Mengenali Red Flag di Tempat Kerja, Ciri, dan Contohnya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Mengenali Red Flag di Tempat Kerja, Ciri, dan Contohnya
Isi Artikel

Red flag adalah salah satu istilah yang saat ini sedang ramai dibicarakan oleh generasi milenial dan gen Z, terutama dalam lingkup dunia kerja.

Istilah ini sendiri mengacu pada situasi negatif dalam lingkungan pekerjaan, seperti rekan kerja dan pemimpin yang toxic, beban pekerjaan yang tidak sesuai dengan upah yang didapatkan, pemimpin yang tidak dapat menerima kesalahan dari karyawan sedikitpun, dan lain sebagainya.

Bekerja dalam lingkungan yang red flag tentu akan membuat diri Anda merasa tidak termotivasi lagi dalam melakukan pekerjaan. Bahkan, lingkungan kerja yang red flag juga bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental Anda. 

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu red flag hingga ciri-cirinya di tempat kerja, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas, ya!

Apa itu Red Flag

Red flag adalah sebuah peringatan atau indikator yang menunjukkan bahwa terdapat potensi masalah atau ancaman dalam suatu perusahaan. Dalam ruang lingkup lingkungan kerja, red flag berarti pekerjaan, rekan kerja, atau atasan yang toxic atau tidak membuat nyaman.

Lingkungan kerja yang red flag tentu merupakan hal yang ingin dihindari oleh setiap karyawan. Ini karena bekerja dalam lingkungan yang toxic hanya akan membuat diri sendiri merasa stres serta dapat memberikan dampak yang serius terhadap kesehatan mental dan kesehatan fisik seorang karyawan.

Bukan hanya itu, bekerja dalam lingkungan yang toxic juga tidak dapat membantu seorang karyawan dalam meningkatkan produktivitas serta mengembangkan karier dan skill yang dimilikinya ketika melakukan sebuah pekerjaan.

Baca Juga: Budaya Kerja yang Toxic dan Cara Mengatasinya

7 Ciri-Ciri Red Flag di Tempat Kerja

red flag adalah

Untuk mengetahui apakah lingkungan kerja mengarah ke budaya kerja yang toxic, Anda harus mengetahui beberapa ciri-cirinya. Berikut ini beberapa ciri dari budaya kerja perusahaan terindikasi red flag yang bisa menjadi pertimbangan:

  • Harus siap kerja selama 24 jam dalam 7 hari.
  • Perusahaan sering melakukan pergantian karyawan.
  • Tidak memberikan ruang bagi karyawan dalam melakukan kesalahan.
  • Kurangnya transparansi antara perusahaan dengan karyawan.
  • Perusahaan tidak mengakui hasil kerja yang sudah dilalui oleh karyawannya.
  • Minimnya rasa kebersamaan antar sesama rekan kerja.
  • Merasa bahwa perusahaan tidak memberikan kesempatan dalam mengembangkan karier yang Anda miliki.

Baca juga: Apa Itu Boundaries? Perlukah Menerapkannya di Tempat Kerja?

Contoh Perilaku Red Flag Seorang Karyawan

Berikut ini beberapa contoh perilaku karyawan yang tergolong red flag bagi sesama karyawan, perusahaan, dan HR:

Bagi Sesama Karyawan

  • Gosip Berlebihan: Sering terlibat dalam menyebarkan gosip atau informasi pribadi orang lain bisa menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan penuh konflik.
  • Tidak Kooperatif: Selalu menolak bekerja sama atau membantu rekan kerja lainnya sering kali menyebabkan kerugian dalam tim dan proyek.
  • Menghindari Tanggung Jawab: Sering kali melimpahkan tugas kepada orang lain dan tidak bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan, menyebabkan ketidakseimbangan beban kerja.

Menurut Perusahaan

  • Produktivitas Rendah: Karyawan yang konsisten menunjukkan kinerja di bawah standar dapat mengindikasikan masalah serius dalam motivasi atau kemampuan kerja.
  • Sikap Negatif: Karyawan yang menolak perubahan atau kebijakan perusahaan dapat menyebarkan pengaruh buruk dan menurunkan moral tim.

Perspektif HR

  • Konflik Terus-Menerus: Karyawan yang sering terlibat dalam konflik dengan sesama karyawan atau manajemen dapat mengindikasikan ketidakmampuan untuk bekerja dalam tim atau menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
  • Masalah Kehadiran: Contohnya seperti sering absen tanpa alasan yang jelas atau terlambat masuk kerja. Hal ini menunjukkan kurangnya komitmen karyawan terhadap pekerjaannya.

Baca juga: HRD Wajib Kenali Toxic Employee dalam Perusahaan

Contoh HR yang Red Flag

Berikut ini contoh perilaku red flag seorang HR bagi sesama HR, karyawan, dan perusahaan:

Perspektif Sesama HR

  • Kurang Transparansi: HR yang tidak transparan dalam proses rekrutmen atau kebijakan internal dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan kecurigaan di antara tim HR lainnya.
  • Pengelolaan Konflik yang Buruk: Kurangnya efektifitas dalam menangani konflik di tempat kerja dapat meningkatkan ketegangan dan menurunkan produktivitas.

Bagi Karyawan

  • Tidak Responsif: HR yang lambat atau tidak responsif terhadap keluhan atau kebutuhan karyawan menunjukkan kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan karyawan.
  • Tidak Konsisten: HR yang tidak konsisten dalam memberikan keputusan atau tidak adil dapat menyebabkan ketidakpuasan di kalangan karyawan.

Menurut Perusahaan

  • Kegagalan dalam Perekrutan: HR yang sering melakukan perekrutan yang tidak tepat atau gagal mempertahankan karyawan berbakat bisa mengindikasikan masalah dalam penilaian atau strategi rekrutmen.
  • Kebijakan yang Tidak Sesuai: Pengimplementasian kebijakan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebutuhan perusahaan dapat merugikan reputasi dan kinerja perusahaan.

Contoh Perusahaan yang Red Flag

Berikut ini contoh perusahaan yang tergolong red flag bagi HR dan karyawan:

Perspektif HR

  • Tidak Mendukung Pengembangan Karyawan: Perusahaan yang tidak memberikan pelatihan atau pengembangan karir menunjukkan minimnya komitmen terhadap pertumbuhan karyawan.
  • Kebijakan HR yang Kaku: Kebijakan perusahaan yang kaku atau tidak fleksibel dapat menyulitkan HR dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan karyawan dan pasar tenaga kerja.

Bagi Karyawan

  • Kompensasi dan Benefit yang Tidak Kompetitif: Perusahaan yang tidak memberikan kompensasi atau benefit sesuai dengan standar industri bisa menyebabkan ketidakpuasan dan meningkatkan turnover.
  • Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat: Perusahaan yang tidak menangani masalah internal dengan serius, seperti pelecehan atau diskriminasi menunjukkan kurangnya perhatian terhadap karyawan.
  • Tidak Transparan: Perusahaan yang tidak transparan dalam komunikasi internal atau tidak jujur terkait keadaan keuangan dan strategi bisnis dapat menurunkan kepercayaan karyawan dan menimbulkan ketidakpastian.

Solusi Red Flag di Lingkungan Kerja 

Jika saat ini Anda sedang bekerja pada lingkungan kerja yang red flag, maka terdapat beberapa solusi bagi Anda dalam menghadapi hal tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Fokus Pada Diri Sendiri

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah fokus pada diri Anda sendiri. Ketika Anda sudah mulai bekerja, maka Anda harus bisa membatasi kehidupan pribadi Anda dengan kehidupan pekerjaan.

Hal ini sendiri biasanya disebut dengan istilah work-life balance, di mana Anda harus memberikan ruang yang seimbang di antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi.

Melakukan work-life balance dinilai dapat memberikan Anda waktu untuk beristirahat sejenak dan melakukan kegiatan yang Anda gemari serta untuk menjernihkan pikiran Anda dari pekerjaan.

2. Menjalin Hubungan Baik dengan Orang yang Anda Percaya

Ketika memasuki dunia kerja, Anda akan menemukan banyak individu dengan karakter dan kepribadian yang berbeda. Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk menjalin hubungan baik dengan orang yang benar-benar bisa Anda percaya.

Namun, perlu Anda ketahui juga, bahwa jangan sampai Anda memberikan kepercayaan 100% kepada rekan kerja. Ini karena Anda tidak dapat mengetahui hal apa saja yang akan dibicarakan oleh mereka di belakang Anda.

3. Melakukan Hobi 

Bekerja dalam lingkungan yang toxic memang akan menguras banyak tenaga dan pikiran.

Untuk menangani hal ini, Anda dapat menyempatkan diri untuk melakukan hobi yang Anda miliki, seperti menonton film, berolahraga, bermain game, dan lain sebagainya.

Hal ini dilakukan agar Anda dapat menyegarkan pikiran setelah bekerja di lingkungan yang kurang kondusif.

Kesimpulan

Red flag adalah salah satu hambatan dalam bekerja untuk mendapatkan performa terbaik. Oleh karena itu, jika Anda bekerja pada lingkungan yang toxic, maka pastikan untuk mementingkan diri Anda terlebih dahulu dibandingkan orang lain.

Itulah informasi mengenai red flag dalam lingkup dunia kerja yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda!

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru