin + total biaya OH packaging

= 70.000 + 250.000 + 12.500.000 + 100.000

= 12.920.000

 

Total pada Biaya OH/Unit = total biaya OH setiap unit rekayasa + total biaya OH setiap unit set up + total biaya OH setiap unit mesin + total biaya OH setiap unit packaging

= 2 + 5 + 50 + 2

= 59

 

Tabel 5 Biaya Over Head (OH) produk sandal

Aktivitas Tarif (Rp) Jumlah (Rp) Total biaya OH (Rp) Biaya OH/Unit (Rp/OH)
Rekayasa 2 15.000 30.000 2
Set up 5 50.000 250.000 5
Mesin 50 150.000 7.500.000 50
Packaging 2 50.000 100.000 2
Total 7.880.000 59

 

Total biaya OH = Tarif x Jumlah

Total biaya OH rekayasa = 2 x 15.000 = 30.000

Total biaya OH set up = 5 x 50.000 = 250.000

Total biaya OH mesin = 50 x 150.000 = 7.500.000

Total biaya OH packaging = 2 x 50.000 = 100.000

 

Biaya OH/Unit = Total Buaya : OH Jumlah

Biaya OH/Unit rekayasa = 30.000 : 15.000 = 2

Biaya OH/Unit set up = 250.000 : 50.000 = 5

Biaya OH/Unit mesin = 7.500.000 : 150.000 = 50

Biaya OH/Unit packaging = 100.000 : 50.000 = 2

 

Total pada Total biaya OH = total biaya OH rekayasa + total biaya OH set up + total biaya OH mesin + total biaya OH packaging

= 30.000 + 250.000 + 7.500.000 + 100.000

= 7.880.000

 

Total pada Biaya OH / Unit = total biaya OH setiap unit rekayasa+ total biaya OH setiap unit set up + total biaya OH setiap unit mesin + total biaya OH setiap unit packaging

= 2 + 5 + 50 + 2

= 59

 

Tabel 6 Biaya per unit dengan metode Activity Based Costing

Keterangan Sepatu Sandal Satuan
Total Biaya Utama 10.000.000 10.000.000 Rupiah
Total Biaya OH 59.000 118.000 Rupiah
Jumlah 10.059.000 10.118.000 Rupiah
Unit Produksi 1000 2.000 Unit
Harga per unit 10.059 5.059 Rupiah/Unit

Keterangan: 

Jumlah Sepatu = total biaya utama sepatu + total biaya OH sepatu 

= 100.000.000 + 59.000 = 10.059.000

 

Jumlah Sandal = total biaya utama sandal + total biaya OH sandal 

= 10.000.000 + 118.000 = 10.118.000

 

Harga per unit sepatu = Unit produksi sepatu / Jumlah sepatu

=10.059.000 / 1.000 = 10.059

Harga per unit sandal = 10.118.000 : 2.000 = 5.059

 

Dari perhitungan Tabel 6 dapat dilihat bahwa harga setiap unit sepatu adalah Rp10.059 dan harga sandal Rp5.059 setiap unit.

Namun, apabila harga yang tertera belum termasuk dengan keuntungan yang ingin dicapai, komponen keuntungan tersebut bisa ditambah pada harga per unit.

 

Mudah bukan menghitung activity based costing? Semoga dapat membantu dan menambah pengetahuan Anda!

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru