90 degree appraisal atau 90 degree feedback adalah suatu metode dalam proses evaluasi kinerja di mana karyawan hanya menerima umpan balik dari atasan.
Berbeda dengan 360 degree feedback yang memungkinkan penilaian secara menyeluruh, 90 degree feedback hanya berlaku satu arah, dari atas ke bawah (top-down).
Pendekatan ini dapat efektif dalam memberikan umpan balik langsung kepada karyawan, karena atasan sering memiliki wawasan mendalam tentang tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh karyawan tersebut.
Namun demikian, karena hanya satu sudut pandang yang dipertimbangkan, kelemahan karyawan mungkin tidak teridentifikasi dengan baik atau potensi mereka tidak sepenuhnya dimanfaatkan.
Penilaian ini juga bisa mengandung bias karena hanya bergantung pada satu sumber saja.
Kelebihan dan Kekurangan 90 Degree Feedback
Setiap metode penilaian kinerja karyawan memiliki kelebihan dan kekurangan. Sama halnya dengan metode 90 degree feedback yang juga mempunyai pro dan kontra seperti yang terangkum berikut ini.
Kelebihan:
- Atasan memiliki pengalaman langsung dalam memimpin dan mengelola karyawan sehingga memiliki pemahaman mendalam tentang tugas, tanggung jawab, dan kinerja karyawan.
- Dari sini, akan diketahui area mana yang telah berhasil dilakukan karyawan dan di mana mereka perlu memperbaiki kinerja mereka.
- Metode top-down memungkinkan penilaian yang lebih terarah dan lebih mudah untuk dikelola oleh manajemen. Hal ini bisa menjadi dasar untuk keputusan manajemen, seperti promosi atau peningkatan gaji.
- Dengan satu atasan yang bertanggung jawab atas penilaian kinerja, ada potensi untuk menciptakan konsistensi dalam standar penilaian dan umpan balik yang diberikan kepada semua karyawan. Hal ini dapat membantu mendorong keseragaman dalam penilaian kinerja di seluruh organisasi.
Kekurangan:
- Penilaian kinerja yang hanya dilakukan oleh atasan rentan terhadap bias dan subjektivitas. Preferensi pribadi, prasangka, atau persepsi subjektif atasan dapat memengaruhi penilaian kinerja karyawan, mengurangi objektivitas.
- Informasi yang digunakan dalam penilaian kinerja biasanya berdasarkan pada observasi dan persepsi subjektif atasan. Ini menyebabkan ketidakseimbangan penilaian, di mana aspek tertentu dari kinerja karyawan tidak dinilai secara tidak proporsional.
- Karena tidak melibatkan rekan kerja, bawahan, dan pihak lain dalam memberikan feedback konstruktif, sehingga menurunkan peluang untuk memperoleh perspektif yang beragam dan komprehensif.
- Karyawan mungkin merasa kurang terlibat dalam proses penilaian jika mereka tidak memiliki kesempatan untuk memberikan masukan atau mempertahankan kinerja mereka. Hal ini dapat mengurangi motivasi dan keterlibatan mereka dalam meningkatkan kinerja.
Baca Juga: Performance Appraisal: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Metode
Perbedaan 90 Degree feedback dengan 180/360 Degree feedback
Dalam menilai performa kerja karyawan, terdapat beberapa metode yang biasanya digunakan. Ini meliputi 90, 180, dan 360 Degree feedback.
Masing-masing metode memiliki karakteristik tertentu yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan perusahaan. Simak pembahasan lebih lanjutnya berikut ini:
1. 90 Degree Feedback
90 degree feedback disebut juga dengan metode penilaian top-down karena hanya melibatkan penilaian dari atasan.
Di sini, pendapat manajer atau supervisor menjadi satu-satunya yang dijadikan evaluasi bagi karyawan sehingga cocok digunakan untuk organisasi berskala menengah dan kecil.
2. 180 Degree Feedback
Berbeda dengan sebelumnya yang hanya bersifat satu arah, metode ini juga memungkinkan karyawan untuk memberikan penilaian kerja kepada dirinya sendiri.
Karyawan dapat mengisi form penilaian bagi dirinya sendiri (self appraisal), kemudian ditinjau bersama-sama atasan dan HR agar hasilnya lebih objektif.
3. 360 Degree Feedback
Metode 360 degree feedback menjadi salah satu gold-standard atau metode paling objektif dalam menilai karyawan. Pasalnya, metode ini melibatkan lebih dari dua grup individu sehingga hasil evaluasinya lebih valid dan komprehensif.
Metode ini umumnya melibatkan manajer, rekan kerja, klien, dan diri sendiri.
Baca juga: 270 Degree Feedback: Pengertian, Contoh, dan Langkahnya
Bagaimana Proses 90 Degree Feedback?
Dalam rangka memastikan kinerja yang efektif dan pengembangan potensi karyawan, proses 90 degree feedback memegang peranan penting dalam melakukan evaluasi menyeluruh.
Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya diambil dalam proses ini untuk memastikan bahwa evaluasi dilakukan dengan baik.
1. Persiapan dan Perencanaan
Langkah pertama dalam proses 90 degree appraisal adalah persiapan dan perencanaan yang matang.
Tim HR atau manajer yang bertanggung jawab perlu mengidentifikasi tujuan, kriteria evaluasi, dan sumber umpan balik yang akan digunakan dalam proses ini.
2. Komunikasi dan Penjelasan kepada Karyawan
Setelah perencanaan selesai, penting untuk mengkomunikasikan proses 90 degree feedback kepada semua karyawan yang akan dievaluasi.
Mereka perlu memahami tujuan dari evaluasi ini, bagaimana prosesnya akan dilakukan, dan apa yang diharapkan dari mereka dalam partisipasi.
3. Pengumpulan Data Feedback
Selanjutnya, tim HR atau manajer akan mengumpulkan data umpan balik dari atasan. Pengumpulan data ini dapat dilakukan melalui survei, wawancara, atau observasi langsung.
4. Analisis dan Penyusunan Laporan Evaluasi
Setelah data umpan balik terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisisnya dan menyusun laporan evaluasi untuk setiap individu yang dievaluasi.
Laporan ini harus mencakup temuan-temuan utama, kekuatan, dan area yang perlu diperbaiki, serta rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut.
5. Pemberian Umpan Balik dan Pembahasan Bersama
Setelah laporan evaluasi disusun, karyawan yang dievaluasi akan diberikan umpan balik secara langsung oleh atasan mereka.
Proses ini penting untuk memastikan pemahaman yang jelas tentang hasil evaluasi, serta menyusun rencana tindak lanjut untuk pengembangan karir dan perbaikan kinerja di masa depan.
Baca juga: 360 Degree Feedback: Arti dan Manfaatnya untuk Perusahaan
Permudah 90 Degree Feedback dengan Performance Management System LinovHR
Masih mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kinerja karyawan? LinovHR menawarkan solusi berupa Performance Management System yang dapat membantu Anda.
Software Performance Management System LinovHR dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengelola proses penilaian kinerja, sehingga Anda dapat menciptakan tim sumber daya manusia yang berkualitas.
Tidak hanya itu, software ini juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih. Semua data mengenai karyawan disimpan dengan aman dan rahasia di server berbasis cloud.
Dengan demikian, penilaian karyawan tetap transparan namun kerahasiaan informasi tetap terjaga.
Bersama LinovHR, Anda bisa menyesuaikan metode penilaian kinerja dengan kebutuhan perusahaan sehingga Anda mendapatkan fleksibilitas tanpa batas dalam melakukan evaluasi kerja karyawan.
Untuk merasakan manfaatnya secara langsung, segera konsultasikan kebutuhan perusahaan dan ajukan demo gratisnya sekarang!