Absenteeism atau Ketidakhadiran dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang umum terjadi. Namun, jika hal tersebut dilakukan secara terus-menerus maka akan menurunkan tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, jika banyak karyawan absenteeism perusahaan harus segera melakukan tindakan.
Perusahaan perlu mengetahui penyebab dari ketidakhadiran karyawan. Biasanya, ada beberapa hal yang menyertainya. Apakah itu hal yang disengaja atau tidak. Oleh sebab itu, penting bagi Anda mengidentifikasi penyebab sebenarnya dari ketidakhadiran karyawan untuk mengetahui akar permasalahannya.
Artikel LinovHR kali ini membahas tentang absenteeism serta memberikan informasi bagaimana cara mencegah ketidakhadiran yang dapat Anda lakukan.
Mengapa Absenteeism Bisa Terjadi?
Absenteeism adalah tidak hadirnya seorang karyawan dalam bekerja sesuai waktu yang telah dijadwalkan oleh perusahaan, baik sengaja maupun tidak sengaja. Ketidakhadiran atau kemangkiran ini termasuk pula keterlambatan datang ke tempat kerja.
Ketidakhadiran akan menjadi masalah yang besar ketika hal tersebut dilakukan berulang kali sehingga berdampak tidak hanya pada karyawan tersebut, namun juga kepada perusahaan secara umum.
Absenteeism dapat terjadi disebabkan oleh berbagai alasan baik yang dapat dihindari maupun yang tidak dapat dihindari. Beberapa alasan utama dari adanya absenteeism adalah, sebagai berikut:
1. Penyakit Ringan
Penyakit memang bukan merupakan yang diinginkan oleh setiap orang. Namun, ketika karyawan mengalami penyakit, ada baiknya Anda meminta yang bersangkutan untuk memberi tahu kepada perusahaan dengan segera.
Sehingga dapat mempermudah kelola ketidakhadiran. Selain itu, atasan dapat segera merencanakan hal yang perlu dilakukan kedepannya selama karyawan tersebut tidak hadir.
Baca Juga: Bolehkah Karyawan yang Sakit-sakitan Di PHK?
2. Tempat Kerja yang Toxic
Tempat kerja yang toxic atau tidak mendukung menjadi salah satu penyebab karyawan tidak hadir atau mangkir. Adanya intimidasi dan pelecehan seperti perlakuan tidak adil, meremehkan seseorang, menyebarkan gosip, dan lainnya dapat memicu seorang karyawan untuk absenteeism dari tempat kerja.
3. Masalah Kesehatan Mental
Kesehatan mental karyawan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Pasalnya, karyawan yang mengalami depresi karena kelelahan dengan beban kerja yang berat akan lebih rentan mengalami kesehatan mental. Karyawan yang mengalami hal ini akan lebih sering melakukan bolos kerja.
4. Masalah Keluarga
Masalah keluarga juga menjadi penyebab dari absenteeism. Hal ini karena tidak mudah untuk menyelesaikan masalah keluarga sementara beban kerja yang tiap harinya terus bertambah memungkinkan seorang karyawan untuk tidak hadir dalam sementara waktu.
Baca juga: Pengertian Absence Rate dan Bagaimana Cara Menghitungnya
Cara Mengurangi Absenteeism
Tentunya bagi Anda yang bekerja di bidang manajemen sumber daya, harus mengetahui bagaimana cara mengurangi ketidakhadiran karyawan.
Sehingga perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih produktif kedepannya.
Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi absenteeism:
1. Tingkatkan Fleksibilitas Tempat Kerja
Terdapat beberapa karyawan tertentu yang sibuk dengan urusan mengasuh anak di rumah. Bahkan, mereka beberapa kali rela untuk tidak hadir demi mengurus keluarganya.
Oleh sebab itu, perusahaan dapat memberikan fleksibilitas yang cukup untuk membantu karyawan dan menekan angka ketidakhadiran.
2. Pemeriksaan Kesehatan
Mengadakan program pemeriksaan kesehatan secara berkala bisa jadi salah satu cara menurunkan angka ketidakhadiran karyawan. Anda dapat melakukan pemeriksaan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga kanker untuk membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih dini. Cara ini membantu karyawan untuk tetap sehat.
3. Pengobatan Depresi
Pengobatan depresi kepada karyawan dapat Anda gunakan sebagai salah satu cara untuk mencegah adanya absenteeism di perusahaan. Hal ini berkaitan dengan karyawan yang sering bolos atau mangkir memiliki masalah pada mentalnya sehingga mereka membutuhkan sedikit waktu untuk memulihkan keadaan.
4. Menciptakan Komitmen Bersama
Menciptakan komitmen bersama seluruh karyawan menjadi hal yang sangat bisa Anda lakukan. Hal ini bertujuan untuk membangun komitmen untuk mengurangi ketidakhadiran karyawan terlepas dari apapun potensi alasannya.
5. Monitoring Karyawan
Penting bagi Anda yang bekerja di bidang Human Resource untuk selalu memantau kinerja karyawan. Dimulai dari kehadirannya dan juga apa yang mereka kerjakan.
Umumnya monitoring karyawan memerlukan bantuan perangkat lunak (software) HRD yang terpadu.
Baca Juga:Â Â Mengulas Absen Ceklok, Apakah Masih Efektif untuk Digunakan?
Software Absensi LinovHR Memudahkan Monitoring Karyawan
Untuk memudahkan melakukan monitoring pada karyawan, Anda tentunya memerlukan sebuah software Absensi yang dapat memudahkan pekerjaan memantau kehadiran karyawan.
Dengan menggunakan software absensi, Anda dapat dengan mudah memantau kehadiran karyawan secara lebih real time.
Ada banyak fitur dalam Software absensi dari LinovHR untuk untuk membantu kelola data absensi, izin, cuti, lembur, hingga jadwal kerja yang dinamis.
Dengan fitur time attendance Anda dapat memonitor kehadiran karyawan sekaligus pekerjaan yang dilakukan per harinya. Hal ini tentu memudahkan Anda mengetahui keseharian karyawan sehingga Anda dapat menekan angka absenteeism perusahaan.
Segera jadwalkan demo Software Absensi sekarang juga dan buktikan kecanggihannya