Kebanyakan orang sudah terbiasa dengan jam kerja reguler yakni 8 jam kerja dalam satu hari, atau standar kerjanya 40 jam dalam satu minggu.
Tapi tahukah Anda bahwa ada jam kerja yang lebih fleksibel lagi yang dikenal dengan 9/80 work schedule?
Untuk mengetahui lebih lengkap seputar jam kerja ini, LinovHR akan membahas tentang jadwal kerja 9/80, bagaimana cara kerja, hingga kelebihan dan kekurangannya untuk karyawan dan perusahaan.
Apa Itu 9/80 Work Schedule?
9/80 work schedule adalah cara memadatkan standar lima hari kerja ke dalam dua minggu. Dengan konsep ini, karyawan akan bekerja selama 80 jam kerja dalam sembilan hari, delapan jam dalam satu hari dan di hari libur.
Selain 9/80 work schedule, ada juga sistem 4/10 work schedule. Yaitu sistem kerja di mana karyawan bekerja selama 10 jam setiap hari selama empat hari dalam satu siklus tujuh hari.Â
Dalam hal ini, karyawan memperoleh total sebanyak tiga hari libur setiap minggunya, lebih banyak dari sistem 9/80 work schedule
Sistem9/80 work schedule menganjurkan karyawan akan bekerja sembilan jam dalam satu hari, dari hari Senin hingga Kamis, yang kemudian ia akan bekerja dengan jadwal delapan jam pada hari Jumat atau hari libur.
Dengan bekerja lembur selama empat hari pada setiap minggu, karyawan bisa mendapatkan hari libur tambahan di setiap dua minggu.
Secara keseluruhan, sistem ini akan menambah 40 jam kerja dari hari Senin hingga Jumat di minggu pertama, dan 36 jam kerja Senin hingga Kamis di minggu kedua dengan libur di hari Jumat.
Bagaimana Cara Kerja 9/80 Work Schedule?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, 9/80 work schedule ini terdiri dari periode dua minggu, yang mana karyawan bekerja sembilan jam selama delapan jam. Dan satu hari selama delapan jam untuk mendapatkan satu hari libur.
Perusahaan yang menerapkan sistem penjadwalan ini biasanya akan membagi satu minggu menjadi empat hari sembilan jam, dan satu hari delapan jam yang terdiri dari dua periode empat jam.
Berikut ini bagan yang menunjukkan cara paling umum dalam menyusun jadwal kerja 9/80:
Senin | Selasa | Rabu | Kamis | Jumat | Total Jam Kerja | |
Minggu 1 |
9 Jam |
9 Jam | 9 Jam | 9 Jam | 8 Jam |
44 Jam |
Minggu 2 | 9 Jam | 9 Jam | 9 Jam | 9 Jam | Libur |
36 Jam |
Minggu pertama diakhiri dengan periode empat jam pertama, dan minggu kedua dimulai dengan periode empat jam terakhir di minggu pertama.
Sistem penggajian metode ini akan dibagi menjadi menjadi empat jam pertama berlaku untuk minggu pertama, dan empat jam kedua berlaku untuk minggu kedua.
Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari 9/80 work schedule ini, kami akan petakan contoh penjadwalannya.
Jadwal berikut menguraikan tampilan rata-rata 9/80 work schedule.
1. Minggu Pertama:
- Senin – Kamis: 08.00-12.00, istirahat 1 jam, 13.00-18.00Â
- Jumat: 08.00-12.00, istirahat 1 jam, 13.00-17.00 (minggu kedua dimulai)
2. Minggu Kedua:
- Senin: 08.00-12.00, istirahat 1 jam, 13.00-17.00
- Selasa – Kamis: 08.00-12.00, istirahat 1 jam, 13.00-18.00
- Jumat: Karyawan mendapatkan hari libur
Penjabaran di atas hanya salah satu contoh dari 9/80 work schedule. Beberapa perusahaan ada juga yang memulai hari kerja pada pukul 7 pagi dan mengakhiri hari lebih awal pada pukul 5 sore.
Pro Kontra Sistem 9/80 Work Schedule
Jika Anda berencana untuk menerapkan sistem 9/80 work schedule di perusahaan, penting kiranya meninjau pro dan kontra dari jadwal kerja ini untuk melihat apakah itu tepat diterapkan di perusahaan atau tidak.
1. Pro 9/80 Work Schedule
Adapun beberapa manfaat dari penerapan jadwal kerja 9/80 untuk karyawan di perusahaan Anda, di antaranya:
a. Karyawan Mendapatkan Work Life Balance
Dengan menerapkan jadwal ini, Anda bisa menjamin karyawan untuk mendapatkan dua hari libur ekstra setiap bulannya.
Libur ekstra ini memberikan kesempatan pada mereka untuk melakukan hal-hal yang disukai dan mendapatkan istirahat yang lebih baik.
Bukan itu saja, 9/80 work schedule juga akan memberikan lebih sedikit permintaan cuti dari karyawan, lebih sedikit no-call no-show, hingga lebih sedikit izin yang diajukan karyawan.
b. Meningkatkan Penyelesaian Tugas dengan Baik
Dengan jam kerja yang ekstra setiap hari, itu berarti karyawan Anda memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menyelesaikan tugasnya di hari mereka memulai pekerjaan tersebut.
c. Meningkatnya Produktivitas
Ketika menerapkan 9/80 work schedule, sama halnya dengan Anda memberi anggota tim lebih banyak kendali atas jadwal kerja mereka, dan banyak karyawan yang menganggap bahwa libur tambahan ini sebagai reward.
Hal ini bisa mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dan produktif lagi sepanjang minggu.
Mengingat mereka akan memiliki lebih banyak waktu luang dalam melakukan kegiatan pribadinya atau bisa melakukan recovery dengan baik.
d. Memiliki Waktu Istirahat yang Lebih Baik
Dengan tambahan dua hari libur setiap bulan, akan memberi karyawan Anda lebih banyak waktu untuk memulihkan diri dari minggu kerja yang sibuk.
Bahkan mereka akan merasa lebih fresh dan siap untuk kembali bekerja pada hari Senin berikutnya.
e. Meningkatkan Retensi dan Rekrutmen Karyawan
Jadwal kerja standar tidak lagi menjadi hal yang menarik dalam mempertahankan dan menarik karyawan berbakat.
Menurut hasil survei pada 2022, 79% karyawan menganggap penjadwalan yang fleksibel adalah benefit yang penting bagi mereka.
Untuk mampu menarik calon karyawan berkualitas, menawarkan jadwal alternatif seperti jadwal kerja 9/80 dan fleksibilitas lainnya bisa menjadi alat untuk menarik bakat-bakat potensial.
2. Kontra Sistem 9/80 Work Schedule
Selain memberikan berbagai manfaat, 9/80 work schedule juga memiliki tantangannya tersendiri bagi karyawan maupun perusahaan yang menerapkannya, seperti:
a. Hari Kerja yang Lebih Lama
Walau karyawan akan mendapatkan hari libur ekstra, beberapa karyawan akan merasa kewalahan dengan sistem kerja yang dipadatkan ini. Hal ini bisa meningkatkan stres dan membuat karyawan overwhelmed.
b. Terjadi Masalah dengan Fokus Kerja
Bagi anggota tim yang berkembang dalam lingkungan kerja yang tenang, 9/80 work schedule ini bisa menimbulkan masalah.
Hal ini terjadi karena fluktuasi dalam aktivitas dapat mengalihkan perhatian karyawan dan menyebabkan mereka kehilangan fokus.Â
c. Tidak Bisa Ditetapkan oleh Semua Industri
Meskipun 9/80 work schedule ini bisa dikatakan baik secara teori, namun tidak semua industri akan cocok dengan sistem ini.
Perusahaan yang membutuhkan staf konsisten seperti industri perhotelan dan ritel, mungkin akan mengalami hambatan dengan sistem kerja ini.
Organisasi-organisasi ini membutuhkan sejumlah staf yang siap setiap hari untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan pelanggan yang sedang berlangsung.
Bahkan jika Anda memetakan karyawan mana yang mendapatkan hari libur setiap dua minggu, hal ini dapat menyebabkan masalah ketersediaan dan konflik karyawan mengenai siapa yang mendapatkan hari libur di hari kerja dan siapa yang mendapatkan akhir pekan yang panjang.
Perusahaan kecil juga kurang sesuai dengan sistem ini. Jadwal kerja 9/80 dapat mengganggu operasional bisnis karena Anda kekurangan staf.
d. Masalah Penggajian dan Lembur
Penggajian dan lembur dapat menjadi sangat rumit dalam sistem 9/80.
Karena jadwal kerja 9/80 terdiri dari 44 jam di minggu pertama dan 36 jam di minggu kedua, Anda harus berhati-hati dalam menghitungnya, sehingga Anda tidak salah hitung gaji karyawan.
Sebagai contoh, dengan sistem standar perusahaan akan memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu.
Dengan jadwal 9/80 perusahaan mungkin akan membayar empat jam lembur selama 44 jam seminggu untuk karyawan setiap dua minggu.
Cara terbaik untuk menghindari kewajiban lembur adalah dengan menerapkan sistem penggajian dua minggu.
Karyawan Anda akan bekerja selama empat hari dengan sembilan jam kerja diikuti dengan satu hari dengan delapan jam kerja.
Namun, Anda akan menerapkan paruh pertama dari hari kerja delapan jam ke minggu pertama penggajian dan paruh kedua dari hari kerja delapan jam ke minggu kedua penggajian.
e. Manajemen Cuti Berbayar yang Rumit
Sama halnya seperti penggajian dan lembur, ada pendekatan yang berbeda dalam cuti dalam jadwal kerja 9/80. Perusahaan perlu mengatur ulang kebijakan PTO yang mungkin akan merepotkan staf HRD.
Pertimbangan Menggunakan 9/80 Work Schedule
Menerapkan sistem 9/80 work schedule di perusahaan Anda bukanlah pertimbangan yang mudah. Sebab ini merupakan keputusan yang akan berpengaruh pada seluruh aspek perusahaan dan akan disertai penyesuaian ulang secara besar-besaran.
Jadi penting kiranya untuk mempertimbangkan semua detail sebelum Anda menerapkannya di perusahaan.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan, di antaranya:
1. Industri Bisnis
9/80 work schedule ini bisa diterapkan jika karyawan bisa bekerja di jam yang sama dengan hari libur yang sama setiap dua minggu.
Pekerjaan seperti software developer, desainer grafis, akuntan, hingga konsultan bisnis. Akan cocok dengan sistem ini.
Sementara, jika industri Anda bergerak di bidang perhotelan, ritel, manufaktur, atau konstruksi, jam kerja ini tidak akan cocok untuk diterapkan.
Sebab pekerjaan ini fokus pada pelanggan atau peran yang menuntut kehadiran fisik dan jam kerja yang konsisten.
2. Operasional Bisnis
Jadwal kerja ini ini tidak cocok untuk semua perusahaan. Sebelum menerapkannya, pertimbangkan jumlah staf, kebutuhan staf mingguan, serta kebutuhan bisnis dan pelanggan.
3. Feedback Karyawan
Sebelum menerapkan sistem kerja 9/80, cobalah konsultasikan dengan karyawan Anda.
Tanyakan bagaimana menurut mereka jadwal kerja tersebut dapat memengaruhi produktivitas dan semangat kerja mereka, apakah mereka suka bekerja dengan jam kerja ekstra dan mendapatkan bonus hari libur.
4. Layanan dan Sumber Daya
Sebelum memulai sistem kerja ini, pastikan Anda sudah memiliki sistem penggajian yang komprehensif, tim HR yang mumpuni yang dapat membantu karyawan beradaptasi dengan jadwal kerja yang baru.
Tidak lupa, pembaruan beberapa kebijakan perusahaan seperti kebijakan PTO, dan buku panduan karyawan.
5. Jalankan Masa Percobaan
Sebelum Anda menerapkan sistem kerja ini sepenuhnya, cobalah lakukan uji coba dengan melakukan transisi beberapa karyawan atau departemen tertentu menggunakan jadwal 9/80.
Dari sini Anda bisa melihat bagaimana cara kerjanya dan mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul.
Atur Berbagai Jadwal Kerja Lebih Mudah dengan Software Absensi LinovHR
9/80 work schedule adalah salah satu metode pengaturan jam kerja yang memberikan alternatif dan fleksibilitas. Industri Anda mungkin akan sangat cocok menerapkan pemadatan jam kerja seperti pada 9/80.
Agar dapat dengan optimal menerapkan sistem jam kerja 9/80, memanfaatkan software absensi yang dilengkapi dengan pengaturan jadwal adalah solusi terbaik. Dengan bantuan software absensi, HR bisa dengan mudah mengatur jadwal kerja dan libur karyawan.
Kemudahan ini bisa Anda temukan dalam Software Absensi LinovHR. Â Software berbasis cloud ini memiliki fitur yang mumpuni yang membantu HR mengatur dan mengontrol jadwal kerja karyawan.
Sebut saja fitur Time Group yang bisa digunakan untuk mengelompokkan karyawan dengan jam kerja yang sama. Ada juga fitur Schedule Exception, ini bisa memudahkan perusahaan dalam menerapkan aturan jam kerja shift bagi karyawan yang seringkali menjadi hal rumit dalam pengaturannya.Â
Tidak hanya membantu mengatur pembagian jadwal, Software Absensi LinovHR juga membantu HR untuk memastikan apakah karyawan telah memenuhi standar jam kerja yang ditetapkan.
Software Absensi LinovHR pun dapat terintegrasi dengan software payroll sehingga dapat membantu proses penggajian lebih mudah.
Dengan bantuan Software Absensi LinovHR, human error bisa dihindari. Selain itu, penggunaan software ini juga akan memudahkan proses penjadwalan dengan hasil yang konsisten, hemat, hingga bisa meningkatkan produktivitas.Â
Siap untuk memulai? Ajukan demonya sekarang juga!