HR Wajib Tahu! Simak Cara Menghadapi Karyawan Resign Mendadak

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Cara Menghadapi Karyawan Resign Mendadak
Isi Artikel

Pada dasarnya, keputusan untuk resign mendadak adalah hak setiap karyawan. Namun, ini tidak berarti keputusan tersebut bisa dilakukan sembarangan.

Meskipun resign mendadak mungkin diperbolehkan dalam beberapa situasi, penting untuk mempertimbangkan semua aspek dan potensi dampaknya. Mengkomunikasikan keputusan dengan cara yang profesional dan disertai alasan yang valid akan membantu menjaga hubungan baik dan menyelesaikan proses dengan lebih baik.

Lantas, bagaimana cara mengatasi karyawan resign mendadak? Yuk, ketahui selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Format Nomor Induk Karyawan (NIK): Mudah dan Umum Dipakai

Aturan Resign Mendadak Dalam Undang-Undang

Resign mendadak umumnya tidak diinginkan oleh perusahaan, yang biasanya meminta pemberitahuan satu bulan sebelum karyawan mengundurkan diri. Lalu, apakah resign mendadak diperbolehkan?

Menurut UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 162 ayat 3, karyawan yang ingin mengundurkan diri diwajibkan:

  • Mengajukan permohonan resign secara tertulis paling lambat 30 hari sebelum tanggal pengunduran diri.
  • Tidak terikat dalam ikatan dinas.
  • Menyelesaikan kewajibannya hingga tanggal pengunduran diri yang telah ditetapkan.

Jika kamu ingin resign mendadak, yaitu kurang dari 30 hari dari tanggal pengunduran diri dan masih terikat kontrak, UU Ketenagakerjaan pasal 62 menyebutkan bahwa karyawan dapat dikenai denda. Namun, hal ini juga tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.

Baca Juga: 4 Contoh Form Keluhan Karyawan dan Langkah Mengatasinya

 

Alasan Karyawan Resign Mendadak

Setiap perusahaan memiliki aturan resign yang harus ditaati oleh para karyawannya. Tetapi, masih banyak karyawan yang melakukan resign secara mendadak. Mengapa demikian? Simak beberapa alasan di bawah ini! 

1. Manajemen Perusahaan Buruk

Karyawan bisa mengundurkan diri akibat manajemen perusahaan yang buruk. Misalnya, jika perusahaan terlambat membayar gaji, tidak mengurus asuransi karyawan, atau mengabaikan keluhan terkait pekerjaan, hal ini bisa menjadi alasan karyawan memilih untuk resign.

2. Konflik Perusahaan

Kemunculan konflik perusahaan memang hal yang sering dijumpai. Konflik yang terjadi bisa antara rekan kerja, karyawan dengan atasan, atau dengan klien. Situasi konflik yang tidak bisa diselesaikan ini akan membuat ketidaknyamanan dalam lingkungan kerja dan memutuskan untuk resign.

3. Perubahan Kebijakan

Pergantian kepemimpinan dalam perusahaan akan mempengaruhi pada kebijakan di kantor. Kebijakan baru yang ditetapkan tersebut bisa jadi menguntungkan, tetapi tidak jarang justru banyak merugikan karyawan. Sehingga karyawan pun memutuskan untuk meninggalkan perusahaan.

 4. Menurunnya Prospek Perusahaan

Bisnis yang sedang mengalami penurunan akan mempengaruhi pandangan karyawan terhadap perusahaan. Karyawan akan menilai bahwa perusahaan tidak mempunyai masa depan yang menjanjikan. Sehingga karyawan memutuskan untuk mencari perusahaan lain yang memiliki prospek lebih cerah.
 

 5. Mendapat Offeing dari Perusahaan Lain

Karyawan yang melakukan resign secara mendadak jika mendapatkan penawaran yang lebih tinggi dari perusahaan lain. Padahal kondisi perusahaan sebelumnya sedang baik-baik saja dan tidak mengalami masalah apapun.

 6. Tidak Mendapatkan Apresiasi

Selayaknya manusia pada umumnya, seorang karyawan juga ingin mendapatkan apresiasi dari pencapaian yang sudah mereka lakukan. Namun, jika atasan cuek dan jarang memberikan apresiasi kepada karyawan, karyawan akan kecewa dan tidak merasa diapresiasi. Kekecewaan tersebut yang akan memutuskan para karyawan melakukan resign.

7. Tidak Mengalami Peningkatan Karir

Setelah 1 tahun atau lebih seorang karyawan bekerja, sudah selayaknya mereka akan mendapatkan promosi kenaikan pangkat kerja. Tetapi masih banyak perusahaan yang tidak menaikan jabatan karyawannya dan terkesan cuek ketika karyawan sudah bekerja selama setahun lebih. Kondisi seperti ini akan membuat para karyawan akan mencari perusahaan baru yang akan membantu dalam pengembangan karir.

 Baca Juga: Apa Saja Penghargaan yang Layak untuk Karyawan Berprestasi? 

Cara Menghadapi Karyawan Resign Mendadak

Tidak bisa dipungkiri bahwa karyawan resign mendadak sering terjadi, dan bisa melibatkan banyak karyawan sekaligus. Sebagai HR, Anda mungkin merasa kewalahan menghadapinya. Selain itu, Anda juga harus memikirkan hak-hak karyawan yang resign, seperti ketentuan THR untuk karyawan kontrak dan lain-lain.

Untuk menghadapi situasi ini dengan lebih baik, berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengelola karyawan yang ingin resign, sehingga Anda dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan tepat waktu.

1. Minta Karyawan Memikirkan Kembali Keputusannya

Langkah pertama dalam menghadapi karyawan yang ingin resign adalah meminta mereka untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Ini bertujuan untuk memastikan apakah keputusan resign sudah final atau belum.

Anda juga bisa menanyakan alasan di balik keputusan mereka. Jika alasan tersebut adalah tekanan pekerjaan, ajaklah diskusi dengan atasan karyawan untuk mencari solusi. Namun, jika setelah mencari solusi karyawan masih tetap ingin mengundurkan diri, maka Anda harus menghormati keputusan tersebut dan mulai mencari kandidat baru.

2. Patuhi Kesepakatan

Jika karyawan memilih resign mendadak, gunakan kebijakan perusahaan yang telah disepakati sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Misalnya, jika perusahaan menerapkan ketentuan pemberitahuan satu bulan, jelaskan kepada karyawan pentingnya mengikuti aturan tersebut untuk kebaikan bersama, baik perusahaan maupun karyawan.

Jika ketentuan tersebut tidak dapat dipenuhi, terapkan sanksi atau konsekuensi sesuai dengan peraturan yang telah disepakati.

Selain itu, meskipun karyawan resign mendadak, pastikan Anda tetap mematuhi undang-undang ketenagakerjaan dengan memastikan bahwa karyawan menerima semua haknya, seperti gaji, komisi, tunjangan, atau bonus.

3. Minta Detail Pekerjaannya

Cara selanjutnya dalam menghadapi karyawan yang ingin resign adalah meminta detail mengenai pekerjaan mereka. Biasanya, karyawan resign mendadak dengan pemberitahuan satu bulan masih memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Namun, penting juga untuk meminta rincian pekerjaan tersebut agar bisa dijelaskan kepada karyawan pengganti. Hal ini akan membantu mempermudah proses menemukan kandidat baru yang sesuai dengan kebutuhan posisi yang ditinggalkan dan memastikan transisi yang lancar.

4. Lakukan Proses Rekrutmen Segera

Mengadakan proses rekrutmen adalah langkah penting dalam menghadapi karyawan resign mendadak. Langkah ini diperlukan untuk menemukan kandidat pengganti yang bisa mengisi posisi yang ditinggalkan dan memastikan operasional tetap berjalan lancar.

Segera lakukan rekrutmen setelah menyelesaikan urusan administrasi karyawan yang resign. Mulailah dengan membuat iklan lowongan dan menyebarkannya di berbagai situs pencari kerja. Jika memungkinkan, mintalah rekomendasi kandidat dari karyawan yang akan mengundurkan diri untuk mempercepat dan mempermudah proses rekrutmen.

Kelola Turnover Karyawan dengan Software HRIS LinovHR

Aplikasi HRIS Terbaik dari LinovHR

Fenomena karyawan resign kerja mendadak memang sulit dihindari. Akan tetapi, fenomena ini akan merugikan perusahaan jika karyawan yang mengajukan resign terlalu banyak. Karena hal tersebut akan berimbas kepada operasional dan jajaran tim dalam perusahaan. 

Karyawan yang resign mendadak disebabkan oleh beberapa sebab, salah satu yang paling dominan adalah karena pengelolaan karyawan yang kurang optimal sehingga membuat karyawan merasa tidak betah dan akhirnya memutuskan untuk pindah kerja. 

Untuk itulah perusahaan wajib melakukan berbagai upaya untuk mengelola karyawan dengan baik. Sebab, hal ini akan berpengaruh kepada tingkat turnover dalam perusahaan. Semakin baik pengelolaan karyawan, semakin rendah juga tingkat karyawan yang mengajukan resign. 

LinovHR hadir dengan Software HRIS untuk mendukung pengelolaan karyawan yang sistematis, terpusat, dan otomatis. Data dan informasi soal kinerja karyawan disimpan dengan aman dan rahasia dalam cloud based server. Jadi, tidak perlu risau akan kemungkinan kebocoran dan manipulasi data. 

Hubungi LinovHR dan jadwalkan demo Software sekarang juga!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru