Apa Itu Accrual Leave dan Apa Pentingnya?

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

accrual leave
Isi Artikel

Pentingnya manajemen cuti yang efektif dalam suatu perusahaan tidak bisa diabaikan dalam saat ini. Seperti yang kita ketahui bersama, cuti merupakan hak seorang karyawan.

Maka, ketika perusahaan tidak mampu mengelolanya dengan baik, artinya perusahaan mengabaikan hak karyawan. Accrual leave adalah salah metode yang belakangan banyak diadopsi perusahaan untuk dapat mengelola cuti karyawan menjadi lebih baik.

Apakah Anda pernah mendengar istilah ini sebelumnya? Jika belum, artikel LinovHR ini akan secara mendalam membahas pengertian sampai dengan jenisnya. Simak di sini!

 

Apa Itu Accrual Leave?

Accrual leave adalah jenis cuti yang memungkinkan karyawan untuk mengakumulasi dan menyimpan cuti yang tidak terpakai pada satu tahun ke tahun berikutnya.

Cuti akrual ini biasanya digunakan dalam kebijakan cuti berbayar (PTO) atau kebijakan liburan. Dengan kebijakan cuti ini, karyawan mengumpulkan sejumlah hari atau jam cuti mereka pada periode penggajian.

Cuti ini kemudian dapat digunakan kapan saja, tergantung pada persetujuan perusahaan.

Jumlah cuti yang dapat diperoleh bergantung pada kebijakan cuti perusahaan. Mulai dari faktor-faktor seperti masa kerja, posisi dalam perusahaan, dan standar industri.

Kebijakan cuti ini dianggap bagus dan baik untuk mendorong karyawan mengambil cuti yang mereka inginkan tanpa takut khawatir kehilangan cuti mereka.

 

Perbedaan Cuti Tahunan dengan Accrual Leave

Cuti akrual dan cuti tahunan adalah dua hal yang berbeda walaupun keduanya memiliki tujuan yang sama pada penggunaanya.

Accrual leave umumnya digunakan untuk membayar upah lembur, sedangkan annual leave digunakan untuk membayar liburan tahun.

Selain itu, perbedaan dari kedua jenis cuti adalah pada letak pelaksanaannya. Pada cuti akrual, cuti harus dilakukan dalam satu kali pembayaran sekaligus pada setiap akhir tahun.

Sedangkan cuti tahunan dapat digunakan sesuai kebutuhan sepanjang tahun.

Dalam beberapa kasus, kedua jenis cuti ini dapat digunakan sekaligus. Misalnya, menggunakan accrual leave untuk menutupi jam lembur dan mengambil cuti tahunan di akhir tahun untuk waktu istirahat tambahan.

 

Cara Menghitung Accrual Leave

Untuk dapat menghitung cuti akrual, pertama Anda harus menentukan lebih dulu berapa banyak cuti yang bisa didapatkan karyawan dalam satu tahun.

Kemudian, perusahaan juga perlu memutuskan tingkat akrual seperti apa yang akan digunakan, apakah itu tahunan, bulanan, dua bulan, harian, atau berdasarkan jam kerja.

 

1. Tahunan

Perhitungan akrual tahunan mencakup pemberian seluruh waktu cuti pada awal tahun.

Ketika karyawan mengambil cuti, maka cuti tersebut akan dikurangkan dari jumlah total jam kerja yang dapat mereka peroleh. Karyawan dapat meneruskan cuti yang tidak terpakai sebelum tahun berikutnya.

Dalam hal ini, karyawan dapat mengambil cuti tanpa menunggu satu tahun penuh. Meskipun cukup efektif untuk memotivasi dan mempertahankan karyawan berpengalaman, metode ini jarang digunakan.

Hal ini karena kebanyakan pemberi kerja lebih suka memberikan karyawan kesempatan untuk mengambil cuti dengan tidak menunggu setahun penuh.

 

2. Harian

Akrual harian melibatkan pembagian total cuti berbayar yang dapat diperoleh oleh karyawan dalam setahun dengan jumlah hari kerja dalam satu tahun (260 hari). 

Contohnya, jika seorang karyawan berhak atas 80 jam cuti berbayar, hasilnya dibagi dengan 260. 

Metode ini cocok untuk karyawan paruh waktu, namun mungkin kurang sesuai untuk mereka yang bekerja shift kurang dari delapan jam. 

 

3. Perjam

Perhitungan akrual per jam memberikan fleksibilitas dengan tetap menawarkan jumlah waktu cuti yang ditentukan sebelumnya untuk tahun tersebut, sambil memperhitungkan jam kerja yang bervariasi. 

Meskipun metode perhitungan ini mungkin tidak dijamin, angka tersebut tetap menjadi faktor dalam perhitungan keseluruhan. 

Metode ini sangat cocok untuk karyawan paruh waktu dengan jadwal kerja yang bervariasi.

Hal ini akan membantu memastikan bahwa waktu liburan mereka secara akurat mencerminkan jam kerja mereka untuk perusahaan.

 

Baca Juga: Kenali Jenis Cuti Karyawan yang Umum Diberikan

 

Jenis-jenis Accrual Leave

Di dalam penerapannya, terdapat beberapa jenis cuti yang bisa dimasukkan ke dalam cuti akrual. Jenis-jenis cuti ini akan menentukan bagaimana karyawan mendapatkan cuti mereka. Berikut ini beberapa jenis cuti akrual.

 

1. Cuti Sakit

Cuti sakit adalah jenis cuti yang diberikan kepada karyawan untuk saat kondisi kesehatan tidak memadai, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.

Perusahaan dapat memberikan opsi cuti sakit yang berbayar atau tidak berbayar. Ketika karyawan sakit berkepanjangan ini, perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan PHK.

 

2. Cuti Berkabung

Selanjutnya, karyawan biasa mengambil cuti saat berduka atas kehilangan orang yang dicintai.

Meskipun tidak diwajibkan oleh hukum, sebagian besar perusahaan memilih untuk memasukkan jenis cuti ini ke dalam cuti berbayar.

 

3. Cuti Ketidakhadiran

Cuti ketidakhadiran adalah jenis cuti yang memberikan karyawan kemampuan untuk mengambil cuti tanpa membahayakan status gaji mereka.

Jenis cuti ini mencakup berbagai kategori, seperti yang telah disebutkan di atas, memberikan fleksibilitas dalam mengatasi kebutuhan pribadi dan profesional.

 

4. Paid Time Off (PTO)

Accrual leave juga mencakup Paid Time Off (PTO), yang memberikan karyawan waktu cuti yang dibayar. 

Selain cuti berbayar, PTO juga mencakup cuti pribadi, liburan, cuti bersama, dan cuti sakit yang dibayar.

 

Baca Juga: Single Parent Leave, Seperti Apa Penerapannya?

 

Lihat Sisa Cuti Lebih Mudah dengan Aplikasi Absensi LinovHR

Accrual leave merupakan suatu metode perhitungan dan akumulasi hak cuti karyawan berdasarkan periode waktu tertentu. Dengan begini, tidak ada cuti karyawan yang tidak terpakai.

Sering kali, cuti karyawan tidak digunakan dengan baik adalah karena karyawan sendiri tidak mengetahui berapa sisa kuota cuti yang mereka miliki. Hal ini sering terjadi karena tidak adanya transparansi dalam pengelolaan cuti yang dilakukan perusahaan.

Namun, ini tidak akan terjadi lagi bila perusahaan telah menyerahkan segala pengelolaan kehadiran dan cuti karyawan pada Aplikasi Absensi LinovHR.

 

Aplikasi Absensi ESS

 

Tidak hanya memiliki keunggulan dalam memfasilitasi karyawan melakukan absen, Aplikasi Absen LinovHR juga membantu dalam pengajuan dan pengelolaan cuti yang dilakukan secara mandiri oleh karyawan.

Dengan fitur Request di dalam aplikasi ini, karyawan bisa leluasa mengajukan cuti jika mereka menginginkannya tanpa perlu direpotkan dengan proses yang panjang.

Jika mereka ragu apakah masih memiliki kuota cuti tahunan, mereka bisa melihat sisa cuti lengkap dengan cuti yang telah mereka ambil.

Penggunaan Aplikasi Absens LinovHR ini bukan hanya memberikan kemudahan pada karyawan, tapi juga HR karena pengelolaan kehadiran dan cuti bisa dilakukan lebih mudah dan fleksibel.

Segera ajukan demo gratisnya sekarang dan rasakan kemudahannya!

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Artikel Terbaru