Apakah Anda pernah mendengar istilah active learning? Metode pembelajaran ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang menekankan daya kreativitas pada proses pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran, para peserta didik perlu melakukan sesuatu berdasarkan informasi yang diperoleh pada saat pembelajaran. Oleh sebab itu, metode active learning membuat peserta didik lebih aktif dalam melakukan pembelajaran.
Di dalam konteks pekerjaan, perusahaan yang membuat sebuah program pelatihan untuk karyawan juga bisa menerapkan active learning sebagai metode untuk meningkatkan keterlibatan karyawan. Sehingga, karyawan dapat memahami materi pelatihan dengan lebih baik dan mampu meningkatkan kemampuannya.
Untuk itu, artikel dari LinovHR berikut ini akan menjelaskan mengenai cara menerapkan active learning dalam program pelatihan karyawan di perusahaan. Simak artikel selengkapnya berikut ini ya!
Pengertian Active Learning
Active learning adalah sebuah metode pembelajaran yang menekankan para peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Metode ini memiliki tujuan agar para peserta didik bisa memahami inti dari materi pembelajaran yang diberikan serta dapat mengaplikasikan materi tersebut di kehidupan nyata.
Dengan active learning, para pengajar bisa membantu peserta didik untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran secara nyata, bukan hanya sekedar teori saja.
Selain itu, metode pembelajaran ini memungkinkan para pengajar tidak terlalu aktif dalam proses belajar mengajar.
Pengajar hanya bertugas untuk memfasilitasi peserta didik untuk merangsang daya kreativitas dan keaktifan mereka. Oleh sebab itu, peserta didik perlu aktif di dalam proses belajar mengajar.
Baca Juga: Learning Journey: Manfaat dan Cara Membuat bagi Perusahaan
Manfaat Active Learning
Setelah mengetahui pengertian active learning, maka selanjutnya Anda perlu mengetahui mengenai manfaat dan keuntungannya.
Adapun manfaat dari active learning adalah sebagai berikut:
- Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memproses materi pembelajaran melalui, menulis, berbicara, berpikir dan memecahkan masalah dengan studi kasus.
- Menerapkan pengetahuan baru untuk membantu peserta didik dalam mengorganisir pengetahuan mereka.
- Menerima umpan balik dan segera membantu peserta didik untuk memperbaiki logical fallacy dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pembelajaran.
- Meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar hal yang baru.
- Menambah jaringan dan koneksi bagi para peserta didik.
- Pengajar dapat memperoleh lebih banyak wawasan tentang pemikiran peserta didik dengan mengamati dan berkomunikasi dengan peserta didik pada saat mereka belajar.
- Mengetahui bagaimana peserta didik memahami materi, dan membantu pengajar menargetkan pengajaran mereka di materi selanjutnya.
Karakteristik Active Learning
Terdapat beberapa karakteristik dalam active learning, berikut di antaranya:
- Proses belajar mengajar akan ditekankan pada pengembangan keterampilan secara analitis serta pemikiran kritis terhadap permasalahan yang sedang dibahas.
- Peserta didik mengerjakan sesuatu hal yang berhubungan dengan materi pembelajaran.
- Proses pembelajaran akan berfokus pada eksplorasi nilai dan sikap yang berkaitan langsung dengan materi pembelajaran.
- Peserta didik harus bisa berpikir secara kritis, melakukan analisis, dan membuat evaluasi dalam proses belajar mengajar.
- Umpan balik atau feedback yang diberikan kepada peserta didik akan lebih cepat. Sehingga, peserta didik mengetahui kelebihan dan kekurangannya pada saat proses pembelajaran.
Prinsip Active Learning
Adapun prinsip active learning adalah sebagai berikut:
- Proses belajar mengajar akan sering melibatkan pembentukan makna secara aktif oleh peserta didik. Proses ini akan menghubungkan informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik dengan informasi yang mereka ketahui sebelumnya.
- Peserta didik akan belajar mengenai sebuah fakta. Sebab, fakta akan menjelaskan mengapa peserta didik bisa memahami fakta di lapangan dan menganalisisnya dengan materi yang sedang dibahas.
- Proses belajar mengajar akan berfokus pada tujuan tertentu.Â
- Proses belajar mengajar akan melatih para peserta didik untuk bisa bekerja sama dengan baik.
- Peserta didik harus bisa memahami dan menjelaskan kembali materi yang sudah dijelaskan selama proses pembelajaran.
Baca Juga: Collaborative Learning: Pengertian, Contoh dan Manfaatnya di Tempat Kerja
Cara Menerapkan Active Learning dalam Pelatihan Karyawan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, metode active learning akan diimplementasikan dengan cara diskusi, studi kasus, pemecahan masalah, dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja akan membuat peserta didik untuk aktif dalam proses belajar mengajar.
Untuk itu, berikut adalah cara menerapkan active learning dalam pelatihan karyawan, antara lain:
- Mengenali seluruh metode active learning dengan baik agar bisa mengaplikasikannya sesuai dengan kebutuhan karyawan.
- Memanfaatkan teknologi untuk memudahkan karyawan dalam program pelatihan karyawan.
- Instruktur bisa memilih satu atau dua teknik pengajaran, kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
- Membuat program pelatihan karyawan dengan cara yang menarik, agar karyawan tidak cepat merasa bosan dalam proses pelatihan.
- Menetapkan peraturan yang wajib dipenuhi oleh karyawan agar karyawan dapat lebih fokus selama proses pelatihan.
- Mengenalkan beberapa kegiatan pembelajaran serta manfaat dari pembelajaran tersebut.
- Membuat FGD (focus group discussion).
- Memberikan tugas diskusi kepada para karyawan untuk memecahkan sebuah masalah dan diberikan batasan waktu.
- Membuat aktivitas tanya-jawab dalam memecahkan sebuah masalah.
- Melakukan analisis dan evaluasi terhadap program pelatihan karyawan.
Baca Juga:Â Active Learning dan Cara Menerapkannya dalam Pelatihan Karyawan
Terapkan Active Learning dalam Pelatihan dengan LMS LinovHR
Active learning adalah salah satu metode dalam proses belajar mengajar yang menuntut peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran. Metode ini akan menekankan peserta didik untuk melakukan kegiatan diskusi dalam memecahkan sebuah masalah.
Metode ini juga bisa diterapkan di perusahaan yang sedang membuat program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian karyawan. Metode ini bisa membuat karyawan lebih aktif dalam program pelatihan.
Namun, metode active learning saja tidak cukup untuk membuat karyawan aktif selama program pelatihan, karyawan juga membutuhkan fasilitas yang baik agar menunjang program pelatihan menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan software Learning Management System dari LinovHR.
Dengan menggunakan Learning Management System LinovHR, perusahaan dapat mendigitalisasi seluruh proses pelatihan karyawan, mulai dari tahap perencanaan, implementasi hingga tahap evaluasi. Hal ini dikarenakan software Learning Management System LinovHR memiliki fitur yang sangat lengkap.
Penggunaan Learning Management System LinovHR mampu menjawab seluruh tantangan dan hambatan yang seringkali ditemui oleh perusahaan pada saat menyelenggarakan program pelatihan karyawan.
Menggunakan fitur Quiz, pelatihan bisa dibuat menjadi lebih aktif lewat pemberian ujian atau kuis kepada karyawan. Dengan demikian, karyawan yang menjadi peserta pelatihan dapat lebih memahami materi yang dipelajari.
Untuk itu, tunggu apa lagi? Gunakan Learning Management System dari Software HRIS LinovHR sekarang juga!